Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KEJANG

DEMAM DENGAN PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA


ANAK DI INSTALASI RAWAT DARURAT ANAK (IRDA)
DAN RUANG PERAWATAN INTENSIF (RPI) IRINA E
RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Herman Rama Putra


Mulyadi
Amatus Yudi Ismanto

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: ramaputra1310@gmail.com

Abstract: Introduction febrile convulsion is medical emergency that need of immediately aid.
Nursing treatment during febrile convulsion is providing anti-convulsion and anti-pyretic
medications according to doctor's instructions and then non-pharmacological nursing
treatment. The purpose of this research is knowing the relationship 1XUVHV¶ Knowledge about
Febrile Convulsion with Treatment of Febrile Convulsion in Children in Installation
Emergency Treatment of Children (IRDA) DQG 1HRQDWH¶V Intensive Care Unit (RPI) Irina E
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The method that used in this research is
retrospective. Sampling technique used is Purposive sampling and obtained 33 respondents.
The results of this reseach using Spearman statistical test, p value = 0.002 < . = 0.05 with a
correlation coefficient 0.513. The conclusion of this study is a meaningful Relationship
between QXUVHV¶ knowledge about febrile convulsion with treatment of febrile convulsion in
children in IRDA and RPI Irina E RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The
Recommendation is every nurse should upgrade their knowledge and skills in treatment of
febrile convulsion.
Keywords : Febrile Convulsion, Knowledge, Treatment

Abstrak: Pendahuluan kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan


pertolongan segera. Penanganan perawat pada saat kejang demam berlangsung adalah
memberikan obat anti kejang dan anti piretik sesuai instruksi dokter kemudian tindakan
keperawatan non-farmakologis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan
Pengetahuan Perawat Tentang Kejang Demam dengan Penanganan Kejang Demam pada
Anak di IRDA dan RPI RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian dalam
penelitian ini adalah retrospektif. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive
Sampling dengan melibatkan 33 responden. Hasil penelitian menggunakan uji statistik
Spearman GLGDSDWNDQ QLODL S . GHQJDQ QLODL NRHILVLHQ NRUHODVL
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara pengatehuan perawat
tentang kejang demam dengan penanganan kejang demam pada Anak di IRDA dan RPI
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Rekomendasinya setiap perawat harus meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kejang demam.
Kata Kunci : Kejang Demam, Pengetahuan, Penanganan

1
PENDAHULUAN disarankan. Beri obat penurun panas dan
Kejang demam merupakan kedaruratan beri banyak minum. Disinilah peran
medis yang memerlukan pertolongan perawat selain melaksanakan asuhan
segera. Diagnosa secara dini serta keperawatan, juga memberikan penyuluhan
pengelolaan yang tepat sangat diperlukan kepada keluarga agar keluarga dapat
untuk menghindari cacat yang lebih parah, melakukannya secara mandiri di rumah
yang diakibatkan bangkitan kejang yang (Ngastiyah, 2005).
sering. Untuk itu tenaga perawat dituntut Dari penelitian oleh berbagai pakar di
untuk berperan aktif dalam mengatasi dunia didapatkan bahwa sekitar 2,2%-5%
keadaan tersebut serta mampu memberikan anak pernah mengalami kejang demam
asuhan keperawatan kepada pasien dan sebelum mereka mencapai usia 5 tahun.
keluarga, yang meliputi aspek promotif, Insidensi kejang demam diberbagai Negara
preventif, kuratif dan rehabilitatif secara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa
terpadu dan berkesinambungan serta barat mencapai 2-4% sedangkan di negara-
memandang klien sebagai satu kesatuan negara di Asia jumlah penderita lebih tinggi
yang utuh secara bio-psiko-sosial-spiritual. lagi. Sekitar 20% diantara jumlah penderita
Prioritas asuhan keperawatan pada kejang mengalami kejang kompleks yang harus
demam adalah mencegah/mengendalikan ditangani lebih teliti. Kejang demam
aktivitas kejang, melindungi pasien dari dilaporkan di Indonesia mencapai 2 ± 4%
trauma, mempertahankan jalan napas, (Lumbantobing 2003).
meningkatkan harga diri yang positif, Menurut studi pendahuluan yang saya
memberikan informasi kepada keluarga lakukan di Instalasi Rawat Darurat Anak
tentang proses penyakit, prognosis dan (IRDA) dan Ruang Perawatan Intensif
kebutuhan penanganannya (Wong, 2008). (RPI) Irina E RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Dalam penelitian ditemukan angka Manado, terdapat rata-rata 33 anak setiap
kematian kejang demam 0,46 % s/d 0,74 %. bulan yang menderita kejang demam atau
Dampak kejang demam bila tidak ditangani sekitar 5,87 % dari keseluruhan pasien.
akan terjadi kerusakan sel-sel otak akibat Jumlah perawat yang bertugas diruangan
kekurangan oksigen dalam otak, tersebut adalah 33 orang. Penanganan yang
pengeluaran sekret lebih dan risiko dilakukan perawat pada saat kejang demam
kegawatdaruratan untuk aspirasi jalan napas berlangsung adalah memberikan obat anti
yang menyebabkan tersumbatnya jalan kejang dan anti piretik sesuai instruksi
napas. Jika tidak ditangani dengan baik dokter kemudian dilakukan tindakan
maka berisiko kematian (Lumbantobing, keperawatan non-farmakologis seperti
2003). melonggarkan pakaian ketat klien,
Tindakan pencegahan yang dapat memberikan kompres hangat, dan lain-lain.
dilakukan bila suhu udara panas, kenakan Berdasarkan data tersebut, maka saya
pakaian seminimal/setipis mungkin, atau tertarik untuk meneliti hubungan
tanggalkan pakaiannya. Jangan selimuti pengetahuan perawat tentang kejang
anak dengan selimut tebal, karena justru demam dengan penanganan kejang demam
akan meningkatkan suhu tubuh dan pada anak di IRDA dan RPI Irina E RSUP
menghalangi penguapan. Kompres dengan Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
lap basah (suhunya kurang lebih sama
dengan suhu badan anak). Jangan gunakan METODOLOGI PENELITIAN
alkohol atau air dingin (penggunaan alkohol Dalam penelitian ini, desain penelitian
amat berpeluang menyebabkan iritasi pada yang digunakan adalah retrospektif dimana
mata dan keracunan/intoksikasi). Lap peneliti telah meneliti kembali pengetahuan
seluruh permukaan tubuh anak untuk perawat tentang kejang demam yang telah
menurunkan suhu di permukaan tubuh. mereka dapatkan dan penanganan perawat
Penurunan suhu yang drastis justru tidak pada pasien anak dengan kejang demam.

2
Penelitian ini telah dilaksanakan di Instalasi memiliki nilai r hasil < r tabel dinyatakan
Rawat Darurat Anak (IRDA) dan Ruang tidak valid. 12 pertanyaan yang sudah valid,
Perawatan Intensif (RPI) Irina E RSUP analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas,
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada nlai r hasil dalam uji ini adalah nilai Alpha
tanggal 22-28 Juli 2014. Sampel dalam (&URQEDFK¶V $OSKD). Bila r Alpha > r tabel
penelitian ini berjumlah 33 perawat. maka pertanyaan tersebut reliable. Dari
Metode pengambilan sampel menggunakan hasil uji diatas, nilai r Alpha (0,931) > r
teknik purposive sampling. tabel (0,444), maka 12 pertanyaan tersebut
dinyatakan reliable.
Pengetahuan Kejang Demam Hasil uji validitas pada kuisioner
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penanganan kejang demam menujukan ada
penelitian ini adalah kuesioner sebagai alat 15 pertanyaan yang memiliki nilai r hasil >
pengumpulan data. Kuisioner ini terdapat r tabel dinyatakan valid dan 5 pertanyaan
12 soal tentang kejang demam yang terdiri yang memiliki nilai r hasil < r tabel
dari soal (definisi no.1-2, klasifikasi no. dinyatakan tidak valid. 15 pertanyaan yang
10-11, etiologi no. 3-4, patofisiologi no. 5- sudah valid, analisis dilanjutkan dengan uji
6, penatalaksanaan keperawatan no. 7-8) reliabilitas, dari hasil uji tersebut, nilai r
dengan tiga pilihan jawaban a, b, dan c. Alpha (0,932) > r hasil (0,444), maka 15
Pengukuran menggunakan skala Guttman pertanyaan tersebut dinyatakan reliable.
Jika responden menjawab dengan benar
diberi poin 2 dan salah diberi poin 1. Pengumpulan Data
Jumlah poin 12-15 = kurang, 16-20 = Proses pengumpulan data dalam penelitian
cukup, 21-24 baik. ini akan dilaksanakan sebagai berikut:
Tahap awal penelitian, peneliti
Penanganan Kejang Demam mendapatkan surat izin dari bagian
Untuk kuisioner penangan kejang demam akademik Institusi pendidikan Program
oleh perawat terdapat 15 soal dengan Studi Ilmu Keperawatan Unsrat untuk dapat
pilihan jawaban menggunakan skala likert: mengambil data di RSUP Prof. Dr. R. D.
Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS), Kandou Manado. Setelah itu peneliti
Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Jika membawa surat izin dari bagian akademik
responden memilih Tidak Setuju (TS) Institusi pendidikan Program Studi Ilmu
diberi skor 1, Kurang Setuju (KS) diberi Keperawatan Unsrat kepada kepala bagian
skor 2, Setuju (S) diberi skor 3, dan Sangat pusat pendidikan dan penelitian di RSUP
Setuju (SS) diberi skor 4. Jumlah poin 15- Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Setelah
30 = kurang, 31-45 = cukup, 46-60 baik. surat izin dari kepala bagian pusat
pendidikan dan penelitian di RSUP Prof.
Uji Validitas dan Reliabilitas Dr. R. D. Kandou keluar, kemudian surat
Pertanyaan pada kuisioner pengetahuan tersebut diteruskan kepada kepala ruangan
dinyatakan valid apabila nilai r hasil IRDA dan RPI Irina E. Penelitian telah
(Corrected item-Total Correlation) > r dimulai setelah surat persetujuan diterima
tabel, dan dinyatakan tidak valid apabila oleh kepala ruangan IRDA dan RPI Irina E
nilai r hasil < r tabel. Nilai r tabel dilihat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Data yang
dengan menggunakan tabel r (pada telah di ambil adalah:
lampiran) dengan menggunakan df = n- : a. Data pengetahuan perawat tentang
20-2=18. Pada tingkat kemaknaan 5%, kejang demam
didapat angka r tabel = 0,444 Untuk mendapatkan data ini,
(menggunakan 20 responden). Hasil uji peneliti langsung menemui responden
validitas menujukan ada 12 pertanyaan yaitu perawat sesuai dengan jam kerja
yang memiliki nilai r hasil > r tabel mereka masing-masing dengan
dinyatakan valid dan 3 pertanyaan yang memperkenalkan diri terlebih dahulu.

3
Kemudian peneliti memberikan Tabel 5.2 Distribusi menurut umur
penjelasan singkat kepada responden Umur (Tahun) Jumlah Persentase
tentang penelitian yang telah 21 - 40 28 84,8 %
dilakukan, setelah itu peneliti 41 - 60 5 15,2%
memberikan lembar persetujuan dan Total 33 100,0%
informed consent kepada responden. Sumber : Data Primer, 2014
Setelah lembar persetujuan dan
informed consent diisi, peneliti Tabel 5.3 Distribusi menurut tingkat
memberikan kuisioner pengetahuan pendidikan perawat
perawat tentang kejang demam yang Pendidikan Jumlah Persentase
telah disediakan. D III 21 63,6%
b. Data tentang penanganan kejang D IV 1 3,0%
demam
S1 6 18,2%
Untuk mendapatkan data ini,
Ners 5 15,2%
peneliti memberikan kuisioner tentang
Total 33 100%
penanganan kejang demam kepada
responden. Kuisioner ini diberikan Sumber : Data Primer, 2014
bersamaan dengan kuisioner
pengetahuan perawat tentang kejang Tabel 5.4 Distribusi menurut lama Kerja
demam. Lama Kerja Jumlah Persentase
(tahun)
Pengolahan Data <10 17 51,5%
Prosedur pengolahan data yang dilakukan 10-20 13 39,4%
melalui tahap editing (penyuntingan data), 21-30 1 3,0%
coding (membuat lembaran kode), cleaning 31-40 2 6,1%
(pembersihan data) dan tabulating Total 33 100,0%
(pengelompokan data kedalam tabel) Sumber : Data Primer, 2014

Etika Penelitian Tabel 5.5 Distribusi pengetahuan kejang


Etika dalam penelitian ini adalah sebagai demam
berikut : Pengetahuan Jumlah Persentase
1. Menghormati Orang Lain (Respect Of Baik 23 69,7%
Person) Cukup 10 30,3%
a. Lembar Persetujuan (Informed Total 33 100,0%
Consent) Sumber : Data Primer, 2014
b. Tanpa Nama (Anonimity)
c. Kerahasiaan (Confidentialy). Tabel 5.6 Distribusi penanganan kejang
2. Manfaat (Beneficence) demam
3. Keadilan (Justice) Penanganan Jumlah Persentase
Baik 22 66,7%
HASIL dan PEMBAHASAN Cukup 11 33,3%
A. Hasil Penelitian Total 33 100,0%
Analisis Univariat Sumber : Data Primer, 2014
Tabel 5.1 Distribusi menurut Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 1 3,0 %
Perempuan 32 97,0%
Total 33 100,0%
Sumber : Data Primer, 2014

4
Analisis Bivariat pendidikan berhubungan dengan
Tabel 5.7 Hubungan Pengetahuan pengetahuan kesehatan reproduksi Ibu
Dengan Penanganan Kejang Demam rumah tangga di Desa Rukoh Kecamatan
Syiah Kuala Banda Aceh. Semakin tinggi
Variabel Koefisien Jumlah Nilai tingkat pendidikan yang diperoleh maka
Korelasi p
semakin tinggi pula tingkat pengetahuan
Pengetahuan 0,513 33 dan kesadaran Ibu rumah tangga terhadap
0,002 reproduksi yang sehat, serta kesadaran
Penanganan 0,513 33 untuk mencari informasi yang lebih banyak
untuk menambah pengetahuan yang telah
Sumber : Data Primer, 2014
dimiliki sebelumnya.
Hal ini menunjukan adanya hubungan
B. Pembahasan
tingkat pendidikan dengan pengetahuan
Karakteristik Responden
perawat tentang kejang demam, hal ini
Tabel karakteristik subjek penelitian pada
berarti bahwa peningkatkan pendidikan
hasil penelitian univariat memperlihatkan
perawat berbanding lurus dengan
bahwa dari 33 perawat, mayoritas berjenis
peningkatan pengetahuan.
kelamin Perempuan (97,0%), pada
2. Penanganan
kelompok umur 21-40 (84,8%). Sebagian
Dalam penelitian ini juga perawat yang
besar perawat di IRDA dan RPI memiliki
memiliki penanganan kejang demam cukup
tingkat pendidikan DIII (63,6%), dan pada
ada 11 (33,3%) perawat dan baik ada 22
lama kerja, sebagian besar terbagi pada
(66,7%) perawat. Sebagian besar
kelompok 0-10 tahun (75,8%) dan 11-20
penanganan kejang demam baik, hal ini
tahun (15,2%). Lama kerja dapat
juga didukung dengan tingkat pendidikan
mempengaruhi kinerja perawat. Hal ini
dan lama kerja.
didukung dengan hasil penelitian
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Nurniningsih (2012), menunjukan bahwa
dilakukan oleh Faizin (2008) bahwa ada
ada hubungan antara umur, pendidikan,
hubungan tingkat pendidikan perawat
lama bekerja, jenis kelamin, dengan kinerja
terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit
perawat di Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr.
Umum Pandan Arang Kabupaten Boyolali,
Kariadi Semarang.
GLWXQMXNNDQ GHQJDQ QLODL S .
1. Pengetahuan
0,05 dan ada hubungan lama kerja perawat
Dalam penelitian ini perawat yang
terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit
memiliki pengetahuan tentang kejang
Umum Pandan Arang Kabupaten Boyolali,
demam cukup ada 10 (30,3%) perawat dan
GLWXQMXNNDQ GHQJDQ QLODL S .
baik ada 23 (69,7%) perawat. Bila dilihat
0,05.
dari data pendidikan perawat (Tabel 5.3),
Nursalam (2012) mengatakan, semakin
ada 12 perawat yang memiliki tingkat
tinggi pendidikan seseorang semakin baik
pendidikan diatas DIII dengan rincian DIV
pula kinerja seseorang. Penelitian ini
ada 1 orang, S1 ada 6 orang, Ners ada 5
menunjukkan bahwa ada hubungan antara
orang.
pendidikan dengan penanganan kejang
Sesuai dengan penelitian yang
demam. Sebagian besar perawat yang
dilakukan oleh Inayatullah (2013)
berpendidikan tinggi memiliki penanganan
menunjukan bahwa ada hubungan antara
kejang demam yang baik. Adapun
tingkat pendidikan perawat dengan tingkat
penanganan keperawatan kejang demam
pengetahuan perawat tentang asuhan
(Friedman, 2011) yang dapat dilakukan
keperawatan dengan pedoman diagnosa
seperti pantau jalan napas, pernapasan dan
NANDA, NOC dan NIC di RSUD
sirkulasi, posisi kepala sebaiknya miring
Ajibarang dengan p YDOXH . .
untuk mencegah aspirasi isi lambung,
Hasil penelitian diatas sejalan dengan
usahakan agar jalan nafas bebas untuk
penelitian dari Asiah (2009) bahwa tingkat

5
menjamin kebutuhan oksigen, bimbing keperawatan, dengan p value = 0,000 < .
pergerakan klien untuk mencegah injuri. 0,05.
Menurut Hasan & Alatas (2002) dengan Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
penanggulangan kejang demam yang tepat Istiningtyas (2010) menunjukkan dua hal.
dan cepat, prognosisnya akan baik, dapat Pertama, ada hubungan antara pengetahuan
mencegah kecacatan, dan tidak tentang gaya hidup sehat dengan perilaku
menyebabkan kematian. gaya hidup sehat, dengan p value = 0,005 <
. Kedua, ada hubungan antara sikap
Hubungan Pengetahuan Dengan tentang gaya hidup sehat dengan perilaku
Penanganan Kejang Demam gaya hidup sehat mahasiswa dengan p value
Berdasarkan hasil analisa data dengan . .
menggunakan uji statistik Spearman Hasil penelitian Anita (2012),
PHQXQMXNNDQ QLODL S S ” 0,05) menunjukkan ada hubungan antara
dengan nilai r = 0,513. Berarti dapat pengetahuan dengan lama waktu tanggap
disimpulkan ada hubungan yang kuat ke perawat pada penanganan asma di IGD
arah positif antara pengetahuan perawat RSUD Panembahan Senopati Bantul
tentang kejang demam dengan penanganan dengan nilai !-value = 0,004 . .
kejang demam pada anak di IRDA dan RPI Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan
Irina E RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou sangat mempengaruhi perawat dalam
Manado. Sehingga hasil penelitian ini melakukan tugasnya. Seiring dengan
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bertambahnya lama kerja yang telah
signifikan antara pengetahuan dengan dijalani oleh perawat akan membentuk
penanganan kejang demam, maka Ho pengalaman kerja sehingga akan mampu
ditolak. meningkatkan pengetahuan dan kompetensi
Mukhlis, Kristiani (2006), juga dalam melaksanakan tugasnya.
membuktikan bahwa terdapat hubungan Dalam penelitian ini, didapatkan ada
faktor individu (pengetahuan) dengan beberapa perawat yang memiliki
kinerja petugas vakisnasi di Kabupaten pengetahuan baik tapi penanganan kejang
Aceh Timur. Hasil penelitian Zuhriana demamnya cukup. Pengetahuan yang tinggi
(2012) juga menunjukkan, ada hubungan sebagian perawat pelaksana yang tidak
antara pengetahuan, motivasi, dan disiplin diikuti oleh perilaku yang baik disebabkan
kerja dengan kinerja perawat di unit rawat oleh karena adanya faktor lain yang
inap RSUD Bula dengan nilai p masing- berhubungan dengan pembentuk perilaku
masing 0,021, 0,019, 0,034 < . seseorang terhadap pencegahan dekubitus
Hasil penelitian yang dilakukan oleh seperti usia, jenis kelamin, banyaknya
Fakhrudin (2011) adanya hubungan tanggungan, masa kerja (Moore dan
pengetahuan sehat-sakit dengan sikap Patricia, 2004). Moenir (2000) pelayanan
tentang perilaku hidup sehat dan bersih umum salah satunya rumah sakit kebijakan
diperoleh nilai Chi Square 20,312 dengan dukungan pemimpin, sarana dan prasarana,
nilai probabilitas (p-value) 0,001. pendapatan, lingkungan kerja serta
Berdasarkan hasil tersebut, maka keterampilan saling berpengaruh.
disimpulkan bahwa pengetahuan sehat-sakit Pengetahuan yang dimiliki seorang
mempunyai hubungan dengan sikap perawat sangat menentukan keberhasilan
mahasiswa tentang perilaku hidup bersih tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan
dan sehat. pengetahuan yang tinggi, perawat akan
Berdasarkan hasil penelitian yang mampu melaksanakan semua tugasnya
dilakukan oleh Endang (2008), ada secara efektif dan efisien, sehingga kinerja
hubungan yang signifikan antara tingkat pun semakin membaik (Notoatmodjo,
pengetahuan perawat tentang pemberian 2003).
obat terhadap tindakan pendokumentasian

6
Hubungan tersebut bermakna secara Darurat Rsud Panembahan Senopati
statistik yakni sebagian besar perawat yang Bantul. Jurnal Keperawatan Respati.
memiliki pengetahuan baik tentang kejang
demam, maka baik pula penanganan kejang Asiah, M, D. (2009). Hubungan Tingkat
demam yang dilakukan. Sehingga dapat Pendidikan Dengan Pengetahuan
dikatakan pengetahuan perawat tentang Kesehatan Reproduksi Ibu Rumah
kejang demam berhubungan dengan Tangga Di Desa Rukoh Kecamatan
penanganan kejang demam pada anak. Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal
Dalam pelaksanaannya perawat harus Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah
mempunyai pengetahuan yang baik agar Darussalam Banda Aceh.
penanganan kejang demam bisa dilakukan
dengan baik sesuai standar prosedur yang Endang, E. S. (2008). Hubungan Tingkat
ada. Kalau perawat tidak mempunyai Pengetahuan Dan Sikap Perawat
pengetahuan tentang kejang demam yang Tentang Pemberian Obat Terhadap
baik maka penanganan kejang demam tidak Tindakan Pendokumentasian
akan tercapai dengan baik dan maksimal, Keperawatan.http://jom.unri.ac.id/inde
bisa saja hal ini dapat mempengaruhi x.php/JOMPSIK/article/view/2054/200
kualitas pelayanan kesehatan di IRDA dan 8 diakses pada tanggal 4 Agustus 2014
RPI Irina E. Untuk meningkatkan jam 21.24 Wita.
pengetahuan dan kinerja perawat beberapa
hal yang dapat dilakukan adalah Faizin, Achmad. (2008). Hubungan Tingkat
peningkatan pendidikan, mengadakan Pendidikan Dan Lama Kerja Perawat
seminar keperawatan dan pelatihan
Dengan Kinerja Perawat Di RSU
keperawatan.
Pandan Arang Kabupaten Boyolali.
Simpulan Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan 2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :
di instalasi rawat darurat anak (IRDA) dan 137-142
ruang perawatan intensif (RPI) Irina E http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstrea
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado m/handle/123456789/499/3g.pdf?seque
pada tanggal 22-28 Juli 2014 dapat
nce=1 diakses pada tanggal 4 Agustus
disimpulkan bahwa:
1. Sebagian besar perawat pelaksana di 2014 jam 12.44 Wita.
IRDA dan RPI Irina E memiliki
pengetahuan yang baik tentang kejang Friedman, JN. (2011). Emergency
demam. Management Of The Paedatric Patient
2. Penanganan kejang demam pada anak With General Convulsive Status
di IRDA dan RPI Irina E sebagian Epilepticus. Canadian Peadiatric
besar dalam kategori baik.
Society Acute Care Committee Child
3. Ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan perawat tentang kejang Health Journal: 16 (2) : 91-7.
demam dengan penanganan kejang
demam di IRDA dan RPI Irina E RSUP Hasan & Alatas. (2002). Buku Kuliah 2
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Ilmu Kesehatan Anak, cetakan
kesepuluh. Jakarta : Bagian Ilmu
Daftar Pustaka Kesehatan anak universitas Indonesia.
Anita K. Achmad. (2012). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Lama Inayatullah, I. (2013). Hubungan Tingkat
Waktu Tanggap Perawat Pada Pendidikan Dengan Tingkat
Penanganan Asma Di Instalasi Gawat Pengetahuan Perawat Tentang Asuhan

7
Keperawatan Dengan Pedoman Nanda Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan
Nic Dan Noc Di Rumah Sakit Umum Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Daerah Ajibarang. Jurnal Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba
Keperawatan. Medika.
http://keperawatan.unsoed.ac.id/content
/hubungan-tingkat-pendidikan-dengan- Wong ,Donna, L. (2008). Buku Ajar
tingkat-pengetahuan-perawat-tentang- Keperawatan Pediatrik, Alih Bahasa
asuhan-keperawatan diakses pada Agus
tanggal 4 Agustus jam 11.35 Wita.
Zuhriana. (2012). Faktor Yang
Istiningtyas, Anita. (2010). Hubungan Berhubungan Dengan Kinerja Perawat
Antara Pengetahuan Dan Sikap Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Tentang Gaya Hidup Sehat Dengan Umum Daerah (RSUD) Bula
Perilaku Gaya Hidup Sehat Mahasiswa Kabupaten Seram Bagian Timur.
Di Psik Undip Semarang. Jurnal Jurnal keperawatan Unhas.
Kesmadaska, Vol 1 No. 1, Juli 2010
(18-25).
http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/i
ndex.php/JK/article/view/68/71 diakses
pada tanggal 4 Agustus 2014 jam 21.53
Wita

Lumbantobing, S.M. (2003).


Penatalaksanaan Muthakhir Kejang
Pada Anak. Jakarta : FKUI

Moenir, H.A.S. 2000. MAnajemen


Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi
Aksara. Jakarta

Moore Z. and Patricia P. 2004. Nurses


Attitude Behaviour and Perceived
Barriers Towards Pressure Ulcers
Prevention. Available from
www.Blackwell-
svnergi.com/doi/abs/10.111/i. As
retrieved on 30 Agustus 2005.

Mukhlis, Kristiani. (2006). Hubungan


Faktor Individu Dengan Kinerja
Petugas Vaksinasi Kabupaten Aceh
Timur. www.Jurnal Kienerja Perawat.

Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit,


ed 2. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan


Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai