Anda di halaman 1dari 3

Strategi komunikasi keperawatan tentang kurangnya informasi mengenai

masalah kesehatan dengan diagnosa resiko keterlambatan perkembangan


anak.

Kelompok 1

1. Solihin
2. Mega julinda wati
3. Ni wayan tresni b
4. Rizal simarmata
5. Reni juwita
6. I ketut kariawan
7. Riska oktalina
8. Julia anggraini
9. Febriani eka s
10. Novia tri anggraini

Kasus : seorang anak usia 3 tahun dengan masalah kesehatan down


syndrome yang mengalami keterlambatan perkembangan seperti
keterlambatan bicara secara reseptif dan ekspresif

a. Fase perkenalan:
Salam terapeutik
Perawat : assallamuallaikum wr, wb, selamat pagi bu
Ibu dan bapak : waallaikumsallam wr wb, selamat pagi juga suster
Perawat : perkenalkan bu saya perawat riska, ibu, bapak dan adik
bisa panggil saya perawat riska. Kalau boleh tau nama ibu,
bapak dan adik siapa ya, dan berapa usia anak ibu dan bapa
saat ini?
Ibu : nama saya ibu wayan dan nama suami saya bapak solihin,
anak saya namanya novia suster, usia anak saya 3 tahun
Perawat : baiklah ibu dan bapak, bagaimana kalau kita
membicarakan kondisi kesehatan adik novia diruang
pemeriksaan ya bu, bersama dokter julia
Ibu dan bapak : baik suster
b. Fase kerja
Dokter : baik ibu tadi saya sudah diberitahu kepada perawat riska
tentang anak ibu, disini ibu bisa ceritakan apa yang terjadi
pada anak ibu
Ibu : jadi begini dokter anak saya ini mengalami masalah
kesehatan jadi diusia 3 tahun anak saya ini sulit untuk
berbicara dan ketika berbicara, sangat lambat anak saya
juga sulit untuk membuat kalimat yang akan diucapkan
Doketr : kemudian selain masalah pada kesulitan bicara, ada lagi
masalah yang lain ibu, bapak?
Ibu :ada dokter masalah yang lain seperti perilaku nya beda
dengan anak yang lain suster
Dokter : baik ibu, jadi anak ibu ini mengalami masalah kesehatan
yaitu down syndrome, sebelumnya ibu dan bapak sudah tau
apa itu down syndrome.
Bapak : saya hanya pernah dengar saja bu tentang down syndrome
tetapi saya belum terlalu memahami tentang penyakit itu
dokter
Dokter : jadi ibu down sindrome itu adalah kelainan genetik yang
menyebabkan penderitanya mengalami tingkat kecerdasan
yang rendah dan kelainan fisik yang khas jadi bu, bisa
mengalami keterlambatan biscara dan kesulitan bicara pak,
sebagian penderita bisa mengalami gangguan yang berat
hingga ringan
Ibu bapak : jadi begitu ya dok, jadi bagaimana ya dok untuk
pengobatan nya supaya anak saya bicara nya menjadi lebih
baik
Dokter : begini bu untuk masalah kesehatan pada down syndrome
dengan keterlambatan dan kesulitan pada bicara maka ibu
bisa melakukan pengobatan untuk penderita down syndrom
yaitu ibu bisa melakukan terapi wicara pada anak ibu
kemudian ibu juga harus memenuhi kebutuhan gizi yang
sesuai pada pengobatan, rekreasi dan bermain, ibu juga
harus memberikan kasih sayang yang lebih pada anak ibu,
lalu ibu juga harus sabar dalam mengajak anak ibu untuk
berbicara
Bapak : terapi wicara bagaimana ya dok
Dokter : jadi pak terapi wicara itu seperti terapi yang digunakan
untuk mengatasi masalah bicara, khususnya pada anak.
Terapi wicara ini tujuannya untuk meningkatkan
kemampuan bicara dan mengekspresikan bahasa pada anak.
Bapak : jadi seperti itu ya dok baiklah saya mengerti dok
c. Fase terminasi
Dokter : suster reni coba tanyakan kembali tentang apa yang saya
sampaikan kepada ibu wayan dan bapak solihin
Perawat : baik dokter, ibu dan bapak tadi kan sudah disampaikan
oleh dokter tentang masalah kesehatan pada anak ibu,
sebelum saya dan dokter keluar bisakah ibu dan bapak
mengulang apa yang telah disampaikan tadi oleh dokter?
Ibu : bisa sus, jadi anak saya ini mengalami down syndrome
anak saya kesulitan dalam berbicara kemudian kata dokter
anak saya harus dilakukan terapi wicara selain terapi wicara
saya juga harus memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai pada
pengobatan, rekreasi dan bermain, saya juga harus
memberikan kasih sayang yang lebih pada anak saya, lalu
saya juga harus sabar dalam mengajak anak saya untuk
berbicara
Perawat : bagus sekali ibu, sekarang ibu sudah bisa memahami nya,
kalau begitu saya dan dokter permisi dulu ya bu, nanti kalau
ada yang tidak dimengerti ibu bisa tanya kembali.
Bapak dan ibu : baik terimakasi dokter dan suster
Dokter dan perawat :sama-sama bu pak

Anda mungkin juga menyukai