Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rivaldi Harahap

Kelas : XII MIPA 2


No. Absen : 33

TUGAS PERTEMUAN 2

Ide usaha (bisnis) adalah respon seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi untuk
memecahkan masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan
(pasar, masyarakat). Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah awal untuk mengubah
keinginan dan kreatifitas pengusaha menjdi peluang usaha/bisnis.
Sumber-Sumber Ide Bisnis :
1. Hobi/Minat
Ide usaha yang berasal dari minat dan hobi akan membuat usaha lebih efektif karena
Usaha yang akan kita buat berasal dari minat dan hobi sendiri, oleh karena itu, kita pasti
semangat untuk menjalankan usaha tersebut agar berkembang karena sesuai dengan apa
yang kita sukai / minati.

2. Keterampilan dan Pengalaman Pribadi


Ide bisnis juga dapat dimulai dari kepemilikan keterampilan atau kompetensi. Menyadari
bahwa kita mempunyai kompetensi yang mampu memberi nilai tambah adalah hal yang
penting. Keterampilan dapat diperoleh dari pengalaman mempelajari dan me-ngerjakan
sesuatu. Pengalaman dan keterampilan tersebut dapat diperoleh secara oto-didak, belajar
secara khusus atau pengalaman di tempat kerja.
Keterampilan dan pengalaman sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk
menciptakan dan memasuki jenis bisnis tertentu.

3. Waralaba
Waralaba/Francise, adalah sebuah pengaturan di-mana produsen atau distributor tunggal
dari satu merek dagang, produk atau jasa memberi hak eksekutif untuk distribusi lokal
kepada pengecer independen sebagai ganti pembayaran royalty dan pemenuhan pro-sedur
operasi standar.

4. Media Massa
Media massa merupakan sumber informasi, ide dan bahkan peluang bisnis yang besar.
Surat kabar, majalah, televisi dan internet, adalah contoh media massa. Jika kita benar-
benar memperhatikan, di iklan komersial pada surat kabar atau majalah, maka kita dapat
memperoleh ide bisnis. Dari iklan tersebut dapat diketahui apa yang banyak ditawarkan
maupun dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga kita dapat menemukan ide dan peluang
dalam memulai usaha.

5. Pameran
Pameran merupakan cara lain untuk menemukan ide bisnis. Untuk itu dalam upaya
mencari ide bisnis dapat dilakukan dengan mengunjungi berbagai pameran. Melalui
pameran orang dengan berbagai macam kebutuhan dan peran bisa bertemu, baik dari
pemakai, pemasok, distributor, penyedia maupun jasa yang terkait dengan suatu produk
yang dipamerkan.
Dengan mengunjungi pameran secara berkala, Anda dapat menemukan produk dan jasa
baru yang dapat menginspirasi Anda mendapatkan ide pemanfaatan secara efisien, anda
bisa ‘mencuri ide’ orang lain, dengan meniru yang terbaik dari orang lain dan
melakukannya dengan lebih baik. Jangan kuatir, sebenarnya Anda tidak mencuri, karena
dalam bisnis ada yang disebut dengan Best Practice Sharing atau Benchmarking, dimana
menggunakan orang/institusi lain sebagai rujukan.

6. Survei
Inti dari suatu ide bisnis baru seharusnya adalah pelanggan. Kebutuhan dan keinginan
dari pelanggan, alasan pemilihan produk atau jasa oleh pelanggan, dapat kita pastikan
melalui suatu survey. Survei dapat kita lakukan secara formal atau tidak formal melalui
percakapan dengan orang-orang dengan menggunakan kuisioner, wawancara atau melalui
observasi.

7. Keluhan
Keluhan dan kekecewaan dari pelanggan telah banyak menghasilkan produk dan jasa
baru. Bilamana pemakai atau pelanggan mengeluh tentang produk atau jasa, atau ketika
kita mendengar seseorang berkata, “seandainya ada….” Atau “Jika ada barang atau jasa
yang bisa…”, dengan mendengar hal tersebut maka kita mempunyai potensi untuk
menghasilkan ide bisnis.

8. Brainstorming
Brainstorming adalah suatu teknik untuk pemecahan masalah yang kreatif, juga teknik
untuk menghasilkan ide. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sebanyak mung-kin ide.
Biasanya dilakukan dengan dimulai melalui pengajuan suatu pertanyaan atau pernyataan
masalah. Sebagai contoh, “Produk dan jasa apa yang sekarang dibutuhkan di rumah tetapi
belum tersedia?”. Suatu ide dapat menghasilkan satu tambahan ide atau lebih yang
jumlahnya akan lumayan banyak.

Ketika menggunakan metode ini, harus mengikuti 4 aturan sebagai berikut:


1. Jangan mengkritik atau menghakimi ide orang lain
2. Biarkan ide dilontarkan secara bebas, ide yang tampaknya liar dan tidak masuk akal agar
diterima dengan baik.
3. Harapkan kuantitas, artinya bahwa semakin banyak ide semakin baik.
4. Gabungkan dan kembangkan ide-ide orang lain.
5. Meskipun ide yang disampaikan tidak logis, sebaiknya tetap dicatat, karena sewaktu-
waktu dapat diperlukan untuk dikembangkan atau dipadukan dengan ide yang telah
dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai