Kerangka Acuan Pemantauan Kesehatan Ibu Nifas Resti
Kerangka Acuan Pemantauan Kesehatan Ibu Nifas Resti
A. PENDAHULUAN
Sebagai salah satu upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, perlu dilakukan
penguatan sistem kesehatan yang mendukung
me ndukung kesehatan ibu dan anak (KIA) dari segala elemen,
termasuk dalam hal penguatan system informasi. Diranah KIA, system informasi yang selama ini
berjalan yaitu pendataankasus risiko tinggi (risti) dan audit maternal perinatal (AMP). Namun
demikian integrasi antara kedua pendataan KIA ini sering kurang optimal dan tidak tertuang
dalam bentuk tindakan langsung untuk mengantisipasi terjadinya kematian ibu dan bayi dalam
jangka waktu dekat.
System pendeteksian kasus risiko tinggi dapat berpotensi untuk mencegah terjadinya kasus-
kasus kematian ibu, penelaahan tersebut juga menunjukan fungsi rujukan maternal – neonatal
neonatal
yang masih belum terpenuhi dalam haltata cara merujuk pasien, alur merujuk pasien , serta
penggolongan kasus yang perlu dirujuk.Selain itu juga kurang optimalnya tindak lanjut yang
diwujudkan dari hasil rekomendasi AMP.
B. LATAR BELAKANG
Masa nifas dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil.Periode pasca persalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu,
bayi dan keluarga secara fisiologis,emosional dan social.perhatian utama bagi ibu dan bayi
terlalu banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan yang sebenarnya
justru merupakan kebalikannya, oleh karena kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering
terjadi pada masa pascapersalinan.
Paling sedikit empat kalidilakukan kunjungan masa nifas untuk menilai status ibu dan bayi
baru lahir, juga untuk mencegah,mendeteksi dan menangani masalah resiko tinggi.
C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga,
minggu kedua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu proses
pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini,
penanganan komplikasi yang terjadi pada masa nifas
b. Tujuan khusus
- Untuk menilai kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
- Pencegahan terhadap factor risiko tinggi pada ibu nifas.
- Mendeteksi adanya risiko tinggi pada ibu nifas.
- Menangani berbagai masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu maupun
bayi pada masa nifas.
D. KEGIATAN PEMANTAUAN IBU NIFAS RISTI
a. Kegiatan pokok
Kegiatan yang dilakukan adalah memantau kesehatan ibu nifas risti yang sesuai dengan
standart yang meliputi pemeriksaan fisik yaitu vital sign, memeriksa luka bekas operasi secsio
sesaria, dan melakukan konseling yang dilakukan diluar gedung oleh bidan desa dan pengelola
KIA.
Buku kia
Tensimeter
Kapsul vitamin A
Persiapan sasaran
Sasaran pada kegiatan ini adalah semua ibu nifas risiko tinggi yang ada diwilayah kerja.
Sasaran kegiatan nifas resti adalah ibu nifas KF1, KF2 dan KF3 yang berisiko tinggi selama
masa nifas nya diwilayah kerja puskesmas kota kualasimpang.
Jadwal pelaksanaan pemantauan kesehatan ibu nifas resti dilakukan terpadu dengan program
lain beserta bidan desa. Yang dilakukan bila ada ditemukan ibu nifas resiko tionggi di wilayah
kerja puskesmas kota kuala simpang.
Bertujuan untuk menilai kemajuan cakupan Penanganan komplikasi pada ibu nifas dan
pelayanan KF1, KF2 dan KF3 di program Kia dan merencanakan kegiatan tindak lanjut.
Melakukan pertemuan dengan bidan desa untuk membahas rencana tindak lanjutnya.
Program KIA telah terbukti efektif dalam mengatasi aki, salah satunya kebijakan program kia
dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan pada ibu nifas berisiko tinggi yang bermutu
adalah dilaksanakannya pencatatan dan pelaporan yang akurat, lengkap dan tepat waktu.
Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan meliputi KF1, KF2 dan ,KF3 beserta penanganan
komplikasi obstetric dan neonatal.