Anda di halaman 1dari 18

PREFORMULASI PASTA GIGI EKSTRAK DAUN SIRIH

I. SPESIFIKASI PRODUK
1. Nama produk : Pasta Gigi Daun Sirih
2. Bahan aktif : Ekstrak Daun Sirih
3. Bentuk sediaan : Pasta
4. Kemasan :-
5. Kekuatan sediaan :-
6. Target Pemakaian : Semua usia
7. Jalur pemberian : Topikal

II. KAJIAN FORMULA


1. MONOGRAFI BAHAN

a. Gum Arab
a. Rumus molekul -
b. Rumus Struktur -
c. Sinonim Acaciae gummi; acacia gum; arabic gum; E414; gum acacia; gummi
africanum; gum arabic; gummi arabicum; gummi mimosae; talha
gum [2]
d. Fungsi Menurunkan tegangan permukaan, dan agen penstabil [2]
e. Kajian farmakologis -
f. Dosis Untuk basis pasta 10-30% [2]
g. Pemerian bahan Serbuk; warna putih;hampir tidak berbau; rasa tawar seperti lender [1]

h. Data kelarutan Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental dan bening;
praktis tidak larut dalam etanol ( 90%) P dan dalam gliserol P [1]
i. Log P -
j. Ph 4.5–5.0 [2]
k. Stabilitas terhadap Ph Stabil dalam larutan asam
l. Stabilitas terhadap suhu panas pada proses yang menggunakan panas namun akan lebih baik
jika panasnya dikontrol untuk mempersingkat waktu pemanasan

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 1


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
karena gum arab dapat terdegradasi secara perlahan-lahan
m. Stabilitas terhadap cahaya -
n. Stabilitas terhadap air -
o. Berat jenis -
p. Titik leleh / lebur -
q. Inkompatibilitas amidopyrine, apomorphine, cresol, ethanol (95%), ferric salts,
morphine, phenol, physostigmine, tannins, thymol, and vanillin. [2]
r. Kondisi penyimpanan Akasia bubuk harus disimpan dalam wadah kedap udara di tempat
yang sejuk dan kering [2]
ADI Untuk topical tidak ada ADI nya. ADI untuk oral : [2]
LD50 (hamster, oral): >18 g/kg(9)
LD50 (mouse, oral): >16 g/kg
LD50 (rabbit, oral): 8.0 g/kg
LD50 (rat, oral): >16 g/kg
Alasan Pemilihan Bahan Karenan gum arab dapat menstabilkan atau menurunkan tegangan
permukaan dan mencegah pemisahan fase padat dan fase cair pada
pasta gigi [4]
.

b. Ekstrak Daun Sirih


a. Rumus molekul -

b. Rumus Struktur -
c. Sinonim Piper Bettle Oil [3]
d. Fungsi Sebagai zat aktif yaitu antisariawan, anti batuk, adstringen,
antiseptic. [3]
e. Pemerian bahan Bau aromatic yang khas, adan rasa yang pedas [3]

f. Data kelarutan Kadar abu tidak lebih dari 14%


Kadar abu yang tidak larut dalam asam tidak lebih dari 7%
Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 14%
Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 4,5% [3]
g. Log P
h. Ph
i. Stabilitas terhadap pH -

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 2


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
j. Stabilitas terhadap suhu
selama 10 menit.
k. Stabilitas terhadap cahaya -
l. Stabilitas terhadap air -
m. Berat jenis -
n. Titik leleh / lebur -
o. Inkompatibilitas -
p. ADI/Safety -
q. Kondisi penyimpanan Dalam wadah tertutup baik [3]
r. Alasan Pemilihan Bahan Karena daun sirih memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan
bakteri Streptococcus Mutans (bakteri gram positif) yang merupakan
bakteri perusak gigi serta sebagai aroma bau[4].

c. Sakarin
a. Rumus molekul C7H5NO3S [2]
b. Rumus Struktur

[2]
c. Sinonim 1,2-Benzisothiazolin-3-one 1,1-dioxide; benzoic acid sulfimide;
benzoic sulfimide; benzosulfimide; 1,2-dihydro-2-
ketobenzisosulfonazole;
2,3-dihydro-3-oxobenzisosulfonazole; E954; Garantose;
gluside; Hermesetas; sacarina; saccarina; saccharin insoluble;
saccharinum; o-sulfobenzimide; o-sulfobenzoic acid imide [2]
d. Fungsi Sweetening agent [2]
e. Pemerian bahan Kristal putih, tidak berbau, atau serbuk Kristal putih, rasa manis
intens [2]
f. Data kelarutan K r ’C j y :
Acetone 1 in 12
Chloroform  sedikit larut
Ethanol (95%) 1 in 31

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 3


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Ether sedikit larut
Glycerin 1 in 50
Water  , 5 ’C [2]

g. Log P -
h. Ph 2,0 [2]
i. Stabilitas terhadap Ph Ph 2 [2]
j. Stabilitas terhadap suhu 25°C [2]
k. Stabilitas terhadap cahaya -
l. Stabilitas terhadap air Tidak stabil terhadap air
m. Berat jenis 0.7–1.0 g/cm3 [2]
n. Titik leleh / lebur 125°C [2]
o. Inkompatibilitas Dapat bereaksi dengan molekul besar sehingga terbentuk endapan[2]
p. ADI/Safety Sampai 2,5 mg / kg berat badan manusia [2]
q. Kondisi penyimpanan disimpan dalam wadah tertutup baik dan kering [2]
r. Alasan pemilihan bahan Untuk menambahkan rasa manis

d. Gliserin
a. Rumus molekul C3H8O3
b. Rumus Struktur

c. Sinonim Croderol, gliserol, glycerolum


d. Dosis 1-1,5 gram/kg BB
e. Pemerian bahan Gliserin merupakan cairan tidak berwarna atau jernih, cairan
hidroskopis, mempunyai rasa manis, tidak berbau. Jika disimpan
beberapa lama dalam suhu rendah dapat memadat membentuk massa
hablur dan mencapai suhu 20oC
f. Data kelarutan gliserin di aseton cukup larut, dalam benzene dan kloroform praktis
tidak larut, dalam etanol (95%) larut, dalam methanol larut, dalam
minyak praktis tidak larut
g. Log P -
h. Ph -
i. Stabilitas terhadap pH Meleleh pada suhu 200C

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 4


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
j. Stabilitas terhadap suhu -
k. Stabilitas terhadap cahaya -
l. Stabilitas terhadap air Stabil terhadap air
m. Berat jenis 1,2636 g/cm3
n. Titik leleh / lebur 17,8OC
o. Inkompatibilitas Bisa meledak bila dicampur dengan agen pengoksidasi tinggi, seperti
Chromium Trioxide, Potassium Chlorat, atau Potassium
Permanganat. Gliserin akan terbentuk menjadi asam borak dan asam
gliseroborat yang merupakan asam yang lebih kuat dari asam borat
p. ADI/Safety -
q. Kondisi penyimpanan Disimpan pada wadah yang tertutup rapat / kedap udara. Hindarkan
dari panas dan kelembaban
r. Alasan Pemilihan Bahan Untuk mencegah pengeringan dan pengerasan pada pasta gigi [4]

e. SLS (Sodium Lauryl Sulfat)


a. Rumus molekul C12H25NaO4S [2]
b. Rumus Struktur

c. Sinonim Dodecyl alcohol hydrogen sulfate, sodium salt; dodecyl sodium


sulfate; dodecylsulfate sodium salt; Elfan 240; lauryl sodium
sulfate; lauryl sulfate, sodium salt; monododecyl sodium sulfate;
natrii laurilsulfas; sodium dodecyl sulfate; sodium n-dodecyl
sulfate; sodium laurilsulfate; sodium monododecyl sulfate; sodium
monolauryl sulfate; SDS; SLS; sulfuric acid monododecyl ester,
sodium salt; Texapon K12P [2]
d. Dosis -
e. Pemerian bahan Serbuk atau hablur; warna putih atau kuning pucat; bau lemah dan
khas [1]
f. Data kelarutan Sangat mudah larut dalam air, larutan berkabut; larut sebagian dalam
etanol (95%) P [1]
g. Log P -

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 5


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
[2]
h. Ph 7.0–9.5
i. Stabilitas terhadap pH 7,0 – 9,5 [2]
j. Stabilitas terhadap suhu 20°C
k. Stabilitas terhadap cahaya -
l. Stabilitas terhadap air -
m. Berat jenis 1,07 g/cm3 [2]
n. Titik leleh / lebur 204-207°C [2]
o. Inkompatibilitas dengan garam dari polyvalent ion logam, seperti aluminium, timah
timbal, atau seng, dan presipitat dengan garam kalium. [2]
p. ADI/Safety LD 50 : 0.5–5.0 g/kg BB manusia [2]
q. Kondisi penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering [2]
r. Alasan Pemilihan Bahan Karena bersifat netral, sebagai pembersih dalam kondisi asam atau
basa serta tidak membentuk endapan dalam saliva [4].

f. Aquadestilata
a. Rumus molekul H2O
b. Rumus Struktur

c. Sinonim Air suling, aqua purificata, hydrogen okside


d. Dosis -
e. Pemerian bahan Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa

f. Data kelarutan Bercampur dengan semua pelarut polar


g. Log P -
h. Ph 5-7
i. Stabilitas terhadap pH Stabil
j. Stabilitas terhadap suhu Stabil di suhu ruangan (20-25°C)
k. Stabilitas terhadap cahaya -
l. Stabilitas terhadap air Sangat stabil
m. Berat jenis 1 g/ cm3
n. Titik leleh / lebur 0oC
o. Inkompatibilitas Air dapat bereaksi dengan obat dan eksipien lainnya yang rentan

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 6


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
terhidrolisis dalam suhu lingkungan
p. ADI/Safety -
q. Kondisi penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
r. Alasan Pemilihan Bahan Untuk melarutkan bahan

g. Calcium Carbonate
a. Rumus molekul CaCO3
b. Rumus Struktur

c. Sinonim Calcii carbonas; calcium carbonate (1 : 1); carbonic acid calcium


salt (1 : 1); creta preparada; Destab; E170; MagGran CC; Micromite;
Pharma-Carb; precipitated carbonate of lime; precipitated
chalk; Vitagran; Vivapress Ca; Witcarb. [2]
d. Dosis Dosis sampai sekitar 1,5 g sebagai antasid. Dosis harian oral 2,5-17 g
untuk pengobatan hyperphosphatemia pada pasien dengan gagal
ginjal kronis [2]
e. Pemerian bahan Serbuk putih atau kristal , tidak berbau dan tidak berasa [2]

f. Data kelarutan Praktis tidak larut dalam air; tidak larut dalam etanol, larut dalam
asam asetat.
g. Log P -
h. Ph >7 (basa)
i. Stabilitas terhadap pH Tidak stabil dalam Ph asam
j. Stabilitas terhadap suhu -
k. Stabilitas terhadap cahaya -
l. Stabilitas terhadap air Tidak stabil terhadap air
m. Berat jenis 2,8 g/cm
n. Titik leleh / lebur 825°C
o. Inkompatibilitas Inkompatibilitas terhadap asam dan garam ammonium [2]
p. ADI/Safety LD50 (tikus, oral): 6,45 g / kg [2]
q. Kondisi penyimpanan Dalam wadah tertutup baik sejuk dan kering [2]
r. Alasan Pemilihan Bahan Memberikan unsur kalsium pada pasta sehingga dapat menguatkan

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 7


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
gigi
Fungsi Buffering agent; coating agent; colorant; opacifier; tablet binder;
tablet and capsule diluent; therapeutic agent. Sebagai dasar obat gigi
[2]

h. Magnesium Carbonate
a. Rumus molekul MgCO3
b. Rumus Struktur

c. Sinonim Carbonic acid, magnesium salt (1:1); carbonate magnesium;


Destab; E504; hydromagnesite; magnesii subcarbonas levis;
magnesii
subcarbonas ponderosus [2]
d. Dosis magnesium karbonat sebagai
antasida adalah 250-500 mg, dan 2,0-5,0 g sebagai pencahar [2]

e. Pemerian bahan Serbuk berwarna putih, tidak berbau dan memiliki daya serap yang
tinggi serta dapat menyerap bau [2].
f. Data kelarutan Praktis tidak larut dlam air,, larut dalam air yang mengandung
karbon dioksida. Laryt dalm etanol 95 %. Dapat larut di dalam asam
klorida; Dapat larut di dalam asam sulfat [2]
g. Log P -
h. Ph -
i. Stabilitas terhadap pH -
j. Stabilitas terhadap suhu -
k. Stabilitas terhadap cahaya Stabil terhadap cahaya [2]
l. Stabilitas terhadap air
m. Berat jenis 2,958 gr/cm3
n. Titik leleh / lebur 350°C [2]
o. Inkompatibilitas Inkompatibilitas terhadap natrium fenobarbital, larutan diazepam
pada PH 5,5 ,beberapa campuran bubuk biner, lansoprazole, dan
formaldehyde. Asam akan melarutkan magnesium karbonat dengan
pembebasan karbon dioksida [2]

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 8


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
p. ADI/Safety dosis yang mematikan pada manusia telah diperkirakan 0,5-5,0 g / kg
berat badan [2]
q. Kondisi penyimpanan Dalam wadah tertutup baik,tempat dingin dan kering [2]
r. Alasan Pemilihan Bahan Karena dapat menyerap bau dan sebagai pengisi
Fungsi Sebagai eksipien, untuk menyerap cairan seperti rasa.

2. FORMULA RUJUKAN
BAHAN KADAR %
CaCO3 ( Abrasive ) 44
Ca(OH)2 3,5
MgCO3 2
Gliserin ( Humectan ) 30
Gum Arab ( Gelling Agent ) 1
Sakarin ( Pemanis ) 0,1
Air destilata ( Pelarut ) 18,4
SLS ( sodium lauryl sulfat) ( Detergen ) 1
Minyak Atsiri (ekstrak daun sirih) ( Zat Aktif ) Bervariasi

3. FORMULA MODIFIKASI OPTIMASI


No. Bahan Formula 1 (dalam 10 Formula 2 (dalam 10
ml) gram ml) gram
1 CaCO3 5,09 4,75
2 MgCO3 0,2 0,2
3 Gliserin 3 3
4 Gum Arab 0,1 1
5 Sakarin 0,01 0,01
6 Air destilata 1,5 0,94
7 SLS ( sodium lauryl sulfat) 0,1 0,1
8 Minyak Atsiri (ekstrak daun sirih) 0,01 0,01

4. FORMULA MODIFIKASI DALAM SKALA BESAR (INDUSTRI)


No. Bahan Formula 1 (dalam 100 Formula 2 (dalam 150

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 9


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
ml) gram ml) gram
1 CaCO3 60 71,25
2 MgCO3 2 3
3 Gliserin 30 45
4 Gum Arab 5 19,5
5 Sakarin 0,1 0,15
6 Air destilata 1,8 9,6
7 SLS ( sodium lauryl sulfat) 1 1,5
8 Minyak Atsiri (ekstrak daun sirih) 0,1 0,15

5. PERHITUNGAN ADI (Acceptable Daily Intake)


Acceptable Daily Intake (ADI)
Zat aktif Acceptable Daily Intake (ADI)
Minyak Atsiri (ekstrak daun
sirih)

III. ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
1. Alat uji daya lekat 1. CaCO3
2. Alat uji daya sebar 2. MgCO3
3. Batang pengaduk 3. Gliserin
4. Cawan porselen 4. Gum Arab
5. Gelas beker 5. Sakarin
6. Gelas ukur 6. Air destilata
7. Homogenizer 7. SLS ( sodium lauryl sulfat)
8. Kertas PH 8. Minyak Atsiri (ekstrak daun sirih)
9. Mortir dan Stemper 9. Kertas PH
10. Penangas air
11. Pipet tetes
12. Sendok tanduK
13. Spatula
14. Timbangan digital

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 10


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
15. Viskometer Rion

IV. CARA KERJA

MORTIR PANAS

Ditambahkan dan dihaluskan


Gum Arab

Ditambahkan sedikit demi


sedikit,diaduk

aquadest

Ditambahkan ,diaduk

Sakarin

Ditambahkan , diaduk

Gliserin
Ditambahkan , diaduk homogen

CaCO3

MgCO3

Tambahkan, diaduk

Minyak sirih
Tambahkan, diaduk
me GELAS BEKER SLS
Dihomogenizer

Wadah Pasta

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 11


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
V. EVALUASI SEDIAAN

a. Evaluasi Minggu Ke - 0
Jenis Pengujian Formula 1 Formula 2
Replikasi I Replikasi II Replikasi III Replikasi I Replikasi II Replikasi III
Uji Viskositas 250 dpas 250 dpas 275 dpas 300 dpas 250 dpas 250 dpas
Uji PH 6 6 6 5 5 5
Uji Daya Lekat 1 detik 0,5 detik 0,6 detik 0,6 detik 0,4 detik 0,5 detik
Uji Daya Sebar - - - - - -
Organoleptis  Berwarna putih  Berwarna putih
 Konsistensi tidak terlalu kental  Konsistensi kental

b. Evaluasi Minggu Ke – 1
Jenis Pengujian Formula 1 Formula 2
Replikasi I Replikasi II Replikasi III Replikasi I Replikasi II Replikasi III
Uji Viskositas 140 dpas 140 dpas 135 dpas 150 dpas 175 dpas 175 dpas
Uji PH 6 6 6 6 6 6
Uji Daya Lekat 3,5 detik 5,4 detik 3,6 detik 4,5 detik 1,5 detik 2 detik
Uji Daya Sebar
 Tanpa beban 6,8 cm 7,6 cm 7,3 cm 4 cm 4,1 cm 4,2 cm
 Beban 50 7,1 cm 7,8 cm 7,9 cm 4,2 cm 4,3 cm 4,4 cm
 Beban 100 7,2 cm 7,8 cm 8,1 cm 4,2 cm 4,3 cm 4,6 cm
 Beban 200 7,4 cm 7,8 cm 8,5 cm 4,4 cm 4,5 cm 4,8 cm

 Beban 300 7,5 cm 7,9 cm 8,6 cm 4,5 cm 4,7 cm 4,9 cm

 Beban 400 7,6 cm 8,2 cm 8,8 cm 4,5 cm 4,7 cm 5,1 cm

 Beban 500 7,7 cm 8,2 cm 9 cm 4,7 cm 4,9 cm 5,2 cm


8 cm 8,5 cm 9,3 cm 5,1 cm 5,2 cm 5,8 cm
 Beban 1000
Organoleptis  Berwarna putih  Berwarna putih
 Berbusa banyak  Berbusa
 Konsistensi agak lengket  Konsistensi lengket

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 12


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
c. Evaluasi Minggu Ke - 2
Jenis Pengujian Formula 1 Formula 2
Replikasi I Replikasi II Replikasi III Replikasi I Replikasi II Replikasi III
Uji Viskositas 20 dpas 20 dpas 20 dpas 170 dpas 170 dpas 180 dpas
Uji PH 6 6 6 6 6 6
Uji Daya Lekat 2,3 detik 5,69 detik 2,38 detik 3,22 detik 3,07 detik 6,41 detik
Uji Daya Sebar
 Tanpa beban 4,9 cm 4,9 cm 5,9 cm 4,2 cm 4,4 cm 4,5 cm
 Beban 50 5,3 cm 5,5 cm 6,4 cm 5,1 cm 4,8 cm 5 cm
 Beban 100 5,8 cm 6 cm 7,2 cm 5,3 cm 5,2 cm 5,4 cm

 Beban 200 6,2 cm 6,4 cm 7,6 cm 5,4 cm 5,6 cm 5,7 cm

 Beban 300 6,6 cm 6,7 cm 7,9 cm 5,5 cm 5,8 cm 5,9 cm

 Beban 400 6,9 cm 7 cm 8,2 cm 5,7 cm 6,1 cm 6,1 cm

 Beban 500 7,1 cm 7,3 cm 8,5 cm 5,9 cm 6,2 cm 6,4 cm


7,4 cm 7,8 cm 8,8 cm 6,1 cm 6,5 cm 6,6 cm
 Beban 1000
Organoleptis  Berwarna putih  Berwarna putih
 Sedikit berbusa  Tidak berbusa
 Konsistensi cair  Konsistensi kental

VI. PENANDAAN

Apotek Sentosa
Jl. Kaliurang Km 200 Sleman Yogyakarta
Apoteker: Abd Malik, S.Farm., Apt.
SIA: 613/09114/DKS/2009

No. : 150 Tanggal :07-01-2013


Pro :--

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 13


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
VII. KEMASAN

VIII. HASIL PERCOBAAN


Formulasi 1 optimasi Formulasi 2 optimasi

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 14


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
formulasi 1 minggu ke-1 formulasi 2 minggu ke-1

formulasi 1 minggu ke-1 formulasi ke-2 mingguke-2

IX. PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA


Secara umum obat luar adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui mulut,
kerongkongan dan ke arah lambung. Menurut definisi tersebut di atas yang termasuk obat luar
adalah obat luka, obat kulit (salep, krim, jelly, serbuk tabur) , obat hidung, obat mata, obat tetes
telinga, obat suntik, obat wasir dan sebagainya. Pasta termasuk didalam bentuk salep yang
merupakan sediaan farmasi berbentuk setengah padat. Sediaan pasta yaitu salep yang
mengandung lebih dari 50% bahan padat, sehingga konsistennya lebih keras daripada
salep. Sediaan semipadat ini ditujukan untuk pemakaian topikal (5).

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 15


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Sediaan yang dibuat ini merupakan pasta gigi. Fungsi utama pasta gigi adalah
membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan atau minuman, menjaga gigi sebersih
mungkin, menjaga kesehatan gigi dan gusi, menghilangkan bau yang tidak sedap dalam
rongga mulut, menyegarkan dalam pernafasan, dapat mencegah kerusakan gigi yang
disebabkan oleh aktifitas bakteri dalam mulut, mencegah terjadinya karang gigi dan
radang gusi (6).
Suatu pasta gigi yang ideal adalah yang mengandung zat abrasive dalam jumlah
minimum tetapi mempunyai daya pembersih minimum.Pemakaian pasta gigi yang tidak
mengandung zat abbrasive akan menyebabkan terjadinya lapisan berwarna cokelat pada
permukaan gigi, lapisan ini merupakan senyawa organik dan mudah hilang apabila
dibersihkan dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung senyawa pembersih
(abrassive). Senyawa abrassive yang sering digunakan pada komposisi pasta gigi antara
lain dalam bentuk CaCO3, CaHPO4, CaHPO4.2H2O, Al2O3.3H2O, SiO2. Penggunaan
senyawa abrassive pada pasta gigi tidak boleh melebihi batas abrassive yang
rbo . B r r S r H rry’ Co oo y y r y w
(7)
abrasive 15-50% b/b . Namun pada sediaan yang dibuat pada praktikum kali ini kadar
CaCO3 bervariasi. Formula modifikasi untuk kadar CaCO3 yaitu formulasi 1 yaitu 60%
sedangkan formula 2 yaitu 71,25%. Kadar ini melebihi kadar standar sehingga bisa
mengakibatkan terjadinya abrasi pada permukaan gigi. Akan tetapi ketika kadar kalsium
nya diturunkan, hasil sediaan menjadi lebih encer.
Variasi konsentrasi gliserin sebagai humektan berpengaruh pada daya sebar, daya
lekat, viskositas, penguapan air, daya hambat bakteri dan stabilitas fisik pada sediaan
pasta gigi. Semakin tinggi konsentrasi gliserin yang ditambahkan maka daya lekat,
viskositas, dan penguapan air dalam pasta gigi semakin rendah tetapi daya sebar pasta
giginya semakin luas. Semakin lama pasta gigi disimpan maka daya lekat dan
viskositasnya meningkat tetapi daya sebar pasta giginya semakin berkurang (8).
Pada sediaan pasta ini juga dilakukan pengamatan terhadap pH, Syarat pH untuk
sediaan pasta gigi berdasarkan SNI 12-3524-1995 adalah pH 4,5 – 10,5. Pada formulasi
1 dan formulasi 2 didapatkan pH = 6 akan tetapi pada formula 2 pada minggu ke-0
memiliki pH 5 dan meningkat pada minggu ke-1 menjadi pH 6 dan pH konstan sampai
minggu ke-2 baik pada formulasi 1 ataupun formulasi 2.

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 16


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Pada uji viskositas dilakukan dengan menggunakan ryon dengan menggunkan 3
kali replikasi pengujian minggu ke-0, minggu ke-1 dan minggu ke-2 pada minggu ke-0
didapat pada formulasi 1 secara berturut turut adalah 250 dpas, 250 dpas, 275 dpas, dan
pada formula 2 di dapat 300 dpas, 250 dpas, 250 dpas. Pada minggu ke-1 mengalami
penurunan 50% untuk masing-masing formula. Pada formula 1 menjadi 140 dpas, 140
dpas, 135 dpas, pada formula 2 di dapatkan 150 dpas, 175 dpas, dan 175 dpas. Pada
minggu ke-2 penurunan signifikan pada formula 1 yaitu menjadi 20 dpas, 20 dpas, 20
dpas dan pada formula 2 mengalami peningkatan menjadi 170 dpas, 170 dpas, dan 180
dpas. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil viskositas yang didapat kurang baik
karena mengalami penurunan yang signifikan.
Pengujian terhadap daya lengkat dilakukan untuk mengetahui kemampuan pasta
melekat pada gigi semakin cepat Pada uji daya lengket di minggu ke-0 pada formulasi 1
di dapatkan hasil 1 detik, 0,5 detik, 0,6 detik dan pada formula 2= 0,6 detik, 0,4 detik dan
0,5 detik. Pada minggu ke-1 daya lengket yang didapat pada formula 1 secara berturut-
turut 3,5 detik, 5,4 detik, 3,6 detik dan pada formula 2 di dapatkan 4,5 detik, 1,5 detik,
dan 2 detik. Pada minggu ke-2 daya lengket yang di dapatkan pada formula 1 secara
berturut-turut 2,3 detik, 5,69 detik, 2,38 detik dan pada formula 2 didapatkan 3,22 detik,
3,07 detik, dan 6,41 detik. Dari hasil uji lengket dapat diketahui semakin lama waktu
penyimpanan kelengketan semakin lama pula dan kelengketan yang baik adalah semakin
cepat. Secara organoleptis formulasi 2 lebih baik dari pada formulasi 1, pada formulasi 1
Berwarna putih, sedikit berbusa, konsistensi cair dan pada formulasi 2 berwarna putih,
tidak berbusa, konsistensi kental.
Pada uji daya sebar dilihat dari hasil pengamatan di dapat pada formulasi 2
memiliki daya sebar yang kecil dibandingkan formulasi 1hal ini dikarenakan pada
formulasi 1 secara organoleptis memiliki tingkat keenceran lebih besar dari pada
formulasi 2. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa formulasi 2 lebih baik dari pada
formulasi 1

X. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian terhadap dua formulasi pembuatan pasta dengan ekstrak daun sirih dengan
memvariasikan gum arab dan calsium karbonat yaitu formulasi 1 dengan kadar CaCO3 sebanyak 60%
dan faomulasi 2 sebanyak 71,25% dan formulasi 1 dengan kadar gum arab sebanyak 2% dan

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 17


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
formulasi 2 sebanyak 3% dalam 150ml di dapatkan hasil pengujian yang cukup baik pada formulasi
ke 2 hal ini di karenakan hasil pengujian pada formulasi 2 mendapatkan hasil yang tidak berubah
terlalu signifikan.

XI. DAFTAR PUSTAKA


1. Anonim, 1974, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
2. Rowe, Raymond C., Paul J Sheskey, Marian E Quinn, 2009, Handbook Of
Pharmaceutical Excipient Sixth Edition, Pharmaceutical Press and
American Pharmacists Association, USA.
3. Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia Jilid IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta, 96,97,98.
4. Sosialsih, Lilaning, 2002, Penambahan Vitamin E dan Detergen Terhadap Sifat
Fisik dan Daya Antibakteri Pasta Gigi Minyak Atsiri Daun Sirih, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
5. Anonim, 1996, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Depkes RI : Bandung.
6. Murray J. J., Rugg Gunn A, 1982, Fluoride Tooth Pastes and Dental Caries,
Bristol Wrigth.
7. Putra, Wahyu O., Pengaruh Variasi Konsentrasi Gliserin sebagai Humektan pada
sediaan pasta gigi minyak atsiri sereh dapur (Cymbopogon citratus)
terhadpa sifat fisik sediaan dan daya antibakteri Steptococcus mutans,
2012, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

LAP. DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT-SEDIAAN PASTA Page 18


FARMASI-UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai