Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

RESUME MATERI KOMPONEN BIOTIK, ABIOTIK DAN INTERAKSINYA


MATA KULIAH AGROEKOSISTEM BERKELANJUTAN
Dosen Pengampu : Asih Farmia, SP., M.Agr.Sc

Oleh:
Altaf Zhafirah
05.1.4.17.0810

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA-MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
PRODI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agroekosistem adalah ekosistem yang dimodifikasi dimanfaatkan secara langsung
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan akan pangan dana tau sandang (Conway, 1986).
Karakteristik agroekosisitem adalah produktivitas, stabilitas (kemantapan produktivitas),
sustainabilitas (kemampuan mempertahankan produktivitas dalam jangka waktu yang
panjang) dan kemerataan (sejauh mana hasil agroekosistem terbagi diantara orang-orang
dalam suatu sistem).
Lingkungan merupakan semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan langsung
mempengaruhi kehidupan pertumbuhan dan reproduksi organisme. Dalam setiap ekosistem
terdapat komponen biotik dan abiotic yang saling berinteraksi satu sama lain, begitu pula
dengan agroekosistem. Komponen biotik merupakan suatu komponen bagian dari ekosistem
atau faktor yang bernyawa atau seluruh tingkatan makhluk hidup yang ada pada
agroekosistem tersebut seperti tumbuhan, hewan, jamur dan bakteri. Sedangkan komponen
abiotic adalah suatu komponen bagian dari agroekosistem yang terdiri atas unsur fisika dan
kima (non living). Komponen abiotic akan membentuk lingkungan. Lingkungan memegang
peranan penting bagi keberlangsungan hidup komponen biotik dalam suatu ekosistem
(Yudasmara, 2015). Dalam suatu ekosistem terdapat satuan untuk menghitung dan
mengelompokkan makhluk hidup yaitu berupa individu, populasi dan komunitas.
Pada ekosistem tidak akan tetap untuk jagka waktu yang lama, akan tetapi selalu
mengalami perubahan. Faktor dari lingkungan abiotik dan biotik akan selalu melakukan
interaksi. Makhluk hidup yang ada dalam suatu ekosistem dapat mengalami adanya interaksi
antar satu spesies dengan spesies yang lainnya. Interaksi tersebut dapat berupa interaksi
positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif seperti kompetisi atau
persaingan. Menurut Odum (1993), setiap anggota populasi dapat memakan anggota
populasi yang lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan
lainnya, dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah
(timbal balik).
Dalam ekosistem faktor biotik dan abiotik akan terus berlangsung dan terus terjadi,
karena adanya hubungan dan ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Setiap
komponen biotik akan mempunyai cara hidup sendiri yang akan berlangsung dengan
komponen biotik lainnya maupun dengan komponen abiotik. Perilaku yang terjadi pada

7
tingkatan organisme akan menjadi pengaruh bagi organisme lainnya yang berada pada ruang
lingkup tertentu dan pada waktu tertentu.
B. Tujuan
Tujuan dari resume materi komponen biotik, abiotik dan interaksinya adalah agar
mahasiswa dapat memahami komponen biotik, abiotik dan interaksi yang terjadi dalam
agroekosistem.

8
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam ekosistem terdiri dari 2 bagian penyusun di dalam bumi atau biosfer yaitu Terestrial
Ecosystems (Ekosistem Darat) dan Aquatic Ecosystems (Ekosistem Air). Terestrial Ecosystems
(Ekosistem Darat) adalah ekosistem dimana organisme yang dapat hidup pada tanah dan dikelilingi
oleh udara atau ekosistem untuk manusia. Ekosistem darat berasal secara alami atau natural,
maupun diciptakan oleh manusia seperti danau buatan, waduk, sungai butana dan lain-lain.
Sedangkan Aquatic Ecosystems (Ekosistem Air) terdiri dari fresh water atau air segar yang biasanya
untuk sungai, danau, waduk, atau marine ecosystems yaitu perairan air asin (air laut).
1. Faktor Biotik
Faktor biotik adalah organisme yang hidup dalam menyusun sebuah ekosistem tersebut.
Faktor biotik terdiri dari pengurai (detritus), penyakit (disease), predator dan dimangsa
(predatory and prey interaction) serta tanaman (plant).
a. Pengurai (detritus).
Pengurai berperan sebagai komposer bangkai-bangkai sisa tanaman maupun hewan.
Fungsi dari pengurai ini sebagai recycling atau mendaur ulang. Hal ini sangat bermanfaat
karena dengan adanya pengurai (detritus), tanah yang ada sampah organiknya akan sangat
subur untuk tanaman. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu :
1) Aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2) Anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
3) Fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai
penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu
ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof,
tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai
komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir,
batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
b. Penyakit (disease).
Penyebab adanya penyakit adalah patogen seperti bakteri, jamur, virus dan jenis
patogen lainnya yang merupakan makhluk hidup. Hal ini cenderung dapat mengurangi
jumlah organisme dalam komunitas.
c. Predator dan dimangsa (predatory and prey interaction)
Predator adalah hewan yang membunuh atau memangsa dan memakan hewan
lainnya sebagai makanan. Sedangkan dimangsa adalah hewan yang diburu. Dengan adanya
9
interaksi antara predator dan dimangsa dapat membantu dalam membatasi besar populasi
yang bisa memberi keseimbangan eksositem.
d. Tanaman (plant).
Tanaman merupakan penyusun komponen biotik yang sangat penting dalam
ekositem. Hal ini dikarenakan fungsinya sebagai produsen autotrof yaitu bisa
menghasilkan makanannya sendiri yang dibantu oleh oksigen, sinar matahari, dan air serta
nutrisi yang lainnya.
2. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah organisme yang tidak hidup dalam ekositem yang membentuk
lingkungannya. Dalam faktor abiotik dibagi menjadi 2 berdasarkan faktor abiotik ekosistem
darat dan ekosistem air.
Ekosistem Darat Ekosistem Air
 Sinar matahari  Penetrasi cahaya
 Temperatur atau suhu  Aliran atau arus air
 Curah hujan  Konsentrasi nutrisi terlarut seperti N
 Angin dan P
 Garis lintang (jarak dari khatulistiwa)  Kepadatan
 Ketinggian  Kadar garam
 Frekuensi panas
 Tanah

Faktor Signifikan Abiotik


Ekosistem Darat Ekosistem Laut Ekositem Air segar
(daratan atau tanah) (samudra, muara, hutan (tepi danau, arus sungai,
bakau, rawa asin) daerah rawa)
 Temperatur atau suhu  Kadar garam  Kotoran
 Intensif cahaya  Temperatur  Temperatur
 Kecepatan angin  Aksi gelombang  Kecepatan aliran
 Tanah  Larutan oksigen  pH
- Ukuran partikel  pH  Larutan oksigen
- Kelembaban
- Sistem saluran
- Kadar mineral

10
Faktor abiotik terdiri dari tempat (space), temperatur (temperature), oksigen (oxygen), sinar
matahari (sunlight), air (water), tanah (soil) dan nutrisi (nutrients).
a. Tempat (space). Semua organisme membutuhkan tempat yang cukup atau wilayah untuk
memastikan sumber daya yang memadai seper makanan, air, tempat tinggal dan pasangan
hidup.
b. Temperatur (temperature). Suhu lingkungan mempengaruhi proses biologi dan
kemampuan kebanyakan organisme untuk mengatur suhu mereka.
c. Oksigen (oxygen). Kebanyakan organisme membutuhkan oksigen untuk roses pernapasan
dimana oksigen berfungsi sebagai pemecah gula menjadi energi.
d. Sinar matahari (sunlight). Sinar matahari adalah faktor abiotik yang berfungsi sebagai
sumber utama energi dalam ekosistem.
e. Air (water). Air merupakan kebutuhan untuk semua kehidupan
f. Tanah (soil). Tanah merupakan struktur fisik, menyimpan potensi air, pH, dan tingkat
nutrisi tanah dalam mendistribusi tanaman dan [ada herawal yang huni di wilayah
tersebut.
g. Nutrisi (nutrients). Nutrisi terbagi menjadi 2 yaitu nutrisi organik dan anorganik. Nutrisi
organik termasuk komponen humus (kotoran hewan, sampah nabati), sedangkan nutrisi
anorganik berupa mineral seperti fosfat, nitrat, magnesium dan lain-lain yang dibentuk
oleh bebatuan melalui proses pelapukan.
3. Interaksi dalam Ekosistem
Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup dalam lingkunga
tertentu. Contoh interaksi dalam ekosistem seperti tanaman hijau. Dalam pertumbuhan
tanaman, akar tanaman menyerap air dalam tanah yang kemudian dedaunan yang menyerap
karbondioksida dariudara, adanya sinar matahari yang jatuh ke dedaunan hijau yang
mengandung klorofil dan tanaman tersebut melepaskan oksigen ke udara.
Dalam kehidupan terdiri dari beberapa penyusun yaitu

Organisme Populasi Komunitas Ekosistem Bioma

Adapun interaksi organisme dengan cara yang berbeda yaitu secara kompetisi, kooprasi
dan simbiosis.
a. Kompetisi
Kompetisi adalah pertarungan antar individual atau populasi yang berbeda pada
sumber daya yang terbatas. Kompetisi atau pertarungan dapat terjadi dengan sesama
spesies atau jenis seperti tanaman yang berkompetisi mendapatkan sinar matahari,
11
tempat dan nutrisi. Kemudian adanya kompetisi antara spesies yang berbeda seperti
hewan hyena dan gurung yang bersaing untuk mendapatkan sisa-sisa hewan mati.
b. Kooprasi
Kooprasi adalah beberapa organisme yang berkerja sama untuk mendapatkan
keuntungan atau manfaatnya satu sama lain. Misalnya paus pembunuh berburu secara
berkelompok.
c. Simbiosis
Simbiosis adalah dua spesies yang berbeda dimana mereka hidup bersama dalam
hubungan yang dekat. Simbiosis terbagi menjadi 3 yaitu simbiosis mutualisme,
komensalisme dan parasitisme. Simbiosis mutualisme adalah dua spesies yang saling
interaksi dengan satu sama lain yang mendapatkan keuntungan pada kedua spesies
tersebut. Simbiosis komensalisme adalah interaksi dua spesies dimana satu spesies
merasa diuntungkan sedangkan satu spesiesnya merasa tidak diuntungkan maupun
dirugikan. Sedangkan simbiosis paratisme adalah interaksi dua spesies dimana salah
satunya merasa diuntungkan sedangkan satu spesiesnya merasa dirugikan.
Menurut  Herti Maryani (1991), ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi
melalui:
a. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan
dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat
trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat
makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau
sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan
pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen
primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap
pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan
hilang.
b. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama
lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan
terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk
hidup lainnya.
c. Antar komponen biotik dan abiotik, ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik
dapat terjadi melalui siklus materi, seperti: siklus karbon, siklus air, siklus nitrogen,
siklus sulfur.

12
BAB III
KESIMPULAN

1. Faktor biotik adalah organisme yang hidup dalam menyusun sebuah ekosistem tersebut.
Faktor biotik terdiri dari pengurai (detritus), penyakit (disease), predator dan dimangsa
(predatory and prey interaction) serta tanaman (plant).
2. Faktor abiotik adalah organisme yang tidak hidup dalam ekositem yang membentuk
lingkungannya. Faktor abiotik terdiri dari tempat (space), temperatur (temperature), oksigen
(oxygen), sinar matahari (sunlight), air (water), tanah (soil) dan nutrisi (nutrients).
3. Interaksi organisme dengan cara yang berbeda yaitu secara kompetisi, kooprasi dan
simbiosis dan ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui
siklus materi, seperti: siklus karbon, siklus air, siklus nitrogen, siklus sulfur.

13

Anda mungkin juga menyukai