Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ASAL USUL MANUSIA DAN PERKEMBANGAN TUBUH MANUSIA


Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“BIOSAINS DALAM AL-QUR’AN”
Dosen pengampu: Nasrul Hakim, M. Pd

Disusun oleh:

Kelompok 2

1. Dewi Maisaroh (1901082003)


2. Dwi widya putri (1901081008)
3. Ulli Khoirunnisa (1901081034)

TADRIS BIOLOGI/SEMESTER IV (B)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI METRO
T.A 2020-2021M/1442H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!

Puji syukut atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Asal Usul
Manusia Dan PerkembanganTumbuh Manusia tepat pada waktunya. Shalawat serta
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah
membawa umatnya dari jaman jahiliyyah menuju alam yang terang senderang yakni
Dinul Islam.

Dalam pembuatan makalah ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulisan makalah selama
ini.Tentunya makalah ini, masih jauh dari kata kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis
senantiasa mengharpkan kritik dan saran yang membangun.Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.Amiin Yaa Robbal ‘Aalamin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!

Metro, 10 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I

A. Latar Belakang..................................................................................................4
B. Rumus Masalah.................................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................5

BAB II

A. Asal-usul Manusia Menurut Pengetahuan........................................................6


B. Asal-usul Manusia Menurut Al-Qur’an............................................................7
C. Tahap Perkembangan Manusia dalam Pandangan Al-Qur’an........................10
D. Tahap Perkembangan Manusia Menurut Embriologi.....................................15
E. Regulasi Signal Molekular..............................................................................18
F. Tahap Perkembangan Manusia Menurut Teori Evolusi.................................22
1. Evolusi Menurut Charles Robert Darwin.................................................23
2. Evolusi Menurut Jean-Baptiste Lamarck..................................................26

BAB III

A. Kesimpulan.....................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asal usul kejadian merupakan perbincangan yang sering mengundang
konflik antara ahli sains dan juga ahli agama. Hal ini jelas apabila persoalan
mengenai asal usul kejadian manusia tidak pernah selesai walaupun
perkembangan sains dan teknologi semua yang jauh lebih modern dan maju
sudah tercipta. Evolusi adalah salah satu cabang ilmu bioogi yang mengkaji
trntang perubahan struktur makhluk hidup evolusi dipopulerkan ilmuwan Inggris
yang bernama Charles Darwin. Evolusi telah membentu keanekaragaman
makhluk hidup dari nenek moyang yang sama. Kita dapat mendefinisikan
evolusi sebagai keturunan dengan modifikasi, istilah yang digunakan Darwin
dalam menjelaskan bahwa dari kejadian yang terjadi di dalam bumi ini, banyak
spesies keturunan dari spesies leluhur yang dulu berbeda dengan spesies masa
kini. Sebagian orang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna karena manusia memiliki jasad (fisik) yang indah dan dilengkapi
dengan jiwa atau ruh.
Hampir semua makhluk hidup generasi baru dimulai dari suatu telur
yang telah difertilisasi (dibuahi), atau zigot yaitu suatu sel hasil penggabungan
dari sel induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-masing induk
berperan dalam menentukan sifat-sifat individu baru. Pada proses perkembangan
manusia melalui berbagai tahap yang dimulai dari gametogenesis pada masing-
masing induk, dimana induk jantan mengalami spermatogenesis (proses
pembentukan sperma), dan induk betina mengalami oogenesis (proses
pembentukan ovum) setelah terjadinya vertilisasi (proses peleburan dua gamet
sehingga terbentuk zigot. Dan zigot akan membentuk suatu organisme
multiseluler yang dilakukan dengan proses-proses pembelahan.
Menurut agama bahwa manusia itu berasal dari tanah. Tanah dalah
tempat tumbuh dan berkembangnya manusia, dan dari unsur bumi pula Allah
menciptakan manusia, dibumi manusia hidup dan dari situ pula manusia

4
dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka lakukan
selama hidup di dunia. Mengenai asal usul manusia dari tanah Allah berfirman
dalam Al-Qur’an surah Al-Shad ayat 71, yang memiliki arti: “ingatlah, ketika
Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah”.
B. Rumus Masalah
1. Darimana asal usul manusia?
2. Apakah manusia itu terbuat dari tanah?
3. Bagaiman perkembagan manusia pada fase embriologi?
4. Apa yang dimaksud dengan teori evolusi Darwin?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui asal-usul manusia.
2. Agar mahasiswa mengetahui kebenaran manusia itu berasal darimana.
3. Agar mahasiswa mengetahui perkembangan manusia pada fase embriologi.
4. Agar mahasiswa mengetahui teori evolusi Darwin.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal Usul Manusia Menurut Pengetahuan


Dari segi pengetahuan sains menyatakan bahwa asal usul manusia itu
berasal dari nenek moyang yang sama dengan kera yang mengalami evolusi.
Mereka mengetahui asal usul tersebut berdasarkan ditemukannya fosil manusia.
Fosil merupakan sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu dalam kurun
jutaan tahun yang lalu. Selain itu juga ditemukannya spesies-spesies kera yang
berevolusi menjadi manusia, zaman dahulu seperti Pithecantropus erectus.
Manusia kera berdiri tegak yang fosilnya berumur sekitar 400 ribu tahun, Homo
neanderthelensis, yang fosilnya berumur sekitar 100 ribu tahun.
Evolusi adalah perubahan ciri-ciri populasi yang berlangsung seiring
jalannya waktu penemuan fosil merupakan salah satu sumber yang dijadikan
bukti-bukti evolusi. Evolusi juga suatu frasa yang digunakan Darwin dalam
mengajukan gagasan bahwa banyak spesies di bumi merupakan turunan dari
nenek moyang yang berbeda dari spesies yang ada saat ini. Evolusi juga dapat
didefinisikan secara sempit sebagai perubahan komposisi genetika suatu
populasi dari generasi ke generasi. Penemuan fosil dikemukan dibeberapa
tempat dan beberapa Negara. Manusia pertama kali berevolusi di Afrika Timur
sekitar 2,5 juta tahun yang lalu dari satu genus kera yang lebih awal yang
dinamakan Autralopithecus yang berarti kera selatan. Penemuan bukti fosil
ditemukan juga di Indonesia di pulau Jawa ditemukan bukti fosil Homo
Soloensis atau manusia dari lembah Solo. Penemuan juga terjadi di florensis
yang mempunyai tinggi 1 meter dan berat kurang lebih 25 kilogram. Homo
florensis ini sudah mampu menghasilkan peralatan dari batu bahkan kadang-
kadang mereka berhasil berburu gajah-gajah di pulau tersebut.
Biologi mengenal kata “evolusi” yang berarti bahwa makhluk hidup
mengalami perubahan (modifikasi) dari makhluk hidup sebelumnya. Implikasi
hadirnya teori evolusi tidak memperkenakan keanekaragaman hayati terjadi
melalui proses revolusi. Teori evolusi sejalan dengan teori asal usul kehidupan

6
yaitu teori biogenensis dimana makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya. Walaupun demikian, teori evolusi memiliki keterbatasan dalam
menjelaskan asal usul kehidupan. Teori ini pun jalan dengan hokum mendel
yang dikemukakan pada tahun 1920-an mengenai sifat yang diturunkan kepada
generasi berikutnya melalui substansi tertentu (yang akhirnya deikenal dengan
substansi gen). pengurutan gen DNA pada akhir abad ke-20 melahirkan
filogenetik molekuler dan merombak pohon kehidupan menjadi tiga sistem
dominan. Seiring perkembangnya zaman padangan saintis mengenai evolusi
terpusat pada gn sebagai “kode kehiidupan”.
Manusia yang brevolusi dari kera itu muncul karena teori evolusi
manusia menurut Charles Darwin dalam buku “The Origin of Species”dalam
buku tersebut dapat disimpulkan bahwa semua makhluk hidup berasal dari
nenek moyang yang sama dan berhubungan satu sama lain. Menurut Darwin
dalam buku tersebut, proses mutasi genetika dari nenek moyang yang sama
mengakibatkan terjadinya proses evolusi dan munculnya berbagai spesies baru.
Darwin membayangkan evolusi manusia seperti pohon. Batang pohon yang
tunggal dan akarnya merupakan nenek moyang makhluk hidup. Sedangkan
ranting dan daun pohon menjadi spesies baru yang lahir karena proses mutasi
genetika. Proses mutasi genetika tersebut dapat terjadi karena seleksi alam
dalam waktu yang cukup lama.
Dari seleksi alam itu, Darwin kemudian membagi proses evolusi menjadi
mikroevolusi dan makroevolusi. Mikroevolusi adalah perubahan yang terjadi
pada spesies dengan cara kecil. Misalnya, perubahan warna atau ukuran pada
suatu populasi selama beberapa generasi. Sedangkan makroevolusi adalah
perubahan karena seleksi alam yang mampu menciptakan spesies baru.
Misalnya, perubahan dinosaurus menjadi burung, mamalia amfibi menjadi ikan
paus, dan nenek moyang kera menjadi manusia.
B. Asal Usul Manusia Menurut Al-Qur’an
Allah menegaskan bahwa penciptaan manusia ditampilkan dalam al-
Qur’an sebagai wujud yang amat erat berkaitan dengan tanah. Dimana Allah

7
menegaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dan akan dikembalikan pula
ke tanah sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat Nuh ayat 17-18
‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
)18(‫) ثُ َّم یُ ِع ۡی ُد ُکمۡ فِ ۡیہَا َو ی ُۡخ ِر ُج ُکمۡ اِ ۡخ َراجًا‬17(‫ض نَبَاتًا‬ ‫اۡل‬ ۢ ‫ہّٰللا‬
ِ ‫َو ُ اَ ۡنبَتَ ُکمۡ ِّمنَ ا َ ۡر‬
Ketika Alquran menguraikan tentang proses penciptaan manusia
pertama, Alquran menunjuk kepada sang Pencipta dengan menggunakan
pengganti nama bentuk tunggal, sebagaimana dalam Q.S. Shaad (38):71;
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”.
Selanjutnya dalam Q.S. Shaad (38):75:
“Apa yang menghalangi kamu (Iblis) sujud kepada apa yang Aku ciptakan
dengan kedua tangan-Ku ?. Tetapi, ketika berbicara tentang proses penciptaan
manusia secara umum, Allah Yang Maha Pencipta ditunjuk dengan
menggunakan bentuk jamak. Dalam Q.S. At-Tiin (95):4 dinyatakan,
“Sesungguhnya kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya”
Hal itu menunjukkan perbedaan proses kejadian manusia secara umum
dan proses kejadian Adam a.s. Penciptaan manusia secara umum, melalui proses
keterlibatan Tuhan bersama selainn-Nya, yakni ibu dan bapak. Keterlibatan ibu
dan bapak mempunyai pengaruh menyangkut bentuk fisik dan psikis anak,
sedangkan dalam penciptaan Adam, tidak terdapat keterlibatan pihak lain
termasuk ibu dan bapak. Alquran tidak menguraikan secara rinci proses kejadian
Adam, namun mayoritas Adam dinamai sebagai manusia pertama.
Secara umum manusia diciptakan melalui kehamilan dengan adanya
ayah secara biologis semata (penciptaan manusia selain Adam, Hawa dan Isa di
atas), adalah Surat al-Mukminun (23) ayat 12-14 (tentang proses reproduksl
manusia lewat rahim ibu).
‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
‫) ثُ َّم َخلَ ۡقنَا النُّ ۡطفَۃَ َعلَقَۃً فَ َخلَ ۡقنَ••ا‬13(‫ار َّم ِک ۡی ٍن‬ ۡ
ٍ ‫) ثُ َّم َج َع ۡل ٰنہُ نُطفَۃً فِ ۡی قَ َر‬12(‫َو لَقَ ۡد َخلَ ۡقنَا ااۡل ِ ۡن َسانَ ِم ۡن س ُٰللَ ٍۃ ِّم ۡن ِط ۡی ٍن‬
)14( َ‫ض َغۃَ ِع ٰظ ًما فَ َک َس ۡونَا ۡال ِع ٰظ َم لَ ۡح ًما ثُ َّم اَ ۡن َش ۡا ٰنہُ خ َۡلقًا ٰا َخ َرفَتَبَا َركَ ہّٰللا ُ اَ ۡح َسنُ ۡال ٰخلِقِ ۡین‬
ۡ ‫َاال ُم‬ۡ ‫ض َغۃً فَ َخلَ ۡقن‬
ۡ ‫ۡال َعلَقَۃَ ُم‬
Artinya: 12) Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. 13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani

8
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14) Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia
makhluk yang (berbentuk) lain.
Ayat-ayat tersebut diatas menjelaskan asal kejadian manusia dalam
pandangan AlQur`an, ada 4 (empat) kejadian yaitu, kejadian adam dari tanah
dalam istilah yang bermacam-macam, antara lain tanah, tanah kering, tanah liat,
dan tanah lumpur; Kejadian Hawa dari tuluang rusuk Nabi Adam; kejadian Isa;
dan kejadian manusia pada umumnya.
Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur‟an dengan “saripati berasal
dari tanah” sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari
makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Kemudian
melalui proses metabolism yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan
hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka
terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam
rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna
(seperti dijelaskan dalam ayat diatas). Nutfah sering diartikan dengan sesuatu
yang sangat kecil dihasilkan dari setetes air mani. Dari sejumlah sperma yang
ditumpahkan memang hanya satu sel saja yang pada akhirnya membuahi ovum
(sel telur). Sesuatu yang bergantung (al-alaq) terus berkembang sampai kira-kira
20 hari dan secara bertahap mengambil bentuk manusia. Jaringan tulang mulai
nampak dalam embrio, dan secara berurutan diliputi oleh otot-otot.
Selanjutnya, fase segumpal darah (`alaqah) berlanjut terus dari hari ke-15
sampi hari ke-24 atau ke-25 setelah sempurnanya proses pembuahan. Mulailah
tampak pertumbuhan syaraf dalam pada ujung tubuh bagian belakang embrio,
terbentuk (sedikitdemi sedikit ) kepingan-kepingan benih, menjelasnya lipatan
kepala; sebagai persiapan perpindahan fase ini (`alaqah kepada fase berikutnya
yaitu mudhgah (mulbry stage)).Mulbry stage adalah kata dari bahasa Latin yang
artinya embrio (janin) yang berwarna murberi (merah tua keungu-unguan).

9
Di dalam Al-Qur‟an disebutkan bahwa embrio terbagi dua; pertama,
sempurna (mukhallaqah) dan kedua tidak sempurna (ghair mukhallaqah).
Penafsiran dari ayat tersebut adalah: Secara ilmiah, embrio dalam fase
perkembangannya seperti tidak sempurna dalam susunan organ tubuhnya.
Sebagian organ (seperti kepala) tampak lebih besar dari tubuhnya dibandingkan
dengan organ tubuh yang lain. Lebih penting dari itu, sebagian anggota tubuh
embrio tercipta lebih dulu dari yang lainnya, bahkan bagian lain belum
terbentuk. Contoh, kepala. Ia terbentuk sebelum bagian tubuh ujung belum
terbentuk, seperti kedua lengan dan kaki. Setelah itu, secara perlahan mulai
tampaklah lengan dan kaki tersebut. Tidak diragukan lagi, ini adalah I’jâz `ilmiy
(mukjizat sains) yang terdapat di dalam Al-Qur‟an. Menurut Dr. Ahmad
Syauqiy al-Fanjary, kata `alaqah tidak digunakan kecuali di dalam Al-Qur’an.
Allah SWT menyuruh manusia untuk selalu berpikir dan meneliti,
bagaimana ia diciptakan? Dan dari apa dia diciptakan? Jawabannya: Dari air!
Sebagaimana kita jelaskan sebelumnya. Namun dalam kalimat berikutnya, Allah
menyebutkan sifat dari air itu dengan kata „daafiq‟. Artinya air yang bergerak
dan hidup. Dan hal inilah yang telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern.
Berdasarkan sains, spermatozoon bergerak dengan menggunakan ekornya dalam
salurah air mani sehingga bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan di
antara keduanya.
C. Tahap Perkembangan Manusia dalam Pandangan Al-Qur’an
Dalam pandangan Islam, perkembangan manusia haruslah dipandang
sebagai satu kesatuan yang utuh dan saling memiliki keterikatan. Ini
mengandung arti bahwa setiap perkembangan, baik itu perkembangan fisik,
mental, sosial, emosional tidak dapat dipisahkan dan memiliki hubungan yang
kuat. Terdapat beberapa ayat Alquran yang menunjukkan tahapan
perkembangan manusia, dimana dalam ayat tersebut tidak hanya menyebutkan
perkembangan mental, akan tetapi juga menyebutkan perkembangan fisik.
Seperti yang terdapat dalam Q.S. An-Nisa’ [4]: 6.
‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬

10
ۤ
‫َو ۡابتَلُوا ۡالیَ ٰتمٰ ی َح ٰتّی اِ َذا بَلَ ُغوا النِّ َکا َح ۚ فَا ِ ۡن ٰان َۡستُمۡ ِّم ۡنہُمۡ ر ُۡشدًا فَ ۡادفَع ُۡۤوا اِلَ ۡی ِہمۡ اَمۡ َوالَہُمۡ ۚ َو اَل ت َۡا ُکلُ ۡوہَ ۤا اِ ۡس َرافًا َّو بِدَارًا‬
ِ ‫ف َو َم ۡن َکانَ فَقِ ۡیرًا فَ ۡلیَ ۡا ُک ۡل بِ ۡال َم ۡعر ُۡو‬
‫ف ؕ فَا ِ َذا َدفَ ۡعتُ ْم اِلَ ۡی ِہمۡ اَمۡ َوالَہُمۡ فَا َ ۡش • ِہد ُۡوا‬ ۡ ِ‫اَ ۡن ی َّۡکبَر ُۡوا ؕ َو َم ۡن َکانَ َغنِیًّا فَ ۡلیَ ۡست َۡعف‬
)6(‫َعلَ ۡی ِہمۡ ؕ َو َک ٰفی بِاہّٰلل ِ َح ِس ۡیبًا‬
Artinya: dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.
Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara
harta), Maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. dan janganlah kamu
Makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu)
tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. barang siapa (di
antara pemelihara itu) mampu, Maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan
harta anak yatim itu) dan Barangsiapa yang miskin, Maka bolehlah ia Makan
harta itu menurut yang patut. kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada
mereka, Maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi
mereka. dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).
Perkembangan seseorang sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua
di awal awal kehidupan mereka, maka dari itu orang tua memiliki peran yang
terkait dengan perkembangan seseorang ketika mereka masih berada pada masa
kanak-kanak. Jika perkembangan tersebut diabaikan, kemungkinan besar
tahapan perkembangan seseorang akan mengalami gangguan. Islam
menganjurkan untuk melaksanakan kewajiban pribadi dan sosial sesuai dengan
tahap perkembangan anak. Diantara kewajiban itu ialah sebagaimana firman
Allah dalam Q.S. Luqman [31]: 17.
‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
َ ِ‫ک ؕ اِ َّن ٰذل‬
ۡ ‫ک ِم ۡن ع َۡز ِم ااۡل ُ ُم‬
(‫••و ِر‬ َ َ‫اصبِ ۡر ع َٰلی َم ۤا ا‬
َ َ‫صاب‬ ۡ ‫ف َو ۡانہَ َع ِن ۡال ُم ۡن َک ِر َو‬
ِ ‫ی اَقِ ِم الص َّٰلوۃَ َو ۡا ُم ۡر بِ ۡال َم ۡعر ُۡو‬ َّ َ‫ٰیبُن‬
)17
Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk
hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
1. Hakekat perkembangan manusia

11
Periodisasi perkembangan manusia dalam al-Qur’an meliputi beberapa
tahapan diantaranya: pertama, periode sejak dimulainya pembuahan ovum
oleh sperma. Firman Allah SWT dalam QS. Al-hajj ayat 5:
‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
ۡ ‫ب ثُ َّم ِم ۡن نُّ ۡطفَ ٍۃ ثُ َّم ِم ۡن َعلَقَ ٍۃ ثُ َّم ِم ۡن ُّم‬ ۤ
‫ض • َغ ٍۃ‬ ِ ‫ب ِّمنَ ۡالبَ ۡع‬
ٍ ‫ث فَاِنَّا َخلَ ۡق ٰن ُکمۡ ِّم ۡن تُ • َرا‬ ٍ ‫ٰیاَیُّہَ••ا النَّاسُ اِ ۡن ُک ۡنتُمۡ فِ ۡی َر ۡی‬
ۤ
‫ُّم َخلَّقَ ٍۃ َّو غ َۡی• ِر ُم َخلَّقَ ٍۃ لِّنُبَیِّنَ لَ ُکمۡ ؕ َو نُقِ••رُّ فِی ااۡل َ ۡر َح• ِام َم••ا ن ََش•ٓا ُء اِ ٰلی اَ َج• ٍل ُّم َس• ّمًی ثُ َّم نُ ۡخ• ِر ُج ُکمۡ ِط ۡفاًل ثُ َّم‬
ٰۤ ٰ
‫•ر لِ َک ۡیاَل یَ ۡعلَ َم ِم ۡۢن بَ ۡع• ِد ِع ۡل ٍم َش• ۡیئًا ؕ َو‬ ۡ ۤ
ِ •‫لِت َۡبلُ ُغ• ۡ•وا اَ ُش• َّد ُکمۡ ۚ َو ِم ۡن ُکمۡ َّم ۡن یُّتَ• َوفّی َو ِم ۡن ُکمۡ َّم ۡن ی َُّر ُّد اِلی اَ ۡر َذ ِل ال ُع ُم‬
ۢ ۡ ۡ ۤ َ ‫تَ َری ااۡل َ ۡر‬
)5(‫ج‬ ٍ ۭ ‫ض هَا ِم َدۃً فَا ِ َذا اَ ۡن َزلنَا َعلَ ۡیہَا ال َمٓا َء ۡاہتَ َّز ۡت َو َربَ ۡت َو اَ ۡنبَت َۡت ِم ۡن ُکلِّ زَ ۡو‬
ٍ ‫ج بَ ِہ ۡی‬
Artinya: hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian
dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,
agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang
Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami
keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan
(adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya
Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air
di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai
macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Dari ayat tersebut menunjukkan beberapa fase yang terjadi pada periode
kedua dari perkembangan manusia itu sendiri meliputi: fase nuthfah (zigot)
yang dimulai sejakpembuahan sampai 40 hari dalam kandungan, fase alaqah
(embrio) terjadi pada usia 40 hari kehamilan, fase mughah (janin) terjadi
pada usia kehamilan 40 hari berikutnya, dan fase peniupan ruh yang terjadi
ketika janin berusia genap empat bulan.10 Adapun tugas perkembangannya
ialah terletak pada peran orang tua dalam memelihara perkembangan janin
agar bisa berkembang dengan normal dengan memelihara suasana psikologis
dengan baik, meningkatkan ibadah terutama ibu, serta berdo’a kepada Allah
lebih-lebih sebelum janin berusia empat bulan. Kedua, periode kelahiran

12
sampai kematian. Banyak sekali ayat yang menunjukkan fase perkembangan
manusia mulai dari manusia itu dilahirkan sampai meninggal dunia. Salah
satunya ialah firman Allah dalam QS. Ar-rum:54:
‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
Artinya: Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan
beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha
mengetahui lagi Maha Kuasa.
Fase perkembangan manusia yang terdapat dalam ayat tersebut
mencakup beberapa fase diantaranya: fase kanak-kanak (thifl) atau fase
dimana kondisi mereka masih lemah disebabkan karena mereka masih bayi.
Fase baligh, dimana pada fase ini seseorang sudah menjadi kuat dan
memasuki usia dewasa. Fase usia lanjut, secara psikologis ditandai dengan
mulai tidak berfungsinya elemen psikis seseorang seperti mulai pikun,
sedangkan secara biologis ditandai dengan semakin lemahnya kondisi tubuh.
2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia
Faktor yang yang mempengaruhi perkembangan manusia perspektif al-
Qur’an meliputi:
Pertama, faktor hereditas. Hal tersebut bisa kita berkaca pada hadis nabi
yang menganjurkan memilih pasangan hidup harus dilihat dari beberapa segi
lebih-lebih pada segi agama menunjukkan bahwa faktor hereditas sangat
mempengaruhi perkembangan sesorang sehingga selamat di dunia lebih-
lebih selamat kelak di akhirat. Firman Allah dalam QS. Al ahqaff: 15:
‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
ؕ ‫ص•لُ ٗہ ثَ ٰلثُ• ۡ•ونَ َش•ہۡ رًا‬
ٰ ِ‫ض• َع ۡتہُ ُک ۡرہً••ا ؕ َو َحمۡ لُ ٗہ َو ف‬ َ ‫َو َوص َّۡینَا ااۡل ِ ۡن َسانَ بِ َوالِد َۡی ِہ اِ ۡح ٰسنًا ؕ َح َملَ ۡتہُ اُ ُّم ٗہ ُک ۡرہًا َّو َو‬
ۤ
‫ی َو ع َٰلی‬ َ •َ‫َح ٰتّی اِ َذا بَلَ َغ اَ ُش• َّد ٗہ َو بَلَ• َغ اَ ۡربَ ِع ۡینَ َس•نَۃً ۙ قَ••ا َل َربِّ اَ ۡو ِز ۡعنِ ۡۤی اَ ۡن اَ ۡش• ُک َر نِ ۡع َمت‬
َّ َ‫ک الَّتِ ۡۤی اَ ۡن َعمۡ تَ َعل‬
)15( َ‫ک َو اِنِّ ۡی ِمنَ ۡال ُم ۡسلِ ِم ۡین‬ َ ‫ت ِالَ ۡی‬ُ ‫صلِ ۡح لِ ۡی فِ ۡی ُذرِّ یَّتِ ۡی ۚؕ ِانِّ ۡی تُ ۡب‬
ۡ َ‫ضہُ َو ا‬ ٰ ‫صالِحًا ت َۡر‬ َ ‫ی َو اَ ۡن اَ ۡع َم َل‬ َّ ‫َوالِ َد‬
Artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai

13
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa
dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah
aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku
dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang
Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)
kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri".
Kedua, faktor lingkungan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam
QS. At-tahrim:6:
‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
‫ٰۤیاَیُّہَ••ا الَّ ِذ ۡینَ ٰا َمنُ• ۡ•وا قُ• ۤۡ•وا اَ ۡنفُ َس • ُکمۡ َو اَ ۡہلِ ۡی ُکمۡ نَ••ارًا َّو قُ ۡو ُدہَا النَّاسُ َو ۡال ِح َج• ا َرۃُ َعلَ ۡیہَ••ا َم ٰلٓئِ َکۃٌ ِغاَل ظٌ ِش •دَا ٌد اَّل‬
)6( َ‫یَ ۡعص ُۡونَ ہّٰللا َ َم ۤا اَ َم َرہُمۡ َو یَ ۡف َعلُ ۡونَ َما ی ُۡؤ َمر ُۡون‬
Artinya: hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan. Ayat tersebut mengisyaratkan kepada kita bahwa para
orang tua diperintahkan untuk memelihara keluarganya dari tingkah laku
yang dapat memasukkan mereka ke dalam neraka. Ini menunjukkan bahwa
psikologi Islam juga mengakui peran lingkungan dalam menentukan
perkembangan seseorang.
Ketiga, faktor bawaan yang sudah menjadi sunnah atau taqdir yang
telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia. Misalnya firman Allah dalam
QS. Al-Baqarah: 30;
‫بِس ِْم هّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬
ُ ِ‫ض َخلِ ۡیفَۃً ؕ قَالُ ۡۤوا اَت َۡج َع ُل فِ ۡیہَا َم ۡن ی ُّۡف ِس ُد فِ ۡیہَا َو یَ ۡسف‬ ٓ
ۚ ‫ک ال ِّد َمٓا َء‬ ‫اۡل‬ ِ ‫ُّک لِ ۡل َم ٰلئِ َک ِۃ اِنِّ ۡی َج‬
ِ ‫اع ٌل فِی ا َ ۡر‬ َ ‫ال َرب‬ َ َ‫َو اِ ۡذ ق‬
)30( َ‫ک ؕ قَا َل اِنِّ ۡۤی اَ ۡعلَ ُم َما َل ت َۡعلَ ُم ۡون‬
َ َ‫ک َو نُقَدِّسُ ل‬ •َ ‫َو ن َۡحنُ نُ َسبِّ ُح بِ َحمۡ ِد‬
Artinya: ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya danmenumpahkan darah,

14
Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
Ayat tersebut memberi penegasan bahwasanya selain dipengaruhi oleh
faktor hereditas serta faktor lingkungan, didalam Islam juga diyakini bahwa
perkembangan manusia tidak bisa lepas dari taqdir Allah yang sudah
ditetapkan untuk setiap orang.
D. Tahap Perkembangan Manusia Menurut Embriologi
Embriologi merupakan bagian dari kajian biologi perkembangan
(developmental of biology). Biologi perkembangan adalah ilmu yang
mempelajari tentang perubahan progresif struktur dan fungsi tubuh dalam hidup
makhluk hidup. Sedangkan embriologi adalah studi mengenai embrio dengan
penekanan kepada polapola perkembangan embrio. Untuk membedakan
pemahaman anda tentang embriologi dengan biologi perkembangan, di bagian
berikut ini akan dituliskan beberapa pemikiran dan pendapat ahli embriologi.
Sadler (2012:xii) mengilustrasikan embriologi dengan sebuah contoh
adanya perubahan sebuah sel menjadi seorang bayi saat masih dalam kandungan
ibu, yaitu suatu proses yang menggambarkan bahwa telah terjadinya suatu
fenomena besar dan kompleks. Sadler (2012:xii) menamakan kajian tentang
fenomena ini dengan embriologi. Pada proses ini termasuk juga kajian tentang
aspek-aspek molekuler, seluler, dan struktural yang saling berkontribusi untuk
membentuk organisme. Spratt (1971) dalam Lufri dan Helendra (2009:1)
mendefinisikan perkembangan sebagai suatu aksi gen dalam: (1) pembentukan
organisme baru dari beberapa bagian organisme induk, (2) pemeliharaan atau
peningkatan ukuran dari organisme dewasa yang terbentuk secara sempurna, dan
(3) perbaikan terhadap kerusakan akibat kecelakaan atau kehilangan bagian
anggota tubuh dari suatu orgsnisme.
Sehingga bisa dituliskan perkembangan merupakan suatu perubahan
(transformasi) dari suatu keadaan, komposisi atau fungsi dari bagian atau
keseluruhan organisme atau bakal organisme yang terjadi secara progresif dan
relatif permanen pada kondisi alami. Pendapat lain menyebutkan embriologi

15
menjadi bagian dari ruang lingkup biologi perkembangan. Karena Biologi
perkembangan ruang lingkupnya lebih luas, sampai kepada perkembangan pasca
lahir dengan penekanan kepada masalah, konsep dan prinsip perkembangan.
Beberapa ruang lingkup biologi perkembangan adalah (1) Embriologi, yaitu
mempelajari mengenai pembentukan embrio; (2) Proses stadium pasca lahir; (3)
Perkembangan tingkat sel, baik perkembangan normal ataupun abnormal
(neoplastik) seperti tumor dan kanker; (4)Pertumbuhan, yaitu pertambahan masa
sel; (5) Regenerasi; (6) Perbaikan sel, misalnya pada waktu luka dan (7)
Genetika perkembangan.
1. Proses Dasar Perkembangan
Ilustrasi tentang fenomena perubahan se- buah sel menjadi seorang bayi
saat masih dalam kandungan ibu, merupakan suatu proses yang
menggambarkan bahwa telah terjadinya suatu fenomena besar dan
kompleks. Adanya fe- nomena besar dan kompleks ini akan me- libatkan
proses yang kompleks pada tingkat seluler, misalnya regulasi dan transduksi
signal secara molekuler. Adanya regulasi dan trans- duksi signal secara
molekuler merupakan cara yang paling mutakhir untuk memahami per-
kembangan organisme. Sadler (2012:3-9) men- jelaskan beberapa bagian
tersebut seperti ada- nya transkripsi gen, regulasi ekspresi gen, in- duksi
formasi organ dan cell signaling. Spratt (1971) dalam Lufri dan Helendra
(2009:6-15) menjelaskan lima proses dasar pada tingkat sel, yaitu:
a) Pertumbuhan, yaitu pertambahan masa sel (ukuran dan jumlah sel).
b) Diferensiasi, yaitu proses yang meng- hasilkan sel-sel yang sudah ter-
spesialisasi (sudah melakukan bio- sintesis spesifik)
c) Interaksi seluler, yaitu saling pe-ngaruh- mempengaruhi antara satu sel
atau kelompok sel dengan sel atau kelompok sel yang lain.
d) Pergerakan, yaitu perubahan posisi sel atau jaringan (gerakan mor-
fogenetik).
e) Metabolisme, merupakan proses penghasil (sumber) dan penggunaan
energi, dan merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan dan perkem-
bangan.

16
2. Tahap perkembangan embrio manusia
Tahapan perkembangan manusia menjadi lima tahap, yaitu:
a) Tahap gametogenesis, terjadinya pembentukan gamet laki-laki dan pe-
rempuan atau konversi germ cell sperma dan sel telur.
b) Tahap perkembangan minggu ke-1, ter- jadinya proses ovulasi sampai
implantasi
c) Tahap perkembangan minggu ke-2, ter- jadinya pembentukan bilaminar
germ disc (embrio dua lapis)
d) Tahap perkembangan minggu ke-3 sampai 8, disebut juga dengan
periode embrionik, terjadinya pembentukan sis- tem tubuh.
e) Tahap perkembangan bulan ke-3 sam- pai kelahiran, adalah masa fetus
dan berperannya plasenta dalam per- kembangan manusia.
Dudek (2011) menguraikan perkem- bangan manusia diawali dari tahap
pre- fertilisasi, periode mingguan, periode embrio- nik dan organogenesis.
Uraian lengkapnya sebagai berikut.
a) Prafertilisasi, meliputi perkembangan organ reproduksi seksual, perkem-
bangan organ reproduksi seksual, per- kembangan kromosom, meiosis,
orga- nogenesis, spermatogenesis.
b) Perkembangan minggu 1 (hari ke 1-7), meliputi fertilisasi, pembelahan,
blas- tocyst dan implantasi.
c) Perkembangan minggu ke-2 (hari ke 8- 14), meliputi pembentukan
embrioblast lanjutan, trophoblast lanjutan dan me- soderm ekstraembrio.
d) Periode embrionik, meliputi pemben- tukan embrioblast lanjutan,
vasculo- genesis dan plasentasi.
e) Periode bulan 3 sampai lahir, disebut juga organogenesis sampai
parturisi, terjadi perkembangan organ dan sistem tubuh dan proses
kelahiran.

17
Gambar 1 Tahapan Perkembangan Manusia Hari 1-18 (Sadler, 2012: ii)
E. Regulasi Signal Molekular
Proses embriologi erat kaitannya dengan keberadaan dan aksi gen dalam
tubuh. Kemajuan teknologi telah memperlihatkan bahwa adanya regulasi dalam
tubuh pada tingkat selu- ler yang disebut dengan molecular regulation and
signaling. Sadler (2012:3) menjelaskan ada sekitar 23.000 gen dalam genom
manusia, te- tapi gen ini akan mengkode untuk sekitar 100.000 protein. Gen
mengandung kompleks DNA dan protein disebut kromatin, yang terdiri dari
satuan dasar struktur yang disebut dengan nukleosom. Salah satu proses dasar
dalam pem- bentukan organ adalah induksi. Organ akan ter- bentuk dengan
adanya interaksi antara sel de- ngan sel yang lain. Adanya interaksi seke-
lompok sel atau jaringan yang membentuk sel atau jaringan yang lain disebut
dengan induksi (Sadler, 2012:5). Di setiap interaksi, salah satu sel atau jaringan
akan bersifat sebagai inducer dan yang lainnya bersifat responder, misalnya
interaksi sel epitel dengan mesenkim.
Cell signaling adalah inti dari proses induksi. Jalur transduksi signal
memiliki mole- kul signal yang disebut dengan ligand dan re- septor. Reseptor

18
selalu bekerja di membrane sel dan diaktifkan oleh adanya pengikatan ligan
spesifik. Aktifasi reseptor tersebut selalu meli- batkan posforilasi protein lain
yang disebut de- ngan kinase. Aktifasi jenis ini akan bekerja dan merupakan
faktor pada proses traksripsi untuk menginisiasi ekpresi gen.
Sadler (2012:6-7) menjelaskan jalur transduksi signal menjadi dua yaitu
paracrin signaling dan juctacrine signaling. Keduanya ini merupakan faktor yang
akan mempengaruhi transduksi jalur signal (signal transduction pathways).
Signal antar sel (cel-to-cel signa- ling) bisa berbentuk paracrine. Parakrin me-
libatkan faktor diffusable, atau juxtacrine dan faktor nondiffusable. Protein yang
bertanggung jawab untuk sinyal parakrin yang disebut faktor parakrin atau
growth and differentiation factors (GDFs). Ada empat keluarga besar GDFS:
FGFs, WNTs, Hedgehogs dan TGF-ßs. Selain protein, neurotransmiter, seperti
serotonin (5HT) dan norepinefrin, juga beraksi melalui sinyal parakrin. Aksinya
dengan berperan se- bagai ligan dan mengikat reseptor untuk meng- hasilkan
respon seluler.

19
Gambar 2 Tahapan Perkembangan Manusia Hari 22-46 (Sadler, 2012: ii)

20
Gambar 3 Tahapan Perkembangan Manusia Minggu 1-3 (Sadler, 2012: iii)

21
Gambar 4 Tahapan Perkembangan Manusia Minggu 4-7 (Sadler, 2012: iii)
F. Tahap Perkembangan Manusia Menurut Teori Evolusi
Teori evolusi merupakan sebuah teori yang membahas mengenai
perubahan atau perkembangan makhluk hidup, asal-usulnya, serta keterkaitan
genetiknya antara satu makhluk hidup dengan yang lainnya. Dalam teori evolusi,
perubahan atau perkembangan makhluk hidup terjadi karena kombinasi tiga
proses utama, yaitu variasi, reproduksi, dan seleksi alam. Ketika makhluk hidup
bereproduksi, keturunannya akan memiliki sifat-sifat baru, bisa lebih umum atau
lebih langka dari generasi sebelumnya. Sifat-sifat tersebut bisa terjadi karena
mutasi gen atau transfer gen antarpopulasi atau antarspesies.

22
Teori evolusi juga menyebutkan bahwa evolusi terjadi karena proses
seleksi alam. Dalam seleksi alam ini, sifat yang merugikan bagi makhluk hidup
akan semakin berkurang, sementara sifat yang menguntungkan akan memiliki
peluang besar untuk bertahan dan bereproduksi. Jadi, akan ada lebih banyak
makhluk hidup pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat
menguntungkan tersebut.
Selain itu, adaptasi juga menjadi faktor penting dalam proses evolusi
makhluk hidup. Contohnya, pada manusia saat ini, ada perbedaan minor antara
orang-orang yang tinggal di pantai dengan orang yang tinggal di pegunungan.
Jumlah sel darah merah orang di pegunungan lebih banyak daripada sel darah
merah orang di pantai. Hal ini merupakan proses evolusi yang terjadi karena
adaptasi alami yang terjadi dalam tubuh manusia. Puncak dari proses evolusi
biasanya ditandai dengan munculnya spesies baru. Berdasarkan sejarah, proses
evolusi itulah yang mengakibatkan munculnya banyak spesies makhluk hidup di
dunia ini.
1. Evolusi Menurut Charles Robert Darwin
Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12
Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April1882 pada
umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya
meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan
yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai
mekanismenya.
Dalam buku “The Origin of Species” yang mengemukakan tentang teori
evolusi ditulis oleh Charles Darwin, menyimpulkan semua makhluk hidup
berasal dari nenek moyang yang sama (common ancestor) dan berhubungan
antara satu sama lainnya. Menurut Darwin dalam buku tersebut, proses
mutasi genetik dari nenek moyang yang sama mengakibatkan terjadinya
proses evolusi dan munculnya berbagai spesies baru.
Darwin membayangkan evolusi manusia seperti pohon. Batang pohon
yang tunggal dan akarnya merupakan nenek moyang makhluk hidup.
Sedangkan ranting dan daun pohon menjadi spesies baru yang lahir karena

23
proses mutasi genetik. Proses mutasi genetik tersebut dapat terjadi karena
seleksi alam dalam waktu yang lama. Dari seleksi alam itu. Darwin
kemudian membagi proses evolusi menjadi mikroevolusi dan makroevolusi.
Mikroevolusi adalah perubahan yang terjadi pada spesies dengan cara kecil.
Misalnya, perubahan warna atau ukuran pada suatu populasi selama
beberapa generasi. Sementara makroevolusi adalah perubahan karena seleksi
alam yang mampu menciptakan spesies yang baru. Misalnya, perubahan
dinosaurus menjadi burung, mamalia amfibi menjadi ikan paus, dan nenek
moyang kera menjadi manusia.
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari
sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi yang diduga telah
dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat
beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya
yang ditetapkan menjadi empat kelompok dasar sebagai berikut:
Australophithecines (berbagai bentuk yang termasuk dalam genus
Australophitecus), Homo habilis, Homo erectus, dan Homo sapiens.
Para evolusionis menggolongkan tahapan selanjutnya dari evolusi
manusia sebagai genus Homo, yaitu “manusia.” Menurut pernyataan
evolusionis, makhluk hidup dalam kelompok Homo lebih berkembang
daripada Australopithecus, dan tidak begitu berbeda dengan manusia
modern. Manusia modern saat ini, yaitu spesies Homo sapiens, dikatakan
telah terbentuk pada tahapan evolusi paling akhir dari genus Homo ini.
Para pakar palaentologi tidak pernah mengatakan bahwa manusia
berevolusi dari orang utan atau gorilla atau simpanse, yang telah umum
diakui adalah bahwa manusia berevolusi dari makhluk berbentuk seperti
momyet yang disebut Ramaphitecus kira-kira antara 9 sampai 14 juta tahun
yang lalu Ramaphitecus termasuk familia yang berbeda yang disebut
Hominidae, sementara orang utan, gorilla dan simpanse dikelompokkan ke
dalam familia Pongidae. Pendahulu manusia modern disebut manusia
prasejarah termasuk Ramaphitecus, Australophithecus, Phithecantropus atau

24
Homo Erectus, manusia Neandertal, manusia Cro-Magnon. Semua makhluk
ini sudah musnah.
Ramaphitecus secara pelan-pelan berevolusi menjadi Australophithecus
dan kemudian Ramaphitecus punah. Australophithecus berevolusi menjadi
Phithecantropus, dari Phithecantrois menjadi manusia Neandertal, dari
manusia Neandertal menjadi manusia Cro-Magnon dan akhirnya dari
manusia Cro-Magnon menjadi manusia modern. Paling sedikit ada empat
denominator utama yang dipakai untuk menetapkan proses perubahan
transformasi morfologi dari pendahulu ke pengganti berikutnya, hal ini
mencakup, alat pengunyah (rahang atas dan rahang bawah termasuk gigi
geligi), wajah, tengkorak dan isinya, alat gerak.
Fosil ini terdiri atas dua subspesies yang berbeda yaitu Homo Erectus
Paleojavanicus yang lebih tua daripada Homo Soloensis. Disebutkan bahwa
mereka hidup sezaman dengan manusia modern Homo Sapiens kurang lebih
50 ribu tahun lalu. Fosil-fosil manusia purba itu, katanya, merupakan nenek
moyang manusia Indonesia saat ini. Berikut gambar terkait teori Darwin
mengenai evolusi manusia.

25
Ga
mbar evolusi manusia menurut teori Darwin
Gambar di atas telah memaparkan evolusi manusia yang di kemukakan
Darwin dari masa ke masa dalam kurun waktu jutaan tahun. Makhluk hidup
yang paling rendah tingkatannya berevolusi menjadi makhluk hidup tingkat
tinggi hingga berevolusi menjadi manusia.
2. Evolusi Menurut Jean-Baptiste Lamarck
Pada awal abad ke-19, Jean-Baptiste Lamarck mengajukan teorinya
mengenai transmutasi spesies. Teori ini merupakan teori evolusi pertama
yang ilmiah.33Lamarack menjelaskan bahwa dalam kehidupan dunia ini
makhluk hidup tidak ada yang identik atau sama (terdapat perbedaan). Lebih
lanjut Lamarck menjelaskan bahwa adanya perbedaan tersebut disebabkan
oleh latihan dan kebiasaan, seperti seseorang yang suka berolahraga maka

26
badannya akan sehat, berolahraga merupakan kebiasaan dan dapat ditiru dan
diturunkan kepada generasi setelahnya.
Teori Lamarck juga dikenal dengan teori perolehan yang terwariskan
secara genetik. Awal abad-19 (1809), Lamarck memperkenalkan bahwa sifat
fenotip perolehan lingkungan dapat diwariskan secara genetik (acquired
inheritance). Bagian tubuh yang tidak digunakan akan mengalami retardasi
(tidak berkembang), bagian (alat) tubuh yang dipergunakan akan
berkembang lebih kuat dan lebih besar. Ia menerangkan bahwa nenek
moyang jerapah berleher pendek, tetapi karena terus menerus leher
dijulurkan ke atas untuk menggapai makanan, leher jerapah menjadi
panjang.
Jadi, menurut Lamarck evolusi disebabkan oleh pewarisan sifat genetis
yang diperoleh dari lingkungannya. Teori Lamarck mengandung kesalahan
yang dapat dibuktikan dengan percobaan. Yang paling sederhana adalah
percobaan Weissman yang menunjukkan bahwa tikus yang ekornya
dipotong dilaboratorium tidak mewariskan pengalaman tanpa ekornya itu
pada keturunannya.

27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari segi pengetahuan sains menyatakan bahwa asal usul manusia itu
berasal dari nenek moyang yang sama dengan kera yang mengalami evolusi.
Evolusi adalah perubahan ciri-ciri populasi yang berlangsung seiring jalannya
waktu penemuan fosil merupakan salah satu sumber yang dijadikan bukti-bukti
evolusi. Evolusi juga suatu frasa yang digunakan Darwin dalam mengajukan
gagasan bahwa banyak spesies di bumi merupakan turunan dari nenek moyang
yang berbeda dari spesies yang ada saat ini. Evolusi juga dapat didefinisikan
secara sempit sebagai perubahan komposisi genetika suatu populasi dari
generasi ke generasi. Menurut agama bahwa manusia itu berasal dari tanah.
Tanah dalah tempat tumbuh dan berkembangnya manusia, dan dari unsur bumi
pula Allah menciptakan manusia, dibumi manusia hidup dan dari situ pula
manusia dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka
lakukan selama hidup di dunia.
Periodisasi perkembangan manusia dalam al-Qur’an meliputi beberapa
tahapan diantaranya: pertama, periode sejak dimulainya pembuahan ovum oleh
sperma. Faktor yang yang mempengaruhi perkembangan manusia perspektif al-
Qur’an meliputi: faktor hereditas, faktor lingkungan, dan faktor bawaan.
Tahapan perkembangan embrio manusia menjadi lima tahap, yaitu: Tahap
gametogenesis, terjadinya pembentukan gamet laki-laki dan pe rempuan atau
konversi germ cell sperma dan sel telur, Tahap perkembangan minggu ke-1, ter-
jadinya proses ovulasi sampai implantasi, Tahap perkembangan minggu ke-2,
ter- jadinya pembentukan bilaminar germ disc (embrio dua lapis), Tahap
perkembangan minggu ke-3 sampai 8, disebut juga dengan periode embrionik,
terjadinya pembentukan sistem tubuh, Tahap perkembangan bulan ke-3 sam- pai
kelahiran, adalah masa fetus dan berperannya plasenta dalam per- kembangan
manusia.

28
DAFTAR PUSTAKA

Allen, K. Eileen. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks, 2010.


Al Mujib. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Almizan, 2010.
Dahlan, Agus Abdurrahim. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Jumanatul Ali
Art, 2006.
Dudek RW. 2011. Embryology, 5th Ed. Phila- delphia: Lippincot Williams & Wilkins.
Ferry, Dharma dkk. 2019. Pengetahuan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
Kerinci Tentang Teori Asal Usul Manusia. Bioeduca: Jurnal Pendidikan Biologi. Vol 1. No 1.
Hal 11-16
Kurniawati, Eka dan /nurhasanah Bakhtiar. 2018. Manusia Menurut Konsep Al-Qur’an
dan Sains. Journal of Natural Science and Integration. Vol 1. No 1. Hal 78-94
Lufri dan Helendra. 2009. Biologi Per- kembangan Hewan, Jilid 1. Padang: UNP
Press.
Rahim, Fazly dkk. 2018. Evolusi Konsep Manusia dalam Tasawur Barat. Sains Isnani.
Vol 3. No 3. Hal 21-27
Sadler TW. 2012. Langmans’s Medical Embryology, 12thEd. Philadelphia: Lippincot
Williams & Wilkins.
Syafi’I, Ahmad. 2006. Kritik Islam Atas Teori Evolusi Darwin (suatu kajian tentang
asal usul kehidupan manusia). Jurnal Hunafa. Vol 3. No 3. Hal 263-274

29

Anda mungkin juga menyukai