Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK GASTROENTERITIS AKUT

(GEA) DENGAN MASALAH HIPOVOLEMIA DI RUMAH SAKIT PANTI


WALUYA MALANG

Fiane Swana Ceria Hati, Maria Magdalena, Sr.Felisitas


Prodi D-III KeperawatanSTIKesPantiWaluya Malang
Email: fianeswana1@gmail.com

ABSTRAK
Gastroenteritis Akut merupakan penyakit peradangan pada gastrointestinal yang
disebabkan oleh penyebaran enterogen termasuk bakteri, virus, parasit dan tidak toleran
terhadap makanan tertentu. Tanda gejalanya diare lebih dari empat kali, frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, turgor kulit menurun, membran mukosa bibir kering, suhu
tubuh meningkat >37,5°C, mual muntah >2 kali sehari, hingga menyebabkan
Hipovolemia. Penelitian ini bertujuan melakukan Asuhan Keperawatan Pada Anak
Gastroenteritis Akut dengan masalah Hipovolemia. Desain penelitian yang digunakan
adalah studi kasus terhadap dua klien yang mengalami masalah Hipovolemia.Waktu
penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020 dengan lama waktu perawatan selama tiga
hari untuk setiap klien. Hasil pengkajian didapatkan data kedua klien Gastroenteritis Akut
yang mengeluh diare lebih dari empat kali, frekuensi nadi meningkat dan teraba lemah,
turgor kulit menurun, membran mukosa kering, suhu tubuh meningkat, mual muntah >2
kali sehari.Pada intervensi keperawatan peneliti menekankan pada manajemen asupan
cairan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan yang sama, masalah Hipovolemia teratasi
pada kedua klien dan mampu mencapai kriteria hasil. Tindakan keperawatan yang tepat
pada masalah Hipovolemia yaitu memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan tubuh anak
1000-1200mL/hari agar masalah Hipovolemia teratasi.

Kata Kunci: GEA, Hipovolemia

ABSTRACT

Gastroenteritis Acute is an inflammatory disease of the gastrointestinal bythe spread of


enterogens including bacteria, virus, parasite and intolerant of certain foods. Symptoms of
diarrhea more than four times, pulse rate increases, palpable pulses weak, decreased skin
turgor, dry lip mucous membrane, body temperature increases>37,5°C, nausea vomit >2
times, to cause Hypovolemia. This research intend to doNursing care for children with
gastroenteritis acute with hypovolemia. The time of the study was conducted in March
2020 with a length of time for three days for each client. The results of the study obtained
data from both Acute Gastroenteritis clients who complained of diarrhea more than four
times, pulse rate increases, palpable pulses weak, decreased skin turgor, dry lip mucous
membrane, body temperature increases, nausea vomit >2 times. In nursing intervension
the researcher was recommending to fluid management. After the same implementation,
Hypovolemia problems are resolved in both clientsand able to achieve the result criteria.
The right nursing action on the problem of hypovolemia is to provide fluid intake
according to the needs of the child's body 1000-1200mL / day so that the problem of
hypovolemia is resolved.
Keywords:GEA, Hypovolemia
Pendahuluan dunia terdiri dari 411 penderita per
1000 penduduk Asia. Penderita
gastroenteritis akut di Indonesia pada
Gastroenteritis Akut merupakan
tahun 2017 terjadi sekitar 1,7 miliar
peradangan pada lambung, usus
kejadian setiap tahunnya, sebagian
kecil, dan usus besar disertai
besar (70-80%) dari penderita ini
berbagai kondisi patologis dari
adalah anak dibawah usia 5 tahun (40
saluran gastrointestinal dengan
juta kejadian) (Sodikin, 2011).
manifestasi diare, dengan atau tanpa
Sebagian dari penderita
disertaimuntah, serta
gastroenteritis akut akan jatuh
ketidaknyamanan pada abdomen
kedalam dehidrasi sebanyak 4,11%
(Muttaqin, 2011). Penyakit
dari 35.000 penduduk dan apabila
gastroenteritis akut ini dapat
tidak segera mendapat pertolongan
ditularkan dengan cara fekal-oral dari
dapat menyebabkan kematian
satu pasien ke pasien lainnya, yang
(Sodikin,2011). Menurut Dinas
disebabkan oleh penyebaran
Kesehatan Provinsi Jawa Timur
enterogen termasuk bakteri, virus,
tahun 2017 kasus gastroenteritis
parasit dan tidak toleran terhadap
akutpada anak dimana pada tahun
makanan tertentu (Sodikin,
2015 mencapai 118,39% dan sedikit
2011).Dengan gejala klinis utama,
menurun pada tahun 2016 menjadi
yaitu peningkatan output BAB > 3
106 % . Data dari Rekam Medis RS
kali/hari dengan konsistensi cair dan/
Panti Waluya Malang menunjukkan
berampas, frekuensi nadi meningkat
kasus Gastroenteritis Akut pada
dan teraba lemah, turgor kulit
tahun 2018 total sebanyak 282 kasus,
menurun, suhu tubuh meningkat >
terdapat 196 kasus pada anak dan 86
37°C, mual muntah > 2 kali sehari,
kasus pada dewasa, diantaranya anak
membran mukosa bibir kering.
dengan batasan usia umur 0 sampai
15 tahun (RM RSPW,2018).
Menurut World Health Organization
(WHO) pada tahun 2017
Penderita Gastroenteritis Akut
Gastroenteritis Akut merupakan
(GEA) biasanya mengalami
penyebab kedua kematian anak di
fenomena patologis yaitu
menurunnya intake cairan sehingga sebanyak 5 kali dalam sehari, berat
data menyebabkan hipovolemia badan menurun, turgor kulit
(Muttaqin, 2011). Hipovolemia menurun.
merupakan gejala yang terjadi
sebagai akibat dari adanya Kliendengan manifestasi klinis
kehilangan cairan yang berlebih pada tersebutjikatidaksegeraditanganideng
tubuh akibat BAB dan muntah pada antepatdapat menyebabkan
anak yang mengalami GEA, terjadinya hipovolemia. Keadaan ini
ketidakcukupan asupan cairan atau akan menjadi semakin parah karena
kegagalan mekanisme pengaturan dapat menyebabkan syok
dan penggantian cairan didalam hipovolemik apabila terjadi
tubuh. keterlambatan penanganan. Syok
merupakan gangguan sirkulasi yang
Fenomena yang penulis temukan diartikan sebagai kondisi tidak
ketika praktik klinik pada bulan adekuatnya transport oksigen ke
Februari 2018 di RS.Panti Waluya jaringan atau perfusi yang
Malang terdapat 2 klien anak berusia diakibatkan oleh gangguan
6 dan 9 tahun yang telah didiagnosis hemodinamik (Hardisman, 2013).
medis Gastroenteritis Akut (GEA). Syok yang terjadi pada klien GEA
Keadaan klien saat diruangan, klien yang tidak tertanggulangi akan
yang berumur 6 tahun terus menerus menyebabkan kematian (Nur, 2017).
buang air besar cair dan ampas Peran perawat dalam mencegah
sebanyak 7 kali dalam sehari, nadi komplikasi berkelanjutan saat
teraba lemah, muntah sebanyak 4 munculhipovolemia yaitu dengan
kali dalam sehari, suhu badan memberikan asuhan keperawatan
37,9°C, mukosa bibir kering, turgor yang dapat dilakukan dengan
kulit menurun, berat badan menurun, melakukan pengkajian, menentukkan
BAK hanya satu kali dalam sehari diagnosa keperawatan,
dan mengeluh haus. Klien lain yang merencanakan tindakan keperawatan
berusia 9 tahun tampak lemas, nadi pada klien yang mengalami GEA
teraba lemah, mukosa bibir kering, dengan masalah hipovolemia, yaitu
suhu badan 38°C, buang air besar dengan monitor tanda – tanda vital
klien (suhu,nadi, pernapsan), monitor 1. Klien dengan diagnosa medis
status hidrasi (kelembapan mukosa, Gastroenteritis Akut (GEA)
turgor kulit, ubun-ubun), monitor
2. Klien dengan batasan usia 0-15
balance cairan dengan cara
tahun
menghitung output dan intake cairan,
monitor berat badan, anjurkan untuk 3. Klien dengan frekuensi nadi

memperbanyak konsumsi asupan meningkat dan teraba lemah

oral, dan kolaborasi untuk pemberian 4. Klien dengan turgor kulit


cairan intravena, serta dengan menurun
melakukan implementasi dan
5. Klien yang mengalami demam
mengevaluasi tindakan yang sudah
(suhu tubuh > 37,5°C)
diberikan (Tim Pokja SIKI PPNI,
2018). 6. Klien yang mengalami mual
muntah > 2 kali sehari
Berdasarkan latar belakang di atas,
7. Klien dengan membran mukosa
maka penulis tertarik untuk
bibir kering
melakukan penelitian melalui studi
8. Klien yang mengalami penurunan
kasus dengan judul Asuhan
berat badan
Keperawatan Pada Anak
Gastroenteritis Akut (GEA) dengan Pada penelitian kali inipartisipannya
Masalah Hipovolemia di Rumah adalah 2 orang klienanak berusia 3
Sakit Panti Waluya Malang. tahun 4 bulan dan 1 tahun yang
didiagnosa Gastroenteritis Akut
MetodePenelitian (GEA) dengan masalah keperawatan
hipovolemia di Rumah Sakit Panti
Studi kasus ini untuk mengeksplorasi
Waluya Sawahan Malang. Penelitian
masalah asuhan keperawatan pada
ini dilaksanakan di Rumah Sakit
anak yang menderita penyakit
Panti Waluya Sawahan Malang
Gastroenteritis Akut (GEA)
Ruang St. Theresia Paviliun kamar
denganmasalah hipovolemia di
nomer 214 bed 1 dan kamar
Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan
nomer201 bed 1 yang dilakukan
Malang, maka dijabarkan oleh
selama 3 hari dengan menggunakan
penulis:
teknik pengumpulan data berupa kanan dengan cairan infus RL
wawancara, observasi, pemeriksaan dan direhidrasi 250cc, terpasang
fisik, studi dokumen yang dilakukan nasal kanul 3 lpm. Dokter
secara langsung. Dicantumkan etika mengajurkan untuk rawat inap
yang mendasari penyusunan studi dan orang tua menyetujui.Pada
kasus, terdiridari: pukul 10.00 WIB anak

1. Informed Consent (persetujuan dipindahkan keruang rawat inap

menjadi klien) anak Santa Theresia

2. Anonimity (tanpanama) Paviliun.Pada pukul 10.15.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Hasil Pada Klien 2, Ibu mengatakan


pada tanggal 6 Maret 2020 pada
Pada studi kasus ini di dapatkan
malam hari anak rewel, tidak
hasil sebagai berikut:
mau makan dan minum susu, bb
1. Pengkajian
turun yang awalnya 7,9kg turun
Pada Klien 1, Ibu mengatakan 1,5 kg menjadi 6,4 kg dalam 2
sehari sebelumnya anak hari demam naik turun, mual
membeli minuman rasa jeruk muntah 4x, diare 3x, kemudian
kemudian tanggal 04 Maret 2020 dibawa ke IGD Rumah Sakit
pada malam hari anak Panti Waluya Sawahan Malang
mengalami kejang kurang lebih tanggal 7 Maret 2020 jam 05.25
10 kali sudah diberi obat kejang WIB ditemukan hasil
karena punya riwayat kejang pemeriksaan N: 136x/menit,
sejak 15 bulan, diare 4x, muntah suhu :38,3°C, RR : 24 x/menit,
4x, demam hingga 39°C, perut SpO2 : 94%. Terpasang RL dan
kembung. Klien dibawa ke IGD direhidrasi 250cc, terpasang
Rumah Sakit Panti Waluya nasal kanul 3lpm, terpasang
Sawahan Malang ditemukan infus ditangan sebelah
hasil pemeriksaan N: kanan.Dokter menganjurkan
160x/menit, RR: 24x/menit, untuk rawat inap dan keluarga
suhu 39°C SpO2 : 94 %, menyetujui. Pada pukul 06.00
terpasang infus di tangan sebelah WIB anak dipindahkan diruang
rawat inap anak Santa Theresia 4. ImplementasiKeperawatan
Paviliun, pada pukul 11.05. Dari 8 Intervensi yang dilakukan
2. DiagnosaKeperawatan pada klien 1 sebanyak 7
Berdasarkan hasil pengkajian intervensi dan pada klien 2
pada kedua klien ditegakkan sebanyak 8 intervensi, dan
diagnosa keperawatan terdapat 1 intervensi yang
hipovolemia berhubungan tidakdilakukan pada klien 1.
dengan kehilangan cairan aktif. 5. Evaluasi
3. RencanaKeperawatan Setelah dilakukan evaluasi
Pada kedua klien telah selama 3 hari, masalah
ditetapkan rencana keperawatan Hipovolemia pada klien 1 dan
yang sesuai dengan tinjauan klien 2 teratasi dengan
pustakayaitu: Monitor status memenuhi semua kriteria hasil
hidrasi (mis: frekuensi nadi, BAB tidak cair dan sudah
kekuatan nadi, akral, berampas, frekuensi nadi normal
kelembapan mukosa, turgor dan teraba kuat, turgor kulit
kulit), monitor jumlah, warna, membaik, suhu tubuh normal,
dan berat jenis urine, monitor tidak mengalami mual muntah,
balance cairan dengan cara membran mukosa bibir lembab,
menghitung intake dan output tidak mengalami penurunan
cairan yang dikeluarkan oleh berat badan. Dari Kriteria Hasil
tubuh, penurunanvolume urine, yang ditetapkan maka masalah
penurunan berat badan, Hipovolemia pada
menganjurkan menghindari Gastroenteritis Akut yang
makanan pembentuk gas dan dialami oleh kedua klien anak
mengandung laktosa, berikan ini sudah teratasi, dengan
asupan cairan sesuai kebutuhan, dilakukan intervensi dan
anjurkan memperbanyak asupan implementasi keperawatan
oral,kolaborasi pemberian terapi selama 3 hari maka kriteria hasil
cairan IV. sudah tercapai.
Pembahasan penurunan selama 2 hari. Hasil
1. Pengkajian TTV : Suhu: 37,8°C, N: 128x/menit
RR : 22x/menit, pemeriksaan darah
Klien 1 berusia 3 tahun 4 bulan,
leukosit 9,49. Pada klien 1 dan 2
terdiagnosa medis Gastronteritis
dengan diagnosa medis
Akut (GEA), saat dilakukan
Gastroenteritis Akut, terbukti dari
pengkajian Ibu mengatakan anak
pemeriksaan darah dimana sel
mengalami kejang, panas 39°C,
darah putih mengalami
diare 4x, muntah 4x. Orang tua
peningkatan, sehingga sistem
membawa ke IGD Rumah Sakit
kekebalan tubuh tidak bisa
Panti Waluya Sawahan Malang
melawan bakteri, virus, dan jamur .
pada pukul 09.15 tanggal 5 Maret
Disertai klien mengalami masalah
2020. Dari hasil pengkajian
keperawatan Hipovolemia yang
didapatkan hasil anak demam,
ditandai dengan gejala yang muncul
lemas dan rewel mengeluh sakit
seperti anak mengalami panas,
pada perutnya, bb mengalami
diare >3 kali dan mual muntah >3
penurunan dalam sehari karna
kali dalam sehari, adanya distensi
napsu makan berkurang, perut
abdomen,turgor kulit menurun,
kembung, mukosa bibir kering,
mukosa bibir kering, berat badan
turgor kulit menurun. Hasil TTV
menurun. Hal ini menyebabkan
:N:138 x/menit RR : 22x/menit S:
anak Hipovolemia..
37,9°C, pemeriksaan darah leukosit
H14.5.Saat dilakukan pengkajian 2. DiagnosaKeperawatan
pada klien 2 berusia 1 tahunIbu Padakedua
mengatakan pada malam hari anak klienditegakkandiagnosakeperawat
rewel, tidak mau makan dan minum anhipovolemia berhubungan
susu,demam naik turun, mual dengankehilangan cairan aktif.
muntah 4x, diare 3x, kemudian Peradangan pada gastroenteritis
dibawa ke IGD Rumah Sakit Panti akut disebabkan oleh infeksi
Waluya Sawahan Malang tanggal 7 dengan melakukan invansi pada
Maret 2020 jam 05.25 WIB. Dari mukosa, memproduksi enterotoksin
hasil pengkajian didapatkan hasil dan atau memproduksi sitotoksin
anak demam, lemas, anak lemas (Sodikin, 2011). Mekanisme ini
rewel dan menangis,perut menghasilkan peningkatan sekresi
kembung, bb turun yang awalnya cairan dan menurunkan absorbsi
7,9kg turun menjadi 6,4 kg akibat cairan sehingga akan terjadi
dehidrasi (Muttaqin, 2011). Apabila dengan cara menghitung intake dan
penyakit gastroenteritis akut output cairan yang dikeluarkan oleh
mengeluarkan cairan melebihi tubuh, penurunanvolume urine,
pemasukan, maka akan terjadi penurunan berat badan,
hipovolemia dan akan menganjurkan menghindari
menimbulkan dehidrasi. makanan pembentuk gas dan
3. RencanaKeperawatan mengandung laktosa, berikan
Pada kedua kliendilakukan tindakan asupan cairan sesuai kebutuhan,
keperawatan dan asuhan anjurkan memperbanyak asupan
keperawatan yang sama. Peneliti oral,kolaborasi pemberian terapi
merencanakan 8 intervensi untuk cairan IV.Hal terserbut sesuai
kedua klien karena setiap intervensi dengan teori menurut Setiadi
yang akan dilakukan disesuaikan (2012) Implementasi keperawatan
dengan keadaan dan kondisi terkini merupakan pengelolaan dan
klien yang didapat saat pengkajian. perwujudan dari rencana
Intervensi tersebut bertujuan untuk keperawatan yang telah disusun
meningkatkan kebutuhan status pada tahap perencanaan. Adapun
cairan klien serta menghindarkan pedoman implementasi
klien dari terjadinya hipovolemia. keperawatan menurut TIM POKJA
Hal ini sesuai dengan teori menurut SIKI DPP PPNI (2017), yaitu
TIM POKJA SIKI DPP PPNI tindakan keperawatan yang
(2017) yaitu dengan manajemen dilakukan konsisten dengan rencana
cairan, pemantauan cairan, serta dan dilakukan setelah memvalidasi
intervensi pendukung manajemen rencana keperawatan, keamanan
hipovolemia. fisik dan psikologis klien
4. ImplementasiKeperawatan dilindungi, serta selama tahap
Dari 8 Intervensi yang dilakukan implementasi perawat, terus
pada klien 1 sebanyak 7 intervensi melakukan pengumpulan data dan
dan pada klien 2 sebanyak 8 memilih asuhan keperawatan yang
intervensi, yaituMonitor status paling sesuai dengan kebutuhan
hidrasi (mis: frekuensi nadi, klien.
kekuatan nadi, akral, kelembapan 5. Evaluasi
mukosa, turgor kulit), monitor Berdasarkan keefektifan
jumlah, warna, dan berat jenis tindakan keperawatan yang
urine, monitor balance cairan dilakukan sudah berhasildapat
dibuktikan dengan Setelah dapat mencapai 7 kriteria hasil yang
dilakukan evaluasi selama 3 sudah ditetapkan sesuai teori,

hari, masalah Hipovolemia pada sehingga masalah keperawatan


pada kedua klien adalah
klien 1 dan klien 2 teratasi
masalahhipovolemia sudah teratasi.
dengan memenuhi semua
kriteria hasil BAB tidak cair dan
Daftar Pustaka
sudah berampas, frekuensi nadi
Ardiansyah. 2012. Medical Bedah
normal dan teraba kuat, turgor untuk Mahasiswa. Jogjakarta:
kulit membaik, suhu tubuh DivaPress.

normal, tidak mengalami mual Anton dan Stephen, 2014.Lecture


Notes: Gastroenterologi dan
muntah, membran mukosa bibir Hepatologi,
lembab, tidak mengalami Bickley, L. S. 2014. Buku Ajar
penurunan berat badan. Dari Pemeriksaan Fisik dan
Riwayat Kesehatan. (Andry
Kriteria Hasil yang ditetapkan Hartono, Penerjemah) (Edisi
maka masalah Hipovolemia 8).Jakarta : EGC
pada Gastroenteritis Akut yang Departemen Kesehatan. 2016. Profil
Kesehatan Indonesia 2016.
dialami oleh kedua klien anak Jakarta :KemenKes, RI
ini sudah teratasi, dengan Dinkes Provinsi Jatim. 2015. Profil
dilakukan intervensi dan Kesehatan Provinsi Jawa
Timur.Pemerintahan Provinsi
implementasi keperawatan Jawa Timur. Jawa Timur.
selama 3 hari maka kriteria hasil Hidayat, A. 2013.Pengantar Ilmu
sudah tercapai dan kedua klien Keperawatan Anak Untuk
Pendidikan Kebidanan. Edisi
diperbolehkan pulang. 1. Jakarta: Salemba Medika
Kesimpulan Joyke, Jane, 2014. Keperawatan
Asuhan keperawatan pada Medikal Bedah: Manajemen
anakGEA dengan masalah
Klinis untuk Hasil yang
Diharapkan, Edisi 8-Buku 1,
hipovolemia di Rumah Sakit Panti Singapore; Elsevier
Waluya Sawahan Malang dapat
LeMone, priscilla, Burke, karen &
dilaksanakan pada kedua klien Bauldoff, grene.2012. Buku
selama 3 hari, setelah dilakukan Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Ed 5, Vol 1.Jakarta :
pengkajian sampai dengan evaluasi, EGC
klien 1 dan 2 tidak mengalami Mutaqqin Arif. 2010. Pengkajian
Keperawatan : Aplikasi Pada
hipovolemia. Pada klien 1 dan 2
Praktik Klinik. Jakarta :
Salemba Medika
Mutaqqin dan Sari. 2011. Gangguan
Gastrointestinal Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta : Salemba Medika.
Rekam Medik Rumah Sakit Panti
Waluya Malang, 2019.
Nursalam, Rekawati, S & Sri,
Utami.2013. Asuhan
Keperawatan Bayi dan Anak.
Jakarta: Salemba Medika.
World Health Organization
2010.Penyakit Gastroenteritis
di Indonesia. Jakarta:EGC.
Tim pokja SIKI DPP PPNI.2018.
Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia.
Jakarta selatan: Dewan
pengurus pusat.

Anda mungkin juga menyukai