PENELITIAN PENDIDIKAN
CONTOH PROPOSAL SEMINAR OLAHRAGA
KELAS : PKO 5A
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
2020/2021
Judul
TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN FUTSAL SISWA
YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI MAN 2
PEKANBARU
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan bentuk upaya manusia yang diraih dan
dikembangkan untuk peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sasaran olahraga tidak hanya sekedar untuk mencari kesegaran jasmani
dan rohani, teteapi juga menumbuhkan rasa persatuan bangsa yang kokoh.
Selain itu kegiatan olahraga bisa membentuk perilaku, watak, kepribadian,
disiplin, dan sportifitas tinggi. Pembinaan olahraga merupakan bagian
yang tidak dapat terpisahkan dari pembinaan secara keseluruhan dan tidak
hanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas fisik masyarakat saja. Tetapi
juga untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di dunia internasional
melalui event-event atau pertandingan. Sehubungan dengan halitu
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang tentang Sietem
Keolahragaan Nasional No. 3 tahun 2005 yang menjelaskan “Pembinaan
danPembangunan Keolahragaan Nasional dapat menjamin pemerataan
akses terhadap olahraga, selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan dan
kebugaran, meningkatkan prestasi, memberikan manajemen keolahragaan
yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan nasional dan
global.
Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Olahraga Kesehatan
merupakan bagian penting dalam proses pendidikan dan Pendidikan
Jasmani Olahraga Kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat di
pisahkan dari pendidikan umum. Artinya, melalui Pendidikan Jasmani
Olahraga Kesehatan yang diarahkan dengan baik maka siswa dapat
mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu
senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan
hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan
fisik dan mentalnya.
Program pembelajaran di Indonesia terdapat tiga program, yaitu :
program intrakurikuler, kokurikuler, dan program ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler adalah program pengajaran yang tersusun berupa
label mata pelajaran, penjatahan waktu, dan penyebarannya di setiap kelas
dan satuan pelajaran. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan di luar jam
pelajaran biasa, yang bertujuan agar siswa lebih memperdalam dan lebih
menghayati apa yang dipelajari pada kegiatan intrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa atau universitas di
luar jam belajar kurikulum standar.Berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (SK Dirjen Dikdasmen) Nomor :
226/C/Kep/O1992 dirumuskan bahwa, ekstrakurikuler adalah kegiatan
diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, yang dilakukan
baik di sekolah ataupun di luar sekolah, dengan tujuan untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengetahui hubungan
antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi
upaya pembinaan manusia seutuhnya.
Futsal merupakan salah satu olahraga yang sekarang ini banyak
diminati oleh berbagai lapisan masyarakat, baik anak-anak, remaja,dan
bahkan orang dewasa. Permainan ini mudah dimainkan oleh siapa saja,
permainan ini bisa dilakukan di dalam dan di luar ruangan dengan
membutuhkan ukuran yang tidak terlalu besar. Olahraga ini sangat jauh
berkembang pesat di Indonesia dan terutama Pekanbaru, terbukti dengan
adanya event-eventturnamen futsal yang diselenggarakan di Pekanbaru
antar pelajar dan klub-klub futsal seperti : Pocari Sweat Futsal
Championship, Hydro Coco, Specs, dan turnamen yang diadakan oleh
perguruan tinggi lainnya. Tidak hanya dikalangan mahasiswa saja, kini
futsal telah mempengaruhi kalangan pelajar salah satunya siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Terbukti dengan banyaknya kini sekolah yang
mengadakan ekstrakurikuler futsal.
Fokus utama program latihan yang dirancang pelatih MAN 2
Pekanbaru terletak pada keterampilan dasar pemain, karena kemampuan
dasar ini sangat menunjang permainan yang baik dan terkonsep dengan
baik. Sudrajat dalam Usli Lingling, dkk (2008:38) menjelaskan
keterampilan dasar/teknik dasar adalah keterampilan-keterampilan pokok
yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi. Sedangkan menurut
Luxbacher dalam Usli Lingling, dkk (2008:38) menjelaskan teknik dasar
adalah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal
tersebut seseorang dapat bermain baik atau berlatih secara terarah.
Permainan futsal sangat mengandalkan kemampuan teknik dasar
yang tinggi dari masing-masing pemain tanpaterkecuali. Teknik individu
digabungkan secarakolektif untukmenjalankan sebuah taktik dan strategi
yang terlatih dan terkonsep. Justinus Lhaksana (2011:29) menjelaskan
bahwa ada lima teknik dasar bermain futsal yaitu, teknik dasar
mengumpan (passing), menahan bola (control), mengumpan lambung
(chipping), menggiring bola (dribbling), menembak bola (shooting).
Kelima teknik dasar ini merupakan yang paling umum dan sering terjadi
saat kita bermain futsal, untuk itu seorang pemain futsal harus memiliki
teknik dasar yang baik.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara yang penulis lakukan
dapat dipastikan bahwa pelatih ekstrakurikuler futsal di MAN 2 Pekanbaru
belum mempunyai data perkembangan tingkat keterampilan futsal
disekolah, kaitan teknik dasar terhadap penurunan prestasi di MAN 2
Pekanbaru dan sebagaiacuan seberapa tinggi perkembangan yang dialami
dari proses latihan yang telah diberikan. Berdasarkan uraian tersebut maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat
Keterampilan Dasar Bermain Futsal pada siswa yang mengikuti
Ekstrakurikuler Futsal di MAN 2 Pekanbaru.”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini
adalah : Bagaimana tingkat keterampilan dasar bermain futsal pada siswa
yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di MAN 2 Pekanbaru ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat
keterampilan dasar bermain futsal pada siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler futsal di MAN 2 Pekanbaru.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ditetapkan
diatas maka hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1. Sebagai salah satu persyaratan bagi peneliti dalam
menyelesaikan tugas akhir perkuliahan dan mendapat gelar
sarjana pendidikan (SI) pada Jurusan Pendidikan Olahraga
Program Studi Penjeaskesrek Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau.
2. Sebagai gambaran mengenai hasil yang dicapai dari proses
latihan yang telah dilakukan.
3. Sebagai acuan untuk perbaikan dan peningkatan latihan
selanjutnya.
4. Sebagai bahan bacaan atau referensi pada pelatih-pelatih futsal
5. Sebagai pengetahuan tentang futsal.
E. Definisi Operasional
Tes FIK Jogja futsal merupakan suatu tes keterampilan dasar yang
disusun oleh dosen yang mengabdi di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Menurut Agus Susworo Dwi
Mahendro, dkk (2009: 152) “tes ini disusun untuk mengukur keterampilan
dasar bermain futsal seperti passing, controlling, chipping, dribbling, dan
shooting. Keterampilan tersebut mengabaikan keterampilan khusus bagi
penjaga gawang, karena diasumsikan sebagai pemain spesifik, bukan
pemain secara umum”. Keterampilan yang diukur dalam Tes Futsal FIK
Jogja ini dilihat dari kecepatan dan ketepatan seorang pemain dalam
menampilkan keterampilan yang disebutkan di atas.
F. Kajian Teoritis
1. Hakekat Permainan Futsal
a. Sejarah Futsal
Gambar 1.6 : Teknik Dasar Menendang Bola dengan Ujung Kaki (Justinus
Lhaksana, 2011 : 35)
Gamba
r 1.7 : Teknik Dasar Menyundul Bola (Heading).
c. Peraturan Futsal
a. Ukuran : nomor 4
b. Keliling : 62-64 cm.
c. Berat : 390-430 gram.
d. Lambungan : 55-65 cm pada pantulan pertama.
e. Bahan : kulit atau bahan yang cocok lainnya (tidak berbahaya).
Sesuai dengan aturan yang berbeda dengan sepak bola besar lama
pertandingan permainan futsal juga lebih pendek, sebagai berikut :
G. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu
a. Tempat
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada Lapangan Serba
Guna MAN 2 Pekanbaru, Jl. Diponegoro No. 55, Kelurahan Cinta Raja,
Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Riau 28131
b. Waktu
2. Rancangan Penelitian
b. Sampel
Gambar 1.10 : Lapangan Tes FIK Jogja (Agus Susworo Dwi Marhendro &
Saryono, 2012 : 10)
Sangatbaik
Mean + 1,5 SD Baik
Mean + 0,5 SD Cukup
Mean – 0,5 SD Kurangbaik
Mean – 1,5 SD Sangatkurangbaik
Selanjutnya karena ini merupakan data inverse maka makna kategori akan dibalik
seperti berikut.
Keterangan : X = Skor
M = Mean (Rata-rata)
SD =Standar Deviasi (Simpangan Baku)
Hitung :
StandarDeviasiIdeal =
√∑ μ 2
N
F
Persentase hasil (%) P = x 100%
N
Keterangan :
P = Persentase yang dicari
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden[ CITATION Ana16 \l 16393 ]
H. Daftar Pustaka
Agus Susworo D.M dan Saryono. 2012. Tes Futsal FIK Jogja. Yogyakarta: FIK-
UNY
Agus Susworo D.M, Saryono, dan Yudanto. 2009. Tes Keterampilan Dasar
Bermain Futsal. Jurnal IPTEK Olahraga, Vol.11, No.2, Mei 2009: 146-
156.
Ali Maksum. 2012. Metedologi Penelitian dalam Olahraga. Semarang: Unesa Pr.