Anda di halaman 1dari 25

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si, CMA., CAP.


SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN

DISUSUN OLEH:
Nama : Sindi Nalurita
Nim : 43218010018
Ruang Kelas : B-304

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


AKUNTANSI S1 2018
Jalan Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat 11650 Telp 085877718365
Abstrak
Dalam pasar yang kompetitif, banyak perusahaan tidak dapat menghindari persaingan.
Teknologi dan sistem informasi yang tepat dapat menjadi faktor kunci dalam mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Sistem informasi mengubah cara perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya dan membuat hal baru dalam organisasi. Saat ini, kemajuan dalam
sistem informasi diikuti oleh kemajuan dalam teknologi informasi. Oleh karena itu, teknologi
informasi sebagai alat bisnis strategis sangat penting bagi perusahaan, dan penting bagi
strategi kompetitifnya.
Kata kunci: Sistem informasi, keunggulan kompetitif.
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Selama beberapa tahun belakangan ini, topik keunggulan kompetitif telah menjadi fokus
dari banyak diskusi. Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengolahan sumber daya fisik,
akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Poter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif
dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (Value Chain) dan sistem nilai
(Value System), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan
lingkungannya.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis
informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat
dimensi yang diinginkan yaitu relevasi, akurasi, ketepatan waktu, dan kelengkapan. Manajemen
pengetahuan dibutuhkan untuk mengorganisasikan, mengakses dan mengungkit data/ informasi
perusahaan untuk pengambilan keputusan. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya
informasi akan mengidentifikasikan tujuan tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi
perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.

II. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud persaingan keunggulan?
2. Apa yang menjadi tantangan dalam mengembangkan system informasi global?
3. Apa yang dimaksud manajemen pengetahuan?
4. Apa saja perencanaan strategis untuk sumber daya informasi?
5. Bagaimana implementasi pada PT Telkom dan PT Pos Indonesia?

III. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari persaingan keunggulan.
2. Untuk mengetahui tantangan dalam mengembangkan system informasi global.
3. Untuk memahami maksud dari manajemen pengetahuan.
4. Untuk mengetahui perencanaan strategis untuk sumber daya informasi.
5. Untuk mengetahui implementasi pada PT Telkom dan PT Pos Indonesia.
BAB II
LITERATUR TEORI

Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang
tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai
keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di dalam pasar.
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan
dengan topik keunggulan kompetitif. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih
keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai. Margin adalah nilai dari
produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima
oleh pelanggan perusahaan. Perusahaan mencintakan nilai dengan melakukan apa yang
disebut oleh porter sebagai aktifitas nilai. Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan
pendukung.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan
dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan
lainnya untuk meningkatkan value(nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba
maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk
mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan
keunggulan yang dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui
peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi.Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing
yang menguntungkan dalam suatu industri. Strategi bersaing bertujuan membina posisi
yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan
dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat
adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif
yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga
bisnis terhadap ancaman pendatang baru.

A. Perusahaan dan Lingkungannya


Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem
virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana
perusahaan/instansi berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan
memperoleh sumber daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut
menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke
lingkungan.
1. Model Sistem Umum Perusahaan
Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang terdiri
dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri
yang mempengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan
memperkirakan masa depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem
informasi fisik dan konseptual.Model ini menampilkan arsitektur bagi seluruh jenis organisasi
dalam bentuk sebuah sistem.
a. Aliran Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan
uang. Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi
melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan
baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang
kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan.Mesin dibeli, digunakan dan pada
akhirnya dijual dalam bentuk penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan
pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah,
dan pengembalian kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan,
sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh
perusahaan kepada para pelanggannya.
b. Aliran Sumber Daya Virtual
Sumber daya virtual berupa data, informasi, dan informasi dalam bentuk
keputusan. Aliran dua arah, data dan informasi yang menghubungkan perusahaan
dengan lingkungannya.
c. Mekanisme Pengendalian Perusahaan
Mekanisme pengendalian perusahaan dibuat untuk membantu mempertemukan
kepentingan manajer dan pemilik saham yang berbeda. Tulisan ini bertujuan menjelaskan
efisiensi dan inefisiensi mekanisme pengendalian internal (organizationally based
mechanism of corporate control) dan mekanisme pengendalian eksternal (market-based
control mechanism). Selain itu, tulisan ini juga mengidentifikasi berbagai praktek yang
mengakar dalam manajemen yang dapat digunakan untuk mengkompromikan kedua
mekanisme pengendalian perusahaan tersebut. Sebuah rerangka teoritis dikembangkan
untuk menunjukkan hubungan timbal balik antar keduanya. Sejumlah peluang riset
yang menjangkau didiplin teori dan ekonomi keuangan organisasi juga diidentifikasi.
Unsur-unsur perusahaan yang mengendalikan operasinya sendiri meliputi:
1) Standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ingin mencapai tujuannya
secara keseluruhan,
2) Manajemen perusahaan, dan
3) Suatu pemroses informasi yang mengubah data menjadi informasi.
Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan balik (feedback), yang
menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari system ke mekanisme-mekanisme
pengendalian dan dari mekanisme pengendalian kembali ke system. Mekanisme pengendalian
adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk mengevaluasi
kinerja system dan menentukan apakah tindakan perbaikan perlu dilakukan.
Contoh dari mekanisme pengendalian adalah manajemen perusahaan, yang menggunakan
dimensi Informasi:
 Relevansi, informasi yang harus berkaitan langsung dengan masalah yang di hadapi.
 Akurasi, semakin tinggi persentasi ketelitian disitu juga nilai yang akan di dapat
semakin baik.
 Kelengkapan, informasi yang menyajikan gambaran secara lengkap dari suatu
masalah yang sangat dibutuhkan.
d. Lingkaran Umpan Balik
Lingkaran Umpan Balik (feedback loop) terdiri atas sumber-sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan ke dalam pemroses
informasi, yang mengubahnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian diberikan kepada para
manajer, yang melakukan pengambilan keputusan yang akan memengaruhi perubahan-
perubahan yang dibutuhkan pada sistem fisik. Manajemen akan dipandu dalam pengambilan
keputusannya oleh standar-standar kinerja perusahaan. Standar kinerja ini juga dapat
dipergunakan oleh pemroses informasi untuk mengetahui apabila perusahaan tidak memberikan
kinerja sesuai dengan yang diharapkan.
2. Perusahaan di dalam lingkungannya
Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa
yang memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak
akan dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya. Lingkungan
dapat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Ada delapan unsur utama yang
terdapat di dalam lingkungan seluruh perusahaan. Unsur-unsur lingkungan ini adalah organisasi
dan individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak
langsung atas perusahaan. Kedelapan unsur ini terdapat di dalam suatu system yang lebih
besar yang disebut masyarakat (society).
Ada delapan elemen atau unsur lingkungan perusahaan yakni:
 Pemasok (supplier), atau yang disebut juga vendor, memasok bahan baku, mesin,
jasa, oirang, dan informasi yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan
produk dan jasanya. Produk dan jasa ini lalu dipasarkan kepada pelanggan (customer)
perusahaan.
 Pelanggan (customer) adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan
menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus menerus. Pelanggan
atau pemakai suatu produk adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis.
 Serikat pekerja (labor union) adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun
tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.
 Komunitas keuangan (financial community) terdiri atas industri-industri seperti bank
dan institusi pemberi pinjaman lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan
yang tersedia bagi perusahaan.
 Pemegang saham dan pemilik (stockholders dan owners) adalah orang-orang yang
menginvestasikan uang kedalam perusahaan mereka adalah pemilik perusahaan yang
sebenernya.
 Pesaing (competitor) mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan
didalam pasar.
 Pemerintah (government), baik itu ditingkat nasional, provinsi, maupun lokal, akan
memberikan pembatasan dalam bentuk pembelian, informasi, dan dana.
 Komunitas global (Global Community) adalah wilayah geografis dimana perusahaan
menjalankan operasinya.
3. Aliran Sumber Daya Lingkungan
Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melaluialiran sumber
daya lingkungan (environmental resource flows). Beberapa sumber daya mengalir
lebih sering daripada sumber daya lainnya. Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi
aliran informassi dari pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran uang
kepada pemegang saham, dan aliran bahan baku dari pemasok. Aliran yang lebih
jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti untuk penelitian), aliran
bahan baku kepada pemasok (pengembalian barang dagangan), dan aliran pegawai
kepada pesaing (karyawan yang “dibajak” oleh perusahaan lain).
Tidak semua aliran sumber daya terjadi diantara perusahaan dan seluruh unsur
lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan
seluruh unsur adalah informasi, dan perusahaan berusaha untuk menjadikan
hubungan informasi dengan pesaing sebagai suatu aliran satu arah.

B. Mengelola Sumber Daya Fisik


Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran sumber daya
melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan
cara yang tepat waktu dan efisien. proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply
chain management). Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut ini:
 Meramalkan permintaan pelanggan.
 Membuat jadwal produksi.
 Menyiapkan jaringan transportasi.
 Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
 Menerima persediaan dari pemasok.
 Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
 Melakukan produksi.
 Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
 Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.
Sistem informasi perusahaan dapat digunakan dalam melaksanakan tiap-tiap
aktivitas di atas.
1. Sistem Elektronik
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka dapat
dilacak secara elektronis, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal computer yang
terdapat di lokasi pemasok, di dalam area penerimaan perusahaan, di dalam area
persediaan dan produksi perusahaan, di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam
kendaraan yang digunakan oleh transporter, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke
dalam terminal melalui inputkeyboard, pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio.
Seiring dengan terkumpulnya data, system indormasi perusahaan akan diperbarui untuk
menggambarkan lokasi terakhir dari sumber daya yang dilacak. Kemampuan untuk melacak
aliran sumber daya seiring dengan terjadinya, akan memberikan kontribusi pada manajemen
rantai pasokan.
2. Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari system perencanaan sumber
daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang
sangat penting dalam operasi. Penggunaan system ERP yang sama (SAP, Oracle, atau produk
lainnya) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi aliran
informasi rantai pasokan. Akan tetapi biaya suatu system ERP dapat menjadi sangat
tinggi, dan mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti
lunak ERP.
Ketika salah satu anggota dari suatu rantai pasokan memiliki kekuasaan yang jauh lebih
besar di atas anggota yang lain, maka ia dapat memberikan tekanan pada anggota yang
lain untuk menggunkana peranti lunak ERP yang sama. Dalam hal ini perpindahan data dari
satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua anggota akan dapat meraih
keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang biasanya akan menerima
keuntungan terbesar.

C. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan Kompetitif adalah hasil (output) dari proses yang sistematik dan sah (legal)
untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing bisnis yang telah ada dan
potensial. Outputnya mungkin terdiri atas rencana/ pemikiran yang saat ini dilakukan pesaing,
fokus mereka, kegiatan atau program yang sedang dijalankan.
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas
para pesaingnya dengan cara memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah,
memberikan produk dan jasa dengan kualitass yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Selain itu perusahaan juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui
penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang system informasi, keunggulan
kompetitif (Competitive Advantage)mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan (Leverage) di dalam pasar.
1. Rantai Nilai Porter
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut Porter
sebagai aktivitas nilai (value activity). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis
yaituaktivitas nilai utama (primer activities) yang meliputi logistik input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang mengubah
bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada
pelanggan, operasi pemasaran dan penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan
mendapatkan pesanan dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan yang
baik setelah penjualan. Aktivitas ini mengelola aliran sumber daya fisik si sepanjang
perusahaan.
Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur
perusahaan (bentuk organisasi secara umum akan mempengaruhi seluruh aktivitas utama, selain
itu tiga aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam bentuk
terkombinasi) yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan
pengadaan (atau pembelian). Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung
akan mengandung tiga unsur penting, yaitu input yang dibeli, sumber daya manusia, dan
teknologi. Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi.
Memperluas ruang lingkup rantai nilai. Manajemen harus waspada terhadap
tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan mengaitkan rantai nilai perusahaan ke
rantai nilai organisasi lain. kaitan seperti ini dapat menghasilkan suatu sistem interorganisasional
(interorganizational system-IOS.
2. Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif.
Keunggulan dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis,
maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi adalah tingkat perencanaan
strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk megubah arah sebuah perusahaan dapat
mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah),
manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan
diimplementasikan, ehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali
operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam
berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi
operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.
Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan yaitu:
1) Keunggulan Strategis (Strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakaan untuk
mencapai keunggulan stratergis. Manajer pada tingkat perencanaan strategis dapat
meraih keunggulan strategis dengan mempergunakan sistem informasi untuk membedakan
perusahaannya dengan para pesaing.
2) Keunggulan Taktis (Tactical advantage)
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para
pesaingnya. Manajer tingkat pengendalian manajemen (tingkat menengah) dapat meraih
keunggulan taktis dengan mengarahkan perancangan sistem informasi yang memiliki alat
penghubung umum, seperti browser Web untuk mengakses internet, yang memungkinkan
pelanggan memiliki akses langsung atas informasi.
3) Keunggulan Operasional (Operationaladvantage)
Keunggulan operasional (operational advantage) adalah suatu keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah sistem informasi akan
berinteraksi secara langsung dengan proses. Manajer pada tingkat pengendalian
operasional (tingkat paling rendah) dapat meraih keunggulan operasional dengan
mengembangkan sistem informasi yang menawarkan produk-produk komplementer ketika
pelanggan mengakses pesanan mereka sebagai salah satu cara untuk secara bersamaan
meningkatkan penjualan dan mendukung kepuasan pelanggan.

D. Tantangan dari Pesaing-pesaing Global


Perusahaan multinational (multinational corporation-MNC) adalah sebuah
perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya dan terdiri dari
perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaanyang tersebar secara geografis, dan
masing-masingdapat memiliki sasaran, kebijakan, dan prosedur masing-masing).
1) Kebutuhan khusus untuk pemrosesan informasi di perusahaan multinasional
merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena kebanyakan eksekutif MNC
sadar bahwa mereka akan dapat mengatasi pengaruh lingkungan dengan
memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
2) Kebutuhan khusus untuk koordinasi di perusahaan multinasional adalah kunci dalam
mencapai keunggulan kompetitif di pasar global.
3) Keuntungan koordinasi meliputi:
 Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai Negara dan pasar
 Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di berbagai Negara yang
terdapat anak perusahaan
 Kemampuan untuk menyamai pasar kebutuhan pasar di seluruh dunia
 Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antar unit di berbagai Negara
 Dapat mengurangi biaya operasi secara keseluruhan
 Peningkatan efesiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
 Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk
perusahaan

E. Tantangan dalam mengembangkan Sistem Informasi Global


Istilah system informasi global (global information system-GIS) diberikan untuk suatu
sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara.
Berikut beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengambang GIS:
1) Kendala-kendala Politis Pemerintah nasional di suatu negara di tempat anak
perusahaan berada dapat menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan
perusahaan induk mengalami kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut
ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke
komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan
dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat
menjadi suatu rintangan yang cukup berat.
2) Rintangan Budaya dan Komunikasi Interaksi dengan teknologi dapat sangat
bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka (interface) GIS harus tetap konsisten
meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan
antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna
dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke dalam bidang-
bidangnya. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan
menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah
perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi
berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya. Rintangan budaya juga dapat
memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa masyarakat tertentu,
penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan
keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat
sosial. Dalam menggunakan komunkasi GIS juga harus tetap konsisten dalam
menggunakan bahasa meskipun biasanya menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Pembatasan yang sering dilakukan oleh pemerintah setempat:
 Pembatasan pembelian dan impor peranti keras
 Pembatasan pemprosesan data
 Pembatasan komunikasi data
3) Pembatasan Pembelian dan Impor Piranti KerasPemerintah nasional mencoba untuk
melindungi pabrikan lokal dan merangsang investasi asing pada produksi lokal
dengan menentukan bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di negara
itu yang dapat dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat mempengaruhi
pengoperasian berbagai sistem piranti keras dan lunak yang berbeda.
4) Pembatasan Pemrosesan Data Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus
diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.
5) Pembatasan Komunikasi DataPembatasan komunikasi data yang paling banyak
dipublikasikan adalah pembatasan yang dikenakan pada aliran data antarnegara.
Aliran data antarnegara (Transborder Data Flow-TDF), adalah pergerakan data
yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.
6) Masalah-masalah Teknologi MNC sering kali didera dengan masalah yang
berhubungan dengan tingkat teknologi yang terdapat di negara-negara anak
perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin
tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit
telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang
rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Piranti lunak juga bisa menjadi masalah.
Karena banyak negara tidak memperhatikan hak cipta atas piranti lunak dan
membiarkan pasar tersembunyi (black market), beberapa vendor peranti lunak
menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.
Berikut adalah masalah-masalah teknologi yang sering terjadi:
 Sumber listrik yang diandalkan mungkin kurang memadai.
 Sirkuit telekomunkasi sering kali mengirimkan data dengan kecepatan rendah
dan kualitas transmisinya juga terkadang buruk.
 Sebagian negara kurang memperhatikan hak cipta atas peranti lunak dan
menutup mata pada peranti lunak bajakan.
7) Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan Manajemen kantor anak
perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa yakin bahwa mereka
dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan mereka
memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang
tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan
profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang
mereka anggap akan dapat mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di
luar negeri juga dapat melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big
Brother”. Para manajer tingkat menengah mungkin merasa takut dilewati oleh rantai
informasi baru yang menghimpun data operasional kepada perusahaan induk.
Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika
MNC mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah
di atas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat
diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang
dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.

F. Manajemen Pengetahuan
Manajemen, ialah suatu cara untuk merencanakan, mengumpulkan dan
mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk suatu
tujuan.Sedangkan pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan
kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Sumber
pengetahuan bisaberupa banyak bentuk, contoh, koran, majalah, email, e-artikel, mailing list,
e-book, kartu nama, iklan, dan manusia.
Jadi Manajemen pengetahuan merupakan proses/ kegiatan merencanakan,
mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan data dan informasi yang
telah digabung dengan berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber yang
kompeten.
Manajemen pengetahuan juga merupakan suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk
meningkatkan performa seseorang atau organisasi, dengan cara mengatur dan menyediakan
sumber ilmu yang ada saat ini dan yang akan datang. Jadi manajemen pengetahuan
bukanlah suatu fenomena baru, tetapi merupakan suatu cara yang menerapkan integrasi
antara teknologi dengan sumber pengetahuan yang kompeten.
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil
yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen.
Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah seluruhnya
terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian
memastikan bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk
yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer
akan menyingkirkan informasi yang sudah usang dan menggantinya dengan informasi
terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini mengakuisisi data, memproses data menjadi
informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling
efektif, dan menyingkirkan informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan
(knowledge management).
a. Dimensi Informasi
Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan output
yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi
dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari
informasi tersebut, yaitu:
 Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah
yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yangdiperlukan tanpa
harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan
dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai
“informasi”.
 Akurasi
Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang
memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari
sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus
menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100%. Aplikasi-aplikasi yang melibatkan
uang, seperti penggajian, penagihan, dan piutang, berusaha untuk mencapai tingkat
akurasi 100%. Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang
dan laporan-laporan statistik, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang
dipergunakan kurang dari 100% akurat.
 Ketetapan waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang
genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya
dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari
apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan
diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
 Kelengkapan
Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu
gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya
juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan
muatan informasi (information overload) menunjukkan bahwa memiliki
informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Pengguna
hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan
lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area di
mana keputusan akan diambil.

G. Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi


Chief Information Officerdan Chief Technology OfficerChief Information Officer
(CIO) dan Chief Technology Officer(CTO) adalah manajer dengan tingkatan tertinggi
dilayanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan keahlianya dalam memecahkan
masalah yang tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja, melainkan juga
area-area operasi perusahaan lainnya. CIO dan CTO dapat memosisikan layanan informasi
sebagai salah satu unsure vital dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan
saran-saran sebagai berikut:
 Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari pula
bisnisnya, bukan hanya teknolognya saja.
 Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini.
 Fokus pada perbaikan proses bisnis.
 Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
 Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
 Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.
Perencanaan Strategis bagi Perusahaan
Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu
komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan strategis
bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat paling minimum, komite eksekutif terdiri atas
presiden atau wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan
rencana bisnis strategis organisasi. Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor
pelaksanaan sepanjang tahun dan jika dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam
beberapa kasus, rencana dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga
dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untukmemastikan bahwa
seluruh sasaran (goals) perusahaan akan tercapai.
Rencana Strategis untuk Area Bisnis
Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada
perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing areabisnis
untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis akan merinci
bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran
strategisnya
Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi
Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi adalah
pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan
sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh
layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa
mendatang. Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information
Resources-SPIR) telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan
menggabungkan dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan-tujuan strategis.
SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu:
 Pernyataan Misi Teknologi InformasiMisi teknologi informasi adalah untuk memberikan
layanan informasi dengan kualitas terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung
yang akan mempromosikan kreativitas, perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman,
dan pengembangan profesional sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi
guna membantu mencapai tujuan-tujuan korporat.
 Sasaran Teknologi InformasiMisi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan
menncapai sasaran-sasaran berikut ini:
a. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi.
b. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh
tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis.
c. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan para pelanggan.
d. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya
informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan piranti lunak.
e. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk
meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif.
Kandungan Inti Rencana Strategis Sumber Daya Informasi
Organisasi yang berbeda akan menciptakan rencana-rencana strategis sumber daya
informasi yangn berbeda pula, namun seharusnya terdapat dua topik inti yang hendaknya
terdapat di setiap rencana:
 Sasaran yang akan dicapai oleh setiap kategori system sepanjang periode waktu yang
dicakup oleh rencana.
 Sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN

Contoh Keunggulan Kompetitif dalam Penggunaan Sistem Informasi


Perubahan cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan kekuatan
informasi sebagai basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi internet telah
merevolusi wajah perekonomian dunia untuk berubah dari ekonomi lama (old economy) ke
ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru melengkapi kegiatan bisnis dunia nyata dengan
kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan informasi dengan optimal, dunia bisnis perlu
menerapkan strategi pengelolaan informasi dan pengetahuan dengan optimal untuk memperbaiki
kualitas keputusan, proses, dan produk ataupun jasa yang dihasilkan, serta hubungan yang
harmonis dengan pelanggan.
Mengubah kabar buruk menjadi baik teknologi informasi telah menjadi motor penggerak
bagi pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan mengoptimalkan manfaat dari
informasi yang tepat, perusahaan dapat memangkas biaya yang besarnya sangat signifikan.
Namun, pemanfaatan informasi memiliki dua sisi: jika perusahaan tidak bisa menggunakannya
dengan tepat, maka informasi akan membawa pada kematian, sebaliknya jika perusahaan dapat
memanfaatkannya dengan optimal, maka keuntunganlah yang akan didapat.

Sebagai contoh adalah PT Telkom dan PT Pos


Indonesia. Revolusi informasi yang masuk bersama dengan teknologi Internet, pada awalnya
terlihat seperti membawa lonceng kematian bagi dua perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena
Internet dianggap akan memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi suara dan PT Pos
Indonesia di komunikasi melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil mengelola
dan memanfaatkan informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut dengan
baik, datangnya perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini. Mereka merangkul
kekuatan informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara signifikan melakukan
perubahan-perubahan fisik yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa yang mereka
tawarkan.
PT Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan internet bagi
pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus mendaftar dengan prosedur administrasi yang rumit
sebagai pelanggan sebuah internet provider), bisa langsung diakses seperti menelepon biasa. Jasa
lainnya adalah penyediaan jaringan komunikasi broadband untuk kawasan tertentu yang bisa
digunakan untuk TV kabel atau jaringan internet dengan kabel (bukan dial up). Dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT Telkom juga menawarkan jasa
komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan pulsa jauh lebih murah dari
perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak.
Sedangkan PT Pos Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti wasantara-net
(Jasa layanan internet provider), pengiriman kartu pos digital, serta pengiriman surat dan barang
yang ditunjang dengan jaringan elektronik yang telah dibangun oleh PT Pos untuk menyosong
masa depan menjadi perusahaan kelas dunia.

Mengubah Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif


Ditunjang dengan teknologi komunikasi yang berkembang cepat hanyalah merupakan
alat. Alat ini dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, pelaku bisnis perlu mengelola
informasi yang dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan bersama oleh orang-
orang yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di sini, peran knowledge management
(KM) menjadi penting. Dengan KM yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan,
informasi penting dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh pimpinan di kantor pusat, tetapi juga oleh
mereka yang berada di cabang-cabang dan perwakilan perusahaan di seluruh dunia pada waktu
yang bersamaan.
Jadi, knowledge management dapat mengubah informasi pasif yang hanya tersimpan
dalam kepala beberapa orang, atau dalam bentuk cetak, menjadi informasi aktif, yaitu informasi
yang di-share sehingga dapat dimanfaatkan secara aktif untuk mengambil keputusan, melakukan
inovasi dalam produk dan proses, mendukung pembelajaran yang berkelanjutan, dan
meningkatkan kualitas dari SDM perusahaan. Sebagai contoh: Perusahaan Nabisco,
memanfaatkan information sharing untuk sarana penyempurnaan kualitas produk dan layanan
kepada pelanggan.
Melalui Journey, sistem yang khusus diciptakan untuk mengakomodasi kegiatan
pengelolaan informasi (knowledge management), seorang manager produk di Malaysia yang
ingin mempromosikan peluncuran makanan ringan baru, bisa mengakses Journey untuk melihat
informasi tentang kegiatan serupa (promosi peluncuran produk baru) yang pernah ataupun
sedang dilakukan di negara lain. Melalui sistem ini, manajer tersebut juga bisa melontarkan
pertanyaan di forum diskusi online, untuk mendapatkan masukan (ide, usulan strategi atau
solusi) dari rekan-rekan sesama manajer produk atau direktur pemasaran di berbagai tempat lain.
Upaya pengelolaan informasi juga dilakukan oleh Yamanauchi, perusahaan farmasi
terbesar ketiga di Jepang untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan di perusahaan tersebut. Masalah-masalah yang terjadi bisa
dengan lebih cepat ditangani melalui forum diskusi on-line antar pimpinan di berbagai divisi dan
berbagai daerah. Keputusan yang menyangkut penerapan berbagai terobosan baru juga bisa
segera disosialisasikan untuk mendapat alternatif tindakan yang terbaik guna merealisasikan
terobosan-terobosan tersebut. Rapat-rapat penting yang melibatkan personel puncak di berbagai
daerah menjadi lebih mudah dan efektif dilakukan. Informasi yang akan didiskusikan di e-mail
terlebih dahulu untuk dipelajari, sehingga pada saat meeting dilaksanakan (tanpa orang-orang
tersebut harus secara fisik hadir di satu tempat), diskusi bisa lebih difokuskan pada analisis
alternatif strategi yang disampaikan.
Menurut Bill Gates (Business The Speed of Thought), di perusahaan otomotif, Ford,
Jacques Nasser, President Direktur bidang operasional, memanfaatkan kekuatan informasi untuk
membina hubungan dengan karyawan. Setiap hari Jumat, Nasser mengirim email ke 89.000
karyawan di seluruh dunia untuk memberikan ide-ide, informasi tentang perkembangan terkini di
industri otomotif, maupun di perusahaan. Ia juga membaca masukan dari karyawan, distributor
dan pelanggan untuk perbaikan produk dan kualitas layanan.

Mengubah Pelanggan Musiman Menjadi Pelanggan Loyal.


Agar pelanggan menjadi loyal, perusahaan perlu mengenal dengan baik, dan perlu
dikenal dengan baik juga oleh target pasar mereka. Caranya adalah dengan memanfaatkan
informasi yang tepat untuk membina hubungan dua arah yang harmonis dengan target pasar. Ada
banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah mendekatkan diri dengan pelanggan
dengan memberi layanan secara individu kepada mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi internet untuk mengunjungi pelanggan satu per satu di tempat mereka
masing-masing. Melalui teknologi ini, perusahaan bisa memperkenalkan berbagai produk,
layanan baru yang ditawarkan perusahaan bagi pelangan, serta berbagai solusi yang diberikan
perusahaan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi pelanggan.
Teknologi internet dengan knowledge management-nya pun bisa dimanfaatkan untuk
mendapatkan masukan berharga (melalui keluhan, usulan, dan pertanyaan yang disampaikan
pelanggan) untuk memperbaiki kualitas produk dan layanan bagi pelanggan, serta menciptakan
produk dan layanan baru sesuai dengan perubahan selera dan kebutuhan pelanggan yang bisa
diakses dari setiap transaksi yang tercatat. Dengan demikian, baik pelanggan maupun perusahaan
bisa saling mengenal dengan baik karakter masing-masing. Karena sudah saling kenal, dengan
hubungan yang baik, maka loyalitas pun akan lebih mudah tumbuh.
Dell Computers, perusahaan yang memproduksi komputer dengan mengandalkan
keterlibatan pelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer yang akan dibeli (bukan
fitur yang sudah distandarkan dari pabrik), serta Amazon.com, yang juga mengandalkan
keterlibatan pelanggan dengan konsep ”swalayan” (pelanggan bisa memilih sendiri buku yang
akan dibeli, dengan harga yang paling sesuai dengan kantong masing-masing), merupakan
contoh yang tepat untuk menggambarkan pemanfaatkan kekuatan informasi yang ditunjang
dengan teknologi yang tepat untuk memenangkan persaingan. Kedua perusahaan ini tampil
sebagai pemenang karena mereka mampu menggunakan informasi untuk memenangkan
pelanggan dengan cara yang mengubah paradigmanya dari persaingan dalam produk menjadi
persaingan dalam pemanfaatan informasi yang tepat untuk memenangkan persaingan di pasar.
Berbagai bank di Indonesia juga sudah mulai memanfaatkan kekuatan informasi ini,
misalnya melalui internet banking, di mana pelanggan diberi kepercayaan dan kemudahan untuk
mendapatkan akses terhadap berbagai informasi yang mereka perlukan serta melakukan sendiri
transaksi perbankan mereka dengan memanfaatkan internet, misalnya: transfer ke rekening lain,
pembayaran berbagai tagihan. Transaksi yang dilakukan pelanggan ini akan tercatat dalam
sistem dan informasi yang dihasilkan (antara lain: berapa banyak yang mengakses fasilitas ini,
transaksi mana yang paling banyak diminati, masalah apa yang sering menjadi keluhan
pelanggan) akan tercatat sehingga mudah diakses oleh para pengambil keputusan untuk
meningkatkan kualitas keputusan mereka, serta mengantisipasi perubahan minat dan kebutuhan
pelanggan.
BAB IV
PENUTUP

I. Kesimpulan
Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem
virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka dimana perusahaan/ instansi
berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan memperoleh sumber daya dari
lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan
mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan. Model sistem umum
pada perusahaan adalah dimana penyederhanaan objek, yang terdiri dari betrbagai jenis model
yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi juga
di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa depan.
Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik dan konseptual.
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi
melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Sumber
daya virtual berupa data, informasi, dan informasi dalam bentuk keputusan.Contoh dari
mekanisme pengendalian adalah manajemen perusahaan,yang menggunakan dimensi
Informasiyaitu relevansi, akurasi, kelengkapan.
Ada delapan elemen atau unsur lingkungan perusahaan yakni pemasok (supplier),
pelanggan (customers), serikat pekerja (labour union), komunitas keuangan (financial
community), pemegang saham dan pemilik (stockholders and owners), pesaing(competitor),
pemerintah(government), komunitas global(global community).
Keunggulan kompetitif adalah hasil (output) dari proses yang sistematik dan sah (legal)
untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing bisnis yang telah ada dan
potensial. Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan
yaitu keunggulan strategis (Strategic advantage), keunggulantaktis (Tactical advantage),
keunggulan operasional (Operational advantage). Manajemen pengetahuan merupakan
proses / kegiatan merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan
mengendalikan data dan informasi yang telah digabung dengan berbagai bentuk
pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber yang kompeten.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Dani, Vina (2014). Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif. http://tugas-kuliah-
mangement.blogspot.com/2014/05/tugas-sim-sistem-keunggulan-kompetitif.html
Prisilia, Ajeng Rahma (2012). Model Sistem Umum Perusahaan.
https://ajengrahmap.wordpress.com/2012/10/20/model-sistem-umum-perusahaan/
Putri, Melisa Anggrainy (2012). Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif
https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-untuk-keunggulan-
kompetitif/
Raka, Daniel (2010). Model Sistem Umum Perusahaan.
https://danielraka.wordpress.com/2010/03/03/model-sistem-umum-perusahaan/
Fitria, Rizca (2011). Manajemen Pengetahuan.
https://rizcafitria.wordpress.com/2011/04/30/manajemen-pengetahuan/
Anggriawan, Dede (2012). Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif.
http://dedeanggriawan.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-untuk-keunggulan.html
Maulidya, Nur Yusda (2014). Sistem Informasi Manajemen. http://nuryusdamaulidya-
c1b111068.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai