Anda di halaman 1dari 37

BUKU INFORMASI

MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KESELAMATAN &


KESEHATAN KERJA (K3) DI TEMPAT KERJA
LOG.0001.002.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................... 1

BAB I PENGANTAR ............................................................................................. 2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ................................ 2


1.2. Penjelasan Modul .......................................................................... 2
1.2.1 .... Desain Modul ................................................................ 2
1.2.2 Isi Modul ...................................................................... 2
1.2.3 Pelaksanaan Modul ........................................................ 3

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)............................................. 3


1.4. Pengertian-pengertian Istilah ......................................................... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ............................................................................. 5

2.1. Peta Paket Pelatihan .................................................................... 5


2.2. Pengertian Unit Standar ............................................................... 5
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ................................................... 5
2.3.1. Judul Unit ....................................................................... 6
2.3.2. Kode Unit ........................................................................ 6
2.3.3. Deskripsi Unit .................................................................. 6
2.3.4. Elemen Kompetensi ......................................................... 6
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ......................................................... 6
2.3.6. Batasan Variabel .............................................................11
2.3.7. Panduan Penilaian ...........................................................12
2.3.8. Kemampuan Awal ............................................................13
2.3.9. Kompetensi Kunci ............................................................14

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ........................................................ 15

3.1. Strategi Pelatihan ......................................................................... 15


3.2. Metode Pelatihan ......................................................................... 15

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ...................................................................... 16

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ..

5.1. Sumber Daya Manusia .................................................................. 35


5.2. Sumber-sumber Perpustakaan ...................................................... 35
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ................................................ 36

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 1 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria
Unjuk Kerja.

 Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?


Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

1.2.1. Desain Modul

Modul ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
 Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan
menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari
pelatih.

1.2.2. Isi Modul

a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.

b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 2 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :


 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

 Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).


Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

 Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 3 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

1.4. Pengertian-pengertian Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 4 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

BAB II
STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul-modul lain
yang berkaitan dintaranya:
2.1.1. Modul Keselamatan Kerja Polman Bandung (ITB)
2.1.2. Modul 2 Keselamatan Kerja Polman Bandung (ITB)

2.2. Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi?


Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?


Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?


Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan
waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?


Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 5 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

2.3.1. Judul Unit


Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ditempat
kerja.

2.3.2. Kode Unit


LOG.001.002.01

2.3.3. Deskripsi Unit


Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk Menerapkan
Prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ditempat kerja.

2.3.4. Elemen Kompetensi


 Keselamatan Umum
 Aktivitas keselamatan kerja
 Pertimbangan tempat kerja

2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja

Standar Kompetensi Unit LOG.001.002.01

Unit LOG.001.002.01 Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) ditempat kerja.

Uraian

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Mengikuti praktek- 1.1 Kerja dilaksanakan dengan aman sehubungan


praktek kerja yang dengan kebijakan dan prosedur perusahaan
aman serta persyaratan perundang-undangan.
1.2 Kegiatan rumah tangga perusahaan dilakukan
sesuai dengan prosedur perusahaan.
1.3 Tanggung jawab dan tugas-tugas karyawan
dimengerti dan didemostrasikan dalam kegiatan
sehari-hari.
1.4 Perlengkapan pelindung diri dipakai dan
disimpan sesuai dengan prosedur perusahaan.
1.5 Semua perlengkapan dan alat-alat keselamatan
digunakan sesuai dengan persyaratan
perundang-undangan dan prosedur perusahaan.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 6 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

1.6 Tanda-tanda/simbol dikenali dan diikuti sesuai


instruksi.
1.7 Semua pedoman penanganan dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan, prosedur
perusahaan dan pedoman Komisi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Nasional yang sah.
1.8 Perlengkapan darurat dikenali dan
didemonstrasikan dengan tepat.

02 Melaporkan bahaya- 2.1 Bahaya-bahaya di tempat kerja selama waktu


bahaya di tempat kerja kerja dikenali dan dilaporkan kepada orang yang
tepat sesuai dengan prosedur pengoperasian
standar.

03 Mengikuti prosedur- 3.1 Cara-cara menghubungi personil yang tepat dan


prosedur darurat layanan darurat jika terjadi kecelakaan
didemonstrasikan.
3.2 Bila diperlukan prosedur kondisi darurat dan
evakuasi (pengungsian) dimengerti dan
dilaksanakan.
3.3 Dalam keadaan darurat, prosedur evakuasi
perusahaan diikuti.

Unit LOG.001.002.01 Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) ditempat kerja.

Elemen LOG.001.002.01 Keselamatan Kerja Pada Pengelasan.

Kriteria LOG.001.002.01.1
Pencegahan terjadinya kecelakaan ditempat kerja.

Keselamatan umum adalah keselamatan yang menyangkut semua aspek dalam


semua pekerjaan, baik itu di darat, laut ataupun udara yang kaitannya dengan
keselamatan kerja seseorang dari bahaya pekerjaan selama ia bekerja. Secara umum
bila orang bekerja pada pada suatu jenis pekerjaan apapun, secara disiplin dia harus
menggunakan suatu alat pengaman/pelindung agar terhindar dari kecelakaan.
Pencegahan terjadinya kecelakaan ditempat kerja/praktek harus memperhatikan
beberapa factor antara lain :
1) Pastikan sempurna alat-alat
2) Pastikan sempurna pakaian kerja
3) Kesadaran keadaan diri sendiri
4) Harus disiplin dalam menggunakan alat-alat
5) Harus hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan
6) Pastikan sudah memahami dan menguasai cara kerja suatu mesin atau alat

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 7 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Kriteria LOG.001.002.01.2
Disiplin pribadi setiap kerja

Setiap pekerja (siswa), dalam suatu industri maupun institusi pendidikan harus
mempunyai disiplin terutama pribadinya sendiri seperti :
1) Disiplin terhadap waktu kerja
2) Disiplin terhadap janji baik pribadi ataupun dalam pekerjaan
3) Disiplin dalam menempatkan suatu kebenaran dalam tempatnya
4) Tidak menyimpang dari apa yang ditugaskan
5) Hormat pada atasan maupun bawahan

Kita harus ingat :


a. Kecelakaan sekecil apapun, harus ditindak, diselidiki dan dipelajari agar tidak
terulang lagi
b. Dengan disiplin pribadi, segala sesuatu usaha akan tercapai dengan sukses

Kriteria LOG.001.002.01.3
Penerangan di tempat kerja atau praktek

Penerangan yang baik ditempat kerja atau praktek adalah penerangan yang
memungkinkan seseorang atau tenaga kerja dapat melihat pekerjaannya dengan cepat
dan teliti, sehingga dengan penerangan yang baik pada suatu bengkel akan :
1. Membantu menciptakan lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan
2. Membantu menimbulkan motivasi dan gairah kerja yang tidak menjemukan

Sifat-sifat penerangan :
a. Pembagian herminensi dalam suatu areal penglihatan
b. Pencegahan sinar silau
c. Arah dari sinar
d. Warna sinar
e. Dampak panas akibat penerangan terhadap lingkungan

Akibat dari penerangan yang buruk :


a. Mata cepat lelah selaras dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja
b. Kelelahan mental dan fisik
c. Merusak alat penglihatan
d. Mata terasa pegal dan sakit disekitar mata
e. Meningkatkan terjadinya kecelakaan

Elemen LOG.001.002.01
Aktivitas keselamatan kerja

Kriteria LOG.0013.002.01.2.1
Menganalisis untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 8 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Disamping keselamatan kerja, setiap kecelakaan harus dianalisis untuk


mengetahui penyebab kecelakaan tersebut, akibat, dan langkah yang harus diambil
untuk pencegahan kecelakaan tersebut.

Kriteria LOG.001.002.01.2.2
Tanggung jawab pekerja atau siswa terhadap K3

Pekerja atau siswa mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :


1. Harus mentaati peraturan dan intruksi yang benar dari atasannya
2. Bertindak benar dan tepat pada waktu terjadinya kecelakaan
3. melaporkan segera, bila mana terjadi kecelakaan
4. menyelidiki dan menerangkan penyebab terjadinya kecelakaan atau kerusakan
pada mesin
5. Bekerja dengan penuh konsentrasi dan hati-hati

Kriteria LOG.0013.002.01.2.3
Memahami keselamatan atau kesehatan kerja (K3) dalam mengahadapi
kebakaran

1. Proses terjadinya api


Proses terjadinya api adalah gabungan dari beberapa zat yang pada saat yang sama
berada pada tempat yang sama yang disebabkan adanya 3 unsur, yaitu :
1) Oksigen
2) Panas
3) Bahan bakar / Reaksi kimia

2. Klasifikasi api
Klasifikasi berdasarkan jenis kebakarannya api dikelompokkan menjadi :

a. Api Kelas A

Api kelas A ini digolongkan pada bahan-bahan seperti kayu, kertas, kain dan
sejenisnya, dan jenis pemadam api kelas A ini adalah air, pohon-pohon berair.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 9 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

b. Api kelas B

Api kelas B terdiri dari bahan-bahan cair, misalnya : Aspal, bensin, alcohol, dan
sejenisnya. Dan jenis pemadam api kelas B ini diperlukan : CO2, kimia kuning,
busa, serbuk. Tapi jangan pernah memakai air.

c. Api kelas C

Api kelas C ini terdiri dari bahan baker gas seperti, gas asetilin, karbit, LPG, juga
listrik akibat dari energi listrik dan sejenisnya. Dan jenis pemadam api kelas C
adalah dengan cara, segera menutup sumber bahaya, bila tidak terkendali minta
bantuan pihak pemadam kebakaran.

d. Api kelas D

Api kelas D terdiri dari bahan-bahan jenis logam seperti : magnesium, titanium,
natrium, alumunium, kalsium, sodium, litanium. Dan ini untuk memadamkannya
hanya petugas khusus yang sudah terlatih yang boleh menanganinya.

3. Macam-macam alat Pemadam Kebakaran


a. Air bertekanan anti beku udara dan gas
b. Alat pemadam busa yang terbuat dari dua buah campuran kimi yang ada pada
dua ruangan yang terpisah :
 Ruang dalam berisi air dan alumunium sulfat atau ammonium sulfat
 Ruang luar terdiri dari sodium karbonat dan stabilisator busa
c. Alat pemadam dengan CO2 berbentuk cairan dan gas bertekakan
d. Alat pemadam dengan kimia kering, ini di dalam tabung berisikan Nitrogen
kering atau Co2 kering

Elemen LOG.0013.002.01.3
Pertimbangan tempat kerja

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 10 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Kriteria LOG.0013.002.01.3.1
Tempat dan jenis mesin yang dpakai

Ditempat kerja atau bengkel sangat penting dan harus mempunyai pertimbangan
apa yang harus dilakukan dan penataan tempat dan jenis mesin yang dipakai untuk
kenyamanan dalam melakukan suatu kegiatan pekerjaan sangatlah dibutuhkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang sesuai dengan prosedur dan standar
supaya tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan oleh semua pihak.

Yang dimaksud dengan tempat dan jenis mesin yang dpakai yaitu :
a. Harus mengetahui jenis mesin apa yang digunakan pada saat bekerja
b. Memperhatikan lingkungan dan keadaan tempat kerja
c. Memeriksa bagian-bagian berbahaya pada mesin tersebut
d. Mesin harus dalam keadaan bersih.

Kriteria LOG.0013.002.01.3.2
Perlengkapan dan persiapan diri

Seorang pekerja atau siswa sebelum melakukan aktivitas pekerjaan atau praktek
di bengkel harus mempersiapkan dari segala kebutuhan dan alat perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Supaya terhindar dari kemungkinan terjadinya
kecelakaan.
Yang dimaksud dari perlengkapan dan persiapan diri, yaitu :
a. Menggunakan pakaian kerja yang baik dan rapih, jangan menggunakan dasi.
b. Rambut harus teratur dan rapih dan sebaiknya pendek
c. Jangan menggunakan cincin, gelang atau kalung.
d. Menggunakan alat-alat dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) seperti : Kacamata, sepatu, helm, dan baju yang disyaratkan dan
standar.

Kriteria LOG.0013.002.01.3.3
Cara menggunakan mesin

Seorang pekerja atau siswa sebelum menggunakan dan menjalankan mesin,


terlebih dahulu harus benar-benar memahami cara menggunakan dan menjalankan
mesin. Cara menggunakan dan menjalankan mesin harus memperhatikan beberapa
factor diantaranya :
a. Jangan menjalankan mesin apabila belum mengetahui dengan jelas cara
mengoperasikannya
b. Minta bantuan Supervaiser / Instruktur
c. Menggunakan buku pedoman
d. Hati-hati terhadap bagian yang berbahaya
e. Memeriksa baut-baut pengencang pada mesin

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 11 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

2.3.6. Batasan Variabel

a. Batasan Konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) di temapt kerja.

b. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:


2.1. Kebutuhan-kebutuhan pekerjaan ditentukan berdasarkan spesifikasi dan
atau instruksi.
2.2. Menentukan lokasi tempat kerja berdasarkan kebutuhan order

c. Pelaksanaan K3 harus memenuhi:


3.1. undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
3.2 ketentuan di bidang industri.

d. Sumber-sumber dapat termasuk:


4.1. Peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

e. Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi
5.1. memelihara/servis dan memperbaiki dan penggantian komponen/system
peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

f. Persyaratan khusus:
memahami penggunaan/cara kerja peralatan dan perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)

g. Variabel terapan lainnya meliputi :


Pengujian peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

2.3.7. Panduan Penilaian

1. Konteks:
1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan
tidak melalui pekerjaan.
1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui
simulasi.
1.3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
1.4. Kemampuan dinilai sesuai dengan konteks dari kualifikasi yang telah
diperlihatkan.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 12 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

2. Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan
kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:
2.1. Memeriksa dan memastikan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dapat digunakan
2.2. dapat menerapkan dan menggunakan alat-alat keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) seuai prosedur sesuai standar

3. Pengetahuan dasar:
3.1. Undang-undang K3
3.2. prosedur pemeliharaan/servis dan perbaikan, penggantian alat-alat
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3.3. prinsip-prinsip kerja alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3.4. persyaratan keselamatan diri
3.5. persyaratan keamanan perlengkapan alat-alat keselamatan dan kesehatan
kerja (K3)

4. Penilaian praktek:
4.1. Mengakses, memahami dan menerapkan informasi tekhnik
4.2. Menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan aman
4.3. Memelihara/servis atau memperbaiki, menyetel dan mengganti komponen
system yang dibutuhkan
4.4. Menguji, memeriksa dan mengevaluasi komponen keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)

5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:


5.1. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana
kemajuan keterampilan seseorang diawasi secara berkala oleh pengawas
5.2. Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh
pengawas
5.3. Melaksanakan tugas kompleks non rutin
5.4. Menjadi mandiri dan bertanggung jawab pada pekerjaan lain

2.3.8. Kemampuan Awal


Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan
fundamental pengenalan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 13 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

2.3.9. Kompetensi Kunci

Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini


adalah:

Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan
tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor
2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan
peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara
otonom supervisor melakukan pengecekan
3 Melakukan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur
sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 14 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
“diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap
belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan
Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.

Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan
tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik


a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang
telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 15 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Belajar secara mandiri


Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan
secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip
sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi
antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh
Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 16 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI LOG. 001.002.01
Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di
Tempat Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk pencegahan
supaya tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau tidak suatu kegiatan
pekerjaan yang mungkin dapat terjadi kepada si pekerja maupun kepada orang lain,
mesin, alat dan lingkungan kapan saja dan dimana saja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berada di Indonesia sejak jaman


penjajahan belanda pada tahun 1910 dan VRS (Veiligheids Recht Staatsblad) No. 406
dan selanjutnya setelah Negara Republik Indonesia merdeka maka untuk mewujudkan
kesejahteraan dan kelancaran baik itu untuk para pekerja (karyawan) dan pengusaha
maka di buat undang – undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang di
undangkan pada tanggal 12 Januari 1970 dengan lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1970 Nomor 1 penjelasan atasan undang – undang ini diterbitkan dalam
tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918.

Undang – undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 1970 ini terdiri
dari 11 BAB dengan 18 Pasal. Selain UU 1970, pelaksanaan pedoman keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) ini diatur dalam peraturan-peraturan pemerintah lainnya yang
tujuannya adalah memberikan batasan dan perlindungan pada penguasa, para pekerja
dan masyarakat lingkungannya sehingga tercipta suatu stabilitas ekonomi dan
keamanan hidup secara nasional seperti :
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 Th. 1984 tentang pola kompani
Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
- No. Per-01/Men/1981. tentang kewajiban melaporkan penyakit akibat
kerja
- No. Per-02/Men/1982. tentang pelayanan kesehatan kerja
4. Surat-surat edaran No. SE.01/Men/1978. tentang Iklim kerja dan kebisingan
di tempat kerja.

Undang-undang yang diundangkan tahun 1970 terdiri 11 BAB, 18 pasal.


BAB I. Tentang Istilah-istilah
BAB II. Tentang Ruang Lingkup
BAB III. Tentang Syarat-syarat Keselamatan Kerja
BAB IV. Tentang Pengawasan
BAB V. Tentang Pembinaan
BAB VI. Tentang Panitia Pembinaan K3
BAB VII. Tentang Kecelakaan
BAB VIII. Tentang Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
BAB IX. Tentang Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja
BAB X. Tentang Kewajiban Pengawas
BAB XI. Tentang Ketentuan-ketentuan Penutup

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 17 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K 3)


UNIT. LOG. 001. 002. 01

KESELAMATAN UMUM
Keselamatan umum adalah keselamatan yang menyangkut semua aspek dalam
semua pekerjaan, baik itu di darat, laut, ataupun udara, yang kaitannya dengan
keselamatan setiap orang dari bahaya pekerjaan selama ia bekerja. Secara umum bila
mengerjakan suatu pekerjaan apapu jenisnya, dia harus disiplin dengan menggunakan
alat pangaman/pelindung agar terhindar dari kecelakaan.

Banyak pekerjaan mendapat kecelakaan dalam praktek maupun dalam latihan


disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Ketidak sempurnaan alat-alat;
b. Ketidak sempurnaan pakaian kerja;
c. Tidak sadar akan keadaan diri sendiri;
d. Tidak disiplin dalam memperlakukan alat-alat;
e. Kurang hati-hati, dan tidak konsentrasi pada pekerjaan;
f. Tidak paham dan tidak menguasai cara kerja suatu mesin/alat;
g. Kurang pertimbangan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Keselamatan kerja adalah selamatnya anak didik/pekerja, jika praktek pada


bengkel atau karyawan suatu perusahaan, juga selamatnya alat-alat dan mesin-mesin
serta lingkungan di sekitar tempat kerja.

Alat-alat keselamatan kerja pada bagian mesin antara lain:


1. Pakaian kerja atau baju pelindung;
2. Safety shoes
3. Topi atau helm
4. Sarung tangan (Gloves)
5. Kacamata
6. Masker

DISIPLIN PRIBADI

Setiap pekerja dalam suatu industri harus mempunyai disiplin pribadi seperti:
 Disiplin terhadap waktu kerja
 Disiplin terhadap janji, baik pribadi maupun dalam pekerjaan
 Disiplin dalam menempatkan sesuatu kebenaran pada tempatnya
 Tidak menyimpang dari apa yang ditugaskan
 Hormat baik pada atasan maupun bawahan.

Kita harus ingat:

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 18 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

a. Kecelakaan sekecil apapun, harus ditindak, diselidiki, dan dipelajari agar tidak
terulang lagi.
b. Dengan disiplin pribadi, segala sesuatu akan dicapai dengan sukses.

PENYUSUNAN YANG BAIK DI BENGKEL


Bengkel dalam suatu industri sangat dominan dalam melakukan berbagai kegiatan
teknik atau mekanik. Menempatkan mesin-mesin, bangku kerja, penyimpanan alat-alat,
rak, dan yang lainnya, bahkan untuk mengawasi dan melakukan teknik/ administrasi
dapat dilaksanakan di bengkel tersebut.

Agar para siswa atau pekerja dapat bekerja dengan nyaman maka hendaklah
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kebisingan
2. Faktor radiasi
3. Cuaca Kerja
4. Penerangan
5. Sirkulasi udara

Usaha menghindari kecelakaan di tempat kerja (Mesin)


Pemeliharaan keamanan, merupakan usaha untuk menghindari kecelakaan.
Masalah yang harus diperhatikan dalam pemeliharan keamanan kerja pada bagian mesin
adalah:
a. pemeliharaan lingkungan kerja
b. pemeliharaan mesin dan peralatan serta bahan yang dugunakan
c. pemeliharaan keadaan/kondisi karyawan
d. pemeliharaan tata cara kerja.

Sikap yang harus diperhatikan oleh pekerja/ siswa dalam melaksanakan tugasnya
antara lain:
1. Setiap pekerja/siswa bertugas sesuai dengan pedoman penuntun yang
diberikan
2. setiap kecelakaan atau kegiatan yang merugikan harus segera dilaporkan
kepada atasan/instruktur.
3. setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipatuhi.
4. semua peralatan dan perlengkapan K-3 harus dipakai bila diperlukan.
5. setiap pekerja harus saling mengingatkan akan perbuatan/kondisi yang
membahayakan.

AKTIVITAS KESELAMATAN KERJA DALAM BENGKEL/PERUSAHAAN


1. Pengenalan pekerja/siswa baru
Agar penempatan pegawai/siswa tepat sesuai dengan jenis pekerjaan/bidangnya,
maka sebaiknya calon-calon pegawa/siswa diseleksi menggunakan tes-tes
psikoteknik dan pemereiksaan kesehatan
2. Organisasi Keselamatan Kerja

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 19 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Bagi perusahaan/bengkel yang mengutamakan keselamatan kerja harus


mempnyai organisasi yang baik dan mencerminkan keterlibatan semua fihak.

3. Analisis keselamatan Kerja


a. Organisasi
Tindakan perusahaan/bengnkel dalam pembinaan dan pengendalian
keselamatan kerja merupakan tanda sejauh manajemennya mengenal titik-
titik kelemahan dalam system perusahaan itu.
b. system mengenali masalah dan bahaya
dalam mengenali masalah dan bahaya yang dihadapi pekerja/ siswa melalui;
- analisa keselamatan kerja
- contoh-contoh keselamatan kerja
- teknik “Critical Incident” yang mungkin atau telah terjadi
c. analisis kecelakaan kerja
disamping keselamatan kerja, setiap kecelakaan harus dianalisis untuk
mengetahui penyebab kecelakan tersebut.

Tanggung jawab karyawan/siswa

Para pekerja/siswa harus mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:


1. Harus mentaati peraturan dan instruksi yang benar dari atasan/instruktur.
2. Bertindak benar dan tepat pada waktu terjadi kecelakaan
3. Melaporkan segera, bilama terjadi kecelakaan
4. Menyelidiki dan menerangkan penyebab terjadinya kecelakaan atau kerusakan
pada mesin.
5. Bekerja dengan penuh konsentrasi dan hati-hati

KESELAMATAN KERJA BAGIAN MESIN DALAM MENGHADAPI KEBAKARAN


4. Proses terjadinya api
Proses terjadinya api adalah gabungan dari beberapa zat yang pada saat yang sama
berada pada tempat yang sama yang disebabkan adanya 3 unsur, yaitu :
4) Oksigen
5) Panas
6) Bahan bakar / Reaksi kimia

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 20 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

5. Klasifikasi api
Klasifikasi berdasarkan jenis kebakarannya api dikelompokkan menjadi :

e. Api Kelas A

Api kelas A ini digolongkan pada bahan-bahan seperti kayu, kertas, kain dan
sejenisnya, dan jenis pemadam api kelas A ini adalah air, pohon-pohon berair.

f. Api kelas B

Api kelas B terdiri dari bahan-bahan cair, misalnya : Aspal, bensin, alcohol, dan
sejenisnya. Dan jenis pemadam api kelas B ini diperlukan : CO2, kimia kuning,
busa, serbuk. Tapi jangan pernah memakai air.

g. Api kelas C

Api kelas C ini terdiri dari bahan baker gas seperti, gas asetilin, karbit, LPG, juga
listrik akibat dari energi listrik dan sejenisnya. Dan jenis pemadam api kelas C
adalah dengan cara, segera menutup sumber bahaya, bila tidak terkendali minta
bantuan pihak pemadam kebakaran.

h. Api kelas D

Api kelas D terdiri dari bahan-bahan jenis logam seperti : magnesium, titanium,
natrium, alumunium, kalsium, sodium, litanium. Dan ini untuk memadamkannya
hanya petugas khusus yang sudah terlatih yang boleh menanganinya.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 21 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

6. Macam-macam alat Pemadam Kebakaran


e. Air bertekanan anti beku udara dan gas
f. Alat pemadam busa yang terbuat dari dua buah campuran kimi yang ada pada
dua ruangan yang terpisah :
 Ruang dalam berisi air dan alumunium sulfat atau ammonium sulfat
 Ruang luar terdiri dari sodium karbonat dan stabilisator busa
g. Alat pemadam dengan CO2 berbentuk cairan dan gas bertekakan
h. Alat pemadam dengan kimia kering, ini di dalam tabung berisikan Nitrogen
kering atau Co2 kering

1. Macam alat pemadam kebakaran

a. Air bertekanan
Pada alat ini berisi air bertekanan anti beku udara dan gas
b. Alat pemadam busa
Alat ini bekerja dengan dua buah campuran kimia yang ada pada dua
ruang yang terpisah.
- Ruang dalam berisi air dan alumunium Sulfat (AlSO), atau
Amonium Sulfat
- Ruang luar terdiri dari Sodium Karbonat dan stabilisator busa, atau
dengan Natrium Bikarbonat dan stabilisator busa.
c. Alat pemadam dengan Co2
Pemadam ini berisi cairan CO dan gas bertekanan
d. Alat pemadam dengan kimia kering
Dalam tabung ini diisi Nitrogen Kering atau CO kering.

1.1 Pertimbangan Tempat Kerja

1.1.1 Tempat dan jenis mesin yang dipakai


Yang dimaksud dengan tempat dan jenis mesin yang dipakai yaitu:
 Harus mengetahui jenis mesin apa yang digunakan pada saat bekerja
 Memperhatikan lingkungan dan keadaan tempat kerja
 Memeriksa bagian-bagian berbahaya pada mesin tersebut
 Mesin harus dalam keadaan bersih

1.1.2 Perlengkapan dan persiapan diri


Yang dimaksud perlengkapan dan persiapan diri yaitu:
 Menggunakan pakaian kerja yang bersih dan rapi. Jangan menggunakan
dasi
 Rambut harus teratur
 Jangan menggunakan cincin, gelang dan kalung
 Menggunakan alat-alat keselamatan kerja berupa; kacamata, sepatu dan
helm.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 22 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

1.1.3 Cara menggunakan mesin


Cara menjalankan dan menggunakan mesin
 Jangan menjalankan mesin apabila belum mengetahui dengan jelas cara
mengoperasikannya
 Meminta bantuan instruktur
 Menggunakan buku pedoman
 Hati-hati terhadap bagian yang berbahaya
 Memeriksa baut-baut pengencang pada mesin.

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 23 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 24 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Rambu-rambu Keselamata & Kesehatan Kerja

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 25 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

LEMARI PAKAIAN
Para karyawan harus diberi
lemari berkunci sebagai tempat
untuk menyimpan miliknya.
Seperti pakaian kerja, alat-alat
keselamatan kerja dan barang-
barang pribadinya.

Lemari-lemari tersebut sebaiknya


ditempatkan dekat bengkel/lokasi
kegiatan, kalau memungkinkan di
dalam ruang terpisah dimana
bergantipakaian dilakukan
sebelum dan sesudah bekerja

Diruang kerja/pakaian harus


disediakan tempat
menggantunkan. Lab-jas/jas
kerja/jaket dan sebagainya

PAKAIAN KERJA
Pakaian kerja harus selalu dipakai
selama bekerja dibengkel untuk
setiap jenis pekerjaan.

Pakaian kerja harus memenuhi


beberapa standar umum :
- Jika bertangan panjang harus
berkancing dan tirus
- Rapi, tidak terlalu
sempit/longgar.
- Bahan, sederhana tidak
mengganggu dalam gerakan
saat kerja tetapi kuat untuk
melindungi
- Warna, standar tidak
menyolok dan mudah didapat

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 26 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Dibawah ini digambarkan bentuk pakaian kerja yang betul dan salah

Contoh pakaian kerja yang Pakaian kerja dengan bagian


Baik dan tidak baik yang rawan

Standar ukuran lengan panjang

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 27 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Gambar samping menunjukkan


beberapa titik rawan yang engan
mudah dapat terancam bahaya
sewaktu kerja di bengkel

1. Rambut harus dipotong


pendek bila perlu pakai
pelindung

2. Mata harus terlindung

3. Lengan baju harus tirus dan


berkancing

4. Jangan pakai arloji

5. Cincin harus dilepas

6. Sepatu harus bersifat


pelindung yang baik

Pekerja wanita berambut lebih


panjang daripada pria. Mereka
dapat menutup rambutnya
dengan mengenakan kain tudung
kepala tradisional tanpa
mengurangi daya tarik

Mengenakan dasi sewaktu


bekerja di bengkel, jelas tidak
pada tempatnya, sebab terlalu
berbahaya terutama timbul dari
gerak-putar bagian mesin

Juga mengganggu kenyamanan


saat bekerja

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 28 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

KACA MATA PENGAMAN

Luka pada mata adalah resiko yang cukup tinggi bila bekerja di bengkel atau di
laboratorium.

Gbr. Hindari luka pada mata

Karena luka pada mata mungkin berakibat fatal maka para ahli keselamatan
kerja merancang alat pelindung yang aman untuk melindungi mata selama
bekerja.

Salah satu factor yang haruis diperhatikan dari kaca mata adalah kacanya harus
tahan pecah bila terkena kecepatan lempar yang tinggi.

Gbr. Kacamata Pengaman Kerja Mesin

Mengoperasikan mesin sperti :


- Mesin bubut
- Mesin frais
- Menyekrap
- menggerinda

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 29 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Gbr.
Lengan baju yang longgar dan
tidak terkancing/berkaret, akan
mengundang bahaya kecelakaan

Bagian mesin yang berputar juga berbahaya bagi rambut yang panjang, lengan
atau terutama jari tangan.

Gbr.
Rambut panjang berbahaya
terutama bila bekerja pada
- Mesin bor
- Mesin bubut
- Mesin miling

Gbr.
Lengan berbahaya juga bila
tidak hati-hati terutama pa
waktu kerja di
- Mesin bubut
- Kipas angina
- Compressor
- Mesin miling
- Mesin gerinda

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 30 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Lindungi Kepala Anda dengan Alat K3

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 31 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Ketahuilah Letak/Tempat Alat K3

Seringkali luka ditimbulkan di


bengkel dan berakibat fatal, karena Penganan
masuknya benda berbahaya seperti luka

debu atau beram kedalam badan

Sebab itulah luka tersebut harus


ditangani secara khusus sebelum di
balut

Luka
terbuka

Caranya :

- Pertama-tama luka dibersihkan


dengan air bersih, untuk
menghilangkan kotoran pada
luka

- Tekan luka tadi dengan kain


spons yang sudah dibasahi air,
biarkan penekanan selama 10-
15 menit atau kurang dari itu Seperempat jam

- Balutlah dengan kain pembalut


seperti dalam gambar
disamping

Mata
Begitu juga bila luka terjadi pada
mata, segera berikan pertolongan
dan segera pula bawa ke rumah
sakit untuk penanganan berikutnya

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 32 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Para petugas di ruang pertolongan


pertama harus benar-benar terlatih
dalam menangani luka-luka secara
benar

Bila tidak ada petugas khusus


untuk menangani P3K, hendaknya
orang yang merawat korban harus
mempunyai dasar pengetahuan
tentang praktek medis

Setiap luka baik ringan atau berat


harus ditanggulangi dengan serius
dan jangan ditunda-tunda karena
akan berakibat fatal

Demikian juga penggunaan kain


pembalut memerlukan
keterampilan khusus atau dengan
mempelajari buku pedoman
mengenai cara melakukan
pertolongan pertama pada
kecelakaan

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 33 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

- Tekan lobang hidung korban dan


baringkan dan hembuskan nafas
anda melalui mulut korban
perlahan-lahan, kemudian
hentikan dan amatilah, adakah
pergerakan pada dada korban?
(lakukan berulang-ulang sampai
ada gerakan nafas pada dada
korban)
- Segera bawa ke rumah sakit
untuk pengobatan selanjutnya.

- Bila korban mengalami luka pada


tempat-tempat yang mem
bahayakan
- Baringkan korban tersebut
- Bagian tubuh yang luka dinaikkan
bila mungkin
- Segera panggil bantuan untuk
membantu menolong korban

- Tekan pinggiran luka, sehingga


kelihatan lebih bersih kemudian
balutlah dengan kain kasa atau
kain yang bersih

- Untuk luka-luka yang lebih besar


balutlah dengan menggunakan
kain perantara untuk menghisap
pendarahan

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 34 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan


Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :


1. Buku referensi (text book)
2. Lembar Kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh Tugas Kerja

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 35 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik LOG.OO1.002.01

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber


yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul : Keselamatan Kerja 1


Pengarang : Polman (ITB) Bandung
Penerbit : Polman (ITB) Bandung
Tahun terbit : 1992

Judul : Keselamatan Kerja 1


Pengarang : Polman (ITB) Bandung
Penerbit : Polman (ITB) Bandung
Tahun terbit : 1992

Judul : -
Pengarang : -
Penerbit : -
Tahun terbit : -

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

a. Kotak P3K dan isinya


b. Tabung pemadam kebakaran
c. Alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) lainnya yang dianggap perlu
d. Pakaian keselamatan kerja yang lengkap

Judul Modul: Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja Halaman: 36 dari 36
Buku Informasi Versi: 2015

Anda mungkin juga menyukai