Anda di halaman 1dari 6

1) Konsep pemeliharaan jalan

Pekerjaan pemeliharaan konstruksi jalan merupakan pekerjaan yang penting untuk


dilaksanakan karena konstruksi jalan merupakan investasi modal yang besar sehingga
apabila pelaksanaannya diabaikan akan membutuhkan biaya rekonstruksi yang sangat
mahal untuk bisa mempertahankan performance standard (perbaikan kestandar kondisi
yang layak).(sibima, 2018)
Pemeliharaan jalan memiliki tujuan yaitu untuk mempertahankan kondisi jalan
agar tetap terjaga dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya pada saat jalan tersebut
selesai dibangun dan dioperasikan sampai dengan umur rencana yang telah ditentukan.
Penanganan pemeliharaan jalan dapat dilakukan secara rutin maupun berkala.
Pemeliharaan jalan secara rutin dilakukan secara terus-menerus sepanjang tahun dan
dilakukan sesegera mungkin ketika kerusakan yang terjadi belum meluas. Perawatan dan
perbaikan dilakukan pada tahap kerusakan masih ringan dan setempat. Hal ini dilakukan
sehubungan dengan biaya perbaikannya yang relatif rendah dan cara memperbaikinyapun
relatif mudah/ringan.

2) Perbedaan pemeliharaan perkerasan lentur dan kaku


 Perkerasan lentur
Perkerasan lentur adalah perkerasan yang menggunakan aspal sebagai
bahan pengikat. Lapisan-lapisan perkerasannya bersifat memikul dan
menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan-
lapisan tersebut, berturut-turut dari atas ke bawah, yaitu lapisan permukaan
(surface), lapisan pondasi (base course), lapisan pondasi bawah (sub base), dan
lapisan tanah dasar (sub grade).
Jenis pemeliharaanya:
1. Pemeliharaan Reaktif
Adalah pemeliharaan perkerasan yang dilaksanakan setelah
terjadinya kerusakan pada perkerasan, seperti aus, alur, atau retak
yang cukup lebar. Pemeliharaan reaktif dapat dibagi menjadi :
a. Tanggap Darurat
b. Pemeliharaan rutin
c. Rehabilitasi
d. Renskonstruksi
2. Pemeliharaan Pencegahan Kerusakan (Preventive Maintenance)
Adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah kerusakan yang
akan terjadi pada perkerasan jalan.
a. Aksi cepat (immediate response)
Harus dilaksanakan segera, karena kerusakan jalan dapat
mengakibatkan gangguan nyata pada arus lalu-lintas.
b. Aksi segera (intermediate response)
Dilakukan dalam hitungan hari atau minggu.
c. Aksi tunda (delayed response)
Dilakukan dalam hitungan bulan atau tahun,.
 Perkerasan kaku
Perkerasan kaku adalah suatu susunan konstruksi perkerasan dinama
sebagai lapisan atas pelat beton yang terletak di atas pondasi atau diatas tanah
dasar pondasi atau langsung di atas tanah dasar. Perawatan digunakan guna
memperbaiki kerusakan perkerasan jalan tanpa melakukan perbaikan besar.
Perawatan di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Injeksi material penutup (sealant) ke dalam sambungan
dan keretakan-keretakan.
2. Penambalan
3. Perawatan permukaan jalan.
4. Pelaksanaan konstruksi sebagian.
5. Grouting

No Perbandingan Perkerasan lentur Perkerasan kaku


.
1. Umur 20 tahun 40 tahun
rencana
2. Perawatan Memerlukan perawatan rutin, Tidak perlu perawatan
tetapi relative lebih mudah rutin, tetapi perbaikan
kerusakan realatif lebih
sulit
3. Biaya Dikaitkan dengan biaya awal Biaya awal lebih mahal.
konstruksi lebih murah. Tetapi Perawatan Akan tetapi Perawatan
dan secara berkala 3-5 tahun lebih awet, direncanakan
perawatan 20-40 tahun
4. Material Material utama yang Material utama yang
untuk dibutuhkan untuk pemeliharaan dibutuhkan adalah agregat
perawatan adalah aspal semen
5. Biaya Mahal bisa mencapai dua kali Biasanya hanya pada
perawatan lebih mahal dari perkerasan sambungan yang biayanya
kaku relatif lebih kecil

3) Jenis kerusakan lentur, penyebabnya dan cara penanganannya


Kerusakan perkerasan jalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
No Jenis Penyebab Pemeliharaan/Perawatan
.
1 Retak akibat keretakan di lapisan bawah Untuk pemeliharaan dapat
(Cracking) aspal. disebabkan oleh bahan dipergunakan lapis latasir, atau
perkerasan yang kurang baik, tanah buras. Dalam tahap perbaikan
dasar atau bagian perkerasan di bawah sebaiknya dilengkapi dengan
lapis permukaan kurang stabil. perbaikan sistem drainase.
2 Retak Retak ini disebabkan oleh bahan Sebaiknya bagian perkerasan
Kulit perkerasan yang kurang baik, yang telah mengalami retak kulit
Buaya pelapukan permukaan, tanah dasar atau buaya akibat air yang merembes
(alligator bagian perkerasan di bawah lapis masuk ke lapis pondasi dan tanah
cracks) permukaan kurang stabil, atau bahan dasar diperbaiki dengan cara
lapis pondasi dalam keadaan jenuh air dibongkar dan membuang bagian-
(air tanah baik). bagian yang basah, kemudian
dilapis kembali dengan bahan
yang sesuai. Perbaikan harus
disertai dengan perbaikan
drainase di sekitarnya.
3 Retak Retak ini disebabkan oleh tidak baiknya Retak dapat diperbaiki dengan
pinggir sokongan dari arah samping, drainase mengisi celah dengan campuran
(edge kurang baik, terjadinya penyusutan aspal cair dan pasir. Perbaikan
crack) tanah, atau terjadinya settlement di drainase harus dilakukan, bahu
bawah daerah tersebut. jalan diperlebar dan dipadatkan.
Jika pinggir perkerasan
mengalami penurunan, elevasi
dapat diperbaiki dengan
mempergunakan hotmix.
4 Retak Retak dapat disebabkan dengan kondisi Perbaikan dapat dilakukan seperti
sambungan drainase di bawah bahu jalan lebih perbaikan retak refleksi.
bahu dan buruk dari pada di bawah perkerasan,
perkerasan terjadinya settlement di bahu jalan,
(edge joint penyusutan material bahu atau
cracks) perkerasan jalan, atau akibat lintasan
truck/kendaraan berat di bahu jalan.
5 Retak Disebabkan tidak baiknya ikatan Perbaikan dapat dilakukan dengan
sambungan sambungan kedua lajur. memasukkan campuran aspal cair
jalan (lane dan pasir ke dalam celah-celah
joint yang terjadi (sealing/crack
cracks) filling).
6 Retak Disebabkan oleh perbedaan daya Perbaikan dilakukan dengan
sambungan dukung di bawah bagian pelebaran dan mengisi celah-celah yang timbul
pelebaran bagian jalan lama, dapat juga dengan campuran aspal cair
jalan disebabkan oleh ikatan antara dengan pasir. Jika tidak
(widening sambungan yang tidak baik. diperbaiki, air dapat meresap
cracks) masuk ke dalam lapisan
perkerasan melalui celah-celah,
butir- butir dapat lepas dan retak
bertambah besar.
7 Retak Terjadi pada lapis tambahan (overlay) Untuk retak memanjang,
refleksi yang menggambarkan pola retakan di melintang, dan digonal perbaikan
(reflection bawahnya. Retak refleksi dapat terjadi dapat dilakukan dengan mengisi
cracks) jika retak pada perkerasan lama tidak celah dengan campuran aspal cair
diperbaiki secara baik sebelum dan pasir. Untuk kerusakan ringan
pekerjaan overlay dilakukan. dapat dilakukan sealing / crack
filling.
8 Retak Retak ini disebabkan oleh perubahan Perbaikan dapat dilakukan dengan
susut volume pada lapisan permukaan yang mengisi celah dengan campuran
(shrinkage memakai aspal dengan penetrasi aspal cair dan pasir dan melapisi
cracks) rendah, atau perubahan volume pada dengan burtu.
lapisan pondasi dan tanah dasar.
9 Retak selip Retak ini disebabkan oleh kurang Perbaikan dapat dilakukan dengan
(slippage baiknya ikatan antara lapis permukaan membongkar bagian yang rusak
cracks) dengan lapis di bawahnya. dan menggantikannya dengan
lapisan yang lebih baik.
[ CITATION Yud \l 1033 ]

4) Jenis kerusakan kaku, penyebabnya dan cara penanganannya


5) Metode survei pemeliharaan jalan
6) Klasifikasi pemeliharaan jalan
A. Pemeliharaan Rutin (Routine Maintenance)
Merupakan Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terus menerus
sepanjang tahun. Kegiatan ini meliputi : perawatan permukaan jalan meliputi :
perbaikan kerusakan kecil, penambalan lubang, pemburasan, perbaikan kerusakan
tepi perkerasan, perawatan trotoar, saluran samping dan drainase bangunan
pelengkap jalan dan perlengkapan jalan dan perawatan bahu jalan.
B. Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance)
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan hanya pada interval waktu tertentu
karena kondisi jalan sudah mulai menurun.
Kegiatan ini meliputi perbaikan, levelling, resealing maupun overlay
(pelapisan ulang) pada jalan beraspal atau regrooving (pengaluran/pengkasaran
permukaan) maupun overlay pada jalan beton semen.
C. Rehabilitasi (Urgent Maintenance)
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk hal-hal yang sifatnya
mendadak /mendesak/ darurat akibat terjadi kerusakan setempat yang cukup berat
misalnya jalan putus akibat banjir, longsor, gempa, dll

Kegiatan rehabilitasi ini meliputi semua kegiatan pengembalian kondisi


jalan ke kondisi semula yang harus dilakukan secepatnya agar lalu lintas tetap
berjalan dengan lancar.
7) Data kerusakan jalan di Indonesia 5 tahun terakhir (jalan Nasional, provinsi dan
kabupaten/kota).

Daftar Pustaka
SIBIMA. Pemeliharaan jalan, Kementrian PUPR 2018. Diakses pada tanggal 18 Maret 2021.
Pemeliharaan Jalan Raya. http://muchrahman.blogspot.com/2011/11/pemeliharaan-jalan-
raya.html. Diakses pada tanggal 18 Maret 2021
Nugraha, Yudha Adhi. 2010. "Manajemen Pemeliharaan Perkerasan Lentur Pada Program
Preservasi Jalan". Depok.

Anda mungkin juga menyukai