Sesuai dengan UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional, RPJMN merupakan acuan bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis
(Renstra) masing-masing. Sesuai dengan amanat UU No. 25 Tahun 2004 tersebut, terdapat 5 (lima)
tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu untuk mendukung koordinasi
antarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antardaerah,
antarruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antar pusat dan daerah; menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
Upaya mewujudkan tujuan negara dilaksanakan melalui proses yang bertahap, terencana,
terpadudan berkesinambungan. Undang- undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 menetapkan bahwa visi pembangunan
nasiona ladalah untuk mewujudkan INDONESIA YANG MANDIRI,MAJU,ADIL DAN MAKMUR, dengan
penjelasan sebagai berikut:
III-- 1 -
Mandiri : Berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa
lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri.
Maju : Berarti tingkat kemakmuran yang tinggi disertai dengan sistem dan kelembagaan
politik dan hukum yang mantap.
Adil : Berarti tidak ada pembatasan/diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antar
individu,gender, maupun wilayah.
Makmur : Berarti seluruh kebutuhan hidup masyarakat Indonesia telah terpenuhi sehingga
dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa lain.
Dengan memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan
membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan
hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan
interaksi antar budaya, mengembang-kan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur
budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia sebagai landasan
spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.
III-- 3 -
7 Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional
III-4
dengan menekankan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan
keunggulan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK
yang terus meningkat.
Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang
adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki
hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu
wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi
budidaya. Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola
ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu
keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan keterpaduan dalam penggunaan
sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia, serta
pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat
pemanfaatan ruang.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan Pemerintah
No.26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang dijadikan
sebagai pedoman untuk:
a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional,
d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah
provinsi, serta keserasian antar sektor,
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f. Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan
g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kota Bandar Lampung termasuk dalam Pusat
III-5
Kegiatan Nasional dan termasuk dalam kategori strategis nasional yang merupakan salah satu
kawasan perhatian investasi MP3EI.
1. Aspek Ekonomi
• Kawasan Pelabuhan Terpadu Panjang di Kota Bandar Lampung. Kawasan pelabuhan
terpadu terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya tempat kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang, bongkar muat barang yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan pelayaran, kegiatan penunjang pelabuhan, dan antar moda
transportasi. Untuk Meningkatkan peran dari pelabuhan tersebut, maka
dikembangkan pula fungsi industri. Terkait dengan penetapan kawasan strategis ini,
maka kewenangan dari Pemerintah Provinsi adalah dimulai dari penyusunan Rencana
Rinci Kawasan Strategis, penyusunan DED prasarana kawasan, pembiayaan
pembangunan dan pengawasan.
Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran
akan di capai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Arah kebijakan
adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam
mencapai tujuan dan sasaran. Rangkaian strategi dan arah kebijakan dalam rangka mencapai visi,
misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah Kota Bandar Lampung Tahun 2016-
2021 disajikan pada Tabel 3.1
III-8
TABEL 3.1
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016-2021
VISI: BANDAR LAMPUNG SEHAT, CERDAS, BERIMAN, BERBUDAYA, UNGGUL, DAN BERDAYA SAING BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN
Arah Kebijakan
No Misi Tujuan Sasaran Strategi
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan 1. Meningkatnya 1.1. Meningkatn Mengoptimalk 1.1.1.1 Mempercepat perbaikan gizi masyarakat dan mengurangi
kualitas 1 derajat 1 ya Status an upaya prevalensi kekurangan gizi pada balita
pelayanan kesehatan Kesehatan pelayanan gizi 1.1.1.2 Meningkatkan akses dan mutu continuum of care pelayanan
kesehatan dan status gizi dan Gizi dan kesehatan ibu dan anak yang meliputi kunjungan ibu hamil dan
masyarakat masyarakat Masyarakat secara pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di
komprehensif fasilitas kesehatan serta penurunan kasus kematian ibu
meliputi upaya 1.1.1.3 Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak,
promotif, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas
preventif,
1.1.1.4 Meningkatkan upaya preventif dan promotif termasuk
kuratif dan
pencegahan kasus baru penyakit dalam pengendalian
rehabilitatif di
penyakit menular (terutama TB, DBD, HIV dan malaria),
fasilitas
penyakit tidak menular (penurunan faktor risiko biologi
pelayanan
khususnya penyakit darah tinggi, diabetes dan obesitas) dan
kesehatan
kejadian luar biasa/wabah
dasar dan
fasilitas 1.1.1.5 Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan obat, vaksin dan alat kesehatan di puskesmas/pustu dan
kesehatan jaringannya
rujukan 1.1.1.6 Menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu
kefarmasian termasuk obat tradisional dan makanan
III-9
Arah Kebijakan
No Misi Tujuan Sasaran Strategi
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1.1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
1.7 melalui akreditasi puskesmas dan rumah sakit serta
pengembangan standar guideline pelayanan kesehatan,
termasuk Pemenuhan puskesmas dengan lima jenis tenaga
kesehatan serta pemenuhan jumlah minimal dokter spesialis di
RSUD Kota Bandar Lampung
1.1. Terjamin
1.8 nya
perlindu
ngan
risiko
bagi
masyara
kat
terutam
a
keluarga
miskin,
akibat
pengelu
aran
biaya
kesehata
n
1.1. Pemantapan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
1.9 Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)
III-10
Arah Kebijakan
No Misi Tujuan Sasaran Strategi
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1.1.2 Meningkatnya Melakukan 1.1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata di
pengendalian advokasi, 2.1 setiap wilayah dan kelompok masyarakat dengan menjamin
jumlah sosialisasi, ketersediaan sarana, prasarana, alat dan obat kontrasepsi
penduduk edukasi, dan dengan fokus pada penurunan unmet need dan resiko drop out
fasilitasi KB
pengendalian 1.1. Meningkatkan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga
penduduk dan 2.2 lapangan KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB, serta
KB sesuai penguatan lembaga di tingkat masyarakat untuk mendukung
kearifan budaya penggerakan dan penyuluhan Keluarga Berencana, Keluarga
lokal Sejahtera serta reproduksi bagi remaja
1. Meningkatny 1.2.1 Meningkatnya Meningkatkan 1.2. Mendorong pemahaman pemangku kepentingan, perencana,
2 a peran pemahaman 1.1 pelaksana terhadap konsep kesetaraan gender dengan fokus
pembanguna perempuan dan komitmen penguatan partisipasi masyarakat dalam bidang Pemberdayaan
n dalam para pelaku Perempuan dan Perlindungan anak
berkesetaraa pembangunan pembangunan, 1.2. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan sebagai
n gender baik 1.2 leader di berbagai bidang
masyarakat,
pemerintah dan
stakeholder
tentang
pentingnya
pengintegrasian
perspektif
gender dalam
berbagai
tahapan dan
III-11
proses
pembangunan
Arah Kebijakan
N 2
Misi Tujuan Sasaran Strategi 0
o 2016 2017 2018 2019 2020
2
1
2 Meningkatkan 2. Meningkatny 2.1.1 Meningkatnya Mewujudkan 2.1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan tenaga pendidik,
kualitas pelayanan 1 a aksesibilitas pendidikan yang 1.1 dengan mendorong pelaksanakan kurikulum secara baik dan
pendidikan ketersediaan dan kualitas berkualitas memaksimalkan beban mengajar guru, termasuk menyediakan
masyarakat layanan pendidikan untuk semua, bahan ajar dengan muatan lokal dan menanamkan karakter
pendidikan berdaya saing sejak dini melalui multigrade dan/atau multisubject teaching
yang dan
bermutu dan Nondiskrimatif
terjangkau 2.1. Pengembangan Anak Usia Dini yang menjamin terpenuhinya
bagi seluruh 1.2 kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh dan terintegrasi
masyarakat antar lembaga layanan terkait, dengan mendorong komitmen
seluruh lapisan masyarakat di dalam mengembangkan PAUD
2.1. Menjamin keterbukaan dan kemudahan bagi seluruh
1.3 masyarakat kota (tanpa diskriminasi) untuk memperoleh
pelayanan pendidikan dasar yang bermutu hingga
terpenuhinya wajib belajar 12 tahun
III-12
2.1. Menyediakan bantuan untuk anak dari keluarga kurang mampu
1.4 Kota Bandar Lampung untuk dapat mengikuti pendidikan dasar
dalam rangka mendukung Program Indoensia Pintar
2.1. Meningkatkan mutu pendidikan menengah yang berbasis
1.5 kompetensi
III-13
berkelanjutan
3 Meningkatkan 3. Meningkatny 3.1.1 Meningkatnya Meningkatkan 3.1. Meningkatkan sistem jaringan transportasi jalan dan jembatan
daya dukung 1 a kualitas mobilitas layanan 1.1 terutama untuk mengurai kemacetan dengan membangun dan
infrastruktur infrastruktur barang dan infrastruktur meningkatkan jalan kota, jalan lingkungan, dan jalan-jalan
dalam skala Kota Bandar jasa antar transportasi alternatif serta membangun fly over dan underpass
mantap untuk Lampung wilayah yang dapat 3.1. Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan melalui pemantauan
mendukung dalam kondisi mejamin 1.2 kondisi jalan dan jembatan secara berkala, serta penanganan
pengembangan mantap keamanan, pemeliharaan secara responsif
ekonomi dan keselamatan, 3.1. Mengurangi luas genangan dan mengendalikan banjir melalui
pelayanan sosial kenyamanan, 1.3 pembangunan, peningkatan dan pengelolaan sistem drainase
tepat waktu, dan embung
terpelihara, 3.1. Meningkatkan penanganan daerah/kawasan rawan longsor
mencukupi 1.4
kebutuhan, 3.1. Meningkatkan utilitas penerangan di kawasan jalan umum
ramah 1.5
lingkungan, dan 3.1. Membangun sarana prasarana umum dan gedung
secara terpadu 1.6 pemerintahan
mampu 3.1. Meningkatkan kualitas pelayanan perhubungan terutama pada
mengkoneksika 1.7 kualitas pelayanan angkutan umum dan angkutan perkotaan
n seluruh lainnya
wilayah kota
3.1. Mengembangkan sarana dan prasarana transportrasi yang
1.8 terintegrasi dengan Jalan Tol, Tol Laut, Pelabuhan Panjang, dan
Kereta Api Double Track
3.1. Memperkuat dan Memperluas jangkauan infrastruktur
1.9 teknologi komunikasi dan informatika
III-14
3.1.2 Meningkatnya Meningkatkan 3.1. Meningkatkan kualitas permukiman yang bermartabat melalui
kualitas ketersediaan 2.1 pembangunan RTLH dengan pelibatan masyarakat dan swasta,
perumahan infrastruktur pembagian proporsi dengan pemerintah Pusat dan provinsi,
dan dan utilitas serta pemberdayaan masyarakat
permukiman dasar
permukiman 3.1. Mengurangi kawasan kumuh melalui pembangunan sarana
yang 2.2 infrastruktur dasar permukiman dan lingkungan sehat
berkualitas, permukiman
layak, sehat,
dan terjangkau
3.1.3 Meningkatnya Meningkatkan 3.1. Menyediakan informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR)
tata ruang pengawasan 3.1 wilayah kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan
sesuai secara peta digital terbaru (mutakhir)
pemanfaatann berkelanjutan 3.1. Meningkatkan pengawasan izin mendirikan bangunan sesuai
ya untuk 3.2 peruntukannya
menjamin 3.1. Meningkatkan layanan Penataan, Penguasaan, Pemilikan,
kesesuaian 3.3 Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
pemanfaatan 3.1. Meningkatkan layanan sertifikasi aset tanah Pemkot dan
lahan dengan 3.4 warga tidak mampu, serta penyelesaikan konflik-konflik
rencana tata pertanahan
ruang serta
menjamin
sinkronisasi
rencana tata
ruang dengan
rencana
pembangunan,
baik
antarsektor
III-15
maupun
antarwilayah
3.1.4 Menurunnya Menyediakan 3.1. Membangun sarana dan prasarana peringatan dini yang
resiko akibat rencana aksi 4.1 terintegrasi satu sama lain, serta pembangunan infrastruktur
bencana pencegahan dan tanggap darurat penanggulangan bencana
mitigasi 3.1. Meningkatkan Koordinasi Penanggulangan Bencana
bencana daerah 4.2
serta 3.1. Meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam mengurangi dan
peningkatan 4.3 menanggulangi risiko bencana
kepedulian
masyarakat
dalam
menghadapi
bencana
3.1.5 Meningkatnya Meningkatkan 3.1. Memperkuat sistem pemantauan kualitas lingkungan hidup
kualitas upaya 5.1 dan Sumber Daya Alam yang menyeluruh
lingkungan pengendalian 3.1. Meningkatkan/mempertahankan luas ruang terbuka hijau
hidup dan pencemaran 5.2
layak anak dan perusakan 3.1. Meningkatkan layanan persampahan termasuk pemeliharaan
lingkungan 5.3 dan pembaharuan infrastruktur persampahan
hidup serta
3.1. Mendorong terwujudnya lingkungan
menciptakan
5.4 yang ramah anak melalui Kota Layak
lingkungan
Anak
ramah anak
III-16
4 Mengembangkan 4. Terwujudnya 4.1.1 Meningkatnya Mengoptimalka 4.1. Mengembangkan sektor industri dengan menumbuhkan dan
dan memperkuat 1 pertumbuhan kontribusi n pemanfaatan 1.1 mengembangkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang
ekonomi daerah ekonomi perindustrian, dan produktif, berdaya saing, tahan krisis, dan padat karya serta
dengan yang tinggi, perdagangan, pengeloalaan optimalisasi peran sektor industri dalam penyerapan tenaga
berlandaskan struktur dan pariwisata sektor kerja lokal
pada ekonomi perekonomia terhadap perindustrian, 4.1. Meningkatkan keamanan perdagangaan dan perluasan jaringan
kerakyatan n yang kokoh, struktur perdagangan, 1.2 pemasaran produk unggulan daerah melalui pasar tradisional,
serta perekonomian dan pariwisata event promosi maupun perdagangan elektronik
peningkatan daerah sebagai sektor
dan ungulan dan 4.1. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan
pemerataan strategis daerah 1.3 melalui pengelolaan pasar tradisional dan pasar rakyat, serta
pendapatan secara pembinaan terhadap pedagang kaki lima
masyarakat berkelanjutan
dan ramah 4.1. Meningkatkan cakupan pengawasan kemetrologian
lingkungan 1.4
4.1. Mendorong peningkatan kunjungan wisatawan nusantara dan
1.5 wisatawan mancanegara dengan meningkatkan promosi
pariwisata Kota Bandar Lampung melalui event-event baik
lokal, nasional dan internasional
4.1. Meningkatkan kemitraan dengan pelaku usaha kepariwisataan
1.6
4.1.2 Meningkatnya Memperkuat 4.1. Mendorong penguatan Kelembagaan dan meningkatkan daya
kontribusi keberdayaan 2.1 saing UMKM dan koperasi sehingga mampu tumbuh menjadi
KUMKM dalam Koperasi dan usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar
III-17
perekonomian UMKM sebagai 4.1. Meningkatkan fasilitasi, teknologi, pemasaran serta
daerah kelembagaan 2.2 permodalan kepada UMKM dan usaha kreatif.
ekonomi
kerakyatan
strategis untuk
meningkatkan
pendapatan
kelompok
masyarakat
berpendapatan
rendah dan
membuka
kesempatan
kerja
bagi tenaga
kerja lokal
4.1.3 Meningkatnya Meningkatkan 4.1. Optimalisasi pemasaran investasi (penanaman modal)
investasi koordinasi dan 3.1 termasuk dengan menyederhanakan prosedur perijinan dan
kerjasama Pengembangan layanan investasi dan usaha di Kota Bandar
investasi antara Lampung
pemerintah dan
dunia usaha
baik lokal dan
luar daerah
4.1.4 Meningkatnya Mendorong 4.1. Penguatan skema perlindungan dan bantuan sosial bagi
kesejahteraan upaya 4.1 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
rakyat peningkatan 4.1. Memperkuat kelembagaan dan koordinasi melalui peningkatan
kesejahteraan 4.3 kualitas dan ketersediaan pekerja sosial dan tenaga
III-18
rakyat bidang kesejahteraan sosial
sosial, teaga
kerja, 4.1. Meningkatkan sarana dan prasarana pemakaman baik milik
ketahanan 4.4 pemerintah maupun pemakaman milik masyarakat/umum
pangan,
4.1. Menyediakan Buffer Stock Logistik dan Pemenuhan Dasar
pertanian dan
4.5 Korban Bencana
kelautan
perikanan
4.1. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan sistem
4.6 ketenagakerjaan
4.1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi lapangan
4.7 pekerjaan, pelatihan kerja, dan penyaluran tenaga kerja
4.1. Meningkatkan daya saing dan kompetensi tenaga kerja
4.1
0
4.1. Memperkuat lembaga ketahanan pangan daerah dengan fokus
4.1 pada penguatan kecukupan minimal pangan dan cadangan
1 pangan daerah, serta meningkatkan mutu dan keamanan
pangan
4.1. Meningkatan produktivitas tanaman perkebunan dan
4.1 holtikultura rakyat
2
4.1. Meningkatkan aksesibilitas petani terhadap teknologi, sumber-
4.1 sumber pembiayaan, serta informasi pasar dan akses pasar
3 termasuk pengembangan pengolahan dan pemasaran
4.1. Meningkatkan produktifitas dan keamanan pangan asal ternak
4.1 dan agribisnis peternakan rakyat
4
III-19
4.1. Menyalurkan bibit dan sarana prasarana produksi pertanian
4.1 dan perikanan skala kecil pada masyarakat
5
4.1. Menyediakan data dan informasi Potensi pertanian,
4.1 holtikultura, Kelautan dan Perikanan
6
4.1. Meningkatkan produktivitas, optimalisasi kapasitas dan
4.1 kontinuitas produksi perikanan tangkap dan budidaya
7
4.1. Meningkatkan pengelolaan dan pengawasan sumberdaya
4.1 kelautan
8
4.1. Meningkatkan Pemberdayaan Usaha Skala Kecil Masyarakat
4.1 Kelautan dan Perikanan
9
4.1. Memantapkan
4.2 Perlindungan dan
0 Konservasi Sumber
Daya Hutan
5 Mengembangkan 5. Terwujudnya 5.1.1 Meningkatnya Meningkatkan 5.1. Meningkatkan toleransi dan peran serta sumber daya linmas
masyarakat 1 masyarakat rasa aman sinergitas 1.1 (perlindungan masyarakat) dalam menjaga keamanan,
agamis dan yang aman, dimasyarakat stakeholders ketertiban dan pencegahan tindak kriminal
berbudaya tertib, dan dan 5.1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perlindungan anak dan
berbudaya kewaspadaan 1.2 perempuan dari berbagai tindak kekerasan dan perlakuan salah
dini masyarakat lainnya
dalam
pencegahan
tindak
kekerasan dan
III-20
kriminal
5.1.2 Meningkatnya Mengendalikan 5.1. Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi SDM perlindungan
kepatuhan keamanan, 2.1 masayarakat dalam penegakan peraturan daerah khususnya
masyarakat ketentraman terkait dengan K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan)
terhadap dan ketertiban
peraturan masyarakat
daerah serta penegakan
peraturan
daerah
5.1.3 Meningkatnya Mengembangka 5.1. Meningkatkan kerukunan umat beragama dan perilaku
deteksi dini n wawasan 3.1 keagamaan di masyarakat
atas timbulnya kebangsaan dan 5.1. Memperkuat iklim kondusif bagi berkembangnya demokrasi
konflik sosial kesadaran 3.2 yang beradab, memelihara perdamaian,dan meningkatkan rasa
politik persatuan dan kesatuan
masyarakat dan 5.1. Meningkatkan deteksi dini, cegah dini dan tangkal dini
meningkatkan 3.3 terhadap kerawanan konflik sosial
upaya
pencegahan
konflik sosial
5.1.4 Meningkatnya Meningkatkan 5.1. Melestarikan dan mengembangkan kesenian,sejarah, tradisi
pelestarian perlindungan 4.1 dan nilai-nilai budaya lokal melalui aktivitas seni dan promosi
seni dan dan pelestarian 5.1. Meningkatkan pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan
budaya daerah benda, situs, 4.2 cagar budaya daerah
kawasan cagar
budaya serta
seni budaya
III-21
daerah
6 Mewujudkan 6. Terwujudnya 6.1.1 Meningkatnya Meningkatkan 6.1. Mendorong perubahan mental aparatur untuk menciptakan
pemerintahan 1 tata kelola penerapan pencapaian 1.1 budaya kerja dan profesionalitas sumber daya aparatur
yang baik dan Pemerintaha reformasi Delapan Area 6.1. Memperkuat sistem pengawasan internal pemerintah
bersih, serta n yang birokrasi di Perubahan 1.2
berorientasi Efektif, Pemerintah Reformasi 6.1. Menerapkan sistem akuntabilitas yang dapat mendorong
kemitraan Efisien, Kota Bandar Birokrasi 1.3 birokrasi lebih berkinerja dan mampu
dengan Akuntabel, Lampung Pemerintah mempertanggungjawabkan kinerjanya
masyrakat dan Transparan, Daerah 6.1. Menerapkan sistem kelembagaan/organisasi yang mendorong
dunia usaha Taat Hukum, 1.4 efisiensi, efektivitas, dan percepatan proses pelayanan dan
Partisipatif, pengambilan keputusan dalam birokrasi
Demokratis, 6.1. Menerapkan sistem tatalaksana/tatakerja birokrat dengan
dan 1.5 proses yang singkat dan jelas, dalam rangka mendorong
Responsif efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
6.1. Mengelola SDM yang mampu menghasilkan aparatur yang
1.6 profesional
6.1. Memperkuat sistem peraturan perundang-undangan yang
1.7 lebih efektif dan menyentuh kebutuhan masyarakat
6.1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan
1.8 mengoptimalkan Pelayanan Satu Pintu, termasuk pelayanan
administrasi di tingkat kecamatan dan kelurahan
6.1.2 Meningkatnya Peningkatan 6.1. Meningkatkan kualitas tata kelola keuangan dan aset daerah,
kualitas pelayanan dan 2.1 serta kepatuhan terhadap pelaporan keuangan
pengelolaan pengelolaan 6.1. Intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah
dan pendapatan 2.2
III-22
kemandirian serta pelaporan 6.1. Menyediakan layanan pajak dan retribusi yang mudah, cepat
keuangan keuangan 2.3 dan akurat
daerah daerah
6.1. Mendorong kinerja BUMD dan Perusahan Daerah
2.4
6.1.3 Meningkatnya Meningkatkan 6.1. Optimalisasi pelaksanaan pengendalian dan evaluasi
penyelenggara kualitas 3.1 penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah secara
an penyelenggaraa komprehensif
pemerintahan n pemerintahan
secara
transparan dan
demokratis
III-23
Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan strategi dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran selama periode RPJMD (lima tahun). Arah kebijakan memandu
dan menjelaskan pelaksanaan strategi selama periode perencanaan. Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandar Lampung merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan program kepala daerah/walikota dan wakil walikota yang memuat tujuan, sasaran,
strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program
Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan
bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandar Lampung dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk
memberikan kerangka bagitu juan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Secara teknokratis, misi dapat
dirumuskan menjadi alasan mengapa organisasi ada. Suatu alasan menjelaskan jati diri yang
sesungguhnya dari Pemerintah Daerah. Disini, misi juga dapat didefinisikan sebagai komitmen
terbaik terhadap stakeholder. Ada banyak stakeholder pembangunan daerah, utamanya
adalah masyarakat sebagai objek (tujuan) sekaligus subjek (pelaku) pembangunan. Misi
disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai
perwujudan visi. Oleh karena itu, pernyataan misi sebaiknya menggunakan bahasa yang
sederhana, ringkas dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan.
Adapun Misi Kota Bandar Lampung dapat diformulasikan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan masyarakat.
3. Meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala mantap untuk
mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.
4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah dengan
berlandaskan pada ekonomi Kerakyatan.
5. Mengembangkan Masyarakat Agamis, Berbudaya dan Mengembangkan
Budaya Daerah.
Visi dan misi pengembangan kawasan pemukiman yang diemban oleh Direktorat
Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu
““Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni dan
berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur bidang keciptakaryaan yang
terpadu dan inklusif melalui pengembangan kawasan permukiman, pembinaan
penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum dan
pengembangan penyehatan lingkungan permukiman.” Adapun Visi dan Misi
PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR KOTA BANDAR
LAMPUNG yaitu:
Lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur adalah lingkungan yang
memenuhi persyaratan penataan ruang, persyaratan penggunaan lahan,
pemilikan hak atas tanah, dan kelayakan prasarana serta sarana lingkungannya.
Sementara itu definisi dari lingkungan permukiman kumuh adalah lingkungan
permukiman yng tidak sesuai dengan tata ruang, kepadatan bangunan sangat
tinggi, kualitas bangunan sangat rendah, prasarana lingkungan tidak memenuhi
syarat dan rawan, yang dapat membahayakan kehidupan dan penghidupan
masyarakat penghuninya. Permasalahan dalam pengembangan permukiman
Kota Bandar Lampung adalah permasalahan rumah dan lahan, serta Masalah
Prasarana dan Sarana Dasar/infrastruktur. Oleh sebab itu konsep yang dapat
dikembangkan antara lain :
Strategi penanganan jangka pendek dan jangka menengah melalui langkah perbaikan,
yaitu :
Membatasi perkembangan permukiman berkaitan dengan batas ambang
kapasitas ideal daya tampung
Melakukan penataan pada kawasan kumuh
Mengarahkan pembangunan perumahan pada hunian vertikal.
Mengarahkan perkembangan kawasan ke luar pusat primer kota Bandar
Lampung.
PDAM Way Rilau memiliki keterbatasan sumber air baku sehingga berpengaruh
terhadap kinerja pelayanan PDAM. Saat ini kebocoran PDAM mencapai 48,81%.
PDAM Kota Bandar Lampung merupakan satu-satunya institusi yang memberikan
pelayanan air minum perpipaan di KotaBandar Lampung. Sebagian air baku dan
air minumnya dialirkan secara gravitasi. Dengan dukungan pendanaan yang kuat
dari Program KPBU dan Pemerintah Kota Bandar Lampung maka PDAM
KotaBandar Lampung akan dapat mengambil potensi pasar yang besar di
KotaBandar Lampung. Dengan demikian maka PDAM KotaBandar Lampung
mampu menjadi perusahaan yang sehat pada aspek keuangan. PDAM Kota
Bandar Lampung dapat meningkatkan kualitas SDM dan menurunkan kebocoran
air sehingga menjadi perusahaan yang berkesinambungan dalam memberikan air
yang sehat bagi masyarakat.
Jangka waktu Rencana Bisnis ini adalah dari tahun 2017 sampai dengan tahun
2024 sebagaimana dituangkan dalam RPIJM.
Sistem Gravitasi 5,365 - - - 5,365 - 5,365 12,320 17,685 10,994 28,679 10,705 39,384 7,646 5,365 41,665 47,030
Rajabasa - - - - 2,750 2,750 - 2,750 - 2,750 - - 2,750 2,750
Labuhan Ratu - - - - 1,783 1,783 - 1,783 - 1,783 - - 1,783 1,783
Kedaton - - - - 2,185 2,185 - 2,185 - 2,185 - - 2,185 2,185
Tanjung Seneng 406 - 406 - 406 5,602 6,008 - 6,008 - 6,008 - 406 5,602 6,008
Way Halim 3,935 - 3,935 - 3,935 - 3,935 - 3,935 6,047 9,982 - 3,935 6,047 9,982
Sukarame - - - - - - 8,092 8,092 - 8,092 - - 8,092 8,092
Sukabumi - - - - - - - - 1,691 1,691 7,646 - 9,337 9,337
Kedamaian 1,024 - 1,024 - 1,024 - 1,024 2,902 3,926 2,967 6,893 - 1,024 5,869 6,893
PROGRAM REGULER 32,766 - 200 400 33,366 1,200 34,566 4,600 39,166 5,550 44,716 5,250 49,966 4,050 32,766 21,250 54,016
Zona 75 13,797 - 200 400 14,397 1,200 15,597 1,900 17,497 2,000 19,497 2,000 21,497 1,500 13,797 9,200 22,997
Panjang 1,774 50 50 1,874 300 2,174 500 2,674 500 3,174 500 3,674 400 1,774 2,300 4,074
Bumi Waras 4,085 50 100 4,235 300 4,535 500 5,035 500 5,535 500 6,035 400 4,085 2,350 6,435
Teluk Betung Selatan 3,108 50 100 3,258 200 3,458 300 3,758 300 4,058 300 4,358 200 3,108 1,450 4,558
Teluk Betung Barat 923 50 100 1,073 200 1,273 300 1,573 400 1,973 400 2,373 300 923 1,750 2,673
Teluk Betung Timur 3,907 50 3,957 200 4,157 300 4,457 300 4,757 300 5,057 200 3,907 1,350 5,257
Zona 108 3,182 - - - 3,182 3,182 300 3,482 400 3,882 350 4,232 300 3,182 1,350 4,532
Teluk Betung Utara 3,182 3,182 3,182 300 3,482 400 3,882 350 4,232 300 3,182 1,350 4,532
Zona 145 7,086 - - - 7,086 7,086 1,600 8,686 2,100 10,786 1,900 12,686 1,550 7,086 7,150 14,236
Tanjung Karang Pusat 2,748 2,748 2,748 700 3,448 900 4,348 900 5,248 700 2,748 3,200 5,948
Tanjung Karang Timur 1,991 1,991 1,991 600 2,591 800 3,391 700 4,091 600 1,991 2,700 4,691
Enggal 2,347 2,347 2,347 300 2,647 400 3,047 300 3,347 250 2,347 1,250 3,597
Zona 185 2,480 - - - 2,480 2,480 400 2,880 450 3,330 400 3,730 300 2,480 1,550 4,030
Tanjung Karang Barat 2,480 2,480 2,480 400 2,880 450 3,330 400 3,730 300 2,480 1,550 4,030
Zona 231 986 - - - 986 986 200 1,186 300 1,486 300 1,786 200 986 1,000 1,986
Langakapura 986 986 986 200 1,186 300 1,486 300 1,786 200 986 1,000 1,986
Zona 300 5,235 - - - 5,235 5,235 200 5,435 300 5,735 300 6,035 200 5,235 1,000 6,235
Kemiling 5,235 5,235 5,235 200 5,435 300 5,735 300 6,035 200 5,235 1,000 6,235
JUMLAH 40,914 - 200 400 41,514 12,268 23,816 37,086 47,780 57,285 11,696 40,914 73,983 114,897
4% 64%
23% 62% 20,5% 50,04%
378 6.781
4% 56%
1% 59% 2.287 7.089 40.914 114.898
406 6.008
118 6.699
0% 61%
Kebocoran air rata-rata di wilayah pelayanan KPBU diproyeksikan tetap yaitu 20%
dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Sedangkan kebocoran air rata-rata
di wilayah pelayanan eksisting diproyeksikan akan menurun dari 48,81% pada
tahun 2016 menjadi 35% pada tahun 2024. Program penurunan kebocoran akan
dilakukan di wilayah pelayanan eksisting yaitu dengan cara meneruskan operasi
penertiban pelanggan yang selama tahun 2016 sudah dilakukan dan mengganti
meter air pelanggan sebanyak 19.600 unit dari tahun 2017 sampai dengan tahun
2024.
3.2.3. Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Untuk melihat keterpaduan visi misi sanitasi dengan visi misi kota Bandar
lampung, seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Visi Kota Misi Kota Visi Sanitasi Kota Misi Sanitasi Kota
Terwujudnya 1) Mengembangkan “Mewujudkan 1. Peningkatan layanan
Masyarakat sanitasi Kota yang penyediaan sarana dan
Kota Bandar
Kota Bandar efektif, berkualitas prasarana sanitasi
Lampung Lampung sebagai dan berkelanjutan khususnya pengolahan
yang Aman, menuju Kota air
Pusat Jasa dan
Nyaman, Bandar Lampung limbah (IPAL) untuk
Sejahtera, Perdagangan, sehat 2020) meningkatkan kualitas
Maju, dan kesehatan masyarakat
Berbasis pada
Modern Kota
Ekonomi Bandar Lampung
2. Peningkatan pelayanan,
Kerakyatan.
2) Meningkatkan skala layanan, Peluang
Kualitas Pendidikan, investasi dan
Penguasaan Iptek pembiayaan
dan Nilai-Nilai serta operasi dan
Ketaqwaan, pemeliharaan sarana
Perkembangan dan prasarana
Kreatifitas Seni dan persampahan.
Budaya serta 3. Peningkatan
Peningkatan Prestasi Pemeliharaan
Olahraga. Saluran Drainase serta
3) Meningkatkan pengendalian banjir
Pelayanan secara
Kesehatan dan sistematis dan berkala.
Kesejahteraan Sosial 4. Meningkatkan mutu
Masyarakat pelayana dan partisipasi
4) Meningkatkan masyarakat dalam bidang
Pelayanan Publik sanitasi.
dan Kinerja Birokrasi
yang Bersih,
Profesional,
Berorientasi
Kewirausahaan dan
Bertata Kelola yang
Baik.
5) Meningkatkan
Kualitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup
yang Berkelanjutan
6) Meningkatkan Daya
Dukung Infrastruktur
dengan
Mengedepankan
Penataan Wilayah,
Pembangunan
Sarana dan
Prasarana Kota
Wisata yang Maju
dan Modern.
Lokasi yang menjadi sasaran target pengembangan air limbah domestik sistem on
site dalam jangka pendek, menengah dan panjang seperti terlihat pada tabel
berikut ini:
Lokasi yang menjadi sasaran target pengembangan air limbah domestik sistem off
site dalam jangka pendek, menengah dan panjang seperti terlihat pada tabel
berikut ini:
No Nama kelurahan dalam Target Cakupan Layanan
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
1. Sukamaju Perumnas Way Kandis Langkapura
2. Panjang Selatan Way Halim Permai Bukit Kemiling
3. Palapa /kaliawi Permai
4. Kota baru/Tanjung
Raya
Sampai saat ini, Kota Bandar Lampung belum memiliki sistem jaringan air limbah
untuk menampung dan menyalurkan limbah perkotaan. Cakupan pelayanan yang
harus dipenuhi berdasarkan pedoman standar pelayanan minimal adalah 80 %
dari jumlah penduduk Kota Bandar Lampung. Apabila jumlah air rumah tangga
sebesar 80 % dari konsumsi air bersih, maka jumlah air limbah Kota Bandar
Lampung hingga tahun 2030 sebesar 259.800.060 ltr/hari. Penampungan air
limbah diusulkan menggunakan suatu sistem jaringan air limbah, selanjutnya air
limbah yang terkumpul dialirkan ke suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
yang akan dibangun di Kelurahan Bumi Waras dekat Muara Kunyit. Perkiraan
volume buangan air limbah rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 3.8
Penanganan tidak
2 Langsung
Lokasi yang sering terjadi timbunan sampah di Kota Bandar Lampung karena
kekurangan armada angkut baik karena rusak maupun umur armada yang sudah
tua (rata-rata truk pengangkut dibuat tahun 1990-an, Studi PAD 1999/2000) serta
sulitnya mendapatkan lahan untuk dijadikan tempat pembuangan sementara
(meletakkan container) di beberapa kelurahan dengan kepadatan penduduk dan
hunian yang relatif tinggi.
Rencana Pengembangan Prasarana Persampahan Kota Bandar Lampung
PRASARANA TAHUN
NO STANDAR SATUAN
SAMPAH 2010 2020 2030
Volume Sampah
1 2,5 lt/org/hr 2.199.128 3.078.122 4.665.949
RT
0,6 kg/org/hr 527.791 738.749 1.119.828
Volume Sampah 20 % dari
2 105.558 147.750 223.966
Umum RT
3 Gerobak (1 m3) 200 KK 896 1.014 1.192
4 Kontainer (1m3) 200 KK 896 1.014 1.192
5 Transfer Depo 4.000 KK 45 51 60
Truk Sampah
6 700 KK 256 290 341
(6m3)
Truk Sampah
7 1.000 KK 179 203 238
(8m3)
Arm Rol
8 1.000 KK 179 203 238
Truk+Kontainer
Compactor Truk
9 1.200 KK 149 169 199
(8m3)
10 TPST 30.000 penduduk 29 41 62
11 TPA LOKAL 120.000 penduduk 7 10 16
12 TPA KOTA 480.000 penduduk 2 3 4
Sumber: RTRW Kota Bandar Lampung, 2011 – 2030
2 Saluran Terutup 5 10
Pelaksanaan pembiayaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Bandar Lampung Tahun
2012 – 2016 direncanakan didukung dari sumber, Pemerintah Pusat (APBN) dan
Provinsi (APBD-I), serta Pemerintah Kota Bandar Lampung (APBD II), swasta dan
masyarakat bila memungkinkan.
Dana
2 Alokasi
Khusus
2. DAK 225.967.7 1925.414. 2.164.172. 1.227.620.0
-
1 Sanitasi 00 900 000 00
DAK 1.103.000. 1.123.400. 1.196.390.0
2. 1.137.400. 1.270.000.
Lingkunga 000 000 00
2 000 000
n Hidup
DAK 836.386.2 2.568.042. 3.799.250.0
Perumaha 00 000 00
2. 3.478.991.
n dan -
3 000
Permukim
an
Pinjaman/
Hibah 3.409.033. 4.350.438.
3
untuk 200 600
Sanitasi
Belanja APBD
murni untuk 54,996,37 46,124,91 96,994,94 97,916,39 61,610,960,
Sanitasi (1-2-3) 5,223 3,723 2,386 4,339 597
Total Belanja
660,075,2 778,777,5 802,095,6 928,170,6 1,154,628,5
Langsung
63,348 14,053 31,362 41,482 93,735
% APBD murni 12.1 10.5 5.3
terhadap
8.3 5.9
Belanja
Langsung
Untuk mengetahui besaran pendanaan APBD Kota Bandar Lampung untuk sanitasi pada tahun
anggaran 2013 seperti terlihat pada tabel 2.6 berikut ini:
1 Belanja Sanitasi
1.1 Air Limbah Domestik 1,552,556,472 2,116,286,800 2,195,647,555 2,395,153,295
1.1. Biaya operasional /
1 pemeliharaan (justified)
1.2 Sampah rumah tangga
2,062,056,546 2,899,543,683 3,008,276,571 4,026,646,787
Biaya
1.2.
operasional/pemeliharaan
1
(justified)
1.3 Drainase lingkungan
6,400,038,315 6,954,191,348 7,214,973,524 4,539,502,020
Biaya
1.3.
operasional/pemeliharaan
1
(justified)
1 Belanja Sanitasi
138.751.000.0 65.929.000.0 29.196.000.0 25.517.000.0 7.129.000.0 266.522.000.0
1.1 Air Limbah Domestik
00 00 00 00 00 00
1.1. Biaya operasional / pemeliharaan
1 (justified)
34.608.000.00 31.258.000.0 31.198.000.0 3.173.000.00 6.524.000.0 106.761.000.0
1.2 Sampah rumah tangga
0 00 00 0 00 00
1.2. 246.000.000 246.000.000 246.000.00 1.230.000.000
Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 246.000.000 246.000.000
1 0
3.100.000.00 1.900.000.00 1.700.000.00 0 10.100.000.00
1.3 Drainase lingkungan 3.400.000.000
0 0 0 0
1.3. 1.000.000.00 1.000.000.00 1.000.000.00 1.000.000.0 5.000.000.000
Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 1.000.000.000
1 0 0 0 00
Sumber: BPKAD Kota Bandar Lampung
Tabel Perkiraan Kemampuan APBD Kota Bandar Lampung dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK
Total
Pendanaan (Rp.)
No Uraian Pendanaan
2013 2014 2015 2016 2017
312,993,560,48
Perkiraan APBD Murni untuk 63,490,411,03 38,528,160,53 37,534,925,53 5,00
2 117,523,437,18
Sanitasi 55,916,626,200 3 3 3
6
312,993,560,48
Kemampuan Mendanai SSK 63,490,411,03 38,528,160,53 37,534,925,53 5,00
4 117,523,437,18
(APBD Murni) (2-1) 55,916,626,200 3 3 3
6
2) Pengelolaan Persampahan
3) Pengelolaan Drainase
2) Pemukiman
Selain kegiatan perdagangan dan jasa, juga dialokasikan kegiatan
permukiman. Kegiatan permukiman dikembangkan dibelakang
fungsi perdagangan maupun bercampur dengan kegiatan
perdagangan dan jasa (bentuk ruko). Fungsi permukiman ini perlu
memperhatikan masalah penyediaan RTH privat maupun
lingkungan, serta upaya pelestarian hunian asli daerah ini.
4) Perkantoran
Perkantoran yang ada pada kawasan ini adalah perkantoran aparat
umum, kantor kelurahan dan beberapa fasilitas rumah dinas.
Beberapa bangunan ini akan menjadi potensi sebagai kantor sewa.
6) Pariwisata
Fungsi pariwisata diusulkan sebagai fungsi penunjang kawasan.
Fungsi yang diusulkan adalah fungsi-fungsi pendukung wisata kuliner
dan ruang publik disepanjang jalur. Penetapan fungsi ini sejalan
dengan upaya pemerintah daerah untuk membentuk ruang publik
ditengah kawasan dengan merevitalisasi warga yang ada pada area
tersebut. Fungsi wisata ini juga terkait dengan fungsi pelestarian
budaya lokal rumah khas daerah ini.
7) Transportasi
Fungsi transportasi yang ada pada kawasan terdiri atas perencanaan
jalur transit yang melalui kawasan ini. Terhubung pada jalur utama
dan disatukan oleh node untuk pergantian moda transportasi lain
menuju kawasan pengembangan utama.
iii. Rencana Investasi
C. Sumber Pendanaan
Meningkatkan
cakupan
pelayanan
pengelolaan
Sanitasi secara
terpadu,
berkualitas, dan
berkelanjutan.
Meningkatkan
fungsi koordinasi ,
pengawasan, dan
pengendalian
dalam rangka
mengurangi dan
mencegah konflik
lingkungan hidup
dan dampak
negatif Sanitasi,
Meningkatkan
kesadaran dan
peran serta
masyarakat serta
keterlibatan
swasta dalam
pengurangan
tingkat kerawanan
sanitasi secara
partisipatif
Meningkatkan
nilai tambah
ekonomis
persampahan dan
limbah domestik
bagi peningkatan
pendapatan
masyarakat