Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ZIQRI DIMAS SANDY

NIM : P07120320099
PRODI :S.Tr Keperawatan Anestesiologi

MASALAH EKONOMI DI INDONESIA


AKIBAT COVID 19

Pada Bulan Maret 2020 awal, Indonesia memulai perperangan untuk menghadapi Virus Corona (Covid
19) yang mulai masuk di Indonesia. Tentunya dengan masuknya pertama kali Virus Corona (Covid 19) di
Indonesia akan memberikan dampak secara tidak langsung terhadap Perekonomian di Negara
Indonesia.Virus Corona (Covid 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling
baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada
bulan Desember 2019 dan masih berlangsung hingga saat ini.

Dampak virus Corona (Covid 19) pada perekonomian di Indonesia adalah telihat pada sektor
perdagangan. Dengan adanya virus Corona (Covid 19), eksport dan import barang akan terganggu contohnya
China merupakan negara eksportir terbesar dunia. Adanya virus Corona yang terjadi di China menyebabkan
perdagangan China memburuk. 

Hal tersebut berpengaruh pada perdagangan dunia termasuk di Indonesia. Penurunan permintaan
bahan mentah dari luar negeri akan mengganggu sektor ekspor di Indonesia yang dapat menyebabkan
penurunan harga bahan mentah tersebut. Indonesia sering melakukan kegiatan impor dari China dan China
merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. 

Di lain sisi, virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan dampak positif
bagi perekonomian pada sector perdagangan di Indonesia. Salah satunya adalah peluang
memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena pemerintah akan lebih memprioritaskan dan
memperkuat daya beli dalam negeri daripada menarik keuntungan dari luar negeri. 

Bukan hanya pada sector perdagangan saja dampak virus Corona (Covid 19) juga dapat dirasakan
dalam sector pariwisata karena keterbatasan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia terbatas contohnya di
Bali ,karena Bali merupakan salah satu destinasi wisata dunia yang paling terkena dampaknya. Dengan
berkurangnya kunjungan wisatawan dari luar negeri juga berpengaruh terhadap perekonomian di Bali, dimana
omset penjualan di Bali akan turun drastis. 

Selain itu karyawan yang bekerja di bidang pariwisata juga merasa keberatan dengan adanya virus
Corona (Covid 19), karena sedikitnya  WNA datang ke Bali maka jumlah laba yang di peroleh perusahaan
sedikit, bahkan pemilik hotel di Bali hanya membayar setengah gaji karyawan, pemotongan ini diperlukan
agar usaha tetap berjalan namun juga menjaga kebutuhan ekonomi para karyawan. 
Beberapa manajemen hotel juga   meminta para pekerja mereka cuti untuk sementara waktu karena
penurunan okupansi hotel.Kekhawatiran terhadap menularnya virus Corona (Covid 19),membuat masyarakat
enggan bepergian. Hal ini juga berdampak pada kelangsungan usaha bisnis tour and travel.

Untuk mengatasi dampak kesehatan/penularan dan dampak ekonomi virus Corona (Covid 19) maka
perlu disikapi minimal dengan hal penting sebagai berikut.

Pertama, pemerintah dusat dan daerah melakukan edukasi terhadap prilaku hidup sehat serta
melakukan penyuluhan terhadap faktor penyebab munculnya virus Corona dan antisipasi terhadap
penularannya.

Kedua, kemerintah pusat dan daerah melalui dinas atau departemen terkait melakukan tindakan dalam
upaya menenangkan hati dan pikiran masyarakat dengan cara menangkal pemberitaan-pemberitaan yang
tidak benar sehubungan dengan adanya virus Corona (Covid 19) tersebut.

Hal ini penting karena jika hati dan pikiran masyarakat tenang maka tingkat kekebalan tubuhnya juga
tinggi/meningkat, sebaliknya jika masyarakat mengalami ketidaktenangan atau kepanikan maka tingkat
kekebalanya akan menjadi menurun sehingga mudah mengalami berbagai macam penyakit.

Penanganan terhadap dampak ekonomi dapat dikakukan dengan dengan dua pendekatan yaitu dalam
jangka pendek dapat mengoptimalkan pengelolaan destinasi wisata dan melakukan manajemen layanan
yang unggul (service excellent management) terutama untuk destinasi wisata dengan segment pasar
wisatawan nusantara.

Sementara dalam jangka panjang tanpa melihat adanya kasus yang sedang berkembang, pemerintah
idealnya menyiapkan pembangunan bidang ekonomi tidak hanya bidang industri manufactur namun juga
industri pertanian. Selama ini negara Indonesia dikenal dengan kepemilikan lahan yang luas namun beberapa
kebutuhan terutama komuditas pertanian masih dicukupi dengan import.

Anda mungkin juga menyukai