Anda di halaman 1dari 5

Jawaban Nomor 1

Isi Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 yaitu:


a. pembubaran Konstituante;
b. berlakunya kembali UUD 1945, dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950;
c. akan dibentuk MPRS dan DPAS.
Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit sebagai langkah untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.Kasad (kepala staf Angkatan Darat) memerintahkan kepada segenap personil
TNI untuk melaksanakan dan mengamankan dekrit tersebut. Mahkamah Agung
membenarkan dekrit tersebut. DPR dalam sidangnya tertanggal 22 Juli 1959 secara aklamasi
menyatakan kesediaannya untuk terus bekerja dengan berpedoman pada UUD 1945.
Dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mendapat sambutan positif dari seluruh
lapisan masyarakat yang sudah jenuh melihat ketidakpastian nasinal yang mengakibatkan
tertundannya upaya pembangunan nasional. Dukungan spontan tersebut menunjukkan bahwa
rakyat telah lama mendambakan stabilitas politik dan ekonomi. Semenjak pemerintah
Republik Indonesia menetapkan dekrit presiden 5 Juli 1959, indonesia memasuki babak
sejarah baru, akni berlakunya kembali UUD 1945 dalam kerangka Demokrasi terpimpin.

Jawaban Nomor 3
Pengertian Ideologi Terbuka adalah nilai-nilai atau cita-cita yang digali dan diambil dari
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat sendiri bukan dari paksaan luar.
Sedangkan Pengertian Ideologi Tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat
yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang diterjemahkan sebagai
kebenaran yang tidak diragukan, harus diterima, dan dipatuhi, 

Ideologi terbuka dan ideologi tertutup dapat dibedakan dari arti sederhana, yaitu ideologi terbuka
adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Sedangkan ideologi tertutup adalah ideolog yang
dimutlakkan.

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup


a. Ciri-Ciri Ideologi Terbuka 

 Merupakan kekayaan rohani, dan budaya masyarakat (falsafath). Jadi, bukan keyakinan
ideologis sekelompok orang, melainkan dari kesepakatan masyarakat
 Tidak diciptakan oleh Negara, melainkan ditemukan dalam masyarakat sendiri; ia adalah
milik seluruh rakyat, dgali dan ditemukan dalam kehidupan mereka. 
 Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu
menggali kembali falsafah serta mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka
 Tidak pernah membatasi kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk dapat berusaha hidup untuk bertanggung jawab sesuai
falsafah tersebut. 
 Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima masyarakat yang berlatar belakang,
budaya dan agama yang berbeda.

b. Ciri-Ciri Ideologi Tertutup 

 Bukan cita-cita yang hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita dari kelompok yang
digunakan sebagai dasar negara untuk mengubah masyarakat
 Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu dipaksakan kepada
masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma dan berbgai segi masyarakat akan diubah sesuai
dengan ideologi tersebut
 Bersifat totaliter, artinya mencakup/mengurusi seluruh bidang kehidupan. Sehingga
ideologi tertutup melakukan gerakan intensif menguasai bidang informasi dan pendidikan
sebab bidang tersebut sebagai sarana efektif untuk memengaruhi perilaku masyarakat. 
 Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati
 Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi
ideologi tersebut
 Isi ideologi tidak hanya sebagai nilai-nilai dan cita-cita, melainkan tuntutan konkret dan
operasional yang keras, mutlak dan total.

Jawaban Nomor 5

Kampus sebagai Moral Force


Masyarakat kampus sebagai masyarakat ilmiah harus benar-benar mengamalkan budaya
akademik, terutama untuk tidak terjebak pada legitimasi kepentingan penguasa. Hal ini bukan  berarti
masyarakat kampus tidak boleh berpolitik, melainkan masyarakat kampus harus benar-benar
berpegang pada komitmen moral   yaitu pada tradisi kebenaran objektif. Masyarakat kampus harus
terhindari dari kiprah tarik menarik  kekuasaan dalam pertentangan politik. Masyarakat kampus wajib
senantiasa bertanggung jawab secara moral atas kebenaran objektif, tanggung jawab terhadap
Bangsa dan Negara, serta mengapdi kepada kesejahteraan kemanusiaan.  Oleh karena itu sikap
masyarakat kampus tidak boleh tercemar oleh kepentingan-kepentingan politik penguasa sehingga
benar-benar luhur dan mulia. Oleh Karena itu dasar pijak kebenaran masyarakat kampus adalah
kebenaran yang bersumber kepada hati nurani serta sikap moral yang luhur yang bersumber kepada
kepada keTuhanan dan kemanusiaan

Jawaban Nomor 7
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup
bernegara. Dalam prinsipnya, Pancasila sebagai filsafat merupakan perluasan manfaat dari yang
bermula sebagai dasar dan ideologi, merambah hingga produk filsafat (falsafah). Pancasila
sebagai produk filsafat berarti digunakan sebagai pandangan hidup dalam kegiatan praktis. Ini
berarti Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan
dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai filsafat
juga berarti bahwa pancasila mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi
substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Hal yang mendasari pernyataan ini adalah
karena pada hakikatnya Pancasila memiliki sistem nilai (value system) yang didapat dari
penggalian dan pengejawantahan nilai-nilai luhur mendasar dari kebudayaan bangsa Indonesia
sepanjang sejarah, berakar dari unsur-unsur kebudayaan luar yang sesuai sehingga secara
keseluruhannya terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia [1]. Hal inilah yang kemudian
ditangkap sebagai hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para tokoh pendiri
bangsa (The Founding Father) Indonesia (yang merupakan prinsip dasar filsafat) dan
merumuskannya dalam suatu sistem dasar negara yang diatasnya berdiri sebuah Negara
Republik Indonesia.[2] Pertanyaan :”Di atas dasar apakah negara Indonesia didirikan?” menjadi
awalan yang sangat fundamental dalam perumusan Pancasila ketika mereka bersidang pertama
kali di lembaga BPUPKI.

Jawaban Nomor 8

Pancasila sebagai paradigma pembangunan memiliki pengertian sebagai sistem nilai acuan, kerangka
acuan berpikir, pola acuan berpikir atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan sebagai
kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus sebagai kerangka dalam menentukan arah atau
tujuan bagi yang menyandangnya.
Dalam hal ini Pancasila sebagai paradigma pembangunan artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara
normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur dalam segenap aspek pembangunan
nasional yang dijalankan di Indonesia yang merupakan akibat atas pengakuan dan penerimaan
bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara serta ideologi nasional

Jawaban Nomor 10

Pancasila adalah lima dasar yang merupakan nilai luhur bangsa Indonesia sebagi pertimbangan
dalam menjalin kehidupan berbangsa dan bernegara.

Etika adalah peraturan yang dijadkan acuan dalam berperilaku sesorang.

Maka, makna dari pancasila sebagai etika politik adalah bahwasanya masyarakat Indonesia dalam
membuka sistem demokrasi harus bersumber dari pancasila sebagai tindakan yang benar untuk
mencapai etika politik.

Jawaban Nomor 13

Pendapat saya mengenai gotong royong adalah suatu kerja sama yang
dapat membuat pekerjaan yang mudah menjadi ringan dan mempererat tali
silaturrahmi.

Jawaban nomor 14

a. Pengertian etika
Berasal dari bahasa Yunani “ethos”. Artinya: “custom” atau kebiasaan yang
berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku manusia. Istilah Etika digunakan untuk
menyebut ilmu dan prinsip dasar penilaian baik buruknya perilaku manusia atau berisi
tentang kajian ilmiah terhadap ajaran moral.
Etika adalah filsafat moral yang berkaitan dengan studi tentang tindakan baik atau
buruk manusia dalam mencapai kebahagiaan.
Modal dasar dalam etika adalah perilaku,,sedang perilaku manusia dipengaruhi oleh
pikiran dan hati (perasaan).

Fungsi Etika
            Fungsi etika adalah sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan
berbagai moralitas. Orientasi kritis diperlukan karena kita dihadapkan dengan pluralisme
moral. Etika bersifat lebih umum, konseptual, dan hanya berlaku dalam pergaulan (saat ada
orang lain).
b. Pengertian Norma
Norma adalah aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat warga masyarakat atau
kelompok tertentu dan menjadi panduan, tatanan, pandangan dan pengendali sikap dan
tingkah laku manusia.
Oleh sebab itu, norma  dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat,
norma kesusilaan, norma hukum, dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dapat
dipatuhi, yang dikenal dengan sanksi, misalnya:
a.  Norma agama, dengan sanksinya dari Tuhan ,
b. Norma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri,
c. Norma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan masyarakat,
d.  Norma hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda yang dipaksakan
oleh alat Negara

Fungsi Norma
Fungsi norma social dalam masyarakat secara umum sebagai berikut :
Norma merupakan factor perilaku dalam kelompok tertentu yang memungkinkan seseorang
untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai orang lain.
Norma merupakan aturan , pedoman, atau petunjuak hidup dengan sanksi-sanksi untuk
mendorong seseorang, kelompok , dan masyarakat mencapai dan mewujudkan nilai-nilai
social.
Norma-norma merupakan aturan-aturan yang tumbuh dan dan hidup dalam
masyarakat sebagai unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup masyarakat.

c. Pengertian Nilai
Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, namun
bukan objek itu sendiri. Nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, yang kemudian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam
bersikap dan berperilaku baik disadari maupuin tidak disadari. Nilai merupakan harga untuk
manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran, kemanusiaan (Kamus Bahasa
Indonesia, 2000). Nilai akan lebih bermanfaat dalam menuntun sikap dan tingkah laku
manusia, maka harus lebih di kongkritkan lagi secara objektif, sehingga memudahkannya
dalam menjabarkannya dalam tingkah laku, misalnya kepatuhan dalam norma hukum,
norma agama, norma adat istiadat dll.

    Ciri-ciri Nilai
1. Bersifat abstrak yang ada dalam kehidupan manusia.
2. Memiliki sifat normative.
3. Berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah pendukung nilai.

Jawaban nomor 15

Pemisahan kekuasaan juga disebut dengan istilah trias politica adalah sebuah ide bahwa sebuah
pemerintahan berdaulat harus dipisahkan antara dua atau lebih kesatuan kuat yang bebas,
mencegah satu orang atau kelompok mendapatkan kuasa yang terlalu banyak.Pemisahan kekuasaan
merupakan suatu cara pembagian dalam tubuh pemerintahan agar tidak ada penyalahgunaan
kekuasaan, antara legislatif, eksekutif dan yudikatifPemisahan kekuasaan juga merupakan suatu
prinsip normatif bahwa kekuasaan-kekuasaan itu sebaiknya tidak diserahkan kepada orang yang
sama, untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang berkuasa
Penjelasan TRIAS POLITIKA :

YAITU ajaran yang mengajarkan agar kekuasaan di bagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan yang membuat peraturan perundang-undangan.

2. kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan yang melaksanakan peratueran perundang undangan yang
berrlaku.

3. kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan menegakkan peraturan perundangan jika terjadi


pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai