Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

MENCEGAH HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP


PADA PASIEN HALUSINASI
DI WISMA SADEWA
RSJ PROF Dr. SOEROJO MAGELANG

Di Susun Oleh :

Muhammad Agung Gumelar

72020040020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
MENCEGAH HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP

A. Topik
Terapi aktivitas kelompok mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap.

B. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi.
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi.

C. Landasan teori
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas
yang dilakukan oleh seorang perawat pada sekelompok klien dengan masalah
keperawatan yang sama (Keliat & Pawirowiyono, 2014).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan oleh perawat kepada sekelompok klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan
sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Hasil
diskusi dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian
masalah. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
ketergantungan, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat
klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama
yang maladaptif. Klien dilatih mengekspresikan perasaan terhadap
stimulus yang disediakan. Kemampuan klien dievaluasi dan ditingkatkan
pada tiap sesi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan persepsi
klien dalam mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Dermawan, D., &
Rusdi. (2013)

D. Klien
1. Karakteristik/ kriteria
a. Klien yang dapat diajak bekerjasama
b. Klien dengan gangguan pesepsi sensori: halusinasi

2. Proses seleksi
a. Merupakan pasien kelolaan dan resume
b. Berdasarkan observasi dan wawancara
c. Menindaklanjuti asuhan keperawatan
d. Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
e. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
f. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan
g. Mengadakan kontrak dengan klien

3. Jumlah klien: 6 orang


a. Tn.
b. Tn.
c. Tn.
d. Tn.
e. Tn.
f. Tn.
E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari / tanggal :
b. Waktu : Pukul s.d wib
- Fase orientasi 5 menit
- Fase kerja 25 menit bercakap-cakap dengan klien
- Terminasi 10 menit
c. Tempat/ ruang : Wisma Sadewa

2. Setting tempat dan tim terapis


a. Setting tempat : peserta dan terapis duduk bersama membentuk huruf
“ U”
L CL

K K

O F

K
K
K F K

Keterangan:
L : Leader
CL : Co-Leader
O : Observer
F : Fasilitator
K : Klien
b. Tim terapis dan uraian tugas
Leader (M.Agung Gumelar) :
1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
2) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
4) Menyampaikan Tata tertib TAK sebelum kegiatan dimulai
5) Memperkenalkan diri dan anggotanya untuk saling mengenal
6) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
7) Mampu memimpin TAK dengan baik
8) Memberikan reinforcement positif
9) Memberikan respon yang sesuai dengan atau atas perilaku anggota
10) Menutup acara diskusi

Co Leader :
1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien
2) Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang
3) Mengingatkan leader untuk lamanya waktu kegiatan
4) Bersama leader menjadi contoh bentuk kerja sama yang baik
5) Membantu leader mengorganisir klien

Fasilitator :
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
3) Mempertahankan kehadiran peserta
4) Mengatur alur permainan
5) Timer (mengatur waktu)

Observer :
1). Mengobservasi proses kegiatan sebagai acuan untuk mengevaluasi
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung

c. Metode dan media


1) Metode yang digunakan:
a. Diskusi kelompok
b. Bermain peran/simulasi

2) Media
a. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi.
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Mengucapkan salam
2) Terapis dan peserta memakai papan nama
b. Evaluasi /validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan cara yang telah
dipelajari (menghardik,) untuk mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu untuk mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
2) Terapis menjelaskan aturan main:
a) Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin pada
terapis
b) Lama kegiatan 40 menit
c) Setiap klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mengontrol dan mencegah halusinasi.
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajak bercakap-cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang
biasa dan bisa dilakukan.
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul
“pak/bu perawat, ada suara ditelinga, saya mau mengobrol saja
dengan bapak/ibu” atau “pak/bu saya mau ngobrol tentang kapan
saya boleh pulang”.
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan
orang yang disebelahnya.
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien.
g. Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat kesempatan.

4. Terminasi
a. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Terapis menanyakan TAK mengontrol helusinasi yang sudah
dilatih.
c) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, melaukan kegiatan harian, dan
bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang:
a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
b) Menyepakati tempat dan waktu.

G. EVALUASI
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk stimulasi persepsi halusinasi sesi 4, kemampuan yang
diharapkan adalah mencegah halusinaai dengan bercakap-cakap.
Kriteria evaluasi
1. Struktur: meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK, izin
meminjam pasien kepada kepala ruangan, mempersiapkan tempat.
2. Proses:
a. Kegiatan TAK sesi 4 dilakukan pada hari Februari 2021 jam 10.00-
10.40 WIB di ruang Sadewa
b. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang yang disebelahnya, klien
yang mengikuti TAK adalah klien yang mengalami halusinasi.
c. Kegiatan dilaksanakan dengan tepat waktu.
d. Leader dan co-leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif
melaksanakan kegiatan TAK.
e. Fasilitator dapat melakukan perannya dengan baik
f. Observer dapat melakukan perannya dengan baik
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
MENCEGAH HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP

Aspek yang Nama klien Hasil klien


No
dinilai Tn. Tn. Tn. Tn Tn. Tn.

1 Menyebutkan
orang yang biasa
diajak bicara.

2 Memperagakan
percakapan

3 Menyusun jadwal
percakapan

4 Menyebutkan
cara mengontrol
dan mencegah
halusinasi.

Petujuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa
diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan,
menyebutkan cara mencegah halusinasi. Beri tanda  jika klien
mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.
STRATEGI PELAKSANAAN
TAK STIMULASI MENCEGAH HALUSINASI
DENGAN BERCAKAP-CAKAP

A. Orientasi
Salam terapeutik:
Selamat pagi. Baiklah pertama-tama kita memperkenalkan diri, dimulai dari
saya, nama saya adalah Muhammad Agung Gumelar bisa dipanggil “Agung”
dan selanjutnya untuk memperkenalkan diri secara bergiliran yaitu nama
lengkap dan nama panggilan,alamat dan hobby.

Evalusi validasi:
Bagaimana perasaannya hari ini?
Masih ingatkah TAK sebelumnya tentang apa? Bagus sekali dapat
mengingatnya dengan baik.
Kontrak:
Pagi ini kita akan melakukan TAK tentang bercakap-cakap, TAK akan kita
lakukan di tempat ini selama 40 menit. Diharapkan semua dapat mengikuti
TAK dari awal sampai selesai, jika ada yang ingin BAK atau minum dapat
mengangkat tangan dan meminta izin .

B. Kerja
Baiklah, TAK kali ini adalah untuk klien dapat mempersepsikan stimulus
yang dipaparkan kepadanya dengan tepat, dan menyelesaikan masalah
yang timbul dari stimulus yang dialami.
Perawat akan memperagakan cara bercakap-cakap apabila halusinasi
muncul , lalu kalian memperagakan sendiri secara bergantian. Nah,
bagaimana? Bisa ya?
Ayo.. siapa yang bersedia berdiri dan memperagakannya?
Bagus sekali Tn. dan Tn. bersedia memperagakan, dan sudah mencoba
dengan baik,
Ya.. sekarang bagaimana dengan Tn. mengenai cara bercakap-cakap jika
halusinasi muncul dan juga Tn. , Semua sudah mempraktikkan dengan baik
dan benar. Mari kita semua beri tepuk tangan untuk keberhasilan kita. Kalau
begitu mari kita masukkan ke jadwal kegiatan harian yang sudah miliki, beri
tanda M jika sudah melakukan sendiri dan T jika tidak melakukannya.

C. Terminasi
Evaluasi:
Bagaimana perasaannya setelah mengikuti TAK tadi?
Bagus sekali karena bapak-bapak bisa mengikuti dan aktif dalam TAK hari
ini. Adakah yang mau maju sekali lagi untuk memperagakan cara barcakap-
cakap jika halusinasi muncul?. Silahkan Tn. Bagus sekali ya..
Rencana tindak lanjut:
Baiklah, harapan saya jika bapak-bapak kembali mengalami halusinasi,
kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negative pada orang
lain segera memberitahu saya tentang apa yang dialami, kapan terjadinya,
dalam situasi apa dan perasaan saat halusinasi datang. Dan setiap kali
mengalami halusinasi, bapak-bapak dapat mengontrolnya dengan cara
bercakap-cakap.

Kontrak yang akan datang:


Bapak-bapak.. kita akan kembali melakukan TAK tentang mengontrol
halusinasi, kemarahan, kebencian, putus hubungan, dan pandangan
negative pada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

 http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2476/3/BAB%20II.pdf
 Keliat, B. A., & Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.,Jakarta :EGC
 Dermawan, D., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa, Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. (T. Rahayuningsih, Ed.) (1st ed.). Yogyakarta: Gosyen Publishing.
 Keliat, B. A., & Pawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. In
B. Angelina (Ed.) (2nd ed., p. 189). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai