Anda di halaman 1dari 27

TUGAS AKHIR

PENELITIAN PENDIDIKAN
CONTOH PROPOSAL SEMINAR OLAHRAGA

DOSEN PEMBIMBING : Putu Nita Wijayanti S. Pd., M. Pd


Ardiah Juita S. Pd., M. Pd

Disusun Oleh :Muhammad Ridho


(1805124555)

KELAS : PKO 5A

UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
2020/2021
Judul
TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN FUTSAL SISWA
YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MAN 2
PEKANBARU

A. Latar Belakang
Olahraga merupakan bentuk upaya manusia yang diraih dan
dikembangkan untuk peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sasaran olahraga tidak hanya sekedar untuk mencari kesegaran jasmani
dan rohani, teteapi juga menumbuhkan rasa persatuan bangsa yang kokoh.
Selain itu kegiatan olahraga bisa membentuk perilaku, watak, kepribadian,
disiplin, dan sportifitas tinggi. Pembinaan olahraga merupakan bagian
yang tidak dapat terpisahkan dari pembinaan secara keseluruhan dan tidak
hanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas fisik masyarakat saja. Tetapi
juga untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di dunia internasional
melalui event-event atau pertandingan. Sehubungan dengan halitu
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang tentang Sietem
Keolahragaan Nasional No. 3 tahun 2005 yang menjelaskan “Pembinaan
danPembangunan Keolahragaan Nasional dapat menjamin pemerataan
akses terhadap olahraga, selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan dan
kebugaran, meningkatkan prestasi, memberikan manajemen keolahragaan
yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan nasional dan
global.
Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Olahraga Kesehatan
merupakan bagian penting dalam proses pendidikan dan Pendidikan
Jasmani Olahraga Kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat di
pisahkan dari pendidikan umum. Artinya, melalui Pendidikan Jasmani
Olahraga Kesehatan yang diarahkan dengan baik maka siswa dapat
mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu
senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan
hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan
fisik dan mentalnya.
Program pembelajaran di Indonesia terdapat tiga program, yaitu :
program intrakurikuler, kokurikuler, dan program ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler adalah program pengajaran yang tersusun berupa
label mata pelajaran, penjatahan waktu, dan penyebarannya di setiap kelas
dan satuan pelajaran. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan di luar jam
pelajaran biasa, yang bertujuan agar siswa lebih memperdalam dan lebih
menghayati apa yang dipelajari pada kegiatan intrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa atau universitas di
luar jam belajar kurikulum standar.Berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (SK Dirjen Dikdasmen) Nomor :
226/C/Kep/O1992 dirumuskan bahwa, ekstrakurikuler adalah kegiatan
diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, yang dilakukan
baik di sekolah ataupun di luar sekolah, dengan tujuan untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengetahui hubungan
antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi
upaya pembinaan manusia seutuhnya.
Futsal merupakan salah satu olahraga yang sekarang ini banyak
diminati oleh berbagai lapisan masyarakat, baik anak-anak, remaja,dan
bahkan orang dewasa. Permainan ini mudah dimainkan oleh siapa saja,
permainan ini bisa dilakukan di dalam dan di luar ruangan dengan
membutuhkan ukuran yang tidak terlalu besar. Olahraga ini sangat jauh
berkembang pesat di Indonesia dan terutama Pekanbaru, terbukti dengan
adanya event-eventturnamen futsal yang diselenggarakan di Pekanbaru
antar pelajar dan klub-klub futsal seperti : Pocari Sweat Futsal
Championship, Hydro Coco, Specs, dan turnamen yang diadakan oleh
perguruan tinggi lainnya. Tidak hanya dikalangan mahasiswa saja, kini
futsal telah mempengaruhi kalangan pelajar salah satunya siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Terbukti dengan banyaknya kini sekolah yang
mengadakan ekstrakurikuler futsal.
Fokus utama program latihan yang dirancang pelatih MAN 2
Pekanbaru terletak pada keterampilan dasar pemain, karena kemampuan
dasar ini sangat menunjang permainan yang baik dan terkonsep dengan
baik. Sudrajat dalam Usli Lingling, dkk (2008:38) menjelaskan
keterampilan dasar/teknik dasar adalah keterampilan-keterampilan pokok
yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Sedangkan menurut
Luxbacher dalam Usli Lingling, dkk (2008:38) menjelaskan teknik dasar
adalah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal
tersebut seseorang dapat bermain baik atau berlatih secara terarah.
Permainan futsal sangat mengandalkan kemampuan teknik dasar
yang tinggi dari masing-masing pemain tanpaterkecuali. Teknik individu
digabungkan secarakolektif untukmenjalankan sebuah taktik dan strategi
yang terlatih dan terkonsep. Justinus Lhaksana (2011:29) menjelaskan
bahwa ada lima teknik dasar bermain futsal yaitu, teknik dasar
mengumpan (passing), menahan bola (control), mengumpan lambung
(chipping), menggiring bola (dribbling), menembak bola (shooting).
Kelima teknik dasar ini merupakan yang paling umum dan sering terjadi
saat kita bermain futsal, untuk itu seorang pemain futsal harus memiliki
teknik dasar yang baik.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara yang penulis lakukan
dapat dipastikan bahwa pelatih ekstrakurikuler futsal di MAN 2 Pekanbaru
belum mempunyai data perkembangan tingkat keterampilan futsal
disekolah, kaitan teknik dasar terhadap penurunan prestasi di MAN 2
Pekanbaru dan sebagaiacuan seberapa tinggi perkembangan yang dialami
dari proses latihan yang telah diberikan. Berdasarkan uraian tersebut maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat
Keterampilan Dasar Bermain Futsal pada siswa yang mengikuti
Ekstrakurikuler Futsal di MAN 2 Pekanbaru.”

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini
adalah : Bagaimana tingkat keterampilan dasar bermain futsal pada siswa
yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di MAN 2 Pekanbaru ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat
keterampilan dasar bermain futsal pada siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler futsal di MAN 2 Pekanbaru.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ditetapkan
diatas maka hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1. Sebagai salah satu persyaratan bagi peneliti dalam
menyelesaikan tugas akhir perkuliahan dan mendapat gelar
sarjana pendidikan (SI) pada Jurusan Pendidikan Olahraga
Program Studi Penjeaskesrek Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau.
2. Sebagai gambaran mengenai hasil yang dicapai dari proses
latihan yang telah dilakukan.
3. Sebagai acuan untuk perbaikan dan peningkatan latihan
selanjutnya.
4. Sebagai bahan bacaan atau referensi pada pelatih-pelatih futsal
5. Sebagai pengetahuan tentang futsal.

E. Definisi Operasional

Mengumpan (passing) adalah teknik mengoper/menendang bola


kepada kawan dengan tujuan untuk menciptakan permainan yang baik dan
mencetak gol.Menahan Bola (control) adalah teknik menahan atau
menguasai bola yang datang dengan menggunakan telapak kaki
(sole)dengan tujuan agar bola tidak mudah direbut oleh
lawan.Mengumpan Lambung (Chipping) adalah teknik
mengoper/menendang bola kepada kawan dengan menggunakan bagian
atas ujung sepatu mengenai bagian bawah bola dan menciptakan bola
lambung.Menggiring Bola (Dribbling) adalah teknik membawa bola
dengan menggunakan kaki bagian dalam, telapak kaki (sole), maupun
bagian luar, dengan tujuan melewati lawan, menciptakan peluang dan
mencetak gol ke gawang lawan.Menembak Bola (Shooting) adalah teknik
menendang bola ke gawang dengan menggunakan kaki bagian dalam,
punggung kaki, bagian luar, dan ujung kaki menciptakan bola yang cepat
dan keras dengan tujuan mencetak gol. Menyundul Bola (Heading) adalah
teknik mengoper kepada kawan atau mencetak gol ke gawang lawan
dengan kepala.

Tes FIK Jogja futsal merupakan suatu tes keterampilan dasar yang
disusun oleh dosen yang mengabdi di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Menurut Agus Susworo Dwi
Mahendro, dkk (2009: 152) “tes ini disusun untuk mengukur keterampilan
dasar bermain futsal seperti passing, controlling, chipping, dribbling, dan
shooting. Keterampilan tersebut mengabaikan keterampilan khusus bagi
penjaga gawang, karena diasumsikan sebagai pemain spesifik, bukan
pemain secara umum”. Keterampilan yang diukur dalam Tes Futsal FIK
Jogja ini dilihat dari kecepatan dan ketepatan seorang pemain dalam
menampilkan keterampilan yang disebutkan di atas.

F. Kajian Teoritis
1. Hakekat Permainan Futsal

Permainan futsal merupakan permainanolahraga yang mengalami


perkembanganpesat diIndonesia. Hal ini dapat dilihat dari maraknya
turnamen futsal yang diselenggarakan baik dalam tingkat umum,
mahasiswa, mapun tingkat sekolah menengah. Futsal berasal dari bahasa
Spanyol yaitu, futbol sala yang berarti sepak bola ruangan.

Menurut Timo Scheunemann (2011:114) futsal merupakan


permainan beregu yang terdiri 12 pemain dalam satu tim, dengan lima
pemain utama dan tujuh pemain cadangan. Ketujuh pemain cadangan
tersebut diperbolehkan keluar masuk lapangan tanpa harus mengehentikan
permainan (flying substitution). Menurut Justinus Lhaksana (2011:5),
futsal merupakan olahraga sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan
dan pemain harus bermain lebih akurat dalam hal teknik dasar.
Futsalmerupakan permainan invasi (invasion games) yang dimainkan di
lapangan yang relatif lebih kecil dan membutuhkan kecepatan serta
keakuratan tinggi dalam menciptakan banyak gol untuk memenangkan
suatu pertandingan. Adapun hal-hal yang meliputi futsal adalah :

a. Sejarah Futsal

Permainan Futsal dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada


tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian
di seluruh Amerika Selatan, terutama di Brasil. Kejuaraan futsal pertama
diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya bergabung
dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir
dengan Brasil di posisi pertama. Pertandingan futsal internasional pertama
diadakan di Amerika pada Desember1985, di Universitas Negeri Sonoma
di Rohnert Park, California. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal
dunia, permainan ini sekarang dimainkan dibawah perlindungan
FederationInternationale de Football Assosiaciationdi seluruh dunia,dari
Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia,dan
Oseania.

Padatahun 2002 olahraga futsal merambah keIndonesia, dengan


cepat mendapat tempat di hati pecinta sepak bola. Di tahun yang sama
indonesia telah berhasil menyelenggarakan Kejuaraan Futsal Asia di
Jakarta. Pada saat itulah lahir timnas Futsal Indonesia yang pertama kali
masih di huni oleh pemain sepak bola dari klub liga indonesia. Prestasi
Indonesia sudah mulai muncul di wilayah Asia dan sering menjadi pesaing
kuat turnamen tingkat Asia Tenggara, di Asia ini belum cukup kuat untuk
menjadi juara, salah satu tim terkuat di Asia Tenggara adalah Thailand.
Piala dunia futsal 2012 adalah ajang terakbar yang pernah digelar oleh
Thailand semenjak mereka mengikuti kompetisi futsal, namun futsalmasih
kokoh untuk negara Amerika latin yang menjadi juara pada event
internasional ini, Brazil adalah negara yang paling sering menjadi juara
dan kedua adalah Spanyol.

b. Teknik Dasar Futsal

Menurut Justinus Lhaksana (2011:29), teknik dasar bermain futsal


terbagi menjadi berbagai macam seperti, mengumpan (passing), menahan
bola (control), mengumpan lambung (chipping), menggiring bola
(dribbling), menembak bola (shooting). Berikut ini akan dijelaskan
gerakan keterampilan teknik dasar futsal yang sering digunakan dalam
situasi permainan :

1) Teknik Dasar Mengumpan (passing)

Passing merupakan salah satu teknik dasar permainan futsal yang


sangat dibutuhkan setiap pemain. Dalam permainan futsal dibutuhkan
passing yang baik dan berkualitas. Hal ini disebabkan dalam permainan
futsal hampir sepanjang permainannya diisi oleh passing. “pergerakan
pemain yang terus menerus menyebabkan pemain harus terus melakukan
passing” (Murhananto, 2008:2). Menurut Agus Susworo, Saryono dan
Yudanto (2009:149), passing merupakan teknik dasar yang paling banyak
dilakukan sepanjang permainan, dibandingkan teknik dasar yang lain.

Untuk menguasai keterampilan passing, diperlukan penguasaan


gerakan sehingga sasaran yang diinginkan tercapai. Teknik dalam
melakukan passing (Justinus Lhaksana, 2011:30) :

a) Tempatkan kaki tumpu di samping bola, bukan kaki yang


melakukan passing.
b) Gunakan kaki bagian dalam untuk melakukan passing.
c) Kunci atau kuatkan tumit agar saat bersentuhan dengan bola
lebih kuat.
d) Kaki dalam dari atas diarahkan ketengah bola (jantung) dan
ditekan ke bawah agar bola tidak melambung.
e) Teruskan dengan gerakan lanjutan, yaitu setelah sentuhan
dengan bola saat melakukan passing, ayunan kaki jangan
dihentikan.
Gambar 1.1 :Teknik Dasar Mengumpan (Justinus Lhaksana, 2011:30)

2) Teknik Dasar Menahan Bola (control)

Kemampuan teknik dasar menahan bola (control) merupakan


kemampuan pemain saat menerima bola, kemudian berusaha menguasai
bola saat pemain tersebut akan melakukan gerakan selanjutnya (Agus
Susworo, dkk, 2009:150). “tujuan menerima/menghentikan bola adalah
untuk mengontrol bola yang termasuk di dalamnya untuk mengatur tempo
permainan, mengalihkan laju permainan dan mempermudah passing”
(Asmar Jaya, 2008:64). Dengan permukaan lapangan yang rata, bola akan
bergerak dengan sangat cepat sehingga para pemain harus dapat
mengontrol bola dengan baik. Apabila menahan bola jauh, bola akan
direbut oleh lawan karena lapangan yang tidak besar.

Teknik melakukan control (Justinus Lhaksana, 2011:31) :

a) Selalu lihat dan jaga keseimbangan pada saat datangnya bola.


b) Sentuh atau tahan bola dengan menggunakan telapak kaki
(sole), agara bolanya diam tidak bergerak dan mudah dikuasai.
Gambar 1.2 :Teknik Dasar Menahan Bola (control), (Justinus Lhaksana,
2011:31)

3) Teknik Dasar Mengumpan Lambung (chipping)

Chipping ini sering dilakukan dalam futsal untuk mengumpan bola


dibelakang lawan atau dalam situasi lawan bertahan satu lawan satu
(Justinus Lhaksana, 2011:32). Chipping merupakan teknik mengumpan
bola kepada teman yang berada di belakang lawan dengan mengangkat
bola dengan menggunakan ujung sepatu sehingga bola naik melewati atas
kepala lawan dan pergerakan bola melambung seperti membentuk
parabola.

Teknik dalam melakukan chpping (Justinus Lhaksana, 2011:32) :

a) Tempatkan kaki tumpuan berada disamping bola, bukan kaki


yang melakukan chipping.
b) Gunakan ujung sepatu yang diarahkan kebagian bawah bola
agar bola naik atau melambung.
c) Teruskan dengan gerakan lanjutan, setelah sentuhan dengan
bola dalam melakukan chipping, ayunan kaki jangan
dihentikan.
Gambar 1.3 : Teknik dasar Chipping (Justinus Lhaksana, 2011:32)

4) Teknik Dasar Menggiring Bola (dribbling)

Permainan futsal akan menjadi lebih menarik ketika seorang


pemain mampu menguasai bola dengan baik dan melewati beberapa lawan
dengan teknik menggiring yang baik. Menurut Justinus Lhaksana
(2011:33), dribbling merupakan kemampuan yang dimiliki setiap pemain
dalam menguasai bola sebelum diberikan kepada teman satu tim untuk
menciptakan peluang dalam mencetak gol.

Teknik dalam melakukan dribbling (Justinus Lhaksana, 2011:33) :

a) Kuasai bola dan jaga jarak dengan lawan.


b) Jaga keseimbangan badan saat dribbling.
c) Fokuskan pandangan setiap kali bersentuhan dengan bola.
d) Sentuhan bola dapat menggunakan telapak kaki (sole) secara
berkesinambungan atau dengan kaki bagian luar.

Gambar 1.4 : Teknik Dasar Dribbling (Justinus Lhaksana, 2011:33)


5) Teknik Dasar Menembak Bola (shooting)

Menurut Agus Susworo DM (2009: 150) “Shooting adalah


tendangan ke daerah gawang untuk menciptakan gol. Shooting mempunyai
ciri khas laju bola yang sangat cepat dan keras serta sulit di antisipasi oleh
penjaga gawang. Namun, shooting yang baikharus memadukan antara
kekuatan dan akurasi tembakan. Menurut Justinus Lhaksana (2011:34),
shooting merupakan cara untuk menciptakan gol dan memenangkan
pertandingan. Shooting dalam permainan futsal terbagi menjadi dua teknik
yaitu, shooting menggunakan punggung kaki dan shooting menggunakan
ujung kaki (Justinus Lhaksana, 2011: 39-40) :

a) Teknik menendang bola dengan punggung kaki


1. Tempatkan kaki di samping bola dengan jari-jari lurus
menghadap arah gawang, bukan kaki yang untuk
menendang.
2. Gunakan punggung kaki untuk melakukan shooting.
Konsentrasikan pandangan ke arah bola tepat di tengah-
tengah bola pada saat punggung kaki menyentuh bola.
3. Kunci atau kuatkan tumit agar sentuhan dengan bola lebih
kuat.

Gambar 1.5 : Teknik Dasar Menendang Bola dengan Punggung Kaki


(Justinus Lhaksana, 2011: 34)

b) Teknik menendang bola dengan ujung kaki


1. Posisi badan agak condong ke depan. Apabila badan tidak
dicondongkan, kemungkinan besar perkenaan bola bagian
bawah dan bola akan melambung tinggi.
2. Kunci atau kuatkan tumit agar sentuhan dengan bola lebih
kuat.
3. Padasaat melakukan shooting konsentrasikan pandangan ke
arah bola tepat di tengah-tengah bola saat ujung kaki atau
ujung sepatu menyentuh bola.
4. Teruskan dengan gerakan lanjutan, setelah sentuhan dengan
bola dalam melakukan shooting, ayunnan kaki jangan
dihentikan.

Gambar 1.6 : Teknik Dasar Menendang Bola dengan Ujung Kaki (Justinus
Lhaksana, 2011 : 35)

6) Teknik Dasar Menyundul Bola (Heading)

Menurut John D. Tenang, (2008: 85-86) Teknik menyundul bola


(Heading) adalah,tidak begitu sulit untuk mengontrol bola dengan kaki
atau menahan bola dengan paha. Namun, tidak mudah untuk mengontrol
bola dengan kepala. Mereka yang tahu tentang sepakbola, tentu
mengetahui bahwa sundulan merupakan salah satu skill paling penting
dalam suatu permainan.Teknik menyundul bola pada permainan futsal
sama dengan teknik yangdilakukan dalam permainan sepakbola, namun
dalam permainan futsal teknikmenundul bola (heading) jarang diterapkan.
Adapun teknik menyundul bola sebagai berikut :
a. Pemain harus menyadari bahwa akan menyundul bola bukan
bolamenabrak mereka.
b. Pemain harus diajarkan cara yang benar dalam menyundul
bola, denganmenggunakan dahi, bukan ubun-ubun kepala.
c. Satu-satunya cara untuk memastikan bola disundul dengan
menggunakandahi adalah tetap membuka mata. Itu yang
penting dalam melakukansundulan.
d. Pemain harus merapatkan gigi (hindari menggigit lidah),
mengencangkanotot leher dengan menempatkan posisi kepala
dengan benar. Ini akanmembantu sundulan lebih akurat dan
tajam.

Gamba
r 1.7 : Teknik Dasar Menyundul Bola (Heading).

c. Peraturan Futsal

Dalam peraturan futsal membutuhkan kriteria lapangan tertentu


yaitu dengan standar nya. Menurut Justinus Lhaksana (2011 : 11) kriteria
nya sebagai berikut :

1) Ukuran : panjang 25-42 m x lebar 15-25 m.


2) Garis Batas : selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis
gawang di ujung-ujung, dan garis melintang di tengah
lapangan.
3) Lingkaran tengah : berdiameter 6 m.
4) Daerah Penalti : busur berukuran 6 m dari setiap pos.
5) Garis penalti : 6 m dari titik tengah garis gawang.
6) Garis penalti kedua : 12 m dari titik tengah garis gawang.
7) Zona pergantian : daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah
lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan.
8) Gawang : tinggi 2 m x lebar 3 m.

Gambar 1.8 : Lapangan Futsal (Justinus Lhaksana, 2011 :


10)

Adapun bola yang digunakan dalam permainan futsal berbeda


dengan sepak bola, adapun ketentuannya sebagai berikut :

a. Ukuran : nomor 4
b. Keliling : 62-64 cm.
c. Berat : 390-430 gram.
d. Lambungan : 55-65 cm pada pantulan pertama.
e. Bahan : kulit atau bahan yang cocok lainnya (tidak berbahaya).

Gambar 1.9 : Bola Futsal

Dalam permainan futsal dengan menyesuaikan ukuran lapangan,


maka dalam futsal hanya menggunakan jumlah pemain sebagai berikut:
1) Jumlah pemain maksimal dalam memulai pertandingan adalah
lima pemain dengan salah satunya penjaga gawang.
2) Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan adalah
dua pemain dengan salah satunya penjaga gawang.
3) Jumlah pemain cadangan maksimal 7 orang.
4) Jumlah wasit 2 orang.
5) Tidak ada hakim garis.
6) Pergantian pemain tidak terbatas.
7) Metode pergantian : “pergantian melayang” (semua pemain i
penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan
kapan saja, pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan
jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit).

Adapun juga perlengkapan untuk para pemain futsal sebelum


melakukan permainan ini adalah sebagai berikut:

a. Kaos bernomor punggung.


b. Celana pendek.
c. Kaos kaki panjang.
d. Pelindung lutut.
e. Sepatu dengan sole karet.

Sesuai dengan aturan yang berbeda dengan sepak bola besar lama
pertandingan permainan futsal juga lebih pendek, sebagai berikut :

1) Lama waktu pertandingan : 2 x 20 menit.


2) Lama istirahat : 10 menit.
3) Lama perpanjangan waktu : 2 x 10 menit.
4) Adu penalti jika jumlah gol kedua tim sama imbang saat
perpanjangan waktu selesai.
5) Time-out : 1 kali per tim per babak, tidak ada dalam waktu
tambahan.
6) Waktu pergantian babak maksimal 10 menit.

4. Penelitian yang Relevan


a. Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Yoga Dwi Sumantoro Pamungkas (2013) berjudul :
Tingkat Keterampilan Bermain Futsal Peserta Ekstrakurikuler
Futsal di SMK dan SMAYayasan Piri Daerah Istimewa
Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan
teknik tes dan pengukuran. Populasi penelitian ini adalah siswa
peserta ekstrakurikuler futsalSMK dan SMA Yayasan Piri Daerah
Istimewa Yogyakarta.Adapun teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel
yang digunakan sebanyak 52 siswa. Hasil penelitian survei tingkat
keterampilan bermain futsal padapeserta ekstrakurikuler
futsalSMK dan SMA Yayasan Piri Daerah Istimewa
Yogyakartaadalah 0 siswa (0%) dinyatakan “baik sekali”, 15 siswa
(28.8%) dinyatakan “baik”, 26 siswa (50,0%) dinyatakan “cukup”,
5 siswa (9,6%) dinyatakan “kurang”, 6 siswa (11,5%) dinyatakan
“kurang sekali”.
b. Anbar Mailani (2016) yang berjudul “Tingkat Keterampilan
Bermain Futsal Peserta Didik Putra Yang Mengikuti
Ekstrakurikuler Di SMA Imogiri Bantul”.Metode yang digunakan
adalah metode survei dengan teknik tes dan pengukuran. Populasi
penelitian ini adalah siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMA
Imogiri Bantul. Adapun teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel
yang digunakan sebanyak 20 siswa. Hasil penelitian survei tingkat
keterampilan bermain futsal pada peserta ekstrakurikuler futsal
SMA Imogiri Bantul adalah 2 siswa (10%) dinyatakan “baik
sekali”, 5 siswa (25%) dinyatakan “baik”, 6 siswa (35%)
dinyatakan “cukup”, 5 siswa (25%) dinyatakan “kurang”, 1 siswa
(5%) dinyatakan “kurang sekali”.

G. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu
a. Tempat
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada Lapangan Serba
Guna MAN 2 Pekanbaru, Jl. Diponegoro No. 55, Kelurahan Cinta Raja,
Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Riau 28131

b. Waktu

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan setelah ujian proposal


dan izin untuk melaksanakan penelitian.

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan


metode survei, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes
dan pengukuran. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan gejala,
fenomena atau peristiwa tertentu, tanpa pengujian hipotesis (Ali Maksum,
2012 : 68).

3. Populasi dan Sampel


a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek


yang mempunyai kualitas dankarakteristik tertentu yang ditetapkan
peneliti untukdipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2012
: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa peserta
ekstrakurikuler futsal di MAN 2 Pekanbaru yang berjumlah 20 orang.

b. Sampel

Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi


tersebut (Sugiyono, 2012 : 118). Sampel yang baik harus sejauh mungkin
menggambarkan populasi (representative). Artinya, ciri dan sifat anggota
sampel mencerminkan ciri dan sifat populasi. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling atau sampel
bersyarat. Teknik ini merupakan pengambilan sampel yang ciri dan
karakteristiknya sudah diketahui terlebih dahulu berdasarkan ciri atau sifat
populasi. Jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di MAN 2
Pekanbaru berjumlah 20 orang, namun yang dapat diikutsertakan sebagai
subjek penelitian hanya siswa yang dikategorikan memiliki kehadiran
lebih dari 75% selama tahun ajaran 2019-2020.

Subjek tersebut telah mendapat rujukan dari pelatih sebagai


informan dengan berdasarkan berbagai kriteria dan yang tercatat aktif
mengikuti latihan sebanyak 14 siswa. Subjek penelitian ini adalah untuk
kelas X, XI, dan XII karena keaktifan masih menyeluruh untuk peserta
didik yang mengikuti ekstrakurikuler dan untuk kelas X, dan XI sebagai
bahan pertimbngan pelatih ke depannya dalam pembentukan tim.

4. Data dan Instrumen

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk


mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2012 :
147-148). Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah
dengan menggunakan tes keterampilan bermain futsal (Tes Futsal FIK
Jogja). Tes tersebut memiliki validitas sebesar 0.67, realibilitas 0.69, dan
objektifitas 0.54. Tes yang disusun untuk mengukur keterampilan dasar
bermain futsal meliputi : passing, control, dribbling, chipping, dan
shooting.

Tabel 1. Rangkuman Hasil Perhitungan Validitas, Reliabilitas dan


Objektivitas

Koef. Korelasi P P tabel (dk:16) Kesimpulan


hitung Taraf 5% Taraf 1%
0,67 0,51 0,61 Valid
0,69 0,51 0,67 Reliable
0,54 0,51 0,67 Objekpadataraf 5%

Dengan demikian validitas tes sebesar 0,6666 dengan estimasi


criteria berupa expect jugement oleh 3 orang yaitu Agus Susworo Dwi
Marhaendro, Saryono dan Yudanto. Reliabiltas tes sebesar 0,6911 dengan
derajat stabilitas antara pelaksanaan tes kesempatan pertama dengan
kesempatan kedua. “Objektifitas tes sebesar 0,5444 dengan derajat
konsistensi antara ketiga ahli” (Agus Susworo Dwi Marhaendro, dkk
2009).

Tes keterampilan teknik dasar bermain futsal dengan “Tes Futsal


FIK Jogja” sebagai berikut :

a. Dribbling lurus sejauh 6 m.


b. Passing without controlling sebanyak 10 kali dengan jarak 2 m,
dribbling memutar 2 cones (satu cone memutar ke kiri,satu
cone memutar ke kanan).
c. Passing with controlling 10 kali dengan jarak 2,5 m(bergantian
kaki kanandankiri dengan melakukan controlling).
d. Shooting ke target gawang dengan 1kaki kanan dan 1dengan
kakikiri atau 5 bola yang disediakan.
e. Dribbling lurussejauh 5,5 m.

Menurut Agus Susworo Dwi Marhendro, dkk (2009 : 153) Untuk


melakukan tes tersebut maka dibutuhkan beberapa perlengkapan yaitu
sebagai berikut :

1. Lapangan dengan lantai rata berukuran 8 m x 13 m dibatasi


dengan lakban atau kapur, dengan 2 sisi tembok.
2. Gawang dengan lebar 3 m dan panjang 2 m.
3. Bola futsal 7 buah.
4. Cones 2 buah.
5. Stopwatch.

Adapun petunjuk pelaksanaan tes ini menurut Agus Susworo Dwi


Marhendro & Saryono (2012 : 11-12) sebagai berikut :

Pada aba-aba “siap”, peserta berdiri diluar kotak nomor 1 (pos 1)


dengan bola diletakkan pada kotak tersebut. Pada aba-aba “ya”, waktu
dijalankan dan peserta mulai melakukan dribbling bola lurus secepat
mungkin menuju kotak nomor 2(pos 2). Pada pos 2, peserta melakukan
passing without controlling ke tembok sebanyak 10 kali dengan jarak 2 m.
Setelah selesai melakukan passing tersebut, peserta menuju pos 3dengan
melakukan dribbling memutar (seolah-olah membentuk angka 8) melewati
coneyang telah disediakan. Sampai di pos 3, peserta melakukan passing
with controlling sebanyak 10 kali dengan menggunakan kaki kiri dan
kananb secara bergantian pada sisi tembok dengan jarak 2,5 m. Kaki kanan
ketembok sisi kiri, dan kaki kiri ketembok sisi kanan. Setelah melakukan
passing with controlling bola dihentikan di pos 3, dilanjutkan dengan
shooting ke gawang. Shooting ke gawang harus dilakukan dengan 1 kaki
kiri dan 1 kaki kanan dengan catatan bola harus masuk ke dalam gawang
dari kesempatan sebanyak 5 bola. Tetapi apabila belum dapat
memasukkan 2 bola, masih diberi kesempatan sampai dengan 5 bola yang
disediakan. Apabila 5 bola belum ada yang masuk, maka shooting juga
telah selesai. Selesai melakukan shooting, peserta mengambil kembali bola
yang ada di pos 3, kemudian melakukan dribbling secepat mungkin
menuju pos 4. Sampai di pos 4, peserta menghentikan bola di dalam kotak
pada pos 4. Bersamaan dengan bola berhenti, maka waktu juga berhenti.
Skor adalah kecepatan waktu yang diperoleh oleh peserta dalam
menyelesaikan tes dari “aba-aba”, “ya”sampai peserta memberhentikan
bola di pos 4. peserta mendapat kesempatan melakukan tes sebanyak 2
kali.

Gambar 1.10 : Lapangan Tes FIK Jogja (Agus Susworo Dwi Marhendro &
Saryono, 2012 : 10)

5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan tes dan pengukuran. Agar proses pengumpulan data
sesuai dengan prosedur rencana, makaakandisusun menurut langkah secara
kronologis di lapangan. Tes dilakukan di lapangan Futsal MANegeri 2
Pekanbaru. Pelaksanaan tes dilakukan dua kali, kemudian diambil tes yang
terbaik. Dalam pengambilan data ini testor melakukan tes berangkaian
dengan satu kali melakukan secara bergantian, setelah semua selesai
dilakukan lagi untuk tes yang kedua dimulai dari nomor awal.

Pelaksanaan Tes Futsal FIK Jogja :

a. Pertama testi dibariskan 2 baris untuk memperhatikan suatu arahan


tentang pelaksanaan “Tes Futsal FIK Jogja” dari testor. Setelah itu,
testi melakukan pemanasan sebelum melakukan tes tersebut
secukupnya, kemudian testor memberikan contoh pelaksanaan
“Tes Futsal FIK Jogja” dari pos pertama sampai pos keempat atau
terakhir.
b. Kedua, untuk memperjelas dalam pelaksanaan “Tes Futsal FIK
Jogja” salah satu testi untuk mencoba melakukan tes dari pos
pertama hingga pos terakhir. Setelah itu, sekiranya sudah dianggap
paham dalam pelaksanaan “Tes Futsal FIK Jogja” bisa dimulai dari
pemain pertama. Testor memberikan aba-aba “siap”, testi berdiri
dibelakang pos satu.

Testor memberikan aba-aba dengan meniup peluit dan disertai


menekan tombol start pada stopwatch, prosedur melakukan tes:

1) Testi melakukan dribbling lurus sejauh 6 m, setelah sampai di pos


kedua melakukan passing without controlling ke tembok sebanyak
10 kali dengan jarak 2 m.
2) dribbling memutar 2 cones (satu cone memutar ke kiri,satu cone
memutar ke kanan).
3) Setelah sampai di pos ketiga pemain melakukan passing with
controlling sebanyak 10 kali dengan menggunakan kaki kiri dan
kanan secara bergantian pada sisi tembok dengan jarak 2,5m.
4) Pemain dengan cepat melakukan Shooting ke gawang harus
dilakukan dengan 1 kaki kiri dan 1 kaki kanan dengan catatan bola
harus masuk ke dalam gawang dari kesempatan sebanyak 5 bola.
Pemain mengambil kembali bola yang ada di pos 3, kemudian
melakukan dribbling secepat mungkin menuju pos 4 dantes sudah
selesai bersamaan stopwatch diberhentikan, waktu yang tertera
pada stopwatch dicatat oleh pencatat waktu. Setelah pemain
pertama selesai dilanjutkan pemain kedua dan seterusnya sampai
pemain terakhir, setelah selesai semua melakukan “Tes Futsal FIK
Jogja” dilanjutkan tes kedua dimulai dari pemain pertama sampai
terakhir.
c. Ketiga, setelah setiap pemain melakukan tes sebanyak duakali,
makates sudah selsaidan seluruh pemaindi
istirahatkan.dalamkondisi istirahat seluruh pemaindiberi masukan
tentang manfaat “Tes Futsal FIK Jogja”, yaitu untuk
mengukurkemampuan teknik dasar bermainfutsal. Setelah itu,
Seluruh pemain dibariskan dua shap dilanjutkan dengan melakukan
pendinginan, setelah cukup seluruh pemain dibubarkan.
6. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif.


Statistik ini ditujukan untuk mengumpulkan data, menyajikan statistik
deskriptif adalah bagian dari statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana tanpa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi ( Sugiyono, 2012 : 207). Data dan
menentukan nilai yang sebenarnya tentang tingkat keterampilan dasar bermain
futsal peserta esktrakurikuler di MAN 2 Pekanbaru. Selanjutnya dapat
dilakukan pemaknaan pembahasan atas permasalahan yang diajukan dengan
mengacu pada standar keterampilan dasar bermain futsal yang telah
ditentukan.

Untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus statistik


berdasarkan mean dan standar deviasi yang dijabarkan oleh Anas Sudijono
(2016 : 329). pengelompokkan berdasarkan mean dan SD diatas dapat
digunakan sebagai acuan untuk mengelompokkan hasil penelitian yang
diperoleh. Tabel dibawah ini menunjukkan penjabaran rumus pengkategorian
dari hasil tes keterampilan dasar futsal (Tes Futsal FIK Jogja). Hasil penelitian
dituangkan dalam 5 kategori A, B, C, D, E yang dimodifikasi menjadi sangat
baik, baik, cukup, kurang baik, sangat kurang baik. Pengkategorian
berdasarkan penjabaran dari rumus Anas Sudjono harus dibalik ataudi-invers
terlebih dahuluagar dapat digunakan sebagaiacuan pengelompokkan
hasilpenelitian kerena pengelompokkan Anas Sudjono menunjukkan hasil
yang lebih baik jika nilai yang didapatsemakin besar, sedangkan
pengelompokkan hasilpenelitian menunjukkanhasil yang lebih baik jika nilai
yang didapat semakin kecil.

Sangatbaik
Mean + 1,5 SD Baik
Mean + 0,5 SD Cukup
Mean – 0,5 SD Kurangbaik
Mean – 1,5 SD Sangatkurangbaik

Tabel 2. Rumus Pengelompokkan Hasil Tes Keterampilan Dasar Futsal


dengan Penilaian Acuan Norma

1 X ≤(M – 1,5 SD) Sangat Baik


2 (M – 1,5 SD)< X ≤ (M – 0,5 SD) Baik
3 (M – 0,5 SD)< X ≤ (M + 0,5 SD) Cukup
4 (M + 0,5 SD)< X ≤ (M + 1,5 SD) Kurang Baik
5 X ≥ (M + 1,5 SD) KurangSekali

Selanjutnya karena ini merupakan data inverse maka makna kategori akan dibalik
seperti berikut.

Tabel 3. Norma Pengkategorian Kemampuan Teknik Dasar Bermain


Futsal dengan Penilaian Acuan Norma

1 M - 1,5 SD ≥ X Sangat Baik


2 M - 1,5 SD < X ≤ M - 0,5 SD Baik
3 M - 0,5 SD < X ≤ M + 0,5 SD Cukup
4 M + 0,5 SD < X ≤ M + 1,5 SD Kurang Baik
5 M + 1,5 SD < X KurangSekali

Keterangan : X = Skor
M = Mean (Rata-rata)
SD =Standar Deviasi (Simpangan Baku)

Hitung :

Mean Ideal = ½ (Skortertinggi + Skorterendah)

StandarDeviasiIdeal =
√∑ μ 2
N

Setelah data dikelompokkan dalam setiap kategori, kemudian


mencari persentase masing - masing data dengan rumus persentase.
Menurut Anas Sudjono (2012: 43) rumus persentase yang digunakan
adalah:

F
Persentase hasil (%) P = x 100%
N

Keterangan :
P = Persentase yang dicari
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden[ CITATION Ana16 \l 16393 ]
H. Daftar Pustaka

Agus Susworo D.M dan Saryono. 2012. Tes Futsal FIK Jogja. Yogyakarta: FIK-
UNY
Agus Susworo D.M, Saryono, dan Yudanto. 2009. Tes Keterampilan Dasar
Bermain Futsal. Jurnal IPTEK Olahraga, Vol.11, No.2, Mei 2009: 146-
156.
Ali Maksum. 2012. Metedologi Penelitian dalam Olahraga. Semarang: Unesa Pr.

Anas Sudjono. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo


Persada.
Asmar Jaya. 2008. Futsal: Gaya Hidup, Peraturan, dan Tips-tips Permainan.
Yogyakarta: Pustaka Timur.
Justinus Lhaksana. 2012. Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be
Champion.
Murhananto. 2008. Dasar-dasar Permainan Futsal. Jakarta: Kawan Pustaka.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta,cv.
Sudjiono, A. 2016.PengantarEvaluasiPendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindoPersada
Timo Scheunemann. 2011. Futsal for Winners: Taktik dan Variasi Latihan Futsal.
Malang: DIOMA.
Usli Lingling, dkk. 2008. Modul Pelatihan Cabang Olahraga Sepakbola.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Yoga Dwi Sumantoro Pamungkas (2013) berjudul : Tingkat Keterampilan
Bermain Futsal Peserta Ekstrakurikuler Futsal di SMK dan
SMAYayasan Piri Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:
FIK- UNY.
Mailani Anbar (2016) berjudul : Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Futsal
pada Peserta Didik Putrayang Mengikuti Ekstrakurikuler di SMA Negeri
1 Imogiri Bantul. Skripsi. Yogyakarta: FIK-UNY
John D. Tenang. (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung. PT. Mizan Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai