PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hamil, bersalin, dan dalam 90 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab
Menurut Supas data AKI Indonesia pada tahun 2015 yaitu 305 per
100.000 kelahiran hidup (BPS, SDKI 2015). Pada tahun 2018 AKI di Jawa
Timur mencapai 91,45 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2019 AKI
provinsi jawa timur mencapai 89,81 per 100.000 kelahiran hidup (LKI,
Dinkes provinsi jawa timur 2019). Kesimpulan hasil dari data AKI Jawa
Kabupaten Pamekasan pada tahun 2019 tercatat 14 ibu, dan pada tahun 2020
tercatat tidak ada kemaian ibu, pada tahun 2019 tercatat 1 ibu, dan pada tahun
dari data AKI tahun 2018-2019 mengalami kenaikan 50% dan pada tahun
1
2
tahun 2019 tidak ada kematian bayi. AKI pada tahun 2020 tercatat 1 ibu.
AKB indonesia pada tahun 2015 tercatat 22 per 1000 kelahiran hidup.
(SUPAS, 2015). AKB jawa timur tahun 2018 tercatat 23 per 1000 kelahiran
hidup. AKB tahun 2019 tercatat 23 per 1000 kelahiran hidup. AKB
Kabupaten Pamekasan pada tahun 2019 tercatat 75 bayi, dan pada tahun 2020
tercatat 40 bayi (DinKes, 2021). Kesimpulan hasil data AKB tahun 2019-
Pademawu pada tahun 2018 tercatat 14 bayi, AKB tahun 2019 tercatat 6 bayi,
penurunan 29%, dan pada tahun 2019-2020 mengalami kenaikan 7%. AKB
ponkesdes lemper tahun 2019 tercatat 1 bayi, AKB tahun 2020 tidak terdapat
tahun 2015 yaitu Perdarahan 1,280 ibu, hipertensi 1,066 ibu, infeksi 207 ibu,
gangguan sistem peredaran darah 200 ibu, gangguan metabolik 157 ibu dan
lain-lain 1,311 ibu (SUPAS, 2015). Penyebab AKI jawa timur tahun 2018
23, 08 %. Penyebab AKI kabupaten pamekasan pada tahun 2019 yaitu pre
3
Penyebab AKI di Puskesmas Pademawu tahun 2018 tidak ada kematian ibu.
Penyebab AKI tahun 2019 yaitu HPP 1. Penyebab AKI tahun 2020 yaitu
ponkesdes lemper tahun 2019 tidak ada penyebab kematian ibu. Penyebab
AKI tahun 2020 yaitu kelainan katup jantung 100 %. Penyebab AKB di
Indonesia tahun 2015 adalah BBLR 7,150, asfiksia 5,464, tetanus 56, infeksi,
703, kelainan bawaan 2,531, lain-lain 4.340 (SUPAS, 2015). Penyebab AKB
di Jawa Timur pada tahun 2018 adalah BBLR 1,239 bayi , asfiksia 828 bayi,
tetanus neonatorum 5 bayi, infeksi 91 bayi, kelainan bawaan 474, dan lain-
lain 395 bayi. (Dirjen Kesmas RI, 2020). Di Kabupeten Pamekasan pada
tahun 2019 penyebab AKB yaitu BBLR 21 bayi, asfiksia 16 bayi, sepsis 2
bayi. Penyebab AKB pada tahun 2020 yaitu BBLR 10 bayi, asfiksia 12 bayi,
IUFD 5 bayi, cacat bawaan 2 bayi, post date 1 bayi, keracunan air ketuban 1
bayi, asfiksia berat 1 bayi, BBLSR 1 bayi, BBLR 1 bayi, pnemonia 1 bayi,
sepsis 1 bayi. Penyebab AKB tahun 2019 yaitu kelainan bawaan 1, infeksi 1,
AKB tahun 2020 yaitu IUFD 3 bayi, asfiksia 2 bayi, penyakit jantung bawaan
Penyebab AKB ponkesdes lemper pada tahun 2019 yaitu asfiksia 100 %,
(poskesdes,2021)
ovum dilanjutkan dengan nidrasi dan implantasi. Ibu yang sedang hamil harus
antenatal care agar kehamilan ibu dapat terdeteksi jika ada masalah dan saat
persalinan bisa berjalan dengan lancar. Persalinan adalah proses dimana bayi,
plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan normal adalah
persalinan yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan ( > 37 minggu )
tanpa disertai penyulit saat persalinan dan komplikasi saat masa nifas. Masa
nifas adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
uterus secara berangsur-ansur mengalami infolusi, luka jalan lahir bila tidak
disertai infeksi akan sembuh dalam 6 sampai 7 hari, rasa sakit yang disebut
5
pasca persalinan, lokea yaitu cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina dalam masa nifas, servik setelah persalinan bentuknya agak menganga
merupakan bayi yang berumur 0 sampai 28 hari. Bayi baru lahir harus
dan 1x periksa 6 minggu postpartum. Tujuan asuhan bayi baru lahir untuk
jumlah anak. Ibu harus memilih jenis KB yang sesuai dengan ibu menyusui.
sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan jumlah anak, agar
kebutuhan hidupnya.
melakukan pemantauan pada bayi baru lahir, mengenali tanda bahaya pada
masalah yang terjadi, melakukan pemantauan pada bayi saat kunjungan ulang.
6
memiliki resiko tinggi dan tidak membahayakan bagi kesehatan, sehingga ibu
Maka dari itu peneliti tertarik untuk menyusun studi kasus dengan judul
TAHUN 2021”.
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB melalui
SOAP.
2. Tujuan Khusus
SOAP.
SOAP.
C. Gambaran Kasus
Pada gambaran studi kasus, penulis bekerja sama dengan klienNy “D”
jam 10.00 WIB ANC I dengan hasil pemeriksaan TTV: TD 120/80 mmHg,
(Nonreaktif), HbsAg (-), Sipilis (-), keadaan ibu dan janin baik. ANC II
PAP, DJJ (+) 155 x/menit. Pada 6 jam post SC dan BBL jam 15.30 wib hasil
20x/menit, Suhu 36,5 ºC, TFU 2 jari dibawah pusat, pengeluaran lochea rubra
8
(masih segar). Hasil pemeriksaan pada BBL Suhu 36,5 ºC, Nadi 136x/menit,
1. Waktu
d) Post partum 6 jam dan Bayi Baru Lahir usia 6 jam ke – 1 pada tanggal
e) Post partum dan Neonatus ke – 2 pada tanggal 05 Maret 2020, jam 08.30
WIB
2. Tempat
a) Puskesmas Pademawu
b) Rumah pasien