Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN PENULISAN BUKU KONSEP PERANCANGAN INTERIOR STUDIO DESAIN

INTERIOR RESTORAN

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pemilihan Proyek Perencanaan Interior Restoran -- Alasan pemilihan
Etnik dan lokasi perancangan.

Proyek perancangan interior restoran berjenis restoran fine dining dengan spesifikasi
masakan dan interior berkonsep nusantara. Tujuan dan konsep perancangan interior ini
adalah untuk membuka fasilitas restoran berjenis fine dining dengan spesifikasi
restoran nusantara yang berfokus pada etnik sunda. Target customer adalah kalangan
menengah ke atas baik turis lokal maupun internasional dengan peruntukan yang
didesain lebih mengarah untuk business dinner hingga casual dinner yang melibatkan 4
hingga 6 orang. Menyesuaikan dengan konsep restoran yang berjenis fine dining maka
fasilitas restoran harus disesuaikan dengan standar restoran berjenis fine dining.

1.2. Tujuan Perencanaan Interior Restoran -- Apa yang ingin dicapai sebagai hasil
perancangan ini?

• Menghadirkan tema dalam perancangan interior agar tercipta suasana yang


berbeda sesuai dengan tema yang diambil.
• Menciptakan suasana dan atmosfir interior nusantara yang sesuai dengan tema
yang telah ditetapkan dan membuatnya menjadi sebuah karakteristik tempat yang
mampu menarik pengunjung.
• Menciptakan suasana interior restaurant yang nyaman, bersih, dan teratur oleh
sebuah sistem restaurant agar bisa meningkatkan kualitas layanan kepada
pelanggan.
• Menghadirkan tema dalam perancangan interior agar tercipta suasana yang
berbeda sesuai dengan tema yang diambil.
• Menciptakan suasana dan atmosfir interior nusantara yang sesuai dengan tema
yang telah ditetapkan dan membuatnya menjadi sebuah karakteristik tempat yang
mampu menarik pengunjung.
• Menciptakan suasana interior restaurant yang nyaman, bersih, dan teratur oleh
sebuah sistem restaurant agar bisa meningkatkan kualitas layanan kepada
pelanggan.

Contoh umum: Merancang Fine Dining Restaurant yang mampu merelasikan function dengan
ambience yang modern dan elegan, dalam memperkenalkan budaya serta memunculkan nilai
filosofis dari kuliner tradisional Indonesia. → (Diubah sesuai dengan tujuan khusus restoran
masing-masing dan spesifikasikan Etnik dan jenis makanan pada restoran yang akan
dirancang)

1.3. Ruang Lingkup & Batasan Masalah

a. Restoran & area apa saja yang akan dirancang?


b. Berapa luasnya?
c. Siapa saja & berapa jumlah orang yang dijadikan narasumber?
Notes: rangkum dari data wawancara.
d. Pembatasan masalah?
Notes: aktivitas terbatas ruang lingkup yang dirancang.

1.4. Rumusan Permasalahan dalam Perencanaan Interior Restoran

Identifikasi Permasalahan Interior yang pada umumnya terjadi pada perancangan Restoran,
melalui studi literatur dan wawancara terkait:
1. Lingkungan bangunan,
2. Utilitas,
3. Pola ruang,
4. Material
5. Furniture,
6. Pencahayaan,
7. View
8. Akustik
9. Dan lain-lain.

Spesifikasi Problem terkait kondisi yang signifikan:


1. Fungsi (terkait problem yang berkaitan dengan faktor pengguna, aktivitas dan visi misi
jenis restoran),
2. Bentuk fisik & psikis (terkait problem dari letak, lingkungan sekitar dan kualitas ruang
aktivitas/kualitas interior untuk mendukung aksesibilitas (termasuk di dalamnya adalah
isu wayfinding dan kebutuhan khusus pengguna)),
3. Waktu/jaman (terkait problem yang dipengaruhi history (past), adaptasi perkembangan
jaman sekarang (present) serta fleksibilitas untuk berproyeksi/ekspansi ke depannya
(future)).

1.5. Pendekatan pemecahan masalah – Tema perancangan Restoran Budaya Nusantara yang
dicapai melalui pendekatan perancangan Tematik/Naratif/Multisensory/dll.

2. TINJAUAN UMUM

2.1. Restoran
2.1.1. Definisi Restoran
Menurut Marsum, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir
secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua
konsumennya baik berupa makanan maupun minuman. Tujuan operasional restoran
adalah untuk mencari keuntungan sebagaimana tercantum dalam definisi Prof. Vanco
Christian dari School Hotel Administration di Cornell University. Selain bertujuan bisnis
atau mencari keuntungan, membuat puas para konsumennya pun merupakan tujuan
operasional restoran yang utama. Pengertian restoran atau rumah makan menurut
Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.KN.73/PVVI05/MPPT-85
tentang Peraturan usaha Rumah Makan, dalam peraturan ini yang dimaksud dengan
pengusaha Jasa Pangan adalah : “Suatu usaha yang menyediakan jasa pelayanan
makanan dan minuman yang dikelola secara komersial”. Sedangkan menurut
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 304/Menkes/Per/89 tentang persyaratan rumah
makan maka yang dimaksud rumah makan adalah satu jenis usaha jasa pangan yang
bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penjualan
makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya. Secara umum, restoran
merupakan tempat yang dikunjungi orang untuk mencari berbagai macam makanan
dan minuman. Restoran biasanya juga menyuguhkan keunikan tersendiri sebagai daya
tariknya, baik melalui menu masakan, hiburan maupun tampilan fisik bangunan.

2.1.2. Jenis Restoran


2.1.3. Perbedaan antara Restoran sejenis – Fine Dining + Budaya Nusantara

2.2. Standar Restoran


2.2.1. Manual plan interior restoran yang akan digunakan
a. Standar kebutuhan ruang dan pengguna
• Ruangan Depan (Front Area) Ruangan depan yang dimaksud disini adalah
ruangan ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan diperuntukkan bagi
pelanggan restoran sebagai daerah pelayanan.
• Ruangan Belakang (Back Area) Yang dimaksud dengan ruang belakang
adalah ruangan ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan sebagai
area penyimpanan, penyiapan, pengolahan produk makanan dan minuman
yang mana sebagai tempat aktifitas kerja bagi karyawan restoran dan
sebagai daerah terlarang bagi para pelanggan untuk masuk di dalamnya,
seperti dapur, gudang, tempat penumpukan sampah, steward area dan lain
sebagainya.
b. Kualitas ruang
• Persyaratan ruang restoran (front area):
- Luas area memenuhi standar
- Penyekat antara restoran dan dapur harus tahan terhadap api
- Selalu terpasang alat deteksi kebakaran
- Sirkulasi udara memadai dan tersedia pengatur suhu udara
- Bersih, rapi dan sanitasi (memenuhi syarat kesehatan)
- Mudah untuk dibersihkan dan dirawat
• Persyaratan ruang restoran (back area):
- Cukup penerangan
- Gudang penyimpan bahan makanan terpisah sesuai jenisnya
- Lantai tidak licin dan dibuatkan selokan-selokan saluran pembuangan air
yang memadai dan lancar
- Terpasang alat penghisap dan saluran pembuangan asap dapur
- Saluran air bersih cukup lancar dan mencukupi
c. Standar khusus
• Akses khusus darurat terlihat dengan rambu yang jelas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang -undangan
• Ruang atau tempat ibadah dengan kelengkapannya.
• Terdapat fasilitas bagi penyandang disabilitas dan anak-anak
• Terdapat saran wifi

2.2.2. Manajemen & sistem penjualan pada restoran yang dipilih untuk perancangan
Standar prosedur operasionnal
• Pemesanan tempat.
• Penyambutan dan penerimaan tamu oleh personel khusus, dan
pengantaran tamu ke tempat duduk.
• Pemberian menu makanan dan menu minuman disertai dengan penawaran
minuman terlebih dahulu.
• Pencatatan makanan dan minuman yang dipesan.
• Penggantian alat makan yang diperlukan sesuai dengan jenis makanan
yang dipesan.
• Penyajian makanan dan minuman dengan mendahulukan tamu lanjut usia
atau wanita.
• Penawaran makanan penutup, pencatatan pesanan, peletakan peralatan
serta penyajian makanan penutup yang dipesan.
• Pembayaran tunai dan/atau nontunai.
• Pengangkatan peralatan kotor (clear up) dan perapihan meja.
• Pelayanan penanganan keluhan tamu secara langsung maupun
menggunakan guest comment card.

2.2.3. Peran Desain Interior dalam Restoran


2.2.4. Elemen dan Prinsip Desain untuk perancangan Restoran Fine Dining + Budaya
Nusantara yang dipilih untuk perancangan

2.3. Perilaku Konsumen


2.3.1. Identifikasi pengguna, berdasarkan pencarian data dari studi literatur (termasuk
mempelajari target market)

Setiap jenis usaha harus mengetahui target pasar dari produk – produk yang
ditawarkannya dikarenakan mengetahui target pasar dari usaha yang akan dijalani
merupakan strategi yang sangat penting dalam mengembangkan program pemasaran.
Dengan mengetahui target pasar, diharapkan usaha – usaha pemasaran dapat
dilakukan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut
Tjiptono & Chandra (2012 : 162) pengertian target pasar yaitu, “Proses mengevaluasi
dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk
dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan.” Sehingga berdasarkan teori
tersebut dapat ditentukan target pasar dari restaurant fine dining adalah sebagai berikut
:
- Fine Dining diperuntukan bagi konsumen pria dan wanita kalangan atas
yang memiliki pekerjaan dan pendapatan setiap bulannya.
- Konsumen yang ingin mendapatkan kenyamanan dan keindahan dari
suatu tempat, dan juga kenikmatan dari setiap hidangan bagi mereka
walaupun dengan harga yang relatif lebih mahal.
- Dari segi psychographic adalah konsumen lebih memilih kebersihan dari
setiap peralatan dan bahan makanannya, suasana tempat yang tenang,
dan juga nuansa yang mewah.

2.3.2. Identifikasi pengguna, berdasarkan pencarian data dari Wawancara dengan pemililik
atau klien (belum tentu ia adalah pengguna)
2.3.3. Identifikasi pengguna, berdasarkan pencarian data dari Wawancara dengan pengguna
(customer)
2.3.4. Identifikasi pengguna, berdasarkan pencarian data dari Data wawancara atau hasil
diskusi dari forum atau testimonial oleh para pengguna (customer)

2.4. Tinjauan terkait “New Normal” (Guidelines)


3. TINJAUAN KHUSUS: (restoran yang dipilih)

3.1. Tinjauan Lokasi


3.1.1. Lokasi Makro
a. Nama Tempat : Lawangwangi Creative Space
b. Jenis Arsitektur: Single building
c. Lokasi Bangunan (site plan) :
• Lokasi : Jl. Dago Giri No.99, Mekarwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat,
Jawa Barat 40391
• Tahun Dibangun : 2007
• Selesai Dibangun : 2009
• Luas Site : 6000m2
• Luas Bangunan : ± 2000m2
• Jumlah Lantai : 2 Lantai + Split Level
• Owner: Andonowati
• Arsitek Perancang : Baskoro Tedjo
d. Analisa (Kelebihan & Kekurangan)
Kelebihan :
• Pemanfaatan lahan baik
• Karena letak bangunan cukup tinggi, dapat menikmati pemandangan sekitar
• Zona servis terseembunyi dbagian belakang
• Penggunaan jumlah ruang pameran dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Kekurangan :
• Tidak dilalui kendaraan umum
• Jalur masuk lumayan curam
e. Arsitek & Konsep Arsitektur (foto/gambar fasad bangunan)
Bangunan ini didirikan pada tahun 2007 dengan visi untuk memberikan kontribusi dan
mempromosikan seniman berbakat di tingkat Internasional. Pemiliknya adalah
Andonowati, seorang pemerhati dan pencinta karya seni Indonesia dan juga seorang ahli
dibidang matematika. Lawangwangi merupakan sebuah wadah atau tempat dimana para
seniman dapat menunjukkan , sekaligus menjual hasil karya seni mereka kepada
sesama seniman dan masyarakat umum. Dirancang oleh arsitek Baskoro Tedjo,
Lawangwangi mengacu pada konsep satu kampung seni dan ilmu pengetahuan dengan
gaya arsitektur retro modern. Nuansa retro dihadirkan melalui desain bangunan kolonial
tahun 1950-an yang dianggapnya paling pas dan bersifat abadi.
Ada beberapa ciri khas arsitektur gaya kolonial yang diterapkan pada bangunan ini.
Pertama adalah sosok massa bangunan yang simetris antara sayap kanan dan sayap
kiri, juga antara desain massa bangunan lantai dasar dan lantai atas. Ciri kedua
adalah konstruksi bangunan yang sesuai dengan iklim tropis melalui aplikasi atap
bentuk perisai sedangkan ciri ketiga adalah permainan irama yang seimbang antara
garis-garis dengan bidang vertikal maupun horizontal seperti pada fasad. Ciri keempat
adalah dominasi warna putih yang bersih (clean look) dengan kombinasi hitam dan
abu-abu. Konsep arsitektur modern terlihat jelas pada bangunan yang tampak
sederhana ini karena kemurnian bangunan itu sendirilah yang ingin ditonjolkan. Bentuk
massa bangunan yang cenderung serba kotak geometris dan mengikuti susunan ruang
di dalam, minim ornamen, pengulangan bentuk yang monoton, dominasi konstruksi
beton dan pemakaian material batu, bata, kaca, serta aluminium.
Massa bangunan terbagi jadi tiga dimana bangunan utama berada di bagian tengah
dengan ruangan di lantai dasar berfungsi sebagai ruangan pameran dan ruangan
seminar, sedangkan ruangan di lantai atas buntuk lelang karya seni dan tempat
berkumpul para seniman. Massa bangunan di sayap kanan berfungsi sebagai ruangan
kantor dan ruangan rapat sedangkan bangunan di sayap kiri sebagai laboratorium
matematika

f. Fasilitas Bangunan (jumlah lantai, eskalator, elevator, dll)


• Terdapat 2 lantai
3.1.2. Lokasi Mikro
a. Lokasi Restoran : Jl. Dago Giri No.99, Mekarwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat,
Jawa Barat 40391
ANALISIS TAPAK

Batas-batas tapak bangunan lawangwangi ini adalah :


• Batas utara berbatasan dengan rumah warga
• Batas selatan berbatasan dengan vegetasi dan lahan kosong
• Batas selatan berbatasan dengan jalan Dago Giri
• Batas timur berbatasan dengan vegetasi
(denah, gambar fasad restoran, lantai berapa, terdapat toko/restoran lain di sebelah kiri,
kanan, depan, belakang?)
b. Analisa (kelebihan & kekurangan) Restoran:
1. Kondisi eksisting terkait sosial dan budaya manusia yang menjadi pengaruh gaya
perancangan interior restoran.
2. Kondisi eksisting fisik bangunan dan ruangan serta elemen-elemen interior yang
menyertainya.
a. Lantai, menggunakan tile dan kayu

b. Dinding,

c. Langit-langit,

d. Sumber pencahayaan alami,


Pencahyaan alami berasal darii cahaya matahari, cahaya matahari masuk
melalui bukaan dan jendela kaca. Bangunan lawangwangi ini memiiliki banyak
jendela kacaa yang berukuran besar sehingga cahaya matahari yang masuk
cukup.
e. Sumber penghawaan alami,
Penghawaan alami bersumber dari udara yang masuk melalui bantuan
elemen-elemen bangunan yang terbuka seperti ventilasi (lubang angin),
jendela dan pintu yang dibuka-tutup.
f. Keamanan bangunan dan interior.
3. Hal-hal yang bisa/tidak bisa dan boleh/tidak boleh diubah (kaitannya dengan struktur
bangunan, pencahayaan & penghawaan dari bukaan, kebisingan / tata kelola akustik
ruang, view, utilitas, dll).
c. Kebutuhan dan keinginan terkait:
1. Kebutuhan dan keinginan untuk melakukan kegiatan apa?

Dalam restoran terdapat tiga aktivitas utama dan membutuhkan ruang masing-masing,
yaitu aktivitas pengunjung, aktivitas servis, dan aktivitas dalam memproduksi makanan.
Dalam aktivitas pengunjung, pengunjung masuk ke area foyer, memilih makanan di
area makan, lounge, atau minum di bar, dan membayar tagihan ke kasir. Aktivitas
servis dimulai dari mempersiapkan restoran, dimulai dari area karyawan, berganti baju
di area loker, memasuki pos kerja masing-masing, melayani tamu, sampai
membersihkan peralatan yang digunakan di dapur. Aktivitas dalam memproduksi
makanan dimulai dari pembelian dan penerimaan barang di area loading dock,
penyimpanan barang di gudang, proses masak di dapur, hingga membersihkan
peralatan masak.
2. Kebutuhan dan keinginan untuk memiliki fasilitas apa?

• Fasilitas ibadah
• Terdapat fasilitas bagi penyandang disabilitas
3. Kebutuhan dan keinginan untuk merasakan kondisi (mood) yang bagaimana?

Tampilkan gambaran kemungkinan pembentukan ruang -- Analisa denah untuk mengetahui


potensi dan limitasi terhadap perubahan & pengendalian space planning
1. Store Front (fasad restoran)
2. Annotation plan (informasi struktur, akses dan keys kondisi eksisting bangunan)

FRONT VIEW
LANTAI 1
LANTAI 2
3.2. Tinjauan Restoran _______ (tulis nama toko yang akan didesain)
3.2.1. Visi, Misi, Tujuan Restoran
3.2.2. Sejarah Pendirian Restoran
3.2.3. Struktur Organisasi Restoran
a. Bagan Struktur Organisasi
b. Penjelasan & Hubungan Antar Divisi dalam Struktur Organisasi
3.2.4. Kegiatan Restoran
a. Waktu Operasional Restoran (hari, jam buka-istirahat-tutup)
b. Pegawai
一 Jumlah Pegawai Keseluruhan (jenis kelamin & umur)
一 Jumlah Pegawai per-Area.
一 Sistem Jaga & Jadwal Pergantian Pegawai
一 Bagan Urutan Kegiatan Operasional Pegawai per-Area.
一 Sistem Pelayanan dan Penanganan Keluhan Konsumen
一 Sistem Pendataan Barang
一 Sistem Keamanan Restoran (terhadap Pencuri/Klepto/dll.)
一 Sistem Pengawasan Manager terhadap Pegawai
一 Sirkulasi Antar Pegawai

3.2.5. Sirkulasi Barang:


a. Sirkulasi Stok barang masuk, keluar, pembuangan
b. Sirkulasi Penempatan Barang (pada display & gudang)
c. Sirkulasi Sistem Pembayaran
3.2.6. Pengunjung:
a. Jenis Pengunjung Restoran (target market (rangkum dari sub bab identifikasi pengguna
bagian perilaku konsumen)
b. Sirkulasi aktivitas pengunjung.
3.2.7. Pintu Masuk Restoran
a. Jumlah Pintu Masuk dan penjelasan
b. Sistem Keamanan
3.2.8. Furniture dan perlengkapannya
a. Jenis & Jumlah Barang yang Dijual
一 Jumlah Barang pada masing – masing area Display
一 Jumlah Barang pada Gudang
b. Pembagian Area Display Berdasarkan Jenis Barang.
c. Sistem Display Barang & Penggunaan Jenis Furniture:
一 Pada interior (open, closed, island & special display, dll)
一 Pada Window Display / Front Shop / Show Window (open, transparant, semi
transparant, closed, dll)
3.2.9. Area & Fasilitas Dining

3.3. Archigraphia
3.3.1. Desain Logo: (konsep bentuk, huruf, warna, & material yang digunakan, sketsa, ukuran)
3.3.2. Peletakan Archigraphia (diletakkan di _____, tinggi _____ m, sketsa).

3.4. Konsep Restoran


3.4.1 Konsep Citra Restoran: Style dan Tema (sesuai visi, misi, tujuan & sasaran restoran)
3.4.2. Konsep Material & Finishing
3.4.3. Konsep penghawaan
3.4.4. Konsep akustik
3.4.5. Konsep pencahayaan
3.4.6. Konsep keamanan dan penganggulangan bahaya kebakaran
3.4.7. Konsep kebersihan dan sanitasi
3.4.8. Konsep mekanikal dan elektrikal

3.6. Kebutuhan Ruang


3.6.1. Bagan Aktivitas & Fasilitas
3.6.2. Total Kebutuhan Luas Ruang
3.6.3. Diagram Matrix Hubungan Kedekatan Antar Area
3.6.4. Diagram Sirkulasi Antar Area dalam denah (sirkulasi pegawai, pengunjung restoran &
barang)

4. IMPLEMENTASI PERANCANGAN

5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

6. DAFTAR REFERENSI -Untuk bacaan yang didapat dari internet, juga harus mencantumkan
judul artikel, penulis & tanggalnya. -Format penulisan: bibme.org

7. LAMPIRAN
7.1. Daftar Pertanyaan / Kuesioner
7.2. Hasil Survei Toko Pembanding
7.3. Peraturan Pengelola
7.4. Sketsa Ide Awal
7.5. dll

FORMAT BUKU KPI A3 Landscape DAN PRESENTASI ppt.

Anda mungkin juga menyukai