Anda di halaman 1dari 12

PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.

Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KONSELING KB

Nomor Dokumen : 001/SOP/Laboratorium Tanggal Pembuatan : 10 Desember 2015


Status Revisi : 00 Halaman : 3 halaman

Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Bidan Ka. PMB Ka. PMB

Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menilai kemampuan


mahasiswa dalam melakukan konseling Keluarga Berencana
secara umum
Tujuan Untuk mencapai kemampuan dalam konseling KB secara
umum sebelum memberikan pelayanan KB sesuai kebutuhan Klien
Petugas 1. Bidan

Prosedur 1. Mengucapkan salam


2. Memberikan informasi umum tentang KB. KB adalah
suatu suatu upaya yang mengatur banyaknya jumlah
kelahiran.
3. Memberikan informasi tentang jenis alat kontrasepsi
yang tersedia di pelayanan dan menjelaskan masing-
masing alat kontrasepsi dimana dan bagaimana alat
kontrasepsi tersebut digunakan, mekanisme kerja masing-
masing kontrasepsi:
Pembagian alat kontrasepsi
a. Alat kontrasepsi hormonal
1) Pil
Adalah berisikan hormon esterogen dan
progesterone yang diminum rutin setiap hari pada
jam yang sama, digunakan untuk mencegah
terjadinya evulasi dan mengentalkan lendir mulut
rahim.
2) Suntik
Adalah obat suntik yang hanya mengandung
progesterone, digunakan untuk mencegah
lepasnya sel telur, menipiskan endometrium,
pertumbuhan hasil pembuahan terlambat dan
mengentalkan mulut rahim.
3) Implant
Suatu alat yang dimasukkan kebawah kulit,
misalnya pada lengan atas bagian dalam,
digunakan untuk mencegah ovulasi, menebalkan
getah servik, membuat tidak siapnya
endometrium untuk nidasi dan jalannya ovum
terganggu.
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

4) Alat kontrasepsi nonhormonal

b. IUD
Alat yang dipasang dalam rongga rahim ibu, ada
yang berbentuk spiral, huruf T, dan berbentuk kipas,
IUD berguna untuk mencegah pertemuan ovum dan
sperma.
c. Kondom
Alat kontrasepsi terbuat dari karet yang tipis,
biasanya
digunakan oleh para lelaki, digunakan untuk
menghalangi masuknya sperma kedalam rahim.
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KB METODE SUNTIK KOMBINASI

Nomor Dokumen : 001/SOP/Laboratorium Tanggal Pembuatan : 10 Desember 2015


Status Revisi : 00 Halaman : 3 halaman

Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Bidan Ka. PMB Ka. PMB

Pengertian Jenis suntik kombinasi adalah 25 mg Depo


Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol sipionat
yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali (Cyclofem), dan 50
mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang
diberikan injeksi I.M sebulan sekali.
Tujuan 1. Menekan ovulasi
2. Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga enetrasi
sperma terganggu
3. Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga mplantasi
terganggu.
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
Petugas Bidan

Prosedur 1. Menyiapkan alat-alat di dekat ibu


2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur yang akan
dilakukan
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir lalu mengeringkannya
4. Ambil spuit isi dengan obat yang akan disuntikkan
a. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi
karet, apus karet yang ada pada atas vial
b. Buka bungkus spuit
c. Jika jarum suntik terpisah gabungkan jarum dengan
pipa suntik
d. Balikkan vial dengan mulut ke bawah, masukkan
cairan suntik ke dalam spuit, masukkan semua obat ke
dalam spuit jangan ada
e. Jika spuit sudah terisi semua, keluarkan udara dari
pipa suntik, jangan sampai terdapat udara dalam pipa
spuit pada saat penyuntikan
5. Atur posisi klien untuk penyuntikan obat, klien bisa duduk
atau berbaring
6. Bersihkan tempat yang akan disuntik dengan kapas
alkohol atau air steril
7. Suntikkan jarum di daerah penyuntikan dengan arah tegak
lurus hingga mencapai daerah otot. Apabila daerha
penyuntikan terlalu dangkal maka penyerapan obat akan
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

lambat dan tidak bekerja segera dan efektif


8. Sebelum penyuntikan obat, perlahan-lahan tarik sedikit
pompa, bila ada darah masuk ke dalam pipa suntik, tarik
keluar jarum dan suntikkan di tempat lain/bagian otot di
dekatnya
9. Lakukan kembali aspirasi, apabila tidak terdapat darah,
masukkan obat secara perlahan-lahan
10. Angkat keluar jarum suntik dan bersihkan kulit sekali lagi
dengan kapas alkohol atau air steril
11. Membuang spuit yang telah dipakai ke tempat sampah
khusus
12. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, lalu
mengeringkannya
13. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan merencanakan tanggal penyuntikan
berikutnya
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KB METODE IUD

Nomor Dokumen : 001/SOP/Laboratorium Tanggal Pembuatan : 10 Desember 2015


Status Revisi : 00 Halaman : 3 halaman

Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Bidan Ka. PMB Ka. PMB

Pengertian Jenis kontrasepsi beruuran kecil, sering berbentuk “T” mengandung


tembaga yang dimasukkan ke dalam rahim
Tujuan 1. Lendir serviks menjadi kental.
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi Implanasi.
3. Mengurangi transportasi sperma.
4. Menekan ovulasi.
Petugas Bidan

KEGIATAN
Anamnesis
1 . Tanyakan dengan seksama apakah klien telah mendapatkan konseling tentang prosedur
pemasangan IUD
Tanya dan catatpertanyaan-pertanyaan no 2-8 dibawah ini untuk menentukan apakah klien cocok
untuk memakai IUD
2. Tanggal haid terakhir, lama haid dan pola perdarahan haid
3. Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir
4. Riwayat kehamilan ektopik
5. Nyeri yang hebat setiap haid
6. Anemia yang berat (Hb < 9 g% atau Hematokrit < 27)
7. Riwayat infeksi saluran kelamin (ISK), infeksi menular seksual (IMS) atau infeksi panggul

8. Berganti-ganti pasangan
9. Kanker serviks
Pemeriksaan Fisik
10. Tanyakan pada klien apakah sudah mengosongkan kandung kencingnya
11. Jelaskan apa yang akan dilakukan dan persilakan klien untuk mengajukan pertanyaan

12. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
13. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, tumor atau kelainan lainnya di daerah
supra pubik

Pemeriksaan Panggul
14. Bantulah klien untuk berbaring dalam posisi litotomi
15. Jetaskan pada klien mengenai pemeriksaan panggul yang akan dilakukan
16. Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

17. Pakai sarung tangan baru (sekali pakai) atau sarung tangan (pakai ulang) yang steril atau
DTT
18. Atur peralatan dan bahan - bahan yang akan dipakai dalam tempat (kontainer) steril atau
DTT
19. Siapkan lampu periksa yang terang untuk melihat serviks
Lakukan inspeksi pada genitalia ekstema
20. Masukkan spekulum vagina dengan benar
21. Lakukan pemeriksaan spekulum:
• Periksa adanya lesi atau keputihan pada vagina
• Inspeksi serviks dan uretra
• Ambil bahan dari vagina dan serviks untuk pemeriksaan mikroskopik bila ada indikasi(dan
bila ada fasilitas pemeriksaan)
22. Keluarkan spekulum dengan hati- hati dan letakkan kembali pada tempat semula

24. Lakukan pemeriksaan bimanual:


• Pastikan gerakan serviks bebas
• Tentukan besar dan posisi uterus
• Pastikan tidak ada tanda kehamilan
• Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa
25. Lakukan pemeriksaan rektovaginal bila ada indikasi (Kesulitan menentukan besar uterus retroversi,
adanya tumor pada Cavum Douglass!)
26. Buka sarung tangan sekali pakai dan buang ke tempat sampah yang sudah ditentukan
(Untuk sarung tangan pakai ulang rendam dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi)
Pemeriksaan Mikroskopik (bila ada indikasi dan tersedia)
27. Lakukan pemeriksaan dengan kertas pH (lakmus)
28. Lakukan pemeriksaan dengan larutan saline dan KOH
29. Identifikasi:
• Sel epitel vagina
• Trichomoniasis (bila ada)
• Moniliasis (bila ada)
• Clue cells (bila ada)
30. Lakukan pemeriksaan dengan pengecatan Gram dan identifikasi:
• Leukosit
• Gram negatif diplokokus intraselular
Tindakan Pra pemasangan
31. Setelah selesai pemeriksaan mikroskopik (bila dilakukan), cuci tangan dengan sabun dan air,
keringkan dengan kain atau handuk bersih

32. Jelaskan apa yang akan dilakukan dan persilakan klien untuk mengajukan pertanyaan

33. Masukkan lengan IUD Cu T 380A di dalam kemasan sterilnya:


• Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang
• Masukkan pendorong ke dalam tabung inserter
• Letakkan kemasan dalam tempat yang datar
• Selipkan kertas pengukur di bawah lengan IUD
• Tahan kedua ujung lengan IUD (dengan tangan kiri) dan dorong tabung inserter sampai ke
pangkal lengan sehingga lengan akan melipat (dengan tangan kanan)

• Setelah lengan melipat hingga menyentuh tabung inserter (tangan kiri tetap menahan posisi
lengan tersebut), tarik tabung inserter sampai bawah lipatan lengan

• Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk memasukkan ujung lengan IUD
yang sudah terlipat tersebut ke dalam tabung inserter
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

Tindakan Pemasangan IUD


Persiapan Alat
1. Bivalbe spekulum (kecil, sedang dan besar)
2. tenakulum
3. sonde uterus
4. korentang
5. gunting
6. cucing untuk larutan desinfeksi
7. handscoon
8. Betadin
9. kain kasa steril
10. Lampu sorot
11. copper T. 380 A IUD yang masih steril
34. Lampu periksa dipasang dan dinyalakan
35. Pakai kembali sarung tangan (steril atau DTT) yang baru
36. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks
37. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik (misalnya povidon iodin 10%) 2 sampai 3
kali
38. Jepit serviks dengan tenakulum (pada posisi pukul 12) secara hati -hati

39. Masukkan sonde uterus dengan teknik tidak menyentuh (no touch tehnique) yaitu secara hati -
hati memasukkan sonde ke dalam rongga uterus dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding
vagina ataupun bibir spekulum

40. Tentukan posisi dan kedalaman rongga uterus


41. Keluarkan sonde dan ukurkan kedalaman rongga uterus pada tabung inserter yang masih berada
di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pada tabung inserter, kemudian buka
seluruh plastik penutup kemasan

42. Keluarkan inserter dari tempat kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril { no
touch technique ), hati -hati jangan sampai pendorongnya terdorong (lengan IUD akan lepas dari
inserter) atau pendorongnya terjatuh

43. Pegang inserter sedemikian sehingga leher biru dalam posisi horisontal (sejajar arah lengan
IUD), kemudian masukkan tabung inserter secara hati -hati ( no touch technique) ke dalam
uterus sampai leher biru tersebut menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan

44. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan
45. Lepaskan lengan IUD dengan menggunakan teknik withdrawal yaitu menarik keluar tabung
inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong (pendorong tidak boleh
bergerak)
46. Keluarkan pendorong dari tabung inserter, kemudian inserter didorong kembali ke serviks
sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan (langkah ini akan
menempatkan kedua lengan IUD tepat di ujung kavum uteri)

47. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang IUD kurang lebih 3-4 cm dari
serviks
48. Keluarkan seluruh tabung inserter
49. Lepaskan tenakulum dengan hati - hati
50. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kasa
selama 30- 60 detik
51. Keluarkan spekulum dengan hati- hati
Tindakan Pasca pemasangan
52. Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
53. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang
sudah disediakan. Untuk sarung tangan pakai ulang celupkan kedua tangan yang masih memakai
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

54. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain atau handuk bersih
55. Buat rekam medik dan lengkapi kartu IUD untuk klierfekukan pencatatan pada buku register/catatan
akseptor
Konseling pasca pemasangan
1 . Lengkapi rekam medik
2. Ajarkan pada klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang IUD dan kapan harus dilakukan
3. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek samping
4. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke klinikuntuk kontrol
5. Ingatkan kembali masa pemakaian IUD Cu T 380A adalah 8 tahun
6. Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila memerlukan konsultasi,
pemeriksaan
7. Minta medik,
klien untuk atau bila menginginkan
mengulangi mencabut
kembali penjelasan yangkembali IUD tersebut
telah diberikan
8. Berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan berikan jawaban yang diperlukan
9. Lakukan observasi selama 1 5 menit sebelum memperbolehkan klien pulang
KONSELING PRA PENCABUTAN IUD
Kegiatan

1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri Anda


2. Tanyakan tujuan kunjungan klien
3. Tanyakan apa alasannya ingin mencabut IUD
4. Tanyakan tujuan Keluarga Berencana selanjutnya (apakah klien ingin mengatur jarak kelahiran atau
ingin membatasi jumlah anaknya)
5. Jelaskan proses pencabutan IUD dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses pencabutan dan
setelah pencabutan
6. Berikan kesempatan kepada klien untuk mengajukan pertanyaan dan jawablah sesuai kebutuhannya

Tindakan prapencabutan
7. Persiapan Alat :
- Spekulum
- Korentang
- Cucing untuk larutan antiseptic
- Sarung tangan
- Betadin
- Kain Kasa steril
- Lampu sorot
8. Jelaskan apa yang akan diiakukan dan persilakan klien untuk mengajukan pertanyaan

9. Persiapkan peralatan yang diperlukan


10. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih
11. Lampu periksa dipasang dan dinyalakan

Tindakan pencabutan
12. Pakai sarung tangan bam (sekali pakai) atau sarung tangan (pakai ulang) yang steril atau
DTT, dengan cara aseptik
13. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks
14. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali
15. Jepit benang yang dekat serviks dengan klem
16. Tarik keluar benang IUD dengan perlahan untuk mengeluarkan IUD
17. Tunjukkan IUD tersebut pada klien
18. Keluarkan spekulum dengan hati - hati

Tindakan Pasca pencabutan


19. Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam lamtan klorin 0,5% selama 10 menil untuk dekontaminasi
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

20. Buang bahan - bahan yang tidak dipakai lag! ( kasa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan (Untuk
sarung tangan pakai ulang, celupkan kedua tangan yang masih memakai saning tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,
kemudian lepaskan dengan cara membaliknya dan rendam dalam larutan klorin tersebut)

21. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan handuk alau kain yang bersih
22. Buatrekam mediktentang pencabutan IUD, lakukan pencatatan pada buku register/catatan akseptor

KONSELING PASCA PENCABUTAN

23. Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami masalah (misalnya perdarahan yang lama atau rasa nyeri
pada perut / panggul)
24. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
25. Berikan kesempatan pada klien untuk mengajukan pertanyaan, dan jawablah sesuai kebutuhannya
26. Ulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia dan risiko serta keuntungan masing - masing alat
kontrasepsi (apabila klien ingin tetap mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya)

27. Bantu klien untuk menentukan alat kontrasepsi yang baru atau berikan alat kontrasepsi sementara sampai klien
dapat memutuskan alat kontrasepsi baru yang akan dipakai (bila klien belum menginginkan kehamilan)

28. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien pulang


PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KB METODE INPLANT

Nomor Dokumen : 001/SOP/Laboratorium Tanggal Pembuatan : 10 Desember 2015


Status Revisi : 00 Halaman : 3 halaman

Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

Bidan Ka. PMB Ka. PMB

Pengertian
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menilai kemampuan Saudara dalam melakukan
pemasangan Implan-2 Batang
Tujuan
Untuk mencapai kemampuan dalam melakukan pemasangan Implan-2 Batang .
Petugas
Bidan

LANGKAH KEGIATAN

Persiapan

1. Tanyakan dengan seksama apakah klien telah mendapatkan konseling


tentang prosedur pemasangan Implan-2.

2. Periksa kembali rekam medis dan lakukan penilaian lanjutan bila ada indikasi.

3. Tanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat anestesi.

4. Periksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci lengannya


sebersih mungkin dengan sabun dan air dan membilasnya
sehingga tidak ada sisa sabun.

5. Bantu klien naik ke meja periksa.

6. Letakkan kain yang bersih dan kering dibawah lengan klien dan atur
posisi lengan klien dengan benar.

7. Tentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas, dengan


mengukur 8 cm diatas lipatan siku.

8. Beri tanda pada tempat pemasangan dengan pola kaki segi tiga terbalik
untuk memangsa dua kapsul Impllan-2 (40 mm).

9. Pastikan bahwa peralatan yang steril atau telah didisinfeksi tingkat tinggi (DTT)
sudah tersedia.

10. Buka peralatan steril dari kemasannya.

11. Buka kemasan Implan-2 dan jatuhkan ke dalam mangkok kecil yang
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

steril (atau biarkan dalam kemasannya bila tidak tersedia mangkok kecil
yang steril).
Tindakan Pra Pemasangan Implan-2.
12. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih.
13. Pakai sarung tangan steril (DTT), bila sarung tangan diberi bedak, hapus bedak
dengan menggunakan kasa yang telah dicelupkan ke dalam air
steril (DTT).
14. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan.
15. Hitung jumlah kapsul untuk memastikan 2 buah.
16. Usap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik, gerakkan ke arah
luar secara melingkar dengan diameter 10-15 cm dan biarkan kering.
17. Pasang kain penutup (doek) steril (DTT) di sekitar lengan klien.
Pemasangan Kapsul Implan-2
18. Suntikkan anastesi lokal 0,3 cc pada kulit (intradermal) pada tempat
insisi yang telah ditentukan,sampai kulit sedikit menggelembung.
19. Teruskan penusukan jarum ke lapisan yang di bawah kulit (subdermal)
sepanjang 4 cm, dan suntikkan masing-masing 1 cc pada jalur pemasangan kapsul
1 dan 2.
20. Uji efek anastesinya sebelum melakukan anastesi pada kulit.
21. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan scalpel dan ujung bisturi hingga
mencapai lapisan subdermal.
22. Masukkan trokar dan pendorongnya melalui tempat insisi dengan sudut 45o hingga
mencapai lapisan subdermal kemudian luruskan trokar
sejajar dengan permukaan kulit.
23. Ungkit kulit dan dorong trokar dan pendorongnya sampai batas tanda 1
(pada pangkal trokar) tepat berada pada luka insisi.
24. Keluarkan pendorong.
25. Masukkan kapsul yang pertama ke dalam trokar dengan tangan atau dengan pinset,
tadahkan tangan yang lain dibawah kapsul sehingga
dapat menangkap kapsul bila jatuh.
26. Masukkan kembali pendorong dan tekan kapsul ke arah ujung dari trokar sampai
tersan adanya tahanan.
27. Tahan pendorong di tempatnya dengan satu tangan, dan terik trokar keluar sampai
mencapai pangkal pendorong.
28. Sambil menahan ujung kapsul di bawah kulit, tarik trokar dan pendorongnya secara
bersama-sama sampai batas tanda 2 (pada ujung
trokar) terlihat pada luka insisi.
29. Kemudian belokkan arah trokar ke samping dan arahkan ke sisi lain dari kaki segitiga
terbalik (imajiner), dorong trokar dan pendorongnya hingga
tanda 1 berada pada luka insisi.
30. Cabut pendorong dan masukkan kapsul kedua, kemudian dorong kapsul
hingga terasa ada tahanan pada ujung trokar.

31. Tahan pendorong dan tarik ke arah pangkal pendorong untuk


menempatkan kapsul pada tempatnya.

32. Tahan ujung kapsul kedua yang sudah terpasang di bawah kulit, tarik
trokar dan pendorong hingga keluar dari luka insisi.

33. Raba kapsul dibawah kulit untuk memastikan kedua kapsul Implan-2
telah terpasang baik pada posisinya.

34. Raba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada jauh dari
PRAKTEK MANDIRI BIDAN ROSIDA STr.Keb
SIPB : No. 503/003/SIPB/X/2017
Jlb. Teekosapi Kel. Wanci

luka insisi.

Tindakan Pasca Pemasangan

35. Tekan pada tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan perdarahan

36. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan band-aid.

37. Beri pembalut tekan untuk mencegah perdarahan bawah kulit atau
memar pada kulit.

38. Beri petunjuk pada klien cara merawat luka dan jelaskan bila ada nanah atau
perdarahan atau kapsul keluar dari luka insisi maka ia harus segera kembali ke klinik.

39. Masukkan klorin dalam tabung suntik dan rendam alat suntik tersebut
dalam larutan klorin selama 10 menit.

40. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin selama 10 menit untuk
dekontaminasi, pisahkan trokar dari pendorongnya.

41. Buang peralatan yang sudah tidak dipakai lagi ke tempatnya (kasa, sarung tangan/alat
suntik sekali pakai,kapas).

42. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin, kemudian buka dan rendam selama 10 menit.

43. Cuci tangan dengan sabun dan air, kemudian keringkan dengan kain
bersih.

44. Gambar letak kapsul pada rekam medik dan catat bila ada hal khusus.

45. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien


pulang.

Anda mungkin juga menyukai