FARMASI FISIKA II
1. Oven
4
Keterangan gambar :
2 1. Tombol power
2. Pengatur suhu
3. Lampu indikator
6
4. Display
5. Timer alarm
6. Penutup oven
Fungsi masing-masing bagian :
1. Tombol power : menghidupkan dan mematikan oven
2. Pengatur suhu : mengatur suhu yang diinginkan
3. Lampu indikator : penanda jika waktu habis
4. Display : menampilkan informasi mengenai pengaturan
oven
5. Timer alarm : mengatur waktu pemanasan
6. Penutup oven : menutup oven ketikan proses berlangsung
Prinsip kerja :
Sterillisasi melalui mekanisme konduksi panas. Panas akan di absorpsi oleh
permukaan luar alat yang akan disterilkan, setelah itu merambat ke bagian
dalam permukaan sampai selanjutnya suhu sterillisasi tercapai sehingga
mikroorganisme mati melalui mekanisme oksidasi sampai terjadinya
koagulasi protein sel mikro organisme.
Cara menggunakan oven :
1. Hubungkan oven dengan sumber listri
2. Masukan bahan atau zat ke dalam oven
3. Hidupkan drying oven dengan menekan tombol ON
4. Atur suhu dan waktu oven yang anda inginkan
5. Jika waktu yang diatur selesai, pengatur waktu secara otomatis kembali ke
nol
6. Biarkan dahulu peralatan laboratorium mendingin di dalam oven
7. Keluarkan peralatan laboratorium dari dalam oven
8. Cabut kabel oven dari stop kontak
2. Water bath
Keterangan gambar :
1. pengatur suhu
3
2. Layar poengatur suhu
3. Tutup waterbath
3
5. Meja objek
4 5
8
6. kaki mikroskop
7
7. Penjepit objek
6
8. Chip
1 Keterangan gambar :
3 1. Plunger button
2
2. Volume adjustment knop
3. Tip ejector button
4
4. Digital volume indicator
5. Shaft
5
6. Ejector aim
6 7. Plastic clip
7
2
Keterangan gambar :
1
1. Lubang besar
2. Lubang kecil
3 3. Batas atas
4. Batas bawah
4
4 2
Prinsip kerja : autoklaf merupakan alat sterillisasi dengan menggunakan uap panas bertekanan,
yaitu mempunyai tekanan 2 atm atau 15 psi (pounds per square) dan suhu 1210C selama 15
menit untuk bahan dan 20 menit untuk alat
10. Spektrofotrometri UV Vis
Keterangan gambar :
2
1. Sample sompertement
3 2. Digital readout
1
3. Tombol fungsi
Prinsip kerja :
pH meter didasarkan pada pembacaan ion hidronium atau H3O+ pada suatu sampel yang
di baca oleh elektroda pH meter.
1. Siapkan sampel cairan yang akan diuji
2. Celupkan bagian elektroda ke dalam sampel sambil di aduk secara perlahan kemudian
lepas
3. Biarkan pembacaan pada layer berjalan hingga pengukuran pH dan suatu sampel stabil
yang ditandai dengan tulisan stable pada layer pH meter
12. Spektofotrometer FT/IR
Keterangan gambar :
1. Sumber sinar
1 2. Pencerminan
4
5 3. Daerah cuplikan
2
3
4. Detektor
5. Elektronik
Spektometri FTIR : suatu alat atau instrumen yang dapat digunakan untuk
mendeteksi gugus fungsi, mengidentifikasi senyawa dan menganalisis campuran
dari sampel yang dianalisis tanpa merusak sampel
Fungsi dari masing-masing bagian :
1. Sumber sinar : pemanasan dengan menggunakan cahaya gelombang dengan
tempratur 1000-1800°C
2. Pencerminan : kombinasi peralatan atau pengatur seluruh frekuensi
inframerah yang dihasilkan sumber cahaya.
3. Daerah cuplikan : mendeteksi sinar inframerah atau energi pancaran yang
lewat akibat panas yang dihasilkan.
4. Detektor : pemanasan yang timbul oler sinar IR
5. Elektronik : menghasilkan tegangan yang merespon interferogram yang
masuk melalui sampel.
Prinsip kerja :
Interaksi antara energi dan ateri, infrared yang melewati celah ke sampel.
Infrared yang melewati, dimana celah tersebut berfungsi mengkontrol jumlah
energi yang disampaikan kepada sampel kemudian beberapa infrared diserap oleh
sampel yang ditransmisikan melalui permukaan sampel dan dikirimkan ke
komputer, direkam, dalam bentuk puncak-puncak.
13. Viskosmeter Cup and Bob
Keterangan gambar :
1. Housing
2. Spindel
1