Berdasarkan data jumlah kecelakaan yang di dapat menunjukan bahwa adanya peningkatan
jumlah kecelakaan dari tahun 2011 sampai tahun 2018 (Data : KNKT pada September 2018).
Untuk itu pengelolaan jakur kereta api di Indonesia harus berdasarkaan pada keamanan
operasional dan SHE.
Pedoman penerapan SMKP:
1. UUD 1945 Pasal 27
2. UU No. 1/1970
3. UU No. 13/2003
4. UU No. 23/2017
5. PP No. 56/2009
6. PP No. 6/2017
7. PM No. 69/2018
8. SMKP KAI
Lintasan kereta api adalah semua yang berhubungan dengan Rolling Stock Infrastruktur dan
fasilitas pendukung untuk pengoperasian kereta api yang terintegrasi dengan satu system
(Indonesian Regulation No. 23-2007).
Transportation Safety adalah kondisi yang terjadi dari impleementasi sebuah transportasi yang
baik berdasarkan pada SOP dan pemilihan dari pada kereta api, infrastruktur, dan fasilitas
pendukung lainnya (Lubis 2019).
Standar keamanan lintasan kereta api di Indonesia (Regulation of Mot No. 24-2015):
1. Bakal Pelanting (Rolling Sock)
2. Infrastruktur
3. Operasional
4. Sumber Daya Manusia (SDA)
Fokus Penelitian:
1. Penilitian ini akan dilakukan pada jalur kereta api Indonesia dengan segmentasi antar
stasiun.
2. Data yang dibutuhkan dalam penelitian kali ini adalah faktor kecelakaan kereta api.
Dengan kaegori kecelakaan anara lain tabrakan antar kereta, kereta terbalik, dan kereta
terglincir dari lintasan.
3. Pengembangan model menggunakan Generalized Linier Model (GLM), dengan keluaran
prediksi kecelakaan kereta api pada segmen lintasan. GLM model:
a. Poisson
b. Negative binomial
c. Zero-inflated poisson
d. Zero-inflated negative binomial
4. Anaisis peringkat keamanan pada segmen lintasan berdasarkan perkiraan kecelakaan kereta
dari model tersebut.
5. Analisis peringkat keamanan dengan metode (Data Envelopment Analysis).
6. Perbandingan pemeringkatan keamanan dari model GLM dan metode DEA.
PENGEMBANGAN FRAMEWORK
SISTEM INFOMASI TERPADU INDUSTRI KONSTRUKSI INDONESIA (SITIKI)
Industri kkonstruksi berkontribusi signifikan pada GDP namun produktifitasnya rendah. Akar
penyebab kontruksi berproduktifitas rendah karena terfragmentasi yang akibatnya:
1. Menngkatnya biaya pelaksanaan
2. Keterlambatan
Peran strategis industry konstruksi Indonesia:
1. Kontribusi sector konstruksi kepada PDB nasional 2018 = 10,36%
2. Menempati urutan ke-4 dari 18 sektor utama penyumbang PDB
3. Pertumbuhan sector konstruksi selama ini selalu lebih tinggi dari pertumbuhan PDB
Nasional (tahun 2018 = 6,6%)
4. Menyerap lebihd ari 8 juta pekerja ()5,5% dari Angkatan kerja) pada tahun 2018
5. Komponen MPK merupakan sekitar 70% dari baiya proyek konstruksi
6. Memiliki backward linkage dan foreward linkage
7. Sector konstruksi sering menjadi solusi terhadap bencana ekonomi
Msalah dan tantangna penelitian:
1. Banyaknya stakeholder yang terlibat industry konstruksi
2. Kompleksitas system informasi dan data di industry konstruksi system innformasi saat ini
dikembangkan secara silo-silo
Tujuan penelitian
1. Pengembangan framework system informasi terintegrasi bagi industry konstruksi Indonesia
(SITIKI)
2. Framework sistem informasi terintegrasi yang mencakup aspek bagi seluruh pemangku
kepentingan di indusri di Indonesia
Lampiran Foto:
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Jati Agung, Lampung Selatan 35365
Telepon (0721) 8030188, Fax. (0721) 8030189, Email: pusat@itera.ac.id
www.itera.ac.id
Nama Mahasiswa :
NIM :