18E10023
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan
18E10023
2021
i
NIM : 18E10023
ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambil ahlian tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah
ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Ns. Ni Kadek Sriasih, S.Kep.,M.Kep., Sp.An. Ns. I Gede Satria Astawa, S.Kep., M.Kes.
NIDN. NIDN. 0829067601
ii
MOTTO
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Ni Luh Wahyuni Ulandari, NIM 18E10023
Maret 2021.
Ns. Ni Kadek Sriasih, S.Kep.,M.Kep., Sp.An. Ns. I Gede Satria Astawa, S.Kep., M.Kes
NIDN. NIDN. 0829067601
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Ni Luh Wahyuni Ulandari dengan judul
Dewan Penguji
Mengetahui,
Ketua
NIDN. 0823067802
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
pengarahan, masukan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga kasus ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk ini melalui kesempatan ini penulis
1. Bapak I Gede Putu darma Suyasa, S.Kp, M.Ng., PhD., selaku Rektor
ITEKES Bali beserta staf yang telah memberikan izin dan petunjuk
2. Ibu Ns. NLP Dina Susanti, S.Kep., M.Kep., selaku Wakil Rektor 1
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep., S.Pd., MNS., selaku Wakil
4. Ibu Ida Ayu Lisandari, SE, MM., selaku Sekretaris ITEKES Bali yang
8. Bapak , Ibu, Adik, Sahabat Teman – teman dan keluarga tercint yang
Pendidikan.
Penulis menyadari laporan kasus ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
vii
membangun dari semua pihak, guna kesempurnaan laporan kasus ini. Akhir kata
penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
viii
ABSTRAK
Metode: Metode yang digunakan yaitu metode studi kasus. Metode pengumpulan
data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, pemeriksaann fisik, dan studi
dokumentasi.
Hasil:
Kesimpulan:
ix
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF Grade I),
Hipertermi
x
DAFTAR ISI
MOTTO...................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK............................................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Fokus Studi.................................................................................................39
xi
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit yang disebabkan oleh vector nyamuk aedes aegypti ini bisa
berkembang biak dengan kelembaban suhu antara 28-32°C, sehingga hal ini
dapat membantu nyamuk aedes bertahan hidup dengan jangka waktu yang
Semakin banyak jumlah populasi manusia maka peluang tergigit oleh nyamuk
Aedes aegypti juga akan lebih tinggi. (Pongsilurang, Sapulette, & Wulan
2015).
disebabkan oleh satu dari 4 virus dengue berbeda dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk terutama nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang
bisa ditemui atau dijumpai didaerah tropis maupun daerah subtropis. (Vyas,
2013).
yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri
2
mencatat kejadian demam pada anak pada tahun 2013 diseluruh dunia
terdapat kurang lebih 18-34 juta anak yang mengalami penyakit demam yang
yang sangat cepat .Frekuensi kejadian demam akibat virus nyamuk aedes
akibat Dengue Haemorrhagic Fever pada tahun 2018 berjumlah 65.602 kasus,
dengan jumlah kematian sebanyak 467 orang. Jumlah tersebut menurun dari
tahun sebelumnya dibandingkan tahun 2017, yaitu dari 26,10 menjadi 24,75
tahun sebelumnya tidak terlalu tinggi yaitu 0,72% pada tahun 2017, menjadi
Indonesia yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang belum dapat
sepanjang tahun dan menyerang seluruh kelompok umur dan juga penyakit
pada tahun 2012 Provinsi Bali menduduki peringkat pertama kejadian akibat
di pulau bali tahun 2017 begitu cepat. Angka kematian terbanyak berada pada
kabupaten Badung dan Denpasar dengan jumlah kasus tertinggi sebanyak 920
Udayana dari bulan Januari-Maret 2021, terhitung pasien yang dirawat inap di
Ruang Sandat Rumah Sakit Angkatan Darat Tk.II Udayana dari data yang
kesehatan masih tergolong sangat rendah. Hal ini memicu gagalnya target
Haemorrhagic Fever.
awal yang dapat ditemui dari penyakit Dengue Haemorrhagic Fever dan akan
menurun setelah 3 hari serta dapat meningkat kembali pada hari ke-7.
optimal serta gejala klinis yang semakin berat, maka hal ini akan mengarah
kesehatan hingga saat ini . Sehingga hal ini merupakan tantangan tersendiri
Haemorrhagic Fever.
yang cukup tinggi serta dampak yang ditimbulkan dari penyakit Dengue
harapan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan manfaat pada pasien dalam
B. Rumusan Masalah
II Udayana?
Adapun tujuan penulisan dalam karya tulis ilmiah ini adalah tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
1. Manfaat Teoritis
7
2. Manfaat Praktis
a. Perawat
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi atau
dhf.
c. Institusi
Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan sebagai masukan
d. Rumah Sakit
Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi
e. Penulis
8
TINJAUAN PUSTAKA
makanan dan oksigen dari tractus distivus dari paru-paru ke sela-sela tubuh.
metabolisme dari sel -sel ginjal, paru-paru dan kulit merupakan tempat
a. Jantung
10
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalua dilihat dari bentuk dan susunannya
sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos
(pangkal jantung) dan disebut juga batu kordis. Disebelah bawak agak
runcing yang disebut apeks cordis. Letak jantung didalam rongga dada
sebelah depan, sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas
diafragma dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri antara kosa V dan VI dua
jari dibawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyut jantung
yang disebut iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan
b. Pembuluh Darah
1) Arteri
membawa darah arteri yang paling besar yang keluar dari ventrikelsinistra
yang biasa disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal
Arteri yang paling besar didalam tubuh yaitu aorta dan arteri pulmonalis,
2) Vena
membawa darah dari bagian alat-alat tubuh masuk kedalam jantung. Tentang
bentuk susunan dan juga pernafasan pembuluh darah yang menguasai vena
sama dengan pada arteri. Katup-katub pada vena kebanyakan terdiri dari dua
kelompok yang gunanya untuk mencegah darah agar tidak Kembali lagi.
Vena-vena yang berukuran besar diantaranya adalah vena kava dan vena
pulmonalis. Vena ini juga mempunyai cabang yang lebih kecil yang disebut
3) Kapiler
sangat halus. Diantaranya kira-kira 0,008 mm. Dindingnya terdiri dari suatu
lapisan endotel. Bagian tubuh yang tidak terdapat kapiler yaitu rambut, kuku,
sel-sel jaringan. Oleh karena itu, dindingnya sangan tipis maka plasma dan
c. Fisiologi Kardiovaskuler
Darah adalah jaringan cair dan terdiri dari dua bagian-bagian cair yang
disebut plasma dan bagian padat disebut sel darah. Warna merah pada darah
warnanya adalah merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan
nafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran metabolism
didalam tubuh. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah
sebanyak kira-kira 1/3 dari berat badan atau kira-kira 4 sampai 5 liter. Keadaan
jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur,
tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaran
tubuh. Adapun proses pembentukan sel darah tiga tempat yaitu tulang, hepar,
dan limpa.
a. Definisi
diatesis hemoragik.
2010).
13
(WHO,2014).
1. Klasifikasi
Lestari (2016):
b. Patofisiologi
1) Etiologi
2) Proses terjadi
(Aryu, 2010).
3) Manifestasi Klinis
c) Terjadi renjatan/tidak.
kurang)
16
4) Komplikasi
1) Pendarahan luas
3) Penurunan kesadaran
4) Pendarahan otak
c. Pemeriksaan Diagnostik
2013)
a. Darah lengkap
1) Eritosit
2) Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta – 6,1 juta
3) Hemoglobin
4) Trombosit
5) Hematokrit
6) Leukosit
b. Kimia darah
2) SGOT/SGPT meningkat
3) Ph darah meningkat
d. Penatalaksanaan Medis
1) Medis
24 jam.
terjadi infeksi.
hematokrit.
(2) Jenis minuman: air putih, the manis, sirup, jus buah,
susu.
(2) Periksa HGB, HCT, trombosit tiap 6-12 jam, jika HCT
Setelah itu monitor tanda vital/ nilai HCT dan trombosit tiap 6 jam. Jika
kuat, tekanan darah stabil, diuresis cukup (12m/kg BB/jam), HCT turun
(2 kali pemeriksaan)
ml/kgBB/jam
4) Setelah itu IVFD di stop pada 24-48 jam, bila tanda vital/HCT stabil,
diuresis cukup.
pernafasan dan HCT naik maka segera diberikan koloid 20-30 ml/kg
ml/kgBB.
maka segera diberikan koloid 0-30 ml/kg BB dan jika HCT menurun
menit).
21
sudah teratasi.
cairan intravena.
membaik, nadi teraba kuat, tekanan nadi >20 mmHg, tidak sesak napas
serta sianosis.
5) Kemudian cairan dan tetesan disesuaikan 10 ml/kg BB/ jam setelah itu
teratasi atau belum. Jika syok belum teratasi yang ditunjukkan dengan
penurunan HCT atau HCT tetap tinggi/ naik, maka berikan koloid 20
4) Masa-masa penyembuhan
TB/BB, alamat.
pekerjaan , alamat
b. Keluhan Utama
Alasan/ keluhan utama yang menonjol pada pasien DHF untuk datang
diare/konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri ulu hati
Riwayat apa saja yang pernah diderita pada dengue haemoragic fever,
anak bisa mengalami serangan ulang DHF dengan tipe virus yang lain.
g. Riwayat imunisasi
h. Riwayat Gizi
Status gizi anak yang menderita DHF dapat bervariasi. Semua anak
dengan status gizi baik maupun buruk dapat berisiko apabila terdapat
nutrisi yang baik serta adekuat anak dapat mengalami penurunan berat
i. Kondisi Lingkungan
kamar.
j. Pola Kebiasaan
terjadi hematuria.
e. Sistem integument
dingin, lembab
2) Kuku cyanosis/tidak
tulang.
e. Pemeriksaan Laboraturium
4) Ig D. dengue positif
hyponatremia.
darah.
ke ekstravaskular.
intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan
yang menurun.
darah (trombositopenia).
B. Perencanaan
Intervensi Rasional:
jam)
banyak.
e) Berikan antipiretik
mmHg)
Intervensi Rasional:
pengeluaran urine.
sakit kepala.
perfusi serebral.
elektrolit.
perdarahan.
untuk terapi.
kebutuhan.
jaringan.
mencari bantuan).
manajemen nyeri.
nyeri).
Intervensi Rasional:
pasien.
tenang.
pasien.
ekstravaskular
Intervensi Rasional:
tanda vital.
syok.
Intervensi Rasional:
baik.
kesadaran
mungkin.
lanjut.
nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang
menurun.
Intervensi Rasional:
yang mengatasinya.
hari.
(trombositopenia)
Intervensi Rasional:
lebih lanjut.
mungkin.
35
C. Pelaksanaan
mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, rencana intervensi yang
D. Evaluasi
hipertermi
a. Pengertian
efek yang permanen seperti kerusakan otak atau bahkan kematian. Secara
Pemajanan pada panas yang lama dan berlebihan juga mempunyai efek
panas dari permukaan suatu objek ke objek yang lain tanpa kontak diantara
keduanya. Satu objek lebih panas dari objek lain, makai a akan kehilangan
yang lain. Panas yang dipindahkan kemolekul yang suhunya lebih rendah,
perpindahan melalui cara konduksi ini tidak dapat terjadi tanpa adanya
bila direndam dalam air es selama waktu tertentu. Kehilangan panas tubuh
kompres hangat secara evaporasi. Karena panas dalam tubuh akan hilang
dilakukan pada 7 tempat yaitu pada kedua leher, kedua ketiak, kedua
lipatan paha dan kedua lutut bagian dalam karena pada tempat tersebut
maka suhu tubuh yang panas akan menurun. Kemudian sarankan keluarga
pasien untuk mengganti pakaian pasien dengan bahan yang lebih tipis
dikarenakan panas pada tubuh akan cepat menguap ke udara tanpa adanya
perpindahan panas tubuh karena kulit langsung kontak dengan air dingin
yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian
suhu tubuh. Kompres hangat merupakan salah satu solusi praktis untuk
Penurunan suhu tubuh akan lebih efektif jika diberikan dan diiringi dengan
dahi mempunyai efek dalam menurunkan suhu tubuh pasien yang demam.
sampai 0,2 °C, jika diberikan bersamaan dengan kompres hangat dapat
C. Fokus Studi
diatas batas normal 36-37oC, yang diderita pada pasien anak di Ruang
dengan cara kompres hangat secara evaporasi. Panas dalam tubuh akan
hilang dengan cara penguapan melalui kulit, karena kompres hangat dapat
dilakukan pada 7 tempat yaitu pada kedua leher, kedua ketiak, kedua
lipatan paha dan kedua lutut bagian dalam karena pada tempat tersebut
Denpasar.
1. Analisi data
2. Meredukasi data
nilai normal.
3. Penyajian data
44
4. Kesimpulan
1. Information sheet
sukarela.
4. Confidentiality (Kerahasiaan)
dialami pasien.
46
DAFTAR PUSTAKA
(2) (2016).
Carpeniti, L.J. (2014) Buku Saku Diagnosis Keperawatan. (Edisi 2). Jakarta :
ECG
2015.Diperoleh dari
https://www.diskes.baliprov.go.id/files/subdomain/diskes/Profil
%20Provinsi%20Bali/Tahun%2015/Bali_Profil_2015.pdf
Instalasi Rekam Medik. (2021). Data Jumlah Pasien Rawat Inap Dengan
Penyakit DHF di Ruang Sandat RSAD Tk.II Udayana. Data dari bulan
Medik.
Medika.
Ririh Yudhastuti & Muhammad Farid D.J. Gambaran Kasus Demam Berdarah
2017.
48
Lampiran 1
No Kegiatan Waktu
Januari 2021 Februari 2021 Maret 2021 April 2021 Mei 2021
I II II IV I II II IV I II III IV I II III IV I II III IV
I I
1 Pengundian kasus
2 Pengusulan tema
3 Penyusunan proposal
4 Pengumpulan proposal
5 Penyebaran proposal
6 Ujian proposal
7 Pelaksanaan studi
kasus
8 Penyusunan laporan
KTI
9 Pengumpulan KTI dan
penyebaran KTI
10 Ujian sidang KTI
49
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi partisipan)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
dengan Hipertermi”.
secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
sanksi apapun.
Denpasar, 2021
persetujuan
(…………………………………) (………………….……………)
Denpasar, 2021
50
Peneliti
NIM. 18E10023
51
Lampiran 3
LEMBAR KONSULTASI
(UTAMA/PENDAMPING)
13.00 wita
4. 16 Maret 2021 Memperbaiki penulisan pada BAB II dan
memperbaiki BAB III di bagian daftar
10.00 wita
pustaka
52
Mengetahui
Ketua Program Studi
Lampiran 4
Instrumen yang dipakai dalam pengambilan data pada pasien anak dengan
keperawatan, setelah itu pada saat pengkajian akan dianalisis sebagai bahan untuk