Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat beragam

macamnya, diantaranya ada rumah sakit, Puskesmas, dokter praktek

swasta, balai pengobatan, klinik 24 jam, dan dokter keluarga. Rumah sakit

memberikan pelayanan menyeluruh dan paling kompleks dari pada

fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Menurut WHO rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari

organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan

yang lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun rehabilitatif, rumah

sakit juga merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian

biososial (Budi,2011:1).

Setiap sarana pelayanan kesehatan diwajibkan menyelenggarakan

rekam medis, salah satu manfaatnya sebagai bukti pelayanan kesehatan

yang dilakukan di rumah sakit, puskesmas, dokter praktek swasta, balai

pengobatan, klinik 24 jam, dan dokter keluarga. Rekam medis adalah

berkas berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada

sarana pelayanan kesehatan (Hatta, 2016:73).

Rekam medis memiliki sistem pengelolaan yang terdiri dari

beberapa subsitem, yaitu assembling, coding, indexing, filing, dan retensi.


Pada subsistem penyimpanan (filing) membahas tentang pengelolaan

penyimpanan dan jenis penyimpanan berkas rekam medis (Budi,2011: 30).

Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam ruangan penyimpanan

dokumen rekam medis yaitu suhu, luas ruangan filing, jarak, aman,

pencahayaan, debu, vector penyakit. Hal tersebut tentunya harus

diperhatikan dikarenakan petugas akan bekerja secara terus menerus di

tempat kerja, dengan tempat kerja yang nyaman serta ruang gerak petugas

yang efisien maka kinerja petugas pun bisa optimal serta meminimalisir

terjadinya kelelahan akibat kerja (Rustiyanto, 2011).

Tujuan dari penyimpanan berkas rekam medis adalah untuk

mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis

yang disimpan di rak filing (Budi, 2011 : 93). Rak filing adalah tempat

untuk menyimpan berkas rekam medis baik rawat inap, rawat jalan,

maupun gawat darurat. Rak filing yang baik harus ergonomis, yaitu dapat

digunakan untuk menyimpan dokumen rekam medis dengan benar.

Dari hasil penelitian di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya

tahun 2014 oleh Anggy Pramudhita Putri, kondisi ruang filing belum

memadai dan belum sesuai dengan ukuran dimensi tubuh petugas filing

rawat jalan.

Berdasarkan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tahun 2016 di

RS. Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya diketahui bahwa

sistem penyimpanan yang digunakan adalah sistem desentralisasi yaitu

memisahkan antara berkas rawat inap dan rawat jalan. Antara rak filing
rawat inap dan rawat jalan menjadi satu rak, hanya map folder yang

dibedakan antara map folder rawat inap dan map folder rawat jalan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk

mengambil judul tentang “Tinjauan Ukuran Rak Penyimpanan Berkas

Rekam Medis Berdasarkan Aspek Antropometri Petugas Rekam

Medis Di Rumah Sakit Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso

Surabaya Tahun 2017”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana ukuran rak penyimpanan berdasarkan antropometri

petugas rekam medis di Rumah Rumah Sakit Bhayangkara H.S Samsoeri

Mertojoso Surabaya ?

C. Tujuan Masalah

1. Tujuan Umum

Mengetahui ukuran rak penyimpanan berkas rekam medis

berdasarkan antropometri petugas rekam medis di Rumah Sakit

Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui ukuran rak penyimpanan berkas rekam medis di

Rumah Sakit Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya.

b. Mengetahui antropometri petugas rekam medis di Rumah Sakit

Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya.


c. Mengetahui kesesuaian ukuran rak penyimpanan dengan ukuran

antropometri petugas rekam medis di Rumah Sakit Bhayangkara

H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi

Sebagai bahan masukan dan referensi belajar tentang

pengukuran rak penyimpanan berkas rekam medis.

2. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki kualitas sarana

kerja di Rumah Sakit Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan tentang pengukuran rak penyimpanan

berkas rekam medis berdasarkan aspek antropometri.

Anda mungkin juga menyukai