3.1.1. Kegiatan Seksi Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik
(P2TVZ)
Dari tugas yang telah disebutkan diatas, program yang dipegang seksi P2TVZ
antara lain Program pengendalian DBD, Malaria, Gigitan Hewan Penular
Rabies (GHPR), Flu Burung, Leptospirosis, Filariasis, dan chikungunya. Selama
magang, kegiatan yang diikuti adalah :
a. Program Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kegiatan yang dilakukan selama magang di Seksi P2TVZ yaitu :
1. Menigikuti dan membantu kegiatan
rapat koordinasi Pencegahan dan Pengendalian DBD
Penulis berkesempatan menigikuti dan membantu kegiatan
rapat koordinasi Pencegahan dan Pengendalian DBD di wilayah RW V
Kelurahan Ngesrep karena ditemukan kasus DBD di wilayah tersebut.
Dalam Kegiatan rapat koordinasi terdiri dari Dinas Kesehatan Kota
Semarang, Kepala Puskesmas Ngesrep, tokoh masyarakat dan warga
setempat.
Pelaksanaan rapat Koordinasi tersebut bertempat di SDN 2
Ngesrep pada hari Jumat 6 Juli 2018 pukul 16.00 WIB. Kegiatan
tersebut berisi penjelasan materi Pencegahan dan Pengendalian DBD,
grafik jumlah penderita DBD Puskesmas Ngesrep, serta komitmen
warga dalam melaksanan upaya pencegahan dan pengendalian DBD
melalui PSN 1 rumah 1 jumantik.
2. Menganalisis rekap data DBD,
DSS,DD bulan Januari-Juni 2018
Selain mengikuti rapat koordinasi penulis berkesempatan untuk
menganalisis rekap data DBD, DSS,DD bulan Januari-Juni 2018.
Rekap data tersebut berupa format excel yang kemudian dianalisis
meliputi jumlah kasus DBD, DSS, DD per kecamatan, kecepatan
pelaporan kasus maupun analisis spasialnya. Berikut hasil output
analisis data DBD, DSS, DD:
b. Program Leptospirosis
Pada program ini penulis berkesempatan untuk mengikuti kegiatan
pengendalian Bulan Leptospirosis per Kecamatan di Kota Semarang dan
input data Leptospirosis ke dalam GISMPA.
1. Kegiatan Pengendalian Bulan Leptospirosis
Penulis mengikuti kegiatan bulan leptospirosis di Kecamatan Genuk pada
hari Kamis 5 Juli 2018. Sasaran kegiatan tersebut yaitu masyarakat,
tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Dalam kegiatan tersebut berisi
penyuluhan pengendalian leptospirosis oleh DKK Semarang yang
bekerja sama dengan dokter dari FK UNDIP dengan metode ceramah dan
tanya jawab. Di akhir kegiatan penulis diminta untuk membuat kuesioner
kepuasan tenta
2. Input data Kasus Leptospirosis ke GISMAP
Selain mengikuti kegiatan bulan Leptospirosis, penulis berkesempatan
untuk input data kasus Leptospirosis kedalam GISMAP
LEPTOSPIROSIS. Data yang diinput meliputi ID Kasus, Tanggal dan
sumber Informasi, Nama Pasien, Umur, Jenis Kelamin, Gejala Klinis,
Tanggal Penegakan Diagnosa, Tanggal dan Status kesembuhan, serta
alamat dan titik koordinat lokasi rumah penderita. Berikut tampilan
GISMAP LEPTOSPIROSIS :
Gambar 3. Tampilan Gismap Leptospirosis
1. Sosisalisai TB-HIV
12 Kelompok Umur
10
8
6 Jumlah
4
2
0
1-4th 5-14th 15-44th >45th
Jenis Kelamin
P
41% L
59%
Tempat Tinggal
8
7
6
5
4 JUMLAH
3
2
1
0
2 2 3 5 12 12 12 12
RW RW RW RW RW RW RW RW
1 2 1 3 7 7 1 2 3 4
RT RT RT RT RT RT RT RT
BE S GIN
R N
SM T
LE AH
DI AH
K >3 H
A I
ER 10 LI
TE HEB I
K RA A R
KI K 0 K R
UN S
US
RA LE K
L
RT AL
M NA
NE A
RA BE K D NDI
SA ERA 5-1 GO
BE K OC
TA K RA
RA TU HA
UT KA
TP > A
T
M
TE K
N
PA
RA H
K
BE
B
BE
Axis Title
Cara penularan :
Dari 31 kasus diare yang di PE 27 dan diketahui 18 kasus diare
dengan cara penularan melalui kontak penderita sebanyak 7 kasus,
dimana penderita diare yang tertular melalui kontak langsung dengan
kakaknya yang sakit
Faktor risiko:
a. Sumber Air minum :
Sumber Air Minum
25
20
Jumlah
15
10
0
Ledeng galon AQUA
20
15
10
0
Ledeng Sumur Gali Artetis
a. Program Imunisasi
Pada program ini penulis berkesempatan untuk :
1. Menginput data pemakaian vaksin tiap bulan per puskesmas
Menginput data pemakaian vaksin tiap puskesmas tiap bulan ke
dalam Ms.Excel. Pencatatan dan pelaporan dalam manajemen
imunisasi memegang peranan penting dan sangat menentukan. Selain
menunjang pelayanan imunisasi juga menjadi dasar untuk membuat
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.
Penginputan data pemakaian vaksin didapat dari data mentah
dari laporan tiap puskesmas perbulan, kebetulan penulis menginput
data pada bulan Juli 2018. Tiap puskesmas melaporkan data imunisasi
dalam bentuk hardfile yang dikirimkan ke pemegang program
imunisasi di DKK Semarang, hal ini membuat penginputan data
imunisasi ke software PWS dilakukan secara manual.
Gambar 4
Contoh Tampilan Input Data Pemakaian Vaksin per bulan
Data-data yang diinput meliputi BCG, Campak, Polio, DPT/HB Hib, DT,
HBIG, MR, TD, TT, IPV, ADS, dan safety box.
2. Pertemuann Refreshing Imunisasi bagi kader
Pertemuan Refreshing kader adalah kegiatan untuk merefresh kembali
pengetahuan kader tentang imunisasi. Rangkaian kegiatannya yaitu
pemaparan materi tentang Imunisasi Dasar Lengkap dan Lanjutan. Lalu
dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab terkait dengan masalah
Imunisasi Dasar Lengkap dan Lanjutan. Pelaksanaan Refreshing kader
yaitu pada tanggal 28-29 Juni 2018 dan 19 Juli 2018.
3. Pembuatan Laporan Hasil Pertemuan Refreshing Imunisasi Kader
Pembuatan laporan hasil yaitu sesuai dengan kegiatan yang telah
dilakukan yaitu berupa proses kegiatan dari paparan materi hingga
diskusi tanya jawab dan output dari kegiatan adalah peserta dapat
memahami pentingnya imunisasi dasar lengkap dan lanjutan, serta
reaksi tubuh setelah diberikan imunisasi tersebut. Pertemuan
Refreshing Kader juga dapat memberikan gambaran komunitas-
komunitas tertentu yang menolak vaksin melalui peran kader.
4. Mengikuti PWS Imunisasi di Puskesmas
a. Surveilans PD3I
1. Penemuan Kasus AFP
Selama magang penulis juga berkesempatan untuk melakukan PE AFP
di lebdosari. PE AFP dilakukan bersama Puskesmas Lebdosari dan
dilakukan pengambilan spesimen tinja untuk dikirimkan ke
laboratorium Biofarma Bandung. Form Pelacakan Kasus AFP berisi
tentang :
NO.EPID
Tanggal laporan diterima
Tanggal Pelacakan
Identitas Penderita
Riwayat Sakit
Gejala/Tanda
Riwayat Kontak
Status Imunisasi Polio
Pengumpulan Spesimen
Petugas Pelacak
Hasil Pemeriksaan kasus AFP atau bukan
2. Pembuatan Formulir Permintaan Pemeriksaan Spesimen dan
Persiapan Pengiriman Spesimen
Blangko spesimen digunakan sebagai formulir permintaan pemeriksaan
spesimen tinja. Formulir tersebut berisi nomor Epid, tanggal
pengiriman spesimen, dan kondisi spesimen waktu diterima.
Pengiriman spesimen tinja dimasukkan kedalam box dan dilengkapi
dengan coolpad agar spesimen tidak rusak selama proses pengiriman.