Disusun Oleh:
M. Alhadri (1915141008)
Fitriani (1915141009)
Ariska (1915141010)
Irwansyah (1915141012)
GEOGRAFI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang
dianugrahkan kepada bangsa indonesia merupakan kekayaan yang wajib
disyukuri, dikelola dan dimanfaatkan secara optimal serta dijaga kelestariannya
karena memberikan manfaat serba guna kpada umat manusia. Oleh karana itu
hutan dikuasai oleh negara dan diselenggarakn untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat bagi generasi sekarang maupun yang akan mendatang.
Kebakaran dalam hutan dapat terjadi bila tersedia tiga komponen yaitu
bahan bakar yang potensial, oksigen atau udara dan penyalaan api dan lima faktor
utama yang menjadi penyebab kebakaran hutan yaitu penutupan lahan, curah
hujan, rataan suhu udara, kecepatan angin dan topografi (ketinggian
tempat/elevasi). Seluruh komponen penyusun hutan pada dasarnya dapat
merupakan bahan bakar untuk kebakaran hutan. Pohon – pohon penyusun hutan
merupakan bagian terbesar dari komponen hutan yang dapat berperan sebagai
bahan bakar mempunyai potensi dan kemudahan yang sangat bervariasi.
Perbedaan kemudahan terbakar tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan jenis
atau komposisi jenis tanaman. Jenis pohon – pohon berdaun lebar lebih sulit
terbakar dibanding pohon – pohon berdaun jarum yang banyak mengandung resin
(Sumardi dan Widyastuti, 2004).
Kebakaran hutan dan lahan bisa terjadi baik disengaja maupun tanpa
disengaja. Dengan kata lain, terjadinya kebakaran hutan dan lahan diakibatkan
oleh faktor kesengajaan manusia oleh beberapa kegiatan, seperti kegiatan ladang,
perkebunan (PIR), HTI, penyiapan lahan untuk ternak dan sebagainya. Faktor
kebakaran hutan dan lahan karena kesengajaan ini merupakan faktor utama dan
90% kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini banyak disebabkan karena
faktor ini. Kebakaran hutan juga bisa disebabkan oleh faktor tidak disengaja, yang
disebabkan oleh faktor alami ataupun karena kelalaian manusia (Purbowaseso,
2004).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tak hanya itu, menurut Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura atau
NEA (National Environment Agency), masih terdapat sekitar 1.300 titik panas
yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera, Indonesia.
Ada empat perusahaan sebagai tersangka dari kasus Karhutla yang terjadi di
Sumatera dan Kalimantan. KLHK juga menyegel 42 perusahaan. Empat korporasi
yang ditetapkan sebagai tersangka adalah PT ABP, PT AER, PT SKM dari
Kalimantan Barat dan PT KS dari Kalimantan Selatan. Keempat perusahaan itu
bergerak di bidang sawit.
A. Penyebab Terjadinya Kebakaran Hutan Di Wilayah Kalimantan
Lebih dari 99% penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut adalah akibat
ulah manusia, baik yang sengaja melakukan pembakaran ataupun akibat
kelalaian dalam menggunakan api. Hal ini didukung oleh kondisi-kondisi
tertentu yang membuat rawan terjadinya kebakaran, seperti gejala El Nino,
kondisi fisik gambut yang terdegradasi dan rendahnya kondisi sosial ekonomi
masyarakat.
Kebakaran hutan yang tidak disengaja berawal dari musim panas yang
berkepanjangan. Pada musim panas sumber-sumber air menjadi kering
termasuk hutan terjadi kehilangan air karena proses evapotranspirasi. Batang,
ranting, dan daun yang kering merupakan sumber bahan bakar yang potensial
untuk terjadinya kebakaran hutan. Bila ada pemicu seperti terjadinya gesekan
antara batang atau ranting pohon akan menimbulkan api, kemudian kebakaran
akan menyebarluas dengan cepat. Hal ini menjadi lebih parah jika terjadi
pada lahan-lahan gambut seperti beberapa daerah di Indonesia. Seperti
Kebakaran hutan di Kalimantan Tengah yang mempunyai lahan gambut.
1. Ekosistem binatang
2. Ekosistem tumbuhan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab utama terjadinya kebakaran hutan di Kalimantan adalah karena
aktivitas manusia dan hanya sebagian kecil yang disebabkan oleh kejadian
alam. Proses kebakaran alami bisa terjadi karena sambaran petir, benturan
longsuran batu, sing- kapan batu bara, dan tumpukan srasahan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang saya buat, sebagai manusia biasa saya menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.