Anda di halaman 1dari 1

Dr. Eng. Ir. Herry Santosa, ST, MT.

BUDAYA INDONESIA DAMPAK GLOBALISASI ONDEL-ONDEL PADA


SEMAKIN MENGHILANG PADA MASYARAKAT ZAMAN DAHULU
Dr. Lisa Dwi Wulandari, ST.,MT SEIRING WAKTU DKI JAKARTA DAN SAAT INI

MODUL 1 :
RESTORASI KESAKRALAN ONDEL-ONDEL Budaya Indonesia semakin Kota Jakarta merupakan kota di Ondel-ondel merupakan ikon Kota
menghilang seiring waktu. Indonesia yang mengalami Jakarta yang berasal dari Suku
Terdapat faktor eksternal dampak globalisasi terbesar dan Betawi. Pada zaman dahulu,
budaya-budaya luar khususnya membuat masyarakat terfokus ondel-ondel merupakan kegiatan
IRSYAD ABDURRASYID budaya Barat yang telah datang pada kehidupan modern dan sakral dimana pertunjukkannya
175060507111025 dan tumbuh di Indonesia walau- melupakan budayanya sendiri. dipercaya bisa menolak bala.
pun budaya tersebut bertentangan Masyarakat Jakarta sebenernya Ondel-ondel diarak mengelilingi
dengan budaya Timur. Namun, tidak ingin Budaya Betawi kota dan dikelilingi banyak orang,
terdapat juga faktor internal menghilang, namun mereka juga mulai dari anka-anak hingga orang
G berupa masyarakat Indonesia
yang terbuai kehidupan modern
merasa budaya tidak relevan
dalam memberi kontribusi
dewasa. Namun, kondisi ondel-
ondel sekarang memprihatinkan
dan mengabaikan sendiri terhadap kehidupan morden dimana sudah sangat jarang
budayanya. untuk perlu dipedulikan dan terlihat pertunjukkan ondel-ondel
dilestarikan. hingga akhirnya mereka terpaksa
mengamen di jalan.
Sumber : www.tribunnews.com (Mei 2016) Sumber : www.kaskus.com (Maret 2018) Sumber : www.idntimes.com

1 KURANGNYA TAWARAN ONDEL-ONDEL 4 PENGAMEN ONDEL-ONDEL


DIANGGAP MENGANGGU
FENOMENA : DAMPAK :

Beberapa tahun ini, tawaran ondel-ondel semakin Politisi Rano Karno melihat masyarakat juga merasa
sedikit di Jakarta. Para pemeran ondel-ondel akan terganggu dan fenomena ini dianggap penyalahgunaan
mengambil tawaran apapun walau hanya dibayar warisan budaya. Ondel-ondel semestinya melakukan
seadanya karena keadaan ini. pertunjukkan di panggung, bukan di jalanan.

Sumber : www.cnnindonesia.com (Juni 2016) Sumber : www.kompas.com (Januari 2020)

2 PEMERAN ONDEL-ONDEL
AKHIRNYA MENGAMEN
5 PENGAMEN ONDEL-ONDEL DILARANG

FENOMENA : DAMPAK :

Pemeran akhirnya di menggunakan ondel-ondel untuk Sekda DKI Jakarta melarang ondel-ondel mengamen
mengamen di jalanan. Pemeran ondel-ondel sendiri karena mengganggu masyarakat dan ketertiban umum.
sadar makna dan simbolis pertunjukkan ondel-ondel Beliau mengatakan bahwa ondel-ondel seharusnya
namun mereka terpaksa karena keadaan ini. ditampilkan dengan elegan di tempat yang semestinya.

Sumber : www.megapolitan.kompas.com (Juni 2018) Sumber : www.jakarta.tribunnews.com (Februari 2020)

3 ANAK-ANAK MENJADI
PENGAMEN ONDEL-ONDEL
6 FENOMENA DIANGGAP
MERUSAK TRADISI
FENOMENA : FENOMENA :

Anak-anak menjadi pengamen ondel menuai kontroversi. Alwi Shahab, pencatat kebudayan Betawi, menganggap
Di satu sisi, anak-anak ini diharapkan bisa menempuh ondel-ondel mengamen sebagai degradasi budaya.
pendidikan seperti semestinya. Namun, di sisi lain, Ondel-ondel yang tidak dinikmati dan malah menggang-
dengan mengamen mereka mendapatkan hidup layak. gu memberi citra buruk di mata masyarakat.

Sumber : www.tirto.id (Januari 2019) Sumber : www.tirto.id (Januari 2019)

Dengan menganalisa isu-isu diatas, TEMA dan Ondel-ondel telah kehilangan


POLA maka akan terlihat suatu siklus yang
terbentuk. Dimulai dari kurangnya TUJUAN
maknanya karena masyarakat yang
sudah lupa dengan kesakralannya.
tawaran ondel-ondel (Isu 1)
mengakibatkan pemeran ondel-ondel Tema yang bisa diangkat terkait isu
1 harus mengamen (Isu 2). Di jalanan, tersebut adalah Restorasi
ondel-ondel yang mengamen banyak Kesakralan Ondel-ondel. Dengan
diperankan oleh anak-anak dan menuai menunjukkan sakralnya pembuatan
kontroversi (Isu 3). dan upacara Ondel-ondel,
6 2 masyarakat diharapkan bisa
Fenomena ini dinilai buruk oleh melihat Ondel-ondel sebagai
masyarakat. Politisi Rano Karno warisan budaya yang perlu
menyatakan bahwa masyarakat dihormati dan dihargai serta
merasa terganggu karena dianggap mengembalikan kesakralan budaya
sebagai penyalahgunaan warisan ini ke dalam pikiran masyarakat.
5 3 budaya (Isu 4). Kemudian, ondel-
ondel dilarang oleh Sekda DKI Jakarta Tujuannya sesuai dengan
karena dianggap mengganggu Sustainable Development Goals
4 ketertiban umum (Isu 5) dan pada No. 11 yaitu membangun kota dan
akhirnya ondel-ondel mengamen pemukiman inklusif, aman, tahan
dianggap merusak tradisi. Siklus ini lama dan berkelanjutan sesuai
berakar dari kurangnya minat Target No. 4 :“Menguatkan upaya
masyarakat terhadap budayanya untuk melindungi dan menjaga
sendiri, ondel-ondel warisan budaya dan natural dunia”

Anda mungkin juga menyukai