Anda di halaman 1dari 14

MENENTUKAN KURVA PERMINTAAN

DAN PENAWARAN
PERUSAHAAN/INDUSTRI DALAM PASAR
PERSAINGAN

Disusun oleh:
KELOMPOK VI
Dixon Christopher Immanuel (1907511160)
Klikita Gunarendraputra (1907511170)
Ricky Arianto Panjaitan (1907511188)
Yehezkiel Anggi Hasudungan Naibaho (1907511194)
Ramot Gideon Putra Limbong (1907511200)

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA

ii
DAFTAR ISI

Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I
1.1 Pendahuluan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Elastisitas....................................................................................2
2.2 Menghitung Elastisitas Permintaan..........................................................3
2.3 Jenis Jenis Elastisitas Permintaan.............................................................4
2.4 Elastisitas Penawaran ...............................................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................8
Refrensi...........................................................................................................9

iii
BAB I
Pendahuluan

Ketika diperkenalkan tentang konsep permintaan, kita lihat bahwa para


konsumen biasanya membeli lebih dari satu barang ketika harga turun, pendapatan
meningkat, harga barang substitusi naik, atau ketika harga barang komplemen
turun. Pembahasan kita mengenai permintaan sangatlah kualitatif, bukan
kuantitatif. Artinya kita membahas arah perubahannya di mana jumlah yang
diminta bergerak, dan bukan seberapa besar perubahannya. Untuk mengukur
seberapa besar para konsumen merespon perubahan dalam variabel-variabel
tersebut, para ekonom menggunakan konsep elastisitas. Konsep tersebut
mengukur persentase perubahan jumlah yang diminta per unit waktu karena
adanya persentase perubahan harga tertentu dari komoditas tersebut.

iv
BAB II
Mampu Memahami dan Mengkaji Perilaku Produsen
Dalam Model Pasar/Industri

2.1 Definisi Produsen, Pasar dan Industri


Produsen adalah

Pasar adalah terjadinya transaksi/interaksi antara penjual dan pembeli


Industri adalah sekumpulan perusahaan yang memproduksi produk yang serupa atau sekelompok produk yang
berkaitan erat.

Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna


1.Banyak Penjual dan pembeli dengan ukurannya kecil-kecil dan homogen (sama)atomistik.
2.Produk yang dijual homogen (identik)
3.Perfect and costless information

v
vi
vii
2.2 Menghitung Elastisitas Permintaan

2.2.1 Elastisitas Harga

2.2.2 Elastisitas Silang (Elastisitas Harga Silang)

Jika X dan Y adalah barang substitusi ( saling bisa mengganti), misalnya kopi
dan teh, biasanya Es positif. Artinya, kenaikan harga barang Y menyebabkan
penurunan permintaan terhadap barang X. Jika X dan Y adalah barang
komplementer, misalnya kopi dan gula, biasanya Es negatif.
2.2.3 Elastisitas Pendapatan

Untuk barang normal ,Em positif dan untuk barang inferior , Em negatif. Barang
barang kebutuhan pokok biasanya mempunyai Em < 1, sedangkan barangbarang
yang bukan pokok ( misal : barang-barang mewah) mempunyai Em > 1.

viii
2.3 Jenis Jenis Elastisitas Permintaan

Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu :

(1) Elastisitas Harga, (2) Elastisitas Silang, dan (3) Elastisitas Pendapatan.

2.3.1 Elastisitas Harga:

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh


perubahan harga barang itu.

2.3.2 Elastisitas Silang ( Elastisitas Harga Silang):

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh


perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan).

2.3.3 Elastisitas Pendapatan:

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh


perubahan pendapatan ril konsumen.

ix
2.4 Elastisitas Penawaran

Elastisitas Penawaran

Definisi
Rasio persentasi perubahan jumlah komoditi yang diminta per unit waktu terhadap
persentase perubahan harga komoditas tersebut atau dalam bahasa singkatnya
yaitu mengukur seberapa besar jumlah barang yang ditawarkan mengalami
perubahan akibat harga barang berubah.

Faktor Faktor yang mempengaruhi:


● Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah barang yang
produksi/ditawarkan.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan
cenderung tidak elastis apabila biaya produksi(cost) untuk menaikkan
jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai
skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit
produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi
berada dalam skala tidak ekonomis.
● Jangka waktu analisis.
Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka
pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan
kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang
ada. Hasilnya penawaran dapat dinaikkan dalam persentase yang relatif
kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah
dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat
elastis.

x
● Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, maka semakin elastis persediaan. Ini karena
produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan
yang ada.
● Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja,
maka semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan
tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan
yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja lebih fleksibel, sehingga
dapat ditambaIh atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.

Macam macam elastisitas penawaran


Penawaran elastis (E > 1) contoh barang – barang yang mewah. Barang mewah
termasuk barang elastis karena barang ini sangat peka terhadap perubahan harga.
Jadi ketika terjadi harga barang berubah sedikit, maka jumlah barang yang
ditawarkan/diminta akan berubah drastis. Penawaran inelastis (E < 1) di mana
penawaran ini biasa nya terjadi karena kebutuhan akan barang – barang pokok
atau primer. Disini masyarakat akan tetap membeli berapapun harganya karena
kebutuhan pokok, meskipun terjadi penurunan jumlah. Penawaran uniter (E = 1)
di mana penawaran ini terjadi karna barang – barang kebutuhan sekunder.
Contohnya barang elektronik. Penawaran elastis sempurna (E = ~) di mana biasa
nya ini terjadi karena barang – barang kebutuhan dunia seperti gandum dan
minyak. Penawaran inelastis sempurna (E = 0) contoh barang kebutuhan seperti
obat obatan, air minum.

Menghitung elastisitas penawaran

xi
es >1 = elastis ; es <1 = inelastic ; es =1 = uniter

Contoh
Toko Sepatu Sahabat mengalami kenaikan harga sepatu anak yang semula
Rp15.000,00 turun menjadi Rp20.000,00. Akibat kenaikan harga, jumlah
penawaran naik dari 1.000 menjadi 4.000. hitunglah elastisitas penawarannya dan
termasuk elastisitas atau inelastisitas.
Diketahui :
P1 = 15.000 Q1 = 1000
P2 = 20.000 Q2 = 4000
Ditanya : Elastisitas Penawaran= ...?

= 3000/5000 x 15.000/1000
= 9 (elastis)

xii
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa Elastisitas Permintaan
dan Penawaran adalah perbandingan perubahan suatu barang/ mengukur kepekaan
atau reaksi konsumen terhadap perubahan yang terjadi pada suatu barang yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor contohnya, ada tidaknya barang pengganti dari
barang tersebut, banyak tidaknya penggunaan dari barang tersebut, apabila
harganya turun maka kuantitas terjual akan naik lebih cepat bila disbanding
dengan barang lain yang kegunaannya lebih sedikit. Elastisitas Permintaan juga
dibagi menjadi 3 yaitu: Elastisitas Harga, Elastisitas Silang, dan Elastisitas
Pendapatan. Elastisitas Penawaran dapat dibedakan menjadi 5 yaitu, Penawaran
elastis (E > 1), Penawaran inelastis (E < 1), Penawaran uniter (E = 1), Penawaran
elastis sempurna (E = ~), Penawaran inelastis sempurna (E = 0).

xiii
Refrensi
N. Gregory Mankiw, Pengantar Ekonomi (terjemah edisi 2nd), Erlangga, 2003
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro – Suatu
Pengantar (edisi ketiga), Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2006
Boediono. 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis PIE No. 1, BPFE, Yogyakarta
Nicholson, Walter. 1999. Teori Mikroekonomi. Alih bahasa: Daniel Wirajaya,
Edisi ke-5, Binarupa Aksara, Jakarta.
Mankiw, Gregory, N. 2006, Principles of Economics. Edisi 3, Salemba Empat,
Jakarta
Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikroekonomi. Cetakan ke-15, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Salvatore, Dominick. 2006. Microeconomics. Fourth Editon, McGraw-Hill
Companies Inc, United States of America.

xiv

Anda mungkin juga menyukai