Anda di halaman 1dari 11

Pembicara 3

Mohammad hussein:
Direktur regional 1 Kementrian PPN/Bappenas
Alumni S1 Geografi UI
Direktur Topik pembahasan :
1. Potensi dan tantangan pembangunan dan pulau kecil
2. Pariwisata berkelanjutan
3. Kebijakan pembangunan pariwisata dan pulau pulau kecil

1. Potensi dan tantangan pembangunan di pulau pulau


kecil
Pengertian :
1) Pulau adalah suatu wilayah daratan yang terbentuk secara alamiah,
dikelilingi oleh air dan selalu ada diatas air pada saat air pasang.
(UNCLOS,1982)
2) Pulau kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan
2.000km2 beserta kesatuan ekosistemnya (UU 27 tahun 2007 tentang
pengelolaan Wilayah Pesisir dan pulau pulau kecil )
3) Pulau pulau kecil merupakan kumpulan atau gugusan pulau pulau yang
saling berinteraksi secara fungsional dari sisi ekologis, ekonomi, social
dan budaya dan secara individual maupun sinergis dapat meningkatkan
skala ekonomi dari pengelolaan sumberdaya wilayah.
4) Pulau sangat kecil yaitu yang ukuran nya kurang dari 100km2

Jumlah pulau di Indonesia


1) Pulau yang telah memiliki nama hasil dari toponimi dan telah didepositkan
di PBB pada tahun 2017 berjumlah 16.056
2) Pulau yang belum didepositkan ke PBB berjumlah 1448 dan yang sudah
diverifikasi berjumlah 420
3) Terdapat pulau yang dimiliki bersama dengan negara lain sebanyak 33 dan
3 pulau besar yg dimiliki dengan negara lain (papua, Kalimantan dan timor
leste)
4) Berdasarkan Penetapan pulau pulau kecil terluar (kepres6/2017 ) terdapat 111
pulau.
5) Terdapat 4 pulau yang dulunya milik Indonesia namun sekarang telah dimiliki
oleh negara lain yakni 2 pulau yang ada dimalaysia yaitu pulau Pulau Sipadan
dan Pulau Ligitan kemudian 2 pulau lainnya dimiliki oleh negara timor leste yaitu
Pulau kambing dan Pulau Yako
6) Terhitung berdasarkan UU no 6/1996 tentang perairan Indonesia, jumlah pulau
yang ada di Indonesia berjumlah 17.506 Pulau.

A. Potensi Pulau pulau kecil


1) Sumberdaya alam yang khas
2) Keanekaragaman hayati yang unik dan langka
3) Keindahan panorama alam dan budaya
4) Sumber penghidupan melalui tambak, wisata bahari, dan biofarmakologi
5) Mangrove, trumbu karang dan lamun sebagai pelindung pesisir
6) Daya Tarik non fisik seperti suasana keaslian pulau yang tenang dan
terisolasi

Kemudian terdapat Nilai strategis Pulau pulau kecil ( PPK ) antara


Lain:
1) 80 -90 % output perikanan di Indonesia/nasional berasal dari perairan
dangkal dan/ Pulau pulau kecil.
2) Terdapat 5 sektor potensial Ekonomi kalautan pada Pulau pulau kecil
Indonesia, yakni berasal dari sector perikanan, pertambangan dan energy,
pariwisata, industri maritime dan perhubungan laut. Kelima sector itu
dapat mencapai angka US$ 400 milyar / tahum atau setara dengan IDR
4.000 triliyun. Tahun, ( Prof.Dietriech )
B. Tantangan Pembangunan Pulau Pulau kecil
1) Kondisi Pulau Pulau kecil :
a. Aksesibilitas yang rendah
b. Biaya pembangunan yang tinggi
c. Keterbatasan kuantitas dan kualitas SDM
d. Minimnya ketersediaan infrastruktur dasar
2) Lebih rentar terhadap tekanan tekanan dari luar maupun dampak kegiatan
manusia yang mendorong resiko bencana alam, seperti topan, siklon,
gelombang tinggi, letusan gunung berapi, gempa bumi dan tsunami.
3) Dampak perubahan iklim seperti naiknya muka air laut, abrasi,
meningkatnya kandungan karbon dioksida diudara, angina dan gelombang
ekstrem dapat mengancam keberlanjutan spesies tertentu dibandingkan
pulau continental (UNWTO 2014)
4) Konflik atntar user ( wisata bahari, perikanan, industry, pelayaran)
5) Pemanfaatan secara illegal dan eksploitasi berlebihan yang mengancam
eksistensi pulau
6) Kurang terintegrasinya data dan informasi mengenai pulau pulau kecil
7) Terjadinya penjualan pulau pulau kecil secara illegal

C. Dua sisi pembangunan pariwisata di pulau pulau kecil

1) Karena karakteristik yang khas, pulau pulau kecil umumnya berpotensi


dijadikan lokasi pariwisata
2) Jika tidak dikelola dengan baik akan terjadi over tourism yang
menggerus daya dukung
Maka , perlunya penerapan pariwisata berkelanjutan.

2. Pariwisata Berkelanjutan
Pengertian dan prinsip pariwisata berkelanjutan
Pengertian
Tourism that takes full account of its current and future economic, social and
environmental impacts, addressing the needs of visitors, the industry, the
environment and host communities ( united Nation World Tourism Organization)

Prinsip :
Pembangunan pariwisata berkelanjutan dapat diterapkan pada semua bentuk
pariwisata dalam semua jenis destinasi, dengan prinsip prinsip
1) Memanfaatkan sumberdaya lingkungan yang menjadi element kunci dalam
pembangunan kepariwisataan secara optimal
2) Menghormati keotentikan social budaya dan komunitas tuan rumah
3) Memastikan keberlangsungan aktivitas pariwisata jangka panjang, yang
memberikan manfaat social ekonomi kepada semua pemangku
kepentingan.

Beberapa strategi implementasi pembangunan Pariwisata berkelanjutan


1) Mengarusutamakan kegiatan ramah lingkungan.
2) Menciptakan lapangan kerja terutama bagi penduduk setempat.
3) Mengidentifikasikan mitra local ( daerah)
4) Melakukan pemasaran yang selektif dan kreatif
5) Menerapkan pendekatan berkelanjutan dalam perencanaan kepariwisataan

Pembelajaran pembangunan pariwisata berkelanjutan di pulau kecil


1) Maya bay, Phi phi island Thailand
a) hampir 80% karang dan koral alami di ekosistem yang ada di maya
bay rusak, bahkan mati, termasuk menghilang nya biota laut dan
rusaknyaa terumbu karang akibat over tourism.
b) Karena hal tersebut, pemerintah Thailand memutuskan untuk
menutup maya bay dari turis sejak tahin 2018 untuk memulihkan
kembali ekosistem biota lautnya.
Pelajaran yang dapat diambil :
1. Pengembangan periwisata dilakukan tidak semata mata untuk
meningkatkan jumlah wisatawan tapi juga bagaimana mengelola kawasan
wisata yang berkelanjutan. Perlu adanya pendekatan sustainabletourism
untuk mencegah kerusakan alam dan menurunnya daya dukung kawasan
akibat overtoursm.
2. Perlu adanya pembagian zona untuk membagi Strict-protection zone
dengan nilai potensi biota laut/alam yang tinggi dan kawasan pariwisata
untuk umum
3. Perlu penyediaan infrastruktur dasar seperti fasilitas pengelolaan sampah,
pengelolan limbah dan pengolahan air bersih yang berkelanjutan dan
ramah lingkungan.

3. Kebijakan pembangunan pariwisata dan pulau


pulau kecil

A. Kebijakan pembangunan pariwisata

1) Sasaran strategis RPJMN 2020-2024

1) ( 21 november 2019)
Presiden menarget pembangunan fisik 5 destinasi super prioritas ( danau
toba, Borobudur, mandalika, Labuan bajo dan likupang) harus sudah
selesai pada akhir tahun 2020.
2) ( 10 desember 2019 )
Setelah tahun 2020 urusan 5 destinasi pariwisata prioritas selesai, maka
masuk 5 destinasi pariwisata prioritas berikutnya yaitu waktobi, aja ampat,
Bangka Belitung, bromo-tengger-semeru, dan morotai.

B. Kebijakn Pembangunan Pariwisata (tren pariwisata dunia)


1) Evolving visitor demand’
Paska pandemic, terjadi permintaan akan pariwisata baru yang
mengedepankan protocol kebersihan dan keselamatan yang tinggi.
2) Sustainable tourism growth
Prinsip prinsip pembangunan berkelanjutan memainkan peran
kunci mendorong transisi ekonomi rendah karbon dan hemat
sumberdaya
3) Enabling technologies
Perkembangan ekonomi digital untuk membuat perjalanan lebih
terjangkau, efisien dan terakses oleh banyak orang.
4) Travel mobility, Health and safety
Mobilitas aman dan kebutuhan paska new normal perjalanan
dengan kendaraan pribadi atau kebutuhan akan direct flight atau
gateaway.

C. Kebijakan pembangunan pariwisata ( paradigma baru pembangunan


kepariwisataan nasional )
1) Pada RPJMN 2020-2024, memiliki target utama
a. Devisa pariwisata
b. Nilai tambah sector pariwisata
c. Kesiapan destinasi, industry dan masyarakat
d. Kapasitas SDM Pariwisata
2) Pada Wonderful Indonesia, memiliki Nilai nilai utama, yaitu :
a. Pariwisata berkelanjutan
b. SDm terampil
c. Kepuasan pengalaman
d. Diversifikasi Produk dan jasa
e. Adopsi Teknologi.
3) Perpres No 86 / 2020 ( pemabangunan pariwisata dalam upaya pemulihan
Ekonomi )
a. Peningkatan Frekuensi dan jalur penerbangan
b. Peningkatan pemasaran wisata dalam negeri dan secara bertahap ke
originasi yang sudah pulih
c. Peningkatan event, olahraga, seni budaya, dan meeting, incentiue,
convention dan exhibition ( MICE )
d. Penyediaan insentif untuk paket wisata khusus didestinasi prioritas
e. Peningkatan infrastruktur dan standar layanan dan pengaturan cuti
dan libur bersama untuk wisatawan domestic.
D. Kebijakan pembangunan pariwisata (pembangunan kawasan
destinasi pariwisata)
1. Infrastruktur Untuk aksesibilitas :
a. Jaringan jalan dan jembatan
b. Bandara
c. Pelabuhan
d. Angkutan multimoda
e. Rel
Penanganan jalan mendukung 10 DPP pembangunan pelabuhan
dan bandara
2. Pengembangan SDM Pariwisata
a. Gerakan Sadar Pariwisata
b. Pelatihan dan Sertifikasi
c. Kewirausahaan
3. Pembangunan Wilayah / kawasan :
Wilayah :
a. Perintisan destinasi pariwisata pembangunan dalam Wilayah dan
Kawasan
b. Pembangunan desa Wisata dan Fasilitasi BUMDes
Kawasan :
a. Pembangunan Amenitas kawasan pariwisata
4. Infrastruktur untuk amenitas dan perkotaan
a. Penyediaaan air baku
b. System penyediaan air minum ( SPAM )
c. Listrik
d. Tempat pemrosesan akhir ( TPS/TPA )
e. Pembangunan amenitas kawasan pariwisata ( Oleh Pemerintah )
Mainstreming pembangunan pariwisata :
1. Pariwisata berkelanjutan
2. Tata kelola untuk pengalaman wisata
3. Penguatan industry pariwisata
4. Adopsi teknologi

Destinasi pariwisata dalam RPJMN 2020-2024


Keputusan dalam rapat cabinet terbatas destinasi pariwisata prioritas super
prioritas pada melingkupi :
1. Danau toba
2. Borobudur
3. Lombok-mandalika
4. Labuan baju
5. Manado-likupang
Kemudian 5 destinasi pariwisata prioritas berikutnya adalah :
1. Bromo – tengger – Semeru
2. Wakatobi
3. Bangka Belitung
4. Raja Ampat
5. Morotai
Major project percepatan pembangunan 10 destinasi pariwisata prioritas :
Highlight Project prioritas yang mendukung Major Project :
1) HP 1 Perintisan Destinasi Pariwisata
Di dukung oleh Kemenparekraf/Baperekraf, KemenATR?BPN
2) HP 2 Penanganan Jalan untuk mendukung 10 DPP
KemenPUPR, Pemerintah daerah
3) HP 3 Pengembangan Pelabuhan dan bandara
Kemenhub, BUMN, KPBU
4) HP 4 Pembangunan desa wisata dan Fasilitas BUMDes
Kemenparekraf/Baparekraf,KemendesPDTT,Kemendikbud, Kemenaker,
KemenKUKM
5) HP 5 Pembangunan Amenitas Kawasan pariwisata
Kemenkes, BNPB, Pemerintah Daerah
6) HP 6 Pembangunan dalam Wilayah dan kawasan
Kemenparekraf, kementan, kemenKP, KemenLHK, BUMN, Badan
Otorita, Kemendag.

Arah Kebijakan Sektor pariwisata dalam rancangan awal RKP 2022

1. Pemasaran dan Event


a. Peningkatan branding, adverstising, misi penjualan dan
komunikasi pariwsata Indonesia dengan format sesuai tren pasar
b. Konsolidasi pemasaran memperbanyak bidding event minat
khusus, MICE dan Olahraga Internasional
2. Penyelesaian 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
a. Peningkatan tata kelola destinasi
b. Peningkatan kualitas belanja infrastruktur dasar dan
infrastruktur khusus pariwisata
c. Fasilitas investasi
d. Peningkatan diversifikasi atraksi yang didukung pemanfaatan
konten/kearifan local.
e. Pengembangan destinasi untuk wisata scientific, academia,
volunteerism and education ( save )
3. Peningkatan Kapasitas SDM pariwisata
a. Konsolidasi pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi SDM
Pariwisata
b. Pendampingan masyarakat dalam penyediaan produk layanan
pariwisata
c. Pengembangan champion penggerak SDm berkualitas sector
pariwisata, serta usaha usaha pariwisata berbasis komunitas,
termasuk melalui social entrepreneurship
d. Perluasan dan peningkatan kualitas gerakan sadar Wisata
e. Peningkatan tata kelola destinasi pariwisata yang dikelola
masyarakat
4. Pariwisata berkelanjutan
a. Perluasan penerapan sustainable tourism dan sustainable
tourism observatory (STO)
b. Peningkatan mitigasi bencana di destinasi pariwisata
c. Pemanfaatan big data pariwisata
d. Perluasan model bisnis pariwisata berkelanjutan untuk
mendukung misi pariwisata dan konservasi di destinasi
ekowisata, wisata bahari, geopark dan wisata budaya/heritage.

Kebijakan pembangunan Pulau pulau kecil


1. Pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan
2. Perlindungan sumberdaya
3. Pengawasan atas kegiatan yang merusak/illegal.

Kesimpulan
1. Perlu skala prioritas dan roadmap pembangunan pariwisata di pulau pulau
kecil ( mengingat jumlahnya relative banyak )
2. Perlu mengidentifikasi dan menghimpun prakter prakter pembangnan
pariwisata berkelanjutan di pulau pulau kecil ( good practice ) sebagai
pembelajaran dan masukan perumusan kebijakan
3. Perlu rencana aksi lintas pemangku kepentingan, termasuk perguruan
tinggi, dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di pulau pulau kecil.

Anda mungkin juga menyukai