Edukasi Gizi
A. Latar belakang
Gizi kurang dan gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan
nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kejadian gizi buruk apabila tidak diatasi, maka akan menyebabkan dampak yang buruk
bagi anak balita. Pada anak balita dapat menghambat pertumbuhan, mengurangi daya
tahan tubuh sehingga rentan terhadap penyakit infeksi. Mengakibatkan rendahnya tingkat
kecerdasan, penurunan kemampuan fisik, gangguan pertumbuhan jasmani dan
mental, stunting, underweight, wasting. serta kematian pada anak balita. Untuk mencegah
hal tersebut terus terjadi maka salah satu cara yang dilakukan adalah dengan
dilaksanakannya Edukasi Gizi kepada masyarakat terutama ibu hamil, ibu menyusui, dan
ibu balita.
Edukasi gizi menurut Fasli Jalal (2010) adalah suatu proses yang
berkesinambungan untuk menambah pengetahuan tentang gizi, membentuk sikap dan
perilaku hidup sehat dengan memperhatikan pola makan sehari-hari dan faktor lain yang
mempengaruhi makanan, serta meningkatkan derajat kesehatan dan gizi seseorang.
Tujuan dari pemberian edukasi gizi adalah mendorong terjadinya perubahan perilaku
yang positif yang berhubungan dengan makanan dan gizi.
Bentuk dari kegiatan edukasi gizi salah satunya adalah penyuluhan. Langkah-
langkah dalam melakukan penyuluhan menurut Maulana (2007) adalah:
B. Tujuan
Tujuan edukasi gizi diantaranya adalah:
1. Terciptanya sikap positif terhadap gizi,
2. Terbentuknya pengetahuan dan kecakapan memilih dan menggunakan sumber-
sumber pangan,
3. Timbulnya kebiasaan makan yang baik dan adanya motivasi untuk mengetahui
lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan gizi.
C. Output
Output yang dihasilkan dari praktik edukasi ini adalah supaya masyarakat lebih
paham dan mengerti tentang pangan local, asupan dan kebutuhan gizi harian.
D. Kegiatan
Melakukan kegiatan edukasi gizi (penyuluhan, pelatihan, konseling).
G. Tempat Pelaksanaan
Desa Pulo Kiton, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen.
H. Peserta
Masyarakat
Mahasiswa