Anda di halaman 1dari 22

PENYUSUNAN KISI-KISI PENILAIAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Penilaian Hasil Pembelajaran
Matematika dengan Dosen Pembimbing
Dr. Teguh Wibowo, M. Pd.

Disusun oleh:
1. Ari Setyarini (182140077)
2. Muthia Daniyati (182140091)
3. Yunita Maulina (182140102)
4. Muhamad Andika Wahyu Pratama (182140105)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2020
KATA PENGANTAR
Kalimat syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Penyusunan Kisi-Kisi Penilaian” ini tanpa ada hambatan yang berarti. Tidak lupa
shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad
SAW. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penilaian Hasil Pembelajaran Matematika. Penulis berharap penulisan makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Namun, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Teguh Wibowo, M. Pd.
selaku dosen mata kuliah, teman-teman kelompok 3 yang telah mendukung dan
membantu dalam pengerjaan makalah ini, serta teman-teman lainnya yang telah
memberikan doa dan semangat dalam pengerjaan makalah ini. Semoga hasil
makalah nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat umum.

Purworejo, Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2

A. Pengertian Kisi-Kisi......................................................................................2
B. Fungsi Kisi-Kisi............................................................................................2
C. Syarat Kisi-Kisi.............................................................................................3
D. Langkah-langkah Penyusunan Kisi-Kisi.......................................................3
E. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Kognitif....................................................4
F. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Afektif....................................................13
G. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Psikomotorik..........................................15
BAB III..................................................................................................................18

A. Kesimpulan.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah
melakukan tes, karena dengan melakukan tes, seorang guru dapat
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang
telah dipelajari. Dalam penyusunan soal-soal tes terkadang guru
mengalami kesulitan, karena dalam pembuatan soal tersebut diperlukan
berbagai pertimbangan agar soal yang dibuat tidak terlalu sulit, terlalu
mudah dan membingungkan peserta didik ketika hendak menjawab soal-
soal tersebut.
Dalam penyusunan tes hal paling penting yang harus dimiliki yaitu
validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Untuk
memudahkan guru dalam penyusunan tes maka diperlukan pembuatan
kisi-kisi (tabel spesifikasi).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kisi-kisi?
2. Apa fungsi kisi-kisi?
3. Apa saja syarat kisi-kisi?
4. Bagaimana langkah-langkah penyusunan kisi-kisi?
5. Bagaimana penyusunan kisi-kisi instrumen kognitif?
6. Bagaimana penyusunan kisi-kisi instrumen afektif?
7. Bagaimana penyusunan kisi-kisi instrumen psikomotorik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kisi-kisi.
2. Untuk mengetahui fungsi kisi-kisi.
3. Untuk mengetahui syarat kisi-kisi.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan kisi-kisi.
5. Untuk mengetahui penyusunan kisi-kisi instrumen kognitif.
6. Untuk mengetahui penyusunan kisi-kisi instrumen afektif.
7. Untuk mengetahui penyusunan kisi-kisi instrumen psikomotorik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kisi-Kisi
Kisi-kisi atau biasa juga disebut sebagai tabel spesifikasi tes
merupakan tabel matriks yang berisi spesifikasi soal-soal yang akan
dibuat. Kisi-kisi ini merupakan acuan bagi penulis soal, sehingga siapapun
yang menulis soal akan menghasilkan soal yang isi dan tingkat
kesulitannya relatif sama. Matriks kisi-kisi soal terdiri dari dua jalur, yaitu
kolom dan baris. Kolom menyatakan kompetensi dasar dan indikator,
pokok dan subpokok bahasan, serta uraian materi. Sedangkan baris
menyatakan tujuan yang akan diukur dalam tes (Widoyoko, 2013).
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan
distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan
jenjang kemampuan tertentu (Arifin, 2017).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kisi-kisi
adalah suatu format berupa matriks yang memuat informasi yang dijadikan
pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi suatu tes agar tidak
menyimpang dari materi dan sesuai dengan jenjang kemampuan tertentu.
B. Fungsi Kisi-Kisi
Fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk menulis soal atau
merakit soal menjadi perangkat tes. Kisi-kisi yang baik akan memperoleh
perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis soalnya berbeda. Dalam
konteks penilaian hasil belajar, kisi-kisi soal disusun berdasarkan silabus
setiap mata pelajaran (Arifin, 2017).
Secara terperinci fungsi kisi-kisi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. pedoman untuk menulis soal atau merakit soal, pedoman tersebut akan
menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan
memudahkan dalam pembuatan soal,
2. dalam pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis soal akan
menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes,

2
3. penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang
relatif sama, dari segi tingkat kedalamannya serta segi cakupan materi
yang ditanyakan.
C. Syarat Kisi-Kisi
Dalam praktik pembuatan soal, sering kali guru disekolah membuat
soal langsung dari buku sumber. Hal ini jelas keliru, karena buku sumber
belum tentu sesuai dengan silabus. Kisi-kisi ini menjadi penting dalam
perencanaan penilaian hasil belajar, karena di dalamnya terdapat sejumlah
indikator sebagai acuan dalam pengembangan instrumen (soal).
Syarat kisi-kisi yang baik menurut Arifin (2017: 93), antara lain:
1. representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum sebagai
sampel perilaku yang akan dinilai,
2. komponen-komponennya harus terurai/ teperinci, jelas, dan mudah
dipahami,
3. soal dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang
ditetapkan.
D. Langkah-langkah Penyusunan Kisi-Kisi
Penyusunan kisi-kisi dimaksudkan agar materi penilaian betul-betul
representatif dan relevan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru kepada peserta didik. Dalam konteks penilaian hasil belajar,
kisi-kisi soal disusun berdasarkan silabus setiap mata pelajaran. Jadi, guru
harus melakukan analisis silabus terlebih dahulu sebelum menyusun kisi-
kisi soal.
Menurut Arifin (2017: 93) langkah-langkah dalam menyusun kisi-
kisi soal adalah sebagai berikut:
1. analisis silabus,
2. menyusun kisi-kisi,
3. membuat soal,
4. menyusun lembar jawaban,
5. membuat kunci jawaban,
6. menyusun pedoman penskoran.

3
E. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Kognitif
Salah satu cara yang sering ditempuh dalam menyiapkan tabel
spesifikasi itu ialah dengan jalan menyusun tabel dua jalan, yang
menunjukkan isi mata pelajaran yang akan diteskan serta tingkah laku
tertentu yang dipandang dapat mencerminkan taraf kompetensi tester
dalam mata pelajaran yang akan diukur (Sudijono, 2005: 139).
Adapun dari arah taraf kompetensi, biasanya tester menggunakan
model yang dikembangkan oleh Bloom. Menurut Bloom (Sudijono, 2005:
140), kompetensi kognitif peserta didik mulai dari yang paling rendah
sampai kepada yang paling tinggi:
a. pengetahuan,
b. pemahaman,
c. penerapan,
d. analisa,
e. sintesis,
f. evaluasi.
Keenam taraf kompetensi inilah yang harus diukur dalam setiap
kali ujian atau tes hasil belajar. Namun demikian, memang tidaklah selalu
mudah untuk menyusun butir-butir soal yang dapat mengukur keenam
taraf kompetensi tersebut. Kerap kali butir-butir soal tes yang disusun oleh
para guru dan dosen, hanya mengukur pengetahuan saja, yaitu taraf
kompetensi yang terutama mendasarkan diri pada ingatan dan pengenalan
kembali saja. Berikut ini dikemukakan salah satu contoh mengenai cara
membuat tabel spesifikasi dalam rangka menyusun butir-butir soal tes
hasil belajar setingkat sekolah menengah atas (SMA).
Misalkan seluruh isi mata pelajaran yang harus diujikan adalah
terdiri atas lima satuan (5 Bab), yaitu Bab 1 sampai dengan Bab V.
Masing-masing satuan itu kemudian diukur dalam 4 taraf kompetensi,
yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan analisis. Dalam kisi-kisi itu
harus sudah ditentukan proporsi dari masing-masing satuan isi mata
pelajaran dan proporsi dari masing-masing satuan isi mata pelajaran dan
proporsi dari masing-masing taraf kompetensi.

4
Dilihat dari segi isi mata pelajaran, dalam contoh berikut ini isi
mata pelajaran untuk masing-masing bab diberi bobot sebagai berikut:
Bab I = 15%, Bab II = 20%, Bab III = 30%, Bab IV = 20%, Bab V = 15%.
Adapun dari segi taraf kompetensinya, taraf pengetahuan diberi bobot
20%, taraf pemahaman = 30%, taraf aplikasi = 30%, dan taraf analisis =
20%. Sedangkan jumlah butir soal yang akan dikeluarkan dalam tes hasil
belajar itu keseluruhannya adalah 40 butir.
Bertitik tolak dari data tersebut diatas, maka dapat dibuat tabel
spesifikasinya.
Tabel Taraf Kompetensi

Isi mata Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis


Total
pelajaran (20%) (30%) (30%) (20%)

Bab I (15%) 1,2 = 1 1,8 = 2 1,8 = 2 1,2 = 1 6


Bab II (20%) 1,6 = 2 2,4 = 2 2,4 = 2 1,6 = 2 8
Bab III (30%) 2,4 = 2 3,6 = 4 3,6 = 4 2,4 = 2 12
Bab IV (20%) 1,6 = 2 2,4 = 2 2,4 = 2 1,6 = 2 8
Bab V (15%) 1,2 = 1 1,8 = 2 1,8 = 2 1,2 = 1 6
Total 8 12 12 8 40

Keterangan:
Proses pembuatan tabel spesifikasi di atas adalah sebagai berikut:
a. Jumlah butir item yang akan dikeluarkan dalam tes = 40 butir.
b. Perimbangan banyaknya butir item dilihat dari segi isi mata pelajaran
yang akan disajikan:
1. Bab I = 15% x 40 = 6 butir soal
2. Bab II = 20% x 40 = 8 butir soal
3. Bab III = 30% x 40 = 12 butir soal
4. Bab IV= 20% x 40 = 8 butir soal
5. Bab V = 15% x 40 = 6 butir soal
(+)
Total = 40 butir soal
c. Perimbangan banyaknya butir soal dilihat dari segi taraf kompetensi
yang akan diukur atau diungkap dalam tes untuk masing-masing bab:
1. Bab I: Jumlah butir soal = 6. Rinciannya:

5
a. Taraf Pengetahuan = 20%x 6 = 1,2 = 1 butir soal
b. Taraf Pemahaman = 30%x 6 = 1,8 = 2 butir soal
c. Taraf Aplikasi = 30%x 6 = 1,8 = 2 butir soal
d. Taraf Analisis = 20%x 6 = 1,2 = 1 butir soal
(+)
Total = 6 butir soal
2. Bab II: Jumlah butir soal = 8. Rinciannya:
a. Taraf Pengetahuan = 20% x 8 = 1,6 = 2 butir soal
b. Taraf Pemahaman = 30%x 8 = 2,4 = 2 butir soal
c. Taraf Aplikasi = 30%x 8 = 2,4 = 2 butir soal
d. Taraf Analisis = 20%x 8 = 1,6 = 2 butir soal
(+)
Total = 8 butir soal
3. Bab III: Jumlah butir soal = 12. Rinciannya:
a. Taraf Pengetahuan = 20% x 12 = 2,4 = 2 butir soal
b. Taraf Pemahaman = 30% x 12 = 3,6 = 4 butir soal
c. Taraf Aplikasi = 30% x 12 = 3,6 = 4 butir soal
d. Taraf Analisis = 20% x 12 = 2,4 = 2 butir soal
(+)
Total = 12 butir soal
4. Bab IV: Jumlah butir soal = 8. Rinciannya:
a. Taraf Pengetahuan = 20% x 8 =1,6 = 2 butir soal
b. Taraf Pemahamaan = 30% x 8 = 2,4 = 2 butir soal
c. Taraf Aplikasi = 30% x 8 = 2,4 = 2 butir soal
d. Taraf Analisis = 20% x 8 = 1,6 = 2 butir soal
(+)
Total = 8 butir soal
5. Bab V: Jumlah butir soal = 6. Rinciannya:
a. Taraf Pengetahuan = 20%x 6 = 1,2 = 1 butir soal
b. Taraf Pemahaman = 30%x 6= 1,8 = 2 butir soal
c. Taraf Aplikasi = 30%x 6 = 1,8 = 2 butir soal

6
d. Taraf Analisis = 20%x 6 = 1,2 = 1 butir soal
(+)
Total = 6 butir soal

Suatu hal yang perlu diingat ialah, bahwa tidak semua mata
pelajaran dapat dilakukan pemerincian taraf-taraf kompetensinya lengkap
dalam enam macam. Mata pelajaran matematika misalnya, adalah sukar
untuk dapat diukur taraf evaluasinya.
Dengan pembuatan tabel spesifikasi atau kisi-kisi soal tes seperti
tersebut di atas maka butir-butir soal tes objektif yang dikeluarkan dalam
tes hasil belajar, tidak hanya mengukur satu atau dua taraf kompetensi
saja. Dalam hubungan dengan pembuatan tabel spesifikasi soal tes hasil
belajar ini patut diketengahkan bahwa berdasar pedoman penyusunan tes
sumatif yang diterbitkan oleh proyek perintis sekolah pembangunan, taraf
kompetensi yang perlu diukur bagi murid-murid Sekolah Dasar (SD),
siswa-siswa Sekolah Menegah Pertama (SMP), dan Sekolah Menegah
Atas (SMA) adalah mencakup tiga macam, yaitu: ingatan, pemahaman,
dan aplikasi.
Berikut contoh kisi-kisi instrumen penilaian yang dikutip dari
(Karim, 2009).
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Semester : Genap
Sekolah : SMP Negeri 2 Purworejo
Kompetensi Bentuk Nomor
No Materi Indikator Soal
Dasar Soal Soal
Menentukan unsur Unsur dan  Diberikan sebuah Pilihan 1
dan bagian-bagian bagian lingkaran dengan Ganda
lingkaran lingkaran bagian-bagiannya. (PG) 2
Siswa dapat
menentukan nama PG
dari bagian
lingkaran yang
ditunjuk,
menentukan
panjang jari-jari
lingkaran jika
panjang

7
diameternya
diketahui.
 Diberikan sebuah PG 21
lingkaran dengan
sebuah garis
singgung yang
melalui sebuah titik
diluar lingkaran,
siswa dapat
menentukan besar
salah satu sudut
garis singgung
tersebut.
 Diberikan sebuah PG 22
lingkaran dengan
sebuah garis
singgung yang
melalui sebuah titik
diluar lingkaran,
siswa dapat
menentukan
panjang garis
singgung tersebut.
 Diberikan dua buah PG 23
lingkaran dengan
garis singgung
persekutuan luar,
siswa dapat
menentukan
panjang garis
singgung
persekutuan luar
dua lingkaran
tersebut.

Setelah kisi-kisi soal selesai dibuat selanjutnya yang harus


dilakukan adalah membuat contoh bentuk soal. Bentuk soal merupakan
penerjemahan dari kisi-kisi soal. Contoh bentuk soal berisi rumusan soal-
soal yang akan dijadikan sebagai alat evaluasi.

8
Contoh:
BENTUK SOAL
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Purworejo
Kelas : VIII
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar: Nomor Rumusan Butir Soal
Menentukan unsur dan Soal
bagian-bagian lingkaran  
1 I
  II
Materi Pokok: Kunci
Unsur dan Bagian Jawaban III
Lingkaran  
B IV
 
Indikator:   Dari gambar lingkaran di atas,
Diberikan sebuah juring ditunjukkan oleh nomor ….
lingkaran dengan a. I                    c. III
bagian-bagiannya, b. II                   d. IV
siswa dapat menentukan
nama dari bagian
lingkaran yang ditunjuk
 

BENTUK SOAL
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Purworejo
Kelas : VIII
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar: Nomor Soal Rumusan Butir Soal
Menentukan unsur dan Diketahui panjang diameter
bagian-bagian lingkaran 2 lingkaran 14 cm, maka panjang
22
jari-jarinya adalah …. (π = )
Materi Pokok: Kunci 7
Unsur dan Bagian Jawaban a. 7 cm                         c. 12 cm
Lingkaran   b. 10 cm                       d. 14 cm
A
 
Indikator:  
Siswa dapat menentukan
panjang jari-jari lingkaran
jika panjang diameternya
diketahui
 

9
 
BENTUK SOAL
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Purworejo
Kelas : VIII
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar: Nomor Rumusan Butir Soal
Menghitung panjang garis Soal
singgung persekutuan dua  
lingkaran 21 45
  O y

Materi Pokok: Kunci


Garis singgung persekutuan Jawaban
dua lingkaran  
A
Perhatikan gambar di atas!
 
Nilai y = ….
Indikator:  
a. 45º c. 135º
Diberikan sebuah lingkaran
b. 90º d. 180º
dengan sebuah garis
singgung yang melalui
sebuah titik diluar lingkaran,
siswa dapat menentukan
besar salah satu sudut garis
singgung tersebut

BENTUK SOAL
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Purworejo
Kelas : VIII
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar: Nomor Rumusan Butir Soal
Menghitung panjang garis Soal Q
singgung persekutuan dua  
6 cm
lingkaran 22
 
P
Materi Pokok: Kunci O
R 4 cm
Garis singgung persekutuan dua Jawaban
lingkaran  
A
  Perhatikan gambar di atas!
Indikator:   Panjang OQ = 6 cm dan panjang RP
Diberikan sebuah lingkaran = 4 cm. Panjang PQ = ….
dengan sebuah garis singgung a. 8 cm                         c. 12 cm
yang melalui sebuah titik diluar b. 10 cm                       d. 16 cm
lingkaran, siswa dapat
menentukan panjang garis

10
singgung lingkaran tersebut

KARTU SOAL
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Purworejo
Kelas : VIII
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar: Nomor Soal Rumusan Butir Soal
Menghitung panjang   Perhatikan gambar di bawah ini!
garis singgung 23
persekutuan dua   A
B
lingkaran
Materi Pokok: Kunci
Garis singgung Jawaban
persekutuan dua   Dua buah lingkaran yang berpusat
lingkaran A di titik A dan B masing-masing
  berjari-jari 12 cm dan 4 cm. Jika
Indikator:   jarak A dan B adalah 17 cm, maka
Diberikan dua buah panjang PQ adalah ….
lingkaran dengan garis a. 15 cm                       c. 19 cm
singgung persekutuan b. 16 cm                       d. 20 cm
luar, siswa dapat
menentukan panjang
garis singgung
persekutuan luar dua
lingkaran tersebut

11
KARTU SOAL
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Purworejo
Kelas : VIII
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar: Nomor Soal Rumusan Butir Soal
Menghitung panjang   Perhatikan gambar di bawah ini!
garis singgung 33
persekutuan dua  
lingkaran B
Materi Pokok: Kunci
A
Garis singgung Jawaban
persekutuan dua  
lingkaran  
  Dua lingkaran yang berpusat di
Indikator:   titik A dan B masing-masing
Diberikan dua buah berjari-jari 9 cm dan 6 cm. Jika
lingkaran dengan garis jarak pusat lingkaran tersebut
singgung persekutuan adalah 39 cm, hitunglah panjang
dalam, siswa dapat garis singgung persekutuan
menentukan panjang dalamnya!
garis singgung  
persekutuan dalam dua
lingkaran tersebut

12
F. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Afektif
Menurut Direktorat Pembinaan SMA (2010) ada 5 (lima) tipe
karakteristik afektif yang penting, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai,
dan moral;
a. Sikap
Sikap merupakan suatu kencenderungan untuk bertindak secara
suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk
melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian
melalui penguatan serta menerima informasi verbal. Penilaian sikap
adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik
terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan
sebagainya.
b. Minat
Menurut Gatzel (Direktorat Pembinaan SMA, 2010) minat adalah
suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong
seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan
keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.
c. Konsep diri
Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap
kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Target, arah, dan intensitas
konsep diri pada dasarnya seperti ranah afektif yang lain. Konsep diri
ini penting untuk menentukan jenjang karir peserta didik, yaitu dengan
mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri dapat dipilih alternatif
karir yang tepat bagi peserta didik.
d. Nilai
Menurut Tyler (Direktorat Pembinaan SMA, 2010) nilai adalah
suatu objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh individu dalam
mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan. Target nilai cenderung
menjadi ide, target nilai dapat juga berupa sesuatu seperti sikap dan
perilaku. Arah nilai dapat positif dan dapat negatif.

13
e. Moral
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap
kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang
dilakukan diri sendiri. Moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan
keyakinan seseorang.
Komponen penilaian afektif seperti yang tercantum dalam Standar
Kompetensi Lulusan meliputi:
a. memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai ajaran agama masing-masing yang tercermin dalam perilaku
sehari-hari,
b. menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya,
c. menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan
nasional, dan tindakan anti korupsi,
d. mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai
dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sikap cermat dan
menghargai hak atas kekayaan intelektual,
e. menunjukkan sikap toleran dan empati terhadap keberagaman budaya
yang ada di masyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya
nasional,
f. menunjukkan sikap peduli terhadap bahasa dan dialek, dan
g. menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk
mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang iptek,
Penyusunan instrumen observasi meliputi menetapkan tujuan dan
menyusun kisi-kisi. Penyusunan kisi-kisi diawali dengan menentukan
definisi konseptual, mengembangkan definisi operasional berdasarkan
kompetensi dasar, menjabarkan menjadi sejumlah indikator, dan menulis
instrumen.
Berikut merupakan contoh kisi-kisi instrumen afektif yang dikutip
dari Juknis, petunjuk teknis, Penyusunan Perangkat Penilaian Afektif di
SMA oleh Direktorat Pembinaan SMA.

14
KISI-KISI INSTRUMEN AFEKTIF
Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Matematika
Teknik Penilaian : Penilaian Diri
Bentuk Penilaian : Kuesioner
Jumlah Soal/ Waktu : 6/ 10 menit
Jumla Skala
No Indikator Pertanyaan/ Pernyataan
h butir 1 2 3 4
1. Siswa mampu 6 Saya senang membaca
menampilkan buku matematika
sikap positif Tidak semua orang harus
terhadap pelajaran belajar matematika
matematika Saya jarang bertanya pada
guru tentang pelajaran
matematika
Saya tidak senang pada
tugas pelajaran matematika
Saya berusaha mengerjakan
soal-soal matematika
sebaik-baiknya
Memiliki buku matematika
penting untuk semua
peserta didik

Keterangan :
1 : Sangat Tidak Setuju
2 : Tidak Setuju
3 : Setuju
4 : Sangat Setuju
G. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Psikomotorik
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bagian III
Pasal 64 (Direktorat Pembinaan SMA, 2010) penilaian psikomotorik
dilakukan oleh guru melalui pengamatan terhadap perkembangan
psikomotorik peserta didik.
Guru menyusun perangkat penilaian psikomotorik berupa
instrumen penilaian psikomotorik. Dalam menyusun kisi-kisi soal
memperhatikan: identitas kisi-kisi dan kolom-kolom dalam tabel kisi-kisi

15
(konpetensi dasar, bahan kelas/ semester, materi, indikator soal, bentuk,
dan nomor soal).
Berikut merupakan contoh instrumen penilaian psikomotor pada
mata pelajaran pendidikan jasmani olah raga kesehatan dalam Juknis
Penyusunan Perangkat Penilaian Psikomotorik di SMA oleh Direktorat
Pembinaan SMA.
Nama Sekolah : SMA Negeri 7 Purworejo
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Teknik Penilaian : Tes Praktik
Penilaian Pendidik : Ulangan Harian
Jumlah Soal :1
Waktu : 30 menit
Standar Kompetensi : 2. Mempraktikkan berbagai keterampilan
permainan olahraga dalam bentuk sederhana dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kelas/ Materi Indikator Bentuk Nomor
Kompetensi Dasar
Semester Pembelajaran Soal soal soal
1.3. Mempraktikkan X/ 1 Lari cepat 100 Peserta didik Unjuk 1
keterampilan meter dapat kerja
atletik dengan mendemons-
menggunakan trasikan lari
peraturan yang cepat 100
dimodifikasi meter
serta nilai dengan
kerjasama, teknik yang
kejujuran, benar
menghargai,
semangat, dan
percaya diri

16
Tabel Pengukuran Nilai

Skala
No Aktivitas
1 2 3 4 5

1. Kurang dari 10 detik 

2. Kurang dari 12 detik 

3. Kurang dari 16 detik 

4. Kurang dari 20 detik 

5. Lebih dari 20 detik 

Berdasarkan kisi-kisi soal, dapat dibuatkan soal sebagai berikut:


”Demonstrasikan/ lakukan lari cepat 100 meter dengan teknik yang benar.
Perhatikan posisi mulai, teknik mulai, teknik lari, dan teknik memasuki
garis finis”.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kisi-kisi atau biasa juga disebut sebagai tabel spesifikasi tes adalah
format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai
topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. kisi-
kisidigunakan sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal
menjadi perangkat tes.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun kisi-kisi adalah sebagai
berikut:
1. analisis silabus,
2. menyusun kisi-kisi,
3. membuat soal,
4. menyusun lembar jawaban,
5. membuat kunci jawaban,
6. menyusun pedoman penskoran.
Dalam konteks penilaian hasil belajar, kisi-kisi soal disusun
berdasarkan silabus setiap mata pelajaran.

18
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian
Afektif di SMA.
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://suaidinmath.files.wordpress.com/2011
/01/30-juknis-penilaian-afektif__isi-
revisi__0104.pdf&ved=2ahUKEwiPkMTm6YfoAhWVSH0KHcw5DNQQF
jAAegQIARAB&usg=AOvVaw0OzOm39bS2d0CX7idIGb9C.
Diakses tanggal 5 Maret 2020.
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian
Psikomotordi SMA. https://www.scribd.com/doc/60307981/31-Juknis-
Penyusunan-Perangkat-Penilaian-Psikomotor-ISI-Revisi-0104.
Diakses tanggal 5 Maret 2020.
Karim, N. 2009. Kisi-kisi Soal dan Kartu UAS.
https://nurmanspd.wordpress.com/2009/09/27/kisi-kisi-soal-dan-kartu-soal/.
Diakses tanggal 5 Maret 2020.
Sudijono, A. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Widoyoko, E.P. 2013. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

19

Anda mungkin juga menyukai