Anda di halaman 1dari 1

A.

Putusan Hakim
Putusan hakim adalah suatu pernyataan yang oleh hakim, sebagai
pejabat negara yang diberi wewewnang untuk itu, diucapkan di
persidangan dan bertujuan untuk mengakhiri atau menyelesaikan suatu
perkara atau sengketa antara para pihak. Bukan hanya yang diucapkan saja
yang disebut putusan, melaikan pernyataan yang dituangkan dalam bentuk
tertulis dan kemudian diucapkan oleh hakim di dalam persidangan. Sebuah
konsep putusan tertulis tidak mempunyai kekuatan sebagai putusan
sebelum diucapkan dalam persidangan oleh hakim. Putusan yang
diucapkan dalam persidangan (uitpraak) tidak boleh berbeda dengan yang
tertulis (vonis).
Akan tetapi putusan hakim bukanlah satu satunya bentuk untuk
menyelesaikan masalah perkara. Disamping itu ada penetapan hokum
selain putusan hakim.
Jadi putusan hakim adalah perbuatan hakim sebagai penguasa atau
pejabat negara. Tidak mustahil bahwa salah satu pihak akan dirugikan oleh
putusan hakim karena putusannya tidak tepat disebabkan misalnya hakim
yang bersangkutan kurang teliti memeriksanya. Maka akan timbul
pernyataan apakah sekiranya negara dapat dipertanggung jawabkan atas
kerugian yang diderita oleh salah satu pihak karena putusan keliru. Pada
umumnya negara dalam hal ini tidak dapat dipertanggung jawabkan,
karena bagi setiap pihak yang merasa dirugika oleh suatu putusan yang
tidak tepat dapat menggunakan upaya upaya hukum, kecuali apabila asas
asas hokum dilanggar oleh hakim barulah negara dapat dipertanggung
jawabkan.1

1
Sudikno, mertokusomo. Hukum Acara Perdata Indonesia. (Yogyakarta: liberty Yogyakarta,
2006), hlm 213

Anda mungkin juga menyukai