Anda di halaman 1dari 8

Laporan sejarah indonesia tentang kepahlawanan

Disusun oleh:
1. Farhan Novriansyah Razaq
2. Novryanto Ramadani
3. Thegar Chandra Dirgantara
Kelas: XII IPS 1

SMA Negeri 1 Rejang Lebong


Tahun Pelajaran 2020/2021

Jl. Basuki Rahmat no 1 Curup Telp 073221512:


Fax : 073221512

Website : www.smansarejanglebong.sch.id

Email : smansacrp@gmail.com
Laporan Sejarah Indonesia Tentang kepahlawanan

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. karena atas karunianya kita
dapat menulis laporan ini. Shalawat beriring salam kita panjatkan pada Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
pelajaran Sejarah Indonesia SMAN 01 Rejang Lebong.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, baik
pada materi, pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
tugas makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT. imbalam yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan
bantuan dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin
Ya Robbal Alamin.

Curup, 1 September 2020

Penulis

SMA Negeri 1 Rejang Lebong 2020/2021Halaman 2


Laporan Sejarah Indonesia Tentang kepahlawanan

Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang menarik untuk digelitik. Baik


Pariwisata yang semakin berkembang dan budaya yang masih bertahan di
kehidupan masyarakatnya.

Tidak hanya itu, Bengkulu juga memiliki sosok yang sangat dibanggakan
sampai saat ini. Sosok tersebut menjadi identitas Bumi Rafflesia. Dan sosok
tersebut ialah Ibu Fatmawati.

FATMAWATI, istri presiden pertama Indonesia, Soekarno, merupakan figur


yang menginspirasi bagi sejarah kemerdekaan bangsa.Demikian disampaikan
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam siaran pers yang diterima,
kemarin. Menurut Rohidin, Fatmawati memiliki peranan penting dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Keikutsertaan Fatmawati dalam
membela Tanah Air sudah dirintis sejak remaja. Lingkungan dan keluarga turut
mendukung perkembangan jiwa patriot dalam diri Fatmawati.Perempuan hebat
nan tangguh dengan nama asli Fatimah itu ialah putri asli Bengkulu yang lahir
pada 5 Februari 1923. Dia merupakan putri tunggal seorang tokoh asal
Bengkulu, yaitu Hassan Din dengan Siti Chadijah.Di usia 20 tahun, pada 1 Juni
1943, Fatmawati menikah dengan Soekarno. "Fatmawati ialah satu-satunya
putri asli Bengkulu yang mendapat gelar pahlawan nasional."Untuk diketahui,
bendera Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945 ialah hasil jahitan
Fatmawati. Selama dua hari, dia menyelesaikan jahitan tersebut.Pada 17
Agustus 1945, Merah Putih dikibarkan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Esoknya, PPKI rapat menunjuk Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil
presiden. Dengan begitu, secara otomatis, Fatmawati menjadi Ibu Negara
Indonesia. Di pusat Kota Bengkulu, peninggalan-peninggalan bersejarah milik
Fatmawati dapat ditemui di kawasan Simpang Lima Ratu Samban. Di sana, di
Jalan Fatmawati Nomor 10, berdiri rumah bersejarah milik Ibu Negara
Indonesia pertama.Rumah tersebut merupakan rumah panggung dengan ukuran
tidak terlalu besar. Dinding rumah terbuat dari kayu bercat cokelat dengan kaki-
kaki penyangga yang terbuat dari beton bercat putih.Di halaman rumah, berdiri
patung Fatmawati. Letaknya strategis di pinggir jalan, bersisian dengan masjid
sehingga tampak sangat indah dan asri.Setiap hari, pintu dan jendela rumah
bersejarah itu terbuka lebar. Hal itu menandakan siapa saja boleh datang
berkunjung tanpa membayar.Di dalam ruangan, koleksi-koleksi pribadi dan
perabot rumah milik Fatmawati tertata rapi, seperti lemari, ranjang besi, meja
hias, dan kursi yang terawat baik.Di bagian dinding terpajang foto-foto

SMA Negeri 1 Rejang Lebong 2020/2021Halaman 3


Laporan Sejarah Indonesia Tentang kepahlawanan

kenangan sejak masa kecil hingga dewasa, termasuk foto kenangan bersama
Soekarno

Siapa yang tidak mengenal sosok inspiratif ini, beliau pun merupakan istri dari
presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno.

Keduanya dipertemukan untuk pertama kalinya ketika Ir. Soekarno dipindahkan


dari tempat perasingannya di daerah Flores, NTT ke Kota Bengkulu.

Untuk diketahui, Fatmawati lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923. Beliau terlahir


menjadi gadis Bengkulu nan cantik di tengah keluarganya. Gadis Bengkulu
yang sangat menyukai dan memiliki minat terhadap organisasi.

Beliau sangat aktif berorganisasi sejak duduk di bangku sekolah dasar.


Organisasi itu disebut dengan organisasi Naysatul Asyiyah. Banyak yang belum
mengetahui bahwa Ir. Soekarno sebelum memutuskan untuk menikahi
Fatmawati, yang merupakan seorang pengajar di sekolah muhammadiyah yang
mana tempat Fatmawati mengenyam pendidikannya.

Ketertarikan akan kecantikan alamiah dan kepintaran yang dimiliki sosok


Fatmawati membuat Ir. Soekarno memutuskan untuk menikahinya pada tanggal
1 Juni 1943.

Pernikahan tersebut dikaruniai lima orang putra dan putri, yaitu Guntur
Soekarno Putra, Megawati Soekarno Putri, Rachmawati Soekarno Putri,
Sukmawati Soekarno Putri, dan Guruh Soekarno Putra.

Terlahir dari seorang ibu yang sangat sempurna dengan kepintaran yang
dimiliki, anak bungsu Fatmawati yaitu Guruh Soekarno Putra menyebut
Fatmawati mempunyai keyakinan melampaui batas daya fikir orang lain.

SMA Negeri 1 Rejang Lebong 2020/2021Halaman 4


Laporan Sejarah Indonesia Tentang kepahlawanan

"Tak terbantahkan, peran dan fungsi bendera Merah Putih merupakan identitas
negara paling abadi bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya yang selalu kita
peringati di hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus," ujar Guruh Soekarno
Putra pada pengantar Buku Fatmawati "Catatan Kecil Bersama Bungkarno".

Selain membanggakan di mata keluarga, gadis yang lahir dari pasangan Hassan
Din dan Siti Chadijah ini, merupakan sosok inspiratif juga di mata tokoh
Nasional Indonesia.

Fatmawati menjadi tokoh yang sangat menjadi panutan bangsa khususnya kaum
perempuan.

Ayah Fatmawati merupakan tokoh muhammadiyah di Bengkulu yang juga


merupakan keturunan Puti Indrapura, salah seorang keluarga raja dari
Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Seperti yang diujarkan oleh Guruh Soekarno Putra akan keyakinan Fatmawati
yang melampaui batas daya fikir orang lain, ini tergambar ketika beliau hadir
dengan Bendera Sang Saka Merah Putih yang beliau gagas dan jahit oleh
tangannya sendiri.

Bendera Sang Saka itulah menjadi Bendera Pertama yang dikibarkan saat
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Gagasan Fatmawati ini mendahului ide agung Ir. Soekarno dan tokoh
kemerdekaan lainnya.

Bertahun-tahun Bendera Sang Saka yang dijahit oleh Fatmawati ini dikibarkan
dalam upacara kenegaraan. Sampai akhirnya Bendera tersebut digantikan oleh
duplikatnya mengingat ketuaan usianya.

Untuk menjaga keutuhannya, Sang Dwiwarna selanjutnya difungsikan sebagai


Bendera Pusaka dan disimpan ditempat terhormat di Monumen Nasional.

SMA Negeri 1 Rejang Lebong 2020/2021Halaman 5


Laporan Sejarah Indonesia Tentang kepahlawanan

Di perjuangan semasa hidupnya, Fatmawati bukan hanya menjadi tokoh


Nasional, namun bagi masyarakat Provinsi Bengkulu sendiri sangat bangga
akan sosok beliau sebagai seorang gadis Bengkulu yang bisa membuktikan di
mata dunia bahwa Bengkulu punya tokoh nasional yang dikenang sampai
sekarang ini.

Fatmawati meninggal di usia 57 tahun di Malaysia 14 Mei 1980 dan


dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta.

1. Kriteria seseorang bisa dikatakan sebagai pahlawan nasional

Jawab:

Untuk menjadi Pahlawan Nasional, ada persyaratan yang diatur dalam UU No.
20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Apa saja?

Syarat Umum:

• WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi


wilayah NKRI.

• Memiliki integritas moral dan keteladanan.

• Berjasa terhadap bangsa dan Negara.

• Berkelakuan baik;

• Setia dan tidak menghianati bangsa dan Negara; dan tidak pernah
dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Syarat Khusus

• Pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan


politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut,
mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa;

• Tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan;


SMA Negeri 1 Rejang Lebong 2020/2021Halaman 6
Laporan Sejarah Indonesia Tentang kepahlawanan

• Melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir


sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya;

• Pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang


pembangunan bangsa dan negara

• Pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan


masyarakat luas-atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

• Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi dan/atau


melakukan perjuangan, yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak
nasional;

2. PAHLAWAN ATAU TOKOH YANG TELAH BERJUANG


MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA,DI DAERAH
KALIAN BISA JUGA DARI DAERAH LAIN

Jawab:

Jendral TNI Anumerta Ahmad Yani

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani ( Achmad Yani; lahir di Purworejo, Jawa
Tengah, 19 Juni 1922 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
pada umur 43 tahun) adalah komandan Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Darat, dan dibunuh oleh anggota Gerakan 30 September saat mencoba untuk
menculik dia dari rumahnya.

Sejak awal karirnya di TNI, Jenderal Ahmad Yani banyak menerima


penugasan tempur untuk melawan Belanda dan gerakan-gerakan
pemberontakan di Indonesia. Sebagai seorang prajurit yang setia kepada
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, beliau memegang teguh
doktrin militer dan sangat antipati terhadap gerakan-gerakan separatisme di
Indonesia. Beliau banyak berperan baik secara tidak langsung maupun langsung
terlibat dalam penumpasan gerakan separatisme di Indonesia, di antaranya:

• Sebagai Komandan Brigade Diponegoro Divisi III yang membawahi


Batalyon Suryosumpeno, Batalyon Daryatmo, dan Batalyon Panuju, Ahmad
Yani berperan dalam penumpasan Pemberontakan PKI tahun 1948 di Madiun
dengan mengirimkan Batalyon Suryosumpeno untuk menumpas pasukan
pemberontak di daerah sekitar Purwodadi dan Grobogan.

SMA Negeri 1 Rejang Lebong 2020/2021Halaman 7


Laporan Sejarah Indonesia Tentang kepahlawanan

• Memimpin operasi Gerakan Banteng Negara (GBN), kadang disebut


Gerakan Banteng Nasional, untuk menumpas pemberontakan DI/TII di Jawa
Tengah. Untuk melancarkan menumpas pemberontakan ini, pada tanggal 25
Maret 1953, Ahmad Yani membentuk pasukan khusus yang dinamakan
Batalyon Banteng Raiders yang merupakan pasukan anti-gerilya yang menjadi
pasukan inti yang berhasil menumpas DI/TII.

• Memimpin Operasi 17 Agustus, yang merupakan operasi gabungan matra


darat, laut dan udara yang disiapkan untuk menumpas pemberontakan PRRI di
Sumatera Barat. Walaupun waktu persiapan operasi sangat singkat, di bawah
pimpinan Ahmad Yani, kota Padang berhasil direbut dengan segera.

3.Melalui literasi kalian masing-masing kelompok encari tokoh-tokohdaridua


bidang kepahlawanan seperti kategori seni,sastra,tentara,tokoh
pemerintahan,rakyat biasa,bangsawan dan lainlain

Seni : W. R. Supratman, Ismail Marzuki

Sastra : Chairil Tanjung, Agus Salim, Amir Hamzah, Moh. Yamin, Ali Haji

Tentara : Jenderal Soedirman, Jenderal Gatot Soebroto, Abdul Haris Nasution,


Basuki Rahmat

Tokoh Pemerintahan : Soekarno, Moh. Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX,


Adam Malik, Mohammad Husni Thamrin

Rakyat Biasa : Arik Ferederik Lasut, Fatmawati, Sayuti Melik, Tirto Ardi
Soerjo

Bangsawan : Thomas Matulessy (Pattimura), Pangeran Diponegoro, Sri Sultan


Hamengkubuwono IX, Sultan Agung, Ki Hajar Dewantara, HOS
Tjokroaminoto, Cut Nyak Dien

Pendidikan : Ki Hajar Dewantara, R. A. Kartini, Dewi Sartika

SMA Negeri 1 Rejang Lebong 2020/2021Halaman 8

Anda mungkin juga menyukai