Anda di halaman 1dari 5

TINGGI INDEKS MASSA TUBUH DALAM

KEHAMILAN, EFEKNYA PADA IBU DAN HASIL


JANIN
Vellanki Venkata Sujatha, Kocherlakota VenkataLakshmi Narasimba
Sharma,
Kaul Rajesh

ABSTRAK
 Background :
untuk memeriksa resiko ibu dan janin dari hasil kehamilan
yang merugikan pada wanita obesitas ( IMT : > 30 )
 Metode :
penelitian ini berbentuk “prospective non randomized
descriptive study” yang dilakukan oleh Departement of Obstetric
and Gynaecology of KIMS in Narketpally dari bulan April tahun
2007 sampai April tahun 2009, 100 wanita dengan obesitas
dibandingkan dengan 100 wanita dengan berat tubuh normal,
berkaitan dengan komplikasi antenatal, intervensi dalam
persalinan, kematian ibu dan hasil neonatal.
 Hasil :
dibandingkan dengan wanita dengan berat badan normal,
hasil sebagai berikut lebih signifikan secara umum pada wanita
hamil dengan obesitas. ( ratio 95% confidence interval untuk IMT
>30, diabetes melitus dalam kehamilan ( 4,8 (1.01-3.02)), pre
eklampsia ( 2.52 (1.04-6.11)), makrosomia (13.8 (3.1-60/57)),
sectio caesaria ( 3.45 (1.65-7.15)) dan infeksi ( 1.7 (0.39-7.32))
 Kesimpulan :
penelitian ini menemukan poin penting adanya hubungan
kuat antara obesitas pada ibu dalam kehamilan dan angka
terjadinya komplikasi selama masa kehamilan, persalinan dan
periode neonatal.
 Kata kunci :
Indeks massa tubuh tinggi, obesitas, komplikasi kehamilan,
makrosomia.
INTRODUCTION

Kegemukan merupakan masalah epidemik secara global, dengan


lebih dari satu juta jiwa orang dewasa dengan kegemukan dan
berkontribusi pada beban global dalam penyakit kronis dan disabilitas.
Peningkatan epidemik ini relevan pada wanita hamil di UK. Prevalensi
kegemukan di UK sudah menjadi masalah sejak tahun 1980.
Berdasarkan pada CEMACH 2004 melaporkan bahwa 35% kematian ibu
terjadi pada ibu hamil yang obesitas ( IMT > 30 kg/m²)
Angka kejadian kegemukan di India meningkat dengan pesat.
Pada penelitian yang sudah dilakukan oleh Shukla HC et al di Mumbai
pada populasi masyarakat, angka kegemukan pada orang dewasa
ditemukan sangat tinggi sekitar 37.5%.
Secara umum, dapat diterima bahwa definisi obesitas adalah
indeks massa tubuh yang elbih dari 30kg/m². Meningkatnya angka
kegemukan pada ibu hamil terjadi secara signifikan menjadi konsentrasi
utama oleh lembaga kesehatan masyarakat dengan berbagai implikasi
untuk perawatan selama kehamilan dan saat persalinan. Dalam
kehamilan, indeks massa tubuh di kalkulasi menggunakan berat
kehamilan. Jika ini tidak diketahui, pengukuran berat saat pemeriksaan
kehamilan pertama kali dapat digunakan. Indeks massa tubuh menjadi
daya tarik klinik utama sejak kegemukan pada wanita hamil menjadi
salah satu penyebab meningkatnya resiko komplikasi pada kehamilan
seperti pre eklampsia, diabetes gestasional dan makrosomia.

METODE
Penelitian ini menggunakan “prospective non randomized
dezcriptive syudy” berdasarkan pada Departemen Obstetrik dan
Ginekologi KIMS di Narketpally sejak April 2007 sampai April 2009.
Komplikasi selama kehamilan, persalinanm puerparium di teliti
pada 100 wanita hamil dengan indeks massa tubuh yang tinggi
dibandingkan dengan 100 wanita hamil dengan indeks massa tubuh
normal.
Menilai kehamilan yang merugikan dengan diagnosis pre
eklampsia, diabetes gestasional dan persalinan prematur.
Menilai persalinan dengan induksi persalinan, cara persalinan dan
makrosomia. Kehamilan yang merugikan dinilai dari ditemukan nya
infeksi, infeksi saluran kemih, infeksi saluran genital dan perdarahan
setelah persalinan. Kehilangan darah lebih dari 500ml dianggap sebagai
definisi dari perdarahan pasca persalinan oleh World Health
Organization ( WHO ). Kondisi bayi di nilai dengan menggunakan
APGAR < 7 dalam 5 menit, trauma, asfiksia, ketuban yang mekonium.
Observasi dilakukan kemudian dibandingkan untuk mengevaluasi
permasalahan yang berhubungan dengan tinggina indeks massa tubuh
dalam kehamilan.
Analisa statistik menggunakan CHI square test, multicollinearity,
Logistic Regression dari variabel.
HASIL
Pada penelitian, 68 wanita hamil dengan indeks massa tubuh
normal dan 60 wanita hamil dengan indeks massa tubuh yang tinggi
pada grup umur 20 – 25 tahun. 24 wanita hamil dengan indeks massa
tubuh normal dan 12 wanita hamil dengan indeks massa tubuh yang
tinggi pada grup umur 26 – 30 tahun. 8 wanita hamil dengan indeks
massa tubuh yang normal dengan 28 wanita hamil dengan indeks
massa tubuh yang tinggi pada grup umur 31 – 35 tahun. Pada penelitian
ini, 56 wanita hamil dengan indeks massa tubuh normal dan 66 wanita
hamil dengan indeks massa tubuh tinggi adalah wanita pada kehamilan
pertama. 44 wanita hamil dengan indeks massa tubuh normal dan 34
wanita hamil dengan indeks massa tubuh yang tinggi adalah wanita
dengan kehamilan multipara. Dibandingkan wanita dengan indeks
massa tubuh normal, diabetes gestasional, pre eklampsia dan
persalinan prematur lebih sering terjadi pada wanita hamil dengan
kegemukan. Dalam penelitian ini, 20 wanita hamil dengan indeks massa
tubuh normal dan 44 wanita hamil dengan obesitas memiliki induksi
persalinan. 6 wanita hamil dengan indeks massa tubuh normal dan 14
wanita hamil dengan obesitas harus mengalami persalinan dengan
bantuan alat. Dan 12 dari wanita hamil dengan indeks massa tubuh
normal dan 32 wanita hamil dengan obesitas harus memilih tindakan
operasi seksio caesar dimana secara statistik angka ini sangat
siginifikan. 2 wanita hamil dengan indeks massa tubuh normal dan 22
wanita hamil dengan obesitas terjadi makrosomia. 2 wanita hamil
dengan indeks massa tubuh normal dan 2 wanita hamil dengan obesitas
terjadi cairan ketuban yang mekonium selama persalinan dan membuat
bayi harus mendapatkan perawatan khusus. Perdarahan, infeksi saluran
kemih, infeksi saluran genital dan infeksi lain ditemukan lebih banyak
pada kelompok wanita hamil dengan obesitas.

DISKUSI
Kegemukan merupakan kondisi epidemis yangs edang
berkembang dan hal ini mempunyai efek pada hasil kehamilan dan
persalinan di populasi India. Penelitian ini menggunakan prospective
study dan melaporkan efek dari kehamilan dengan obesitas serta
komplikasinya. Terjadinya trend peningkatan angka obesitas ditemukan
selama 10 tahun terakhir, dan pada saat ini, 1 dari 3 wanita hamil di UK
memiliki masalah dengan kegemukan. Penelitian ini mendeteksi adanya
insiden yang lebih tinggi dari diabetes gestasional dan makrosomia yang
konsisten dilaporkan oleh beberapa peneliti lain. Selain ini,
mengindentifikasi wanita hamil dengan resiko diabetes gestasional
meningkat seperti resiko terjadinya hipertensi pada kehamilan,
makrosomia, dan kemungkinan terjadinya diabetes melitus di kemudian
hari. Beberapa strategi aktif untuk mengontrol berat tubuh dan gaya
hidup disarankan setelah melahirkan dengan pemeriksaan berkelanjutan
yang rutin diperlukan untuk monitoring. Hampir sama, meningkatnya
angka pre eklampsi juga dilaporkan oleh penelitian lain. Insiden
terjadinya persalinan prematur mungkin tinggi karena adanya manipulasi
persalinan yang berhubungan dengan terjadinya pre eklampsia.hal ini
konsisten dengan ditemukannya literatur yang secara siginifikan
meningkatkan kejadian persalinan prematur pada wanita hamil dengan
obesitas. Penelitian ini menemukan adanya angka yang lebih tinggi
pada kejadian persalinan dengan induksi dan operasi seksio pada
kelompok wanita hamil dengan obesitas.

KESIMPULAN
Penelitian ini, secara jelas mendemostrasikan resiko yang
meningkat yang berhubungan dengan kehamilan pada wanita dengan
kegemukan. Harus direkomendasikan kepada seluruh wanita untuk
mengkalkulasi indeks massa tubuhnya untuk mengetahui resiko yang
mungkin terjadi.

Anda mungkin juga menyukai