Anda di halaman 1dari 2

Perawatan Luka Kaki Diabetik dengan Madu dan

Gamat Gel : Studi Kasus


Hendri Hermanto, Djoko Priyono
Klinik Kitamura

Abstrak: Studi ini melaporkan perawatan luka pada pasien dengan diabetes. Setelah dilakukan perawatan luka yang meliputi proses
cleansing dan debridement slough dan nekrotik, luka diberikan dressing konvensional menggunakan madu putusibau dan gamat gel dengan
komposisi perbandingan 1 madu : 2 gamat pada 15 kali perawatan awal dan 1 madu : 1 gamat gel . Setelah dilakukan terapi 15 kali,
didapatkan hasil luka dengan 100% jaringan granulasi. Selain itu didapatkan hasil tidak adanya infeksi selama dilakukan perawatan. Setelah
3 bulan perawatan luka sembuh tanpa terjadi infeksi. Hasil ini menunjukkan perawatan yang efektif yang dapat direkomendaikan pada
perawatan luka kaki diabetik

Case Study 1 :

Tn A berusia 62 tahun dibawa ke klinik Kitamura dengan luka diabetik pada daerah tumit. Kondisi luka awal 100% slough, maserasi, bau,
eksudat purulent, nyeri dan teraba hangat disekitar luka. Terapi awal sebelum dibawa ke Klinik Kitamura mendapakanterapi oral
Amoxicilin tablet 3x500 mg dan Luka diberikan kompres alkohol. Perkembangan perawatan luka dapat dilihat pada foto 1 dan foto 2

Case Study 2 :

Tn R berusia 45 tahun dibawa ke klinik Kitamura dengan luka diabetik pada daerah Dorsal. Kondisi luka awal 100% slough dan nekrotik,
bau dan eksudat purulent. Terapi awal sebelum dibawa ke Klinik Kitamura dilakukan secara mandiri menggunakan kompres betadine.
Perkembangan perawatan luka dapat dilihat pada foto 3, foto 4 dan foto 5
Hasil studi menunjukkan perawatan luka menggunakan madu dan gamat gel mempercepat proses . Pada
kedua kasus + 15 sesi perawatan luka menunjukkan wound bed dengan 100 granulasi. Dengan
menggunakan gamat gel dapat mempercepat proses autolityc debridement. Hasil ini sejalan dengan
rekomendasi dari American Society of Plastic Surgeons’ menyatakan penyembuhan luka dilakukan
dengan menciptakan kondisi luka yang moist 1. Kombinasi madu dan gamat gel memiliki kemampuan
yang baik dalam penyerapan cairan dan biokompatibilitas 2. Pemilihan madu dan gamat gel karena kedua
nya mempercepat proses regenerasi jaringan luka dan merupakan terapi yang aman dan efektif dengan
sedikit efek samping3. Dressing konvensional ini mempercepat proses penyembuhan melalui peningkatan
oksigenasi kapiler dengan demikian mempercepat proses angiogenesis 4. Selain itu efek antimikrobial
yang dimiliki madu menjaga luka tidak terjadi infeksi selama perawatan.

Daftar Pustaka

1. American Society of Plastic Surgeons. Evidence-based Clinical Practice Guideline: Chronic


Wounds of the Lower Extremity. 2007; 1–21
2. Benamer S, Mahlous M, Boukrif A et al. Synthesis and characterisation of hydrogels based on
poly(vinyl pyrrolidone). Nucl Instrum Methods Phys Res B 2006; 248(2):284–290.
https://doi.org/10.1016/j.nimb.2006.04.072
3. Lö ndahl M, Katzman P, Nilsson A, Hammarlund C. Hyperbaric oxygen therapy facilitates healing
of chronic foot ulcers in patients with diabetes. Diabetes Care 2010; 33(5):998–1003.
https://doi.org/10.2337/dc09-1754
4. Vieira WA, Barbosa LR, Martin LM. Hyperbaric oxygen therapy as an adjuvant treatment for
pyoderma gangrenosum. An Bras Dermatol 2011; 86(6):1193–1196.
https://doi.org/10.1590/S0365-05962011000600022

Anda mungkin juga menyukai