Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS INFARK MIOKARD AKUT

DISUSUN OLEH

NABIILAH FITRIANI HARTONO

NIM : 1710064

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SURABAYA
2020
Laporan Kasus Infark Miokard Akut

Nabiilah Fitriani Hartono – 1710064

Periode 15 -20 juni 2020

Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke UGD pada tanggal 2 maret 2014 pukul
18.40 dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri dan badan terasa lemas. Nyeri dirasakan
sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak tahun
2011.

Ditemukan pengkajian pasien lemah, nadi 101x/mnt, RR 25x/mnt, pergerakan dada


simetris, tidak ada otot bantu nafas, terpasang nasal kanul 3LPM, sedangkan untuk nyeri
skala 4, seperti diremas-remas, pada dada kiri menjalar ke bahu belakang, berlangsung
selama 15 menit. Pasien mengeluh sesak nafas tapi tidak dirasa parah.

Analisa Data :

Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik. (SDKI No DX D.0077)

Data subjektif Data objektif Data yang tidak ada


seharusnya ada
Pasien mengeluh nyeri TD : 101 X/mnt Gelisah, sulit tidur, tekanan
dada sebelah kiri. Nyeri dara meningkat, pola nafas
dada sebelah kiri, menjalar berubah, proses berfikir
sampai ke bahu, skala 4, terganggu, menarik diri,
berlangsung selama 15 fokus pada diri sendiri.
menit, seperti di remas-
remas.

Intervensi Keperawatan

Kriteria hasil menurut slki hal 174

Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik. (SDKI No DX D.0077)

Luaran utama Tingkat nyeri 1. Nyeri terkontrol


2. Lemampuan
mengenali nyeri
3. Kemampuan
mengenali penyebab
nyeri
Luaran tambahan Perfusi miokard 1. Denyut nadi
membaik
2. Tekanan darah
membaik

Intervensi menurut siki hal 201

Intervensi utama Manajemen nyeri 1. Observasi


a. Identifikasi lokasi
karakteristik
frekuensi kualitas
intensitas nyeri
b. Identifikasi skala
nyeri
2. Terapeutik
a. Terapi musik
b. Terapi pijat
c. Terapi
aromatherapi
3. Edukasi
a. Jelaskan
penyebab/pemicu
nyeri
b. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian analgesik
jika perlu
Intervensi pendukung Terapi relaksasi 1. Observasi
a. Identifikasi teknik
relasasi yang pernah
efektif digunakan
b. Monitor respon
2. Terapeutik
a. Ciptakan lingkungan
tenang dan nyaman
b. Gunakan nada suara
lembut
3. Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan
manfaat
b. Anjurkan posisi
nyaman
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai