a. Bersifat unik
Keunikan dari proyek adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang
sama persis (tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek yang
sejenis), proyek bersifat sementara, dan selalu terlibat group pekerja yang
berbeda-beda.
c. Organisasi
Melibatkan sejumlah individu yang bervariasi, perbedaan ketertarikan,
kepribadian yang berbeda dan ketidakpastian. Menyatukan visi dari setiap
individu menjadi satu tujuan yang ditetapkan oleh organisasi.
5
2.2 Pihak-Pihak Yang Terlibat
2.2.1 Pemberi tugas (Bouwheer)
Nama instansi : PT Vale Indonesia Tbk
6
7) Menyetujui atau menolak pekerjaan tambah atau
pekerjaan kurang
8) Menilai, menerima, atau menolak hasil pekerjaan yang
diserahkan oleh pihak kontraktor pelaksana.
7
3) Memberi penjelasan pekerjaan terhadap persoalan-persoalan
perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi.
4) Melakukan pengawasan untuk proyek.
Lingkup tugas konsultan perencana juga berwenang membuat uraian
pekerjaan dan syarat-syaratnya serta membuat analisa dan Rancangan
Anggaran Biaya (RAB) untuk proyek yang direncanakannya sebagai
berikut :
a) Pekerjaan pokok adalah perencanaan seperti pembuatan sketsa
gagasan, pra – rancangan untuk mendapatkan izin membangun,
rancangan pelaksanaan, gambar – gambar detail, uraian dan syarat-
syarat pekerjaan serta Rencana Anggaran Biaya ( RAB ).
b) Pekerjaan pelengkap yaitu pekerjaan penunjang desain seperti
pembuatan maket dan lain – lain.
c) Pekerjaan khusus yaitu perencanaan yang membutuhkan keahlian
khusus di luar ilmu arsitektur seperti perhitungan konstruksi,
mekanikal dan elektrikal, dan lain – lain. Untuk keadaan ini, maka
konsultan perencana dapat menyerahkan kepada konsultan ME atau
struktur, jika pada konsultan tersebut tidak terdapat devisi khusus
tersebut.
Struktur suatu konsultan perencana terdiri dari bidang– bidang
perencanaan struktur dan ME yang tercakup di dalamnya. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi dan kerjasama antara para
ahli dari berbagai disiplin ilmu, sekiranya ada pekerjaan khusus
sebagaimana dimaksudkan di atas.
8
Hak dan wewenang konsultan perencana berdasarkan sumber dari
peraturan Direktorat Jendral Cipta Karya, adalah :
1) Berhak menerima balas jasa sebagaimana kesepakatan yang telah
dibuat sebelumnya. Bila pekerjaan mencakup keseluruhan aspek
pekerjaan, sketsa gagasan hingga pengawasan berkala, maka
prosentase balas jasa dihitung berdasarkan klasifikasi dan jenis
bangunan. Untuk pekerjaan tiap sub bagian (tidak menyeluruh),
maka prosentase pembayaran adalah sub pekerjaan yang dimaksud.
2) Mempunyai hak untuk menolak semua bentuk penilaian estetika atas
karyanya.
3) Mempunyai wewenang untuk melakukan perubahan -perubahan
karena pertimbangan estetika, keamanan dan sebagainya dengan
syarat tidak mengurangi efektivitas dan tidak memperlambat
penyelesaian proyek tersebut.
4) Karena kelalaian klien atau hal – hal yang luar biasa, maka konsultan
perencana berhak menolak dan mengembalikan pekerjaan yang
dipercayakan kepadanya.
5) Dalam kedudukannya sebagai pengawas, konsultan perencana
berwenang mengestimasi prosentase kemajuan pekerjaan untuk
menentukan angsuran (termijn).
6) Selaku pengawas, konsultan perencana berwenang menegur
kontraktor karena kelalaiannya.
10
Konsultan jenis ini melakukan tugas dwi fungsi yaitu sebagai
perencana dan sebagai pelaksana. Atau paling tidak terlibat dalam
proses pelaksanaannya.
e. Tingkatan biro konsultan
1) Small office
Kegiatan individual tanpa asisten dan mungkin merupakan tenaga
part timer saja. Macam-macam pekerjaan termasuk pekerjaan
administrasi dilakukan oleh draftman.
2) Medium zises office
Membenahi 10-19 karyawan yang diklasifikasikan senior draftman,
junior draftman, dan architect intraining.
3) Large office.
Mempekerjakan lebih dari 20 karyawan dengan persyaratan
beberapa tenaga spesialis.
Struktur organisasi
Secara garis besar struktur organisasi suatu konsultan perencana dapat
dibedakan atas 2 (dua) bagian, yaitu :
1) Bagian administrasi dan keuangan
2) Bagian teknis perencanaan
Bagian administrasi dan keuangan dilakukan oleh seorang sekretaris dan
ahli pembukuan, sementara bagian teknik dilakukan oleh ahli – ahli
teknik yang dibantu oleh juru gambar (drafter). Kedua bagian ini
dipimpin oleh seorang direktur utama dengan wakilnya.
13
2.2.3 Kontraktor pelaksana dan pengawas
Nama perusahaan : PT Thiess Contractors Indonesia
o Pengertian kontraktor
Kontraktor adalah orang atau bandan yang menerima dan
menyelenggarakan pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah
diperjanjikan/dikontrak dan melaksanakannya sesuai dengan peraturan,
syarat-syarat, serta gambar-gambar rencana yang telah ditetapkan.
Kontraktor dapat bersifat perorangan atau perusahaan yang berbadan
hukum atau yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekejaan
bangunan.
o Kedudukan kontraktor
1) Secara organisasi, berada dibawah direksi
2) Secara teknis, bebas dalam hal pengaturan dan
manajemen keuangan dalam melaksanakan pekerjaan.
14
5) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan waktuyang telah
ditetapkan sebelumnya, apabila pekerjaan telah selesai secara
keseluruhan atau diserahkan sebagian pekerjaan sesuai ketentuan
yang berlaku.
6) Memelihara atau memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi
selam masa pemeliharaan.
15
Pengertian konsultan pengawas
16
a) Mengawasi pekerjaan serta produknya,
peralatan bahan, ketepatan waktu serta biaya pekerjaan
konstruksi.
b) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari
segi kualitas dan kuantitas produk serta laju pencapaian volume.
c) Mengusulkan perubahan dan
penyesuain di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi. Menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan laporan bulanan atas
pelaksanaan konstruksi dengan memasukkan hasil rapat
mingguan dan bulanan pelaksanaan pekerjaan yang dibuat oleh
kontraktor.
d) Menyusun berita acara tentang
persetujuan kemampuan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan serta serah terima satu atau dua
pekerjaan konstruksi.
e) Meneliti gambar-gambar yang sesuai
dengan pelaksanaan di lapangan.
f) Menyuusun daftar kerusakan dan cacat
pekerjaan dalam masa pemeliharaan dan mengawasi
pelaksanaan perbaikannya.
g) Membantu pengelola proyek mengurus
Izin Penggunaan Bangunan (IPB) dan pendaftaran bengunan
gedung negara pemerintah daerah tingkat II setempat dan PU
Cipta Karya bidang Tata Bangunan.
h) Menyempunakan buku petunjuk
penggunaan dan pemeliharaan bangunan gedung.
i) Menolak sub-kontraktor, gambar kerja
dan bahan atau peralatan kontraktor yang tidak memenuhi
syarat.
17
j) Memperingatkan kontrkator secara
tertulis mengenai kelalaiannya dalam memenuhi persyaratan
sesuai dokumen kontrak.
k) Memerintahkan kontraktor untuk
membongkar pekerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen
kontrak dan memperbaiki kembali dengan biaya kontraktor.
l) Menyetujui atau menolak penyerahan
pertama dan kedua pekerjaan kontraktor setelah konsultasi
dengan pemberi tugas.
m) Memberikan jalan keluar yang bijaksana
dalam mepertimbangkan usul-usul pemberi tugas, perencana
dan kontraktor bila terdapat kesulitan teknis maupun
administratif dalam penyelenggaraan pembangunan.
18
19
2.3 Struktur Organisasi Proyek dan Hubungan Kerja Antara Pihak-Pihak Yang Terlibat
2.3.1 Struktur organisasi proyek, yaitu :
PENGAJUAN
PT VALE
INDONESIA Tbk
BECA
INSTRUKSI
INSTRUKSI
PERSETUJUAN INSTRUKSI
PT THIESS
CONTRACTORS EVALUASI
INDONESIA
PELAKSANAAN
Keterangan:
20
proyek baik itu yang datang melalaui laporan konsultan pengawas,
kontrkator pengawas atau kondisi yang terjadi di lapangan.
21
b. Jika terjadi kerusakan pekerjaan karena kesalahan pelaksana, maka
menjadi tanggung jawab pelaksana, kecuali dalam keadaan force
mayeure (keadaan memaksa) berupa gempa bumi.
22
pelaksanaan perkerjaan yang dilakukan oleh pelaksana. Pengawas berhak
untuk menegur pelaksana bila dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh pelaksana. Pengawas berhak untuk menegur pelaksana bila dalam
pelaksanaan tidak sesuai dengan syarat-syarat dan gambar kerja yang ada.
23
n. Sanggahan peserta lelang.
o. Pelelangan ulang.
p. Sistem evaluasi/penilaian.
q. Tata cara penetapan pemenang pelelangan.
r. Penunjukan pemenang.
s. Pembuatan surat perjanjian.
t. Dokumen kontrak/surat perjanjian.
25