Anda di halaman 1dari 3

Doa pembukaan

Ya Allah, Bapa sumber segala kerahiman. Pada awal hari baru ini kami menghaturkan puji dan
syukur kepada-Mu atas perlindungan-Mu sepanjang malam tadi. Kami bersyukur atas hari baru
yang membawa kesegaran dan membangkitkan semangat baru bagi hidup kami. Berilah kami
kemampuan baru untuk menghayati iman dan mengamalkan kasih sepanjang hari ini.

Tuntunlah tingkah laku dan perbuatan kami, supaya sepanjang hari ini kami bekerja sebaik
baiknya, tidak pernah jemu menolong sesama, selalu ramah dan tahu terima kasih, menghayati
iman dan mengamalkannya dengan sekuat tenaga kami
Semua ini kami sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Doa penutup
Kami bersyukur atas penyetaanMu Tuhan sepanjang pembahasan firman tadi. Kami mohon
hidupkanlah firmanMu dalam hati kami, biarkanlah bertumbuh dan berguna bagi diri kami
sendiri dan sesama.

Kami mohon anugerah, kebijaksanaan dan kepekaan lebih lagi terutama kesanggupan untuk
menjalankan ajaranMu. Kuduskanlah kami Tuhan, jangan biarkan kami berpaling dari
perintahMu.

Berkati kami dalam keseharian kegiatan kami selanjutnya di tempat masing-masing agar dapat
membawa kebaikan bagi sesama kami. Berkati juga pelayan kami baik di RS maupun di klinik
wirosari dan sulursari, jauhkan dari segala kejadian yang tidak diharapkan………….

Diberkati Untuk Memberkati

Ayat bacaan: Lukas 8:1-3


============ =========

8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa
memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,

8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai
penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,

8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-
perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Dalam sumber informasi sosmed, tv, koran atau yang lainnya, sering kita mendapatkan info atau
berita mengenai perilaku artis-artis yang bisa begitu menjengkelkan, mungkin dalam segi
perilaku maupun gaya hidup mereka, kadang ada yang bersikap bagaikan kacang lupa kulit, tenar
sedikit saja, perilakunya sudah berubah.
Tapi tidak semua artis punya perilaku negatif. Di antara mereka yang tersesat akibat glamor dan
popularitas yang mereka alami, masih banyak pula yang rindu untuk terus memberkati dan
melayani. Ada yang aktif di berbagai bidang. Menyumbangkan uangnya untuk riset-riset medis,
membuat berbagai komunitas, aktif di bidang sosial atau kegiatan kemanusiaan, lingkungan
hidup, atau tetap aktif dalam pelayanan.

Dalam pemberitaan di media social juga masih ada banyak artis yang punya komitmen tinggi
untuk memberkati sesamanya. Artinya mereka sadar betul bahwa berkat berlimpah yang mereka
terima dari Tuhan bukanlah sesuatu yang bisa mereka simpan sendiri saja, melainkan harus
dipakai untuk memberkati sesamanya pula. Menjadi saluran berkat. Tidak perlu takut untuk itu,
karena Tuhan sanggup memberkati lebih lagi kepada orang-orang yang selalu memegang prinsip
teguh dan memiliki kerinduan untuk memberkati orang lain.

ketika kita memberi dengan niat tulus, dimana Tuhan dipermuliakan dan bukan dengan motivasi-
motivasi yang salah, tidak ada yang berkurang ketika kita memberi berkat, malah yang ada kita
akan ditambahkan lebih, lebih dan lebih lagi.

Hari ini mari kita lihat sepenggal kisah mengenai para wanita yang melayani Yesus. Dalam
Lukas 8:1-3 kita bisa melihat bahwa dalam perjalanan Yesus dan kedua belas murid-muridNya
berkeliling dari kota ke kota dan desa ke desa dalam pelayananNya, mereka juga disertai oleh
beberapa orang wanita yang pernah mengalami mukjizat kesembuhan. Maria Magdalena yang
pernah disembuhkan dari tujuh roh jahat/setan (ini ditegaskan lagi pada Markus 16:9), Yohana
istri bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Di dalam Lukas 3, ditulis mengenai
keterlibatan mereka disana, yaitu: "Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan
kekayaan mereka." (Lukas 8:3). Para wanita ini adalah orang-orang yang telah diselamatkan, dan
tampaknya mereka juga diberkati dengan kekayaan. Tapi lihatlah bahwa mereka tidak menjadi
lupa diri, mereka bukan termasuk kategori kacang yang lupa kulit. Mereka melayani bersama-
sama dengan Yesus, dan mempergunakan kekayaan mereka untuk melayani dan memberkati
sesama. Mereka sadar betul bahwa Tuhan sanggup memberkati secara berlimpah, dan mereka
tidak akan kekurangan meskipun mereka mempergunakan harta kekayaan mereka untuk
memberkati orang lain. Mereka juga sadar betul, Tuhan memberkati mereka agar dapat menjadi
berkat bagi sesamanya.

Sudahkah kita memiliki kerinduan untuk memberkati orang lain lewat apa yang kita miliki?
Harta, talenta, ilmu, apapun itu yang berasal dari Tuhan bisa kita pergunakan untuk memberkati
orang lain. Tidak ada gunanya bersikap pelit. Dalam Lukas 6 kita membaca demikian: "Berilah
dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang
tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38). Dalam Amsal kita baca demikian: "Ada
yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun
selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum,
ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:24-25). Dalam kesempatan lain, Yesus berkata: "Dan
barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia
murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari
padanya." (Matius 10:42). Lihatlah bahwa Tuhan selalu menekankan pentingnya membagi
berkat kepada orang lain. Apa yang Dia berikan kepada kita, bukanlah untuk kita simpan sendiri,
namun haruslah dipakai untuk bisa memberkati sesama kita, siapapun mereka.

Saat ini, sejauh mana kita telah mempergunakan berkat yang telah kita terima dari Tuhan? Tidak
akan ada pemberian yang kita lakukan dengan tulus didasari kerinduan dan cinta kita pada Tuhan
akan berakhir sia-sia. Tidak peduli berapapun yang bisa kita berikan saat ini, sekalipun sangat
kecil jumlahnya, namun semua itu sangatlah berharga di mata Tuhan. Tuhan selalu sanggup
mencukupkan, bahkan memberkati berkelimpahan. Ketika kita memberi, kita akan diberi. Ketika
kita memberi minum, kita akan diberi minum. Ketika kita banyak menabur berkat, kita akan
menuai kelimpahan. Paulus mengingatkan hal ini juga. "Dalam segala sesuatu telah kuberikan
contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang
lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah
lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35). Jangan pernah merasa
bosan untuk memberkati, karena Tuhan pun tidak pernah merasa bosan untuk memberkati kita
semua.

Jangan pernah jemu untuk menjadi berkat bagi sesama manusia

Anda mungkin juga menyukai