Permasalahan
Analisis Kasus :
(Managementfile - Tax) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menerbitkan aturan mengenai batasan dan tata
cara pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas kegiatan membangun sendiri melalui Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) Nomor 39/PMK.03/2010 yang berlaku mulai 22 Februari 2010.
Aturan ini diperlukan untuk mengatur kembali batasan kegiatan membangun sendiri, guna melindungi
masyarakat berpenghasilan rendah dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan
membangun sendiri.
Penetapan PMK ini sesuai dengan amanat ketentuan pasal 16C Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.
Menurut peraturan ini, kegiatan membangun sendiri adalah kegiatan membangun bangunan yang
dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya
digunakan sendiri atau digunakan pihak lain. Kegiatan ini kemudian menimbulkan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) terutang bagi orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan tersebut, dengan saat
terutangnya PPN terjadi pada saat bangunan mulai dibangun.
PPN terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif 10% (sepuluh persen) dengan dasar pengenaan
pajak, yaitu sebesar 40% (empat puluh persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang
dibayarkan untuk membangun bangunan, tidak termasuk harga perolehan tanah.
Pembayaran PPN terutang dilakukan setiap bulan, dan wajib disetor ke kas negara melalui Kantor Pos
atau Bank Persepsi, paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.
Menanggapi masalah ini, Dirjen Pajak M. Tjiptardjo menyatakan akan membahas kembali aturan ini
dengan DPR. "Saya akan bawa dan bahas lagi ke DPR," ujarnya ketika ditemui usai pertemuan Forum
Staf Ahli (FORSA) Kementerian Keuangan di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng,
Rabu (10/3/2010).
Dalam kasus dijelaskan bahwa Mentri Keuangan kita saat itu menetapkan
peraturan tentang batasan dan tatacara penegenaan PPN atas kegiatan
membangun sendiri. Pengaturan Mentri keuangan ini menggantikan ketentuan
sebelumnya yaitu keputusan Mentri Keuangan Nomor 554/KMK.04/2000.
Di dalam pengaturan Mentri keuangan ini dijelaskan berbagai hal,
seperti :1
1
http://dudiwahyudi.com/pajak/pajak-pertambahan-nilai/ppn-atas-kegiatan-membangun-sendiri-per-1-
april-2010.html, diunduh pada tanggal 7 Desember 2010
1. Ruang Lingkup
PPN KMS dikenakan atas kegiatan membangun sendiri yang memenuhi ruang
lingkup berikut ini :
Dari ruang lingkup di atas kita bisa menyimpulkan bahwa ada bebarapa kegiatan
membangun bangunan yang tidak dikenakan PPN KMS, yaitu :
Saat terjadinya terutang PPN atas kegiatan membangun sendiri terjadi pada
saat mulai dibangunnya bangunan, dan tempatnya adalah dimana tempat
bangunan itu didirikan.
5. Peraturan Pelaksanaan