Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASI FISIKA II

Nama : Jasmine Rani Aisyah


NIM : 08061281924050
Praktikum :I
Mata kuliah : Farmasi Fisika II
Dosen Pembimbing : Dr. Rer. Nat. Mardiyanto, M.Si, Apt.

LABORATORIUM FARMASI FISIKA


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LAPORAN PRAKTIKUM
FARMASI FISIKA
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

1. Oven

4
Keterangan gambar :
2 1. Tombol power
2. Pengatur suhu
3. Lampu indikator
6
4. Display
5. Timer alarm
6. Penutup oven
Fungsi masing-masing bagian :
1. Tombol power : menghidupkan dan mematikan oven
2. Pengatur suhu : mengatur suhu yang diinginkan
3. Lampu indikator : penanda jika waktu habis
4. Display : menampilkan informasi mengenai pengaturan
oven
5. Timer alarm : mengatur waktu pemanasan
6. Penutup oven : menutup oven ketikan proses berlangsung
Prinsip kerja :
Sterillisasi melalui mekanisme konduksi panas. Panas akan di absorpsi oleh
permukaan luar alat yang akan disterilkan, setelah itu merambat ke bagian
dalam permukaan sampai selanjutnya suhu sterillisasi tercapai sehingga
mikroorganisme mati melalui mekanisme oksidasi sampai terjadinya
koagulasi protein sel mikro organisme.
Cara menggunakan oven :
1. Hubungkan oven dengan sumber listri
2. Masukan bahan atau zat ke dalam oven
3. Hidupkan drying oven dengan menekan tombol ON
4. Atur suhu dan waktu oven yang anda inginkan
5. Jika waktu yang diatur selesai, pengatur waktu secara otomatis kembali ke
nol
6. Biarkan dahulu peralatan laboratorium mendingin di dalam oven
7. Keluarkan peralatan laboratorium dari dalam oven
8. Cabut kabel oven dari stop kontak

2. Water bath
Keterangan gambar :
1. pengatur suhu
3
2. Layar poengatur suhu
3. Tutup waterbath

Fungsi dari masing-masing bagian :


1. Pengatur suhu : Mengatur pemanasan yang diinginkan dengan
cara memutar tombol searah jarum jam
2. Layar pengatur suhu : Mengetahui derajat suhu dalam water bath
3. Tutup waterbath : Menutup agar panas didalam water bath tidak
keluar
Prinsip kerja :
1. Masukan air ke dalam water bath
2. Atur suhu yang di inginkan dan hidupkan waterbath
3. Masukan benda yang akan di panaskan ke dalam air
4. Letakan benda atau objek pada salah satu lubang
3. Mikroskop RoHs
Keterangan gambar :
1. LCD monitor
1
2. Tombol ON/OFF
3. Revolver
2
4. Lensa objektif

3
5. Meja objek
4 5
8
6. kaki mikroskop
7
7. Penjepit objek
6
8. Chip

Fungsi dari masing-masing bagian :


1. LCD monitor : Menampilkan hasil objek yang diamati
2. Tombol ON/OFF : Menyalakan dan mematikan layar monitor
3. Revolver : Mengatur permbesaran lensa objektif
4. Lensa objektif : Lensa yang dekat dengan objek dan untuk
menangkap objek yang diamati
5. Meja objek : Tempat meletakan objek yang akan diamati
6. Kaki mikroskop : Sebagai penampang mikroskop
7. Penjepit objek : Menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak
bergeser
8. Chip : Tempat sampel atau objek yang akan diamati
Prinsip kerja mikroskop digital :
1. Hidupkan alat dengan menekan tombol on selama 3-4 detik
2. Atur pembesaran lensa untuk mengamati objek
3. Atur cahaya yang menerangi objek
4. Letakan sampel di bawah lensa
5. Atur fokus agar sampel terlihat lebih jelas
4. Pipet Mikro

1 Keterangan gambar :
3 1. Plunger button
2
2. Volume adjustment knop
3. Tip ejector button
4
4. Digital volume indicator
5. Shaft
5
6. Ejector aim
6 7. Plastic clip
7

Fungsi dari masing-masing bagian :


1. Plunger button : Bagian ini akan mengikuti gerakan pengguna yang
menekan bagian tersebut. Jika ditekan akan bergerak ke bawah, begitupun jika
dilepaskan tekanannya maka akan bergerak ke atas, volume larutan yang ditarik dan
dikeluarkan oleh pipet. Pada bagian atasnya terdapat angka yang menunjukan
kapasitas maksimum dan minimum
2. Volume adjustment knop : Mangatur volume liquid atau cairan yang akan
ditransfer
3. Tip ejector button : Melepas tip dengan aman hanya dengan menekan
tombol atau melepaskan tip setelah pemakaian dan pergantian plastic clip
4. Digital volume indicator : Menunjukan jumlah volume hasil pengaturan volume
adjustment knop yang akan ditransfer, terdiri dari tiga digit
5. Shaft : Tempat menempelnya handle ejector aim dan
penghubung antara mikropipet dengan plastic clip
6. Ejector aim : Mendorong plastic clip agar terlepar dari mikropipet
7. Plastic clip : Bagian kecil seperti plastic bening yang akan
menambung cairan pada saat dilakukan proses oenarikan volume tertentu hingga
liquid ditransferkan, besar, dan kenya disesuaikan dengan kapasitas mikropipet
Prinsip kerja :
Masukan tip bersih ke ujung mikropipet dan tekan plunger button sampai hambatan pertama,
masukan tip ke dalam cairan sedalam 3-4mm, tahan pipet dalam kondisi verikal kemudian
lepaskan tekanan maka cairan akan masuk ke tip, lalu pindahkan ujung tip ke tempat
penampung dan tekan plunger button hingga hambatan kedua/semaksimal mungkin, lepas tip
dengan memutar plunger searah jarum jam
5. Jangka Sorong
Keterangan gambar :
1. Rahang dalam
2. Rahang luar
3. depth probe
4. Skala utama (cm)
5. Skala nonius (inchi)
6. Skala ninius (mm)
7. Skala utama (inchi)
8. Pengunci
Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun diameter
dalam suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik ( + 0,05 mm )
Fungsi dari masing-masing bagian :
1. Rahang dalam : Mengukur diameter luar dari sebuah benda
2. Rahang luar : Mengukur diameter dalam dari sebuah benda
3. depth probe : Mengukur kedalaman sebuah benda
4. Skala utama (cm) : Menyatakan ukuran utama sebuah benda dalam satuan
(cm)
5. Skala nonius (inchi) : Sebagai skala pengukuran praksi yang dinilai dalam
bentuk satuan (inchi)
6. Skala ninius (mm) : Sebagai skala pengukuran praksi yang di nilai dalam
bentuk satuan (mm)
7. Skala utama (inchi) : Menyatakan ukuran utama sebuah benda dalam satuan
(inchi)
8. Pengunci : Menahan bagian-bagian jangka sorong saat proses
berlangsung
Prinsip kerja :
Apabila kunci yang terdapat pada jangka sorong di longgarkan maka papan skala nonius
dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuranobjek yang hendak diukur
panjangnya dan diameternya maka objek akan dijepit diantara dua penjepit (rahang) yang
ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca
skala utama sampai sepersepuluh (0,1cm) kemudian menambahkan dengan hasil
pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm (0,001 cm)
6. Viskometer Oswalt

2
Keterangan gambar :
1
1. Lubang besar
2. Lubang kecil
3 3. Batas atas
4. Batas bawah
4

Fungsi fungsi dari masing-masing bagian :


1. Lubang besar : Memasukan cairan ke dalam viskometer dan tempat untuk
menutup viskometer ketika menghitung waktu
2. Lubang kecil : Memasukan labu hisap pada saat menaikan cairan sampai batas
atas
3. Batas atas : Batas maksimum cairan yang di naikan menggunakan labu
hisap
4. Batas bawah : Batas minimum cairan pada saat dimasukan ke dalam
viskometer
Prinsip kerja :
Dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan oleh cairan dalam melewati dua tanpa
batas ketika mengalir dikarenakan gaya gravitasi.
1. Gunakan viskometer yang telah dibersihkan
2. Pipetkan cairan ke dalam viskometer dengan pipet
3. Hisap cairan dengan labu hisap sampai melewati dua batas (batas bawah dan batas atas)
4. Siapkan stopwatch, kendurkan cairan sampai batas pertama lalu mulai perhitungan
5. Catat hasil dan lakukan perhitungan
6. Diusahakan saat melakukan perhitungan kita menggenggam di lengan yang tidak berisi
cairan atau larutan
7. Magenetic Stirer
Keterangan gambar :
1. Plate (pelat)
2. Pengatur kecepatan
3. Pengatur suhu
4. Layar monitor

4 2

Fungsi masing-masing bagian :


1. Plate (pelat) : Tempat meletakan wadah berisi sampel yang
hendak dihomogenkan
2. Pengatur suhu : Mengatur suhu atau derajat panas dari hot
plate agar sesuai dengan yang diinginkan.
Jika diputar searah jarum jam, suhu dari hot p
3. Layar monitor : Menampilkan suhu dan kecepatan
pengadukan dalam angka digital
4. pengatur kecepatan : Mengatur kecepatan pengaduk. Mekanisme
pengadukan dengan memutar magnetik stirer
Menambahkan kecepatan pengadukan, knop
diputar searah jarum jam
Prinsip kerja :
1. Hot plate magnetik stirer digunakan untuk memasak atau meramu segala macam bahan
dengan melibatkan pemanasan dan pengadukan
2. Pengadukan dan pemanasan yang di hasilkan bersumber pada energi listrik
3. Besarnya kecepatan pengadukan dan pemanasan berdasarkan keperluan dengan memutar
masing-masing knop
4. Memanaskan plate terdapat dalam alat ini sehingga mampu mempercepat homogenisasi
8. Piknometer
Keterangan gambar :
1. Tutup piknometer
2
2. Lubang
3. Gelas dan tabung ukur
1

Fungsi dari masing-masing bagian :


1. Tutup piknometer :Mempertahankan suhu dalam piknometer
2. Lubang :Tempat keluar masuknya sampel atau objek
3. Gelas dan tabung reaksi :Mengukur volume cairan yang ada dalam
piknometer
Prinsip kerja :
1. Melihat volume dari piknometer (pada tabung ukur) ada yang bervolume
25ml dan 50ml
2. Menimbang keadaan piknometer dalam keadaan kosong
3. Memasukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknometer
4. Menutup piknometer apabila volume sudah tepat
5. Menimbang massa piknometer yang berisi fluida
6. Menghitung massa fluida dengan mengurangi massa piknometer yang berisi
fluida dengan massa piknometer kosong
7. Menentukan nilai rho(p) = m/V = (massa pikno fluida - massa pikno kosong)
dibagi volume, satuan gram (gr) dan volume satuannya ml = cm3
9. Autoklaf
9 Keterangan gambar :
4
1
3 1. Pengukur tekanan
2. Tombol ON/OFF
3. Kutup uap
8 4. Termometer
5. Timer
6. Lempeng sumber panas
7. Air (H2O)
7 8. Angsa
9. Sekrup pengaman
2 6
10. Penutup

Fungsi masing-masing bagian :


1. Pengukur tekanan : Mengetahui besar tekanan uap yang ada dalam autoklaf
saat proses sterillisasi sedang berlangsung
2. Tombol ON/OFF : Menghidupkan dan menyalakan mesin
3. Katup uap : Tempat keluarnya uap air
4. Termometer : Mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan
5. Timer : Mengatur lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses
sterillisasi
6. Lempeng sumber panas : Mengubah energi listrik menjadi energi panas, biasanya
dibuat dari lilin tembaga yang jika dialiri listrik akan panas
7. Air (H2O) : Pelarut yang mempercepat penghantar panas
8. Angsa : Menjadi pembatas saat penambahan banyaknya air
9. Sekrup pengaman : Sebagai pengunci pada penutup autoklaf agar penutup
tertutup rapat
10. Penutup : Penutup mesin autoklaf pada proses sterillisasi

Prinsip kerja : autoklaf merupakan alat sterillisasi dengan menggunakan uap panas bertekanan,
yaitu mempunyai tekanan 2 atm atau 15 psi (pounds per square) dan suhu 1210C selama 15
menit untuk bahan dan 20 menit untuk alat
10. Spektrofotrometri UV Vis
Keterangan gambar :
2
1. Sample sompertement
3 2. Digital readout
1
3. Tombol fungsi

Fungsi masing-masing bagian :


1. Sample sompertement: Sebagai tempat meletakannya kuvet, kuvet merupakan wadah
yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalis
2. Digital readout : Sistem baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik.
Menyetikan dalam bentuk % transmittan maupun absorbonsi
3. Tombol fungsi : Tombol untuk memiliki fungsi tertentu seperti on/off, space,
auto zero, base line, print, dll
Prinsip kerja :
Spektrofotometer uv - vis mengacu pada hukum lobert beer. Apabila cahay monokromatik
melalui suatu medra ( urutan ) maka sebagian cahay tersebut akan diserap. Sebagian di
pantulkan dan sebagian lagi akan di panaskan
1. Dinyalakan jika senyawa yang akan dianalisa tidak melakukan penyerapan di daerah
2. Pembentukan molekul yang dapat menyerap akan uv - vis
3. Senyawa harus di ubah menjadi bentuk lain yang dapat melakukan penyerapan pada
daerah yang dimaksud, misal mengubah menjadi berwarna atau tidak berwarna
4. Pemilihan panjang gelombang agar diperoleh panjang gelombang maksimum
5. Pembuatan karva kalibrasi
6. Absorben larutan standar di ukur kemudian dibuat grafik A versus C
7. Hukum lambert beer terpenuhi jika grafik berbentuk garis lurus yang melalui titik nol
8. Pengukuran sampel pada kondisi yang sama
11. pH meter
Keterangan gambar :
1. elektroda
2 2. Layar pH
3. Tombol fungsi
3 4
4. gogong
1

Fungsi dari masing-masing bagian :


1. Elektroda : Sebagai tempat terjadinya ion positif ( H+ )
2. Layer pH : Menampilkan hasil pengukuran dan pH
3. Tombol fungsi : Beberapa macam berfungsi untuk mengatur atau membuka menu
dari pH meter
4. Gogong : Sebagai tempat bersondir dari elektroda pH meter

Prinsip kerja :
pH meter didasarkan pada pembacaan ion hidronium atau H3O+ pada suatu sampel yang
di baca oleh elektroda pH meter.
1. Siapkan sampel cairan yang akan diuji
2. Celupkan bagian elektroda ke dalam sampel sambil di aduk secara perlahan kemudian
lepas
3. Biarkan pembacaan pada layer berjalan hingga pengukuran pH dan suatu sampel stabil
yang ditandai dengan tulisan stable pada layer pH meter
12. Spektofotrometer FT/IR
Keterangan gambar :
1. Sumber sinar
1 2. Pencerminan
4
5 3. Daerah cuplikan
2
3
4. Detektor
5. Elektronik

Spektometri FTIR : suatu alat atau instrumen yang dapat digunakan untuk
mendeteksi gugus fungsi, mengidentifikasi senyawa dan menganalisis campuran
dari sampel yang dianalisis tanpa merusak sampel
Fungsi dari masing-masing bagian :
1. Sumber sinar : pemanasan dengan menggunakan cahaya gelombang dengan
tempratur 1000-1800°C
2. Pencerminan : kombinasi peralatan atau pengatur seluruh frekuensi
inframerah yang dihasilkan sumber cahaya.
3. Daerah cuplikan : mendeteksi sinar inframerah atau energi pancaran yang
lewat akibat panas yang dihasilkan.
4. Detektor : pemanasan yang timbul oler sinar IR
5. Elektronik : menghasilkan tegangan yang merespon interferogram yang
masuk melalui sampel.
Prinsip kerja :
Interaksi antara energi dan ateri, infrared yang melewati celah ke sampel.
Infrared yang melewati, dimana celah tersebut berfungsi mengkontrol jumlah
energi yang disampaikan kepada sampel kemudian beberapa infrared diserap oleh
sampel yang ditransmisikan melalui permukaan sampel dan dikirimkan ke
komputer, direkam, dalam bentuk puncak-puncak.
13. Viskosmeter Cup and Bob
Keterangan gambar :
1. Housing
2. Spindel
1

Fungsi dari masing-masing bagian :


1. Housing : data process
2. Spindel : kecepatan putaran nya menenrukan shear rate
Prinsip kerja :
Dalam viskometer ini sampel dimasukkan dalam ruang antara dinding luar
bob/rotor dan dinding dalam mangkuk (cup) yang pas dengan rotor tersebut.
Berbagai alat yang tersedia berbeda dalam hal bagian yang berputar, ada alat
dimana yang berputar adalah rotornya, ada juga bagian mangkuknya yang
berputar.
6

Anda mungkin juga menyukai