Blok 14 Musculoskeletal
ARTRITIS REUMATOID
DR Dr MardiSantoso DTMH SpPD KEMD FINASIM FACE
Departemen I.Penyakit Dalam FK Ukrida
PENDAHULUAN
• AR : merupakan suatu penyakit sendi yang tersebar luas
serta melibatkan sistem musculosceletal dan organ2
tubuh & dapat menyerang semua kelompok ras & etnik
di dunia
• Penyakit-autoimun(Respons-imun-tubuhautoAg
AutoAb/spesificAag-Aab/ immun kompleks deposit
ke jaringan) yang ditandai dengan adanya kelainan
sinovitis erosif simetrik bersamaan. Dapat menyerang
terutamajaringan2-persendianjaringan-tubuh-yg
luas(tendo,tulang,bursa,musculus,entesis)&seringkali
juga menyerang organ tubuh lainnya
• Sebagian besar pasien menunjukkan gejala
penyakit kronik yang hilang timbul, yang jika
tidak diobati akan menyebabkan terjadinya
kerusakan sendi & deformitas sendi yang
progresif disabilitas & peny.Organ kronik
• Faktor genetik, hormon seks, infeksi & umur
meningkatkan angka morbiditas
• Etiologi pasti belum dapat diketahui dengan
pasti
ETIOLOGI
• Faktor genetik kompleks histokompatibilitas
utama kelas II (HLA-DR4,HLA-DRB1)
• Faktor lingkungan (cuaca,pola makan,pekerjaan)
• Faktor infeksi virus, bakteri, mycoplasma
• Hormon seks
PATOGENESIS AR
Aktivasi
Aktivasi makrofag
makrofag
Macrophages play a crucial role in IL6
APC
APC
inflammation and rheumatoid TNF
TNF IL-1
IL-1
arthritis.
Macrophages are activated principally TH
in two ways: TH
IFNg
1.) by T H lymphocytes, which in turn
produce IFNg. IFNg is a potent
macrophage activator.
2.) by immune complexes as shown
above.
Activated macrophages produce
various cytokines which can have
either pro- or inhibitory inflammatory
actions.
Among the proinflammatory cytokines,
TNF and IL-1 play a key role. B
AAb
E ducat ional s lides how: Copyright F. Hoff mann-La Roc he Ltd. G renz ac hers tras se 4002 B as el
GEJALA KLINIS
• A.Gejala klinis utama poliartritis yang
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada
tulang rawan(Cartilago) sendi dan tulang(os)
disekitar sendi yang terserang
Kerusakan terutama mengenai sendi perifer
pada tangan & kaki yang umumnya bersifat
simetris
• B.Gejala extra artriculer/organ2/sistemik
Gejala2 Muskuloskeletal DD/ Keluhan Muskuloskeletal
1. Berasal dari luar sendi: Anamnesis and P.F.
Tendonitis
c. Bursa d. Entesis Bursitis Inflamasi
Nyeri Myofasial
Ada Minimal
OA
Monoartritis Poliartritis
2. Berasal dari sendi : Gout
Keterlibatan Vertebra
c. Artralgia
Kriteria American Rheumatism Association untuk Artritis Reumatoid,
Revisi Tahun 1987
No Kriteria Definisi
1 Kaku pagi hari Kekakuan pada pagi hari pada persendian & sekitarnya, sekurangnya
selama 1 jam sebelum perbaikan maksimal
2 Artritis pada 3 daerah Pembengkakan jaringan lunak atau persendian atau lebihkearah efusi
persendian lebih (bukan pertumbuhan tulang) pada sekurang-kurangnya 3 sendi secara
bersamaan yang diobservasi oleh seorang dokter
3 Artritis pada persendian Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu persendian tangan
tangan seperti yang tertera di atas
4 Artritis simetris Keterlibatan sendi yang sama (seperti yang tertera pada kriteria 2
pada kedua belah sisi (keterlibatan PIP, MCP atau MTP bilateral dapat
diterima walaupun tidak mutlak bersifat simetris)
5 Nodul reumatoid Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau permukaan ekstensor
atau daerah juksta artikuler yang diobservasi oleh seorang dokter
6 Faktor reumatoid serum Terdapat titer abnormal faktor reumatoid serum yang diperiksa
positif dengan cara yang memberikan hasil positif kurang dari 5% kelompok
kontrol yang diperiksa
7 Perubahan gambaran Perubahan gambaran radiologis yang radiologis khas bagi artritis
radiologis reumatoid pada pemeriksaan sinar-x tangan posterior atau
pergelangan tangan yang harus menunjukkan adanya erosi atau
dekalsifikasi tulang yang berlokasi pada sendi atau daerah yang
berdekatan dengan sendi (perubahan akibat osteoartritis saja tidak
memenuhi persyaratan)
MANIFESTASI KLINIS ARTRITIS REUMATOID
Manifestasi Artikular :
1. Gejala inflamasi akibat aktivitas sinovitis yang
bersifat-reversibel,pada-pemeriksaan-fisik: ada
kalor, dolor,rubor,tumor, fungtio laesa(KDRT-F)
2. Gejala akibat kerusakan struktur persendian yang
bersifat irreversibel : kontraktur,benjolan sendi-
iregular/deformitas&fungtio-laesa menetap
pada kronik RA
MANIFESTASI KLINIS ARTRITIS REUMATOID
Manifestasi Ekstraartikuler :
• Kulit : nodul reumatoid (oelkranon, permukaan ekstensor
lengan, tendon achilles), vaskulitis (lesi purpura atau ekimosis
pada kulit dan nekrosis kuku, ganggren/ulkus pada
ekstremitas bawah)
• Mata : keratokonjungtivitis sicca / sindrom sjogren,
episkleritis, skleritis (skleromalasia perforans kebutaan)
• Sistem respiratorik : peradangan pada sendi krikoaritenoid
nyeri tenggorokan, nyeri menelan, disfonia
• Sistem kardiovaskuler : perikarditis, nodul reumatoid pada
miokardium dan katup jantung RHD (rheumatoid heart
diseases )
MANIFESTASI KLINIS ARTRITIS REUMATOID
Sistem Hematologis :
1.anemia-akibat-penyakit-RA–yg-sifatnya-kronik,
2.anemia defisiensi besi et kausa OAINS/DMARD
erosi mukosa lambung(bleeding), trombositopenia
(supresi sumsum tulang imunosupresif)
Sindrom felty : Adalah pasien AR yang berat dengan
HLA-DR4-positif, Pasien-menderita sindroma
AR, splenomegali, leukopenia, ulkus pada tungkai,
limfadenopati dan trombositopenia
Artritis Reumatoid
Swan neck deformity
OA
Erosi
Osteoporosis
periartikular
Erosi
RO : Artritis Reumatoid
LABORAT pada RA : Faktor Reumatoid
• Sebaiknya diperiksa secara
titrasi (Latex dan Rose-
Waaler) PATOGENESIS AR
• Bukan penentu diagnosis Aktivasi
Aktivasi makrofag
makrofag
artritis reumatoid, artinya: Macrophages play a crucial role in
inflammation and rheumatoid
APC
APC TNF
TNF IL-1
IL-1
arthritis.
IFNg
E ducat ional s lides how: Copyright F. Hoff mann-La Roc he Ltd. G renz ac hers tras se 4002 B as el
B
A
A. Tibial fracture
B. Osteoarthritis.
C. 1.Rheumatoid arthritis
(left tube) and 2. gout
(right tube).
D. Acute bacterial infectious
1 2 arthritis.
C D
RA
KONSEP PENGOBATAN ARTRITIS REUMATOID
Stimulus
Makrofag, neutrofil
(MSU)
IL-12
TNF IL-1
IL-6 Endotel
IL-8 Low Molecular Mediator
Neutral protease
Pembuluh darah (PGE,POR,NO) Collagenase
Acute Phase Protein Proteoglicanase
febris
Selection Kemotaktik
Aliran darah
HEV leukosit
Gejala sistemik
Kerusakan
febris peradangan lokal
jantung
Manifestasi Klinik
A A. Tibial fracture
B
B. Osteoarthritis.
C. Rheumatoid arthritis
(left tube) and gout
(right tube).
D. Acute bacterial
RA GA infectious arthritis.
C D
Crystals Causing Arthritis.
(A) Monosodium urate crystals
under compensated
polarized light microscopy
(B) Monosodium urate crystals
under normal light
microscopy
(C) Calcium pyrophosphate
A B dihydrate crystals are
visualized under
compensated polarized
light microscopy
(D) Calcium hydroxyapatite
crystals are visualized
under normal light
C D microscopy
Artritis Gout Akut
Kolkisin :
• Mencegah fagositosis kristal urat oleh neutrofil
• Efek samping : GIT (rasa tidak enak & diare)
• Dosis 3-4 x 0,5-0,6 mg / hari, dosis maks. 6 mg
OAINS :
• Indometasin 150-200 mg/hari (2-3 hari), dilanjutkan 75-100
mg/hari (sampai keradangan berkurang)
• OAINS lainnya Pyroxicam 2x 10/20 mg/hari (3-7 hari)
Kortikosteroid :
• Suntikan intraartikular ( Kenacort)
• atau sistemik(Dexametazone)
Koreksi Hiperurikemia
• Kondisi yang dapat asam urat serum :
- produksi asam urat tinggi
- ekskresi asam urat rendah
• Diet rendah purin & perubahan gaya hidup misal: Pola makan ,intake cairan
kurang tidak berhasil tambahan medikasi
Terdiri dari:
1. Artritis bakterialis non-gonokokal
2. Artritis Gonoroika
(DGI = Disseminated Gonococcal Infection)
ARTRITIS BAKTERIALIS NONGONOKOKAL
PREDISPOSISI:
1. Pasien RA
Pada RA : akibat inflamasi sendi kronik & pemakaian
glukokortikoid, sering terjadi nodul rheumatoid pecah
,penggunaan TNF-α inhibitor, dll
2. Pasien DM
3. Pasien HIV & deff imunoglobulin primer
4. Terapi glukokortikoid/corticosteroid
5. Pasien keganasan/penderita cancer
6. Pecandu alkohol
7. Sendi prostetik
8. Injeksi intraartikular
9. Infeksi kulit kronik sekitar sendi
ARTRITIS BAKTERIALIS NONGONOKOKAL
PATOGENESIS:
Bakteri patogen mencapai ruang sendi melalui route2:
1. Penyebaran secara hematogen (>50%)
2. Penyebaran dari infeksi kulit sekitar
sendi/percontinuitatum
3. Penyebaran dari infeksi tulang sekitar
sendi/percontinuitatum
4. Inokulasi langsung mll vulnus traumatik,tusukan atau jarum
suntik
ARTRITIS BAKTERIALIS NONGONOKOKAL
GAMBARAN KLINIS:
1. Nyeri dan pembengkakan sendi akut
2. Umumnya monoartikular (90%)
3. Terutama pada sendi lutut
4. Umumnya ada penyakit yg mendasari
5. Umumnya dengan gejala demam
6. Penurunan ROM (range of motion)
ARTRITIS BAKTERIALIS NON-GONOKOKAL
PEMERIKSAAN PENUNJANG:
1.Analisis & kultur cairan sendi yg didapat dari aspirasi sendi :
- cairan sendi harus segera dikultur di lab mikrobiologi
- pewarnaan Gram
- leukosit >50.000, PMN >80%, total prot & LDH ↑, glukosa ↓
2. Radiologis
- untk stadium awal: sbg data dasar awal pembanding
- pd stadium lanjut mungkin ditemukan erosi, osteoporosis
periartikular, penyempitan celah sendi
3. Scintigrafi/CT Scanning
deteksi inflamasi pada jam-jam awal, namun tidak bisa tentukan
infeksi/bukan
4. MRI
gambaran pembengkakan dan pendesakan jaringan lunak sendi
A B
A. Tibial fracture
B. Osteoarthritis.
C D E C. Rheumatoid arthritis
D. Arthritis gout
E. Acute bacterial
infectious arthritis.
RONTGENT
ARTRITIS BAKTERIALIS NONGONOKOKAL
PENATALAKSANAAN:
1. Antibiotika
Start diberikan bila: cairan sendi purulen & ditemukan bakteri
pada pewarnaan gram Anti Biotic Spektrum luas Gram+/-
Selanjutnya Pemilihan Antibiotika:
- Sesuai hasil kultur cairan sendi
- Sebelum hasil kultur ada, pilihan AB:
a. Umumnya krn S.aureus penisilin G/ klindamisin/ klokasilin
b. Gram (+) vankomisin
c. Gram (-) imun↓↓ aminoglikosida/ antipseudomonal/
penisilin/ cephalosporin generasi III
d. Gram (-) imun baik penisilin/ ceftriaksone
e. Usia lanjut broad spectrum antibiotic
ARTRITIS BAKTERIALIS NONGONOKOKAL
2. Joint drainage
dengan aspirasi jarum/ artroskopi/ artrotomi
3. Tindakan bedah
dipertimbangkan pd keadaan:
a. Infeksi koksae anak
b. Sendi yang sulit dilakukan joint drainage
c. Bersamaan dengan osteomielitis
d. Infeksi berkembang ke jaringan lunak sekitar
ARTRITIS BAKTERIALIS NONGONOKOKAL
KOMPLIKASI:
- Osteomielitis
- infeksi rekuren/persisten
- nyeri persisten
- ankilosing
- penurunan mobilitas sendi
ARTRITIS BAKTERIALIS NONGONOKOKAL
PROGNOSIS:
Bergantung pada:
- Durasi berlangsung penyakit sebelum inisiasi terapi
- Usia & Daya tahan tubuh
- Virulensi & jenis organisme patogen
- Jumlah sendi yang terkena
- Bagian sendi yang terkena
2 Didahului penyakit sendi tertentu Tidak didahului oleh penyakit sendi atau
(infeksi intra artikular atau protesis infeksi intra artikular
sendi)
4 Kultur cairan sendi (+) > 95% kasus Kultur cairan sendi (+) < 25 kasus
5 Kultur darah (+) 40-50% Kultur darah jaran (+)
6 Perlu AB jangka panjang dan Th/ AB berikan penyembuhan cepat
drainase pada sendi
Dr.HTM
OSTEOMYELITIS
Definisi : inflamasi akut maupun kronik pada
tulang yang disebabkan oleh infeksi
oleh bakteri piogenik.
Etiologi :
OSTEOMYELITIS
Pembagian osteomyelitis :
1. Akut
2. Sub-akut
3. Kronik
Patofisiologi :
1. Hematogen
2. Perkontinuitatum
OSTEOMYELITIS
Patofisiologi hematogen :
Infeksi didapat dari penyakit sistemik atau fokus
Infeksi dari tempat lain, karena aliran darah
pada daerah tulang berjalan lambat, sehingga
bakteri memiliki waktu berkembang biak dan
menginfeksi
OSTEOMYELITIS
OSTEOMYELITIS
Patofisiologi perkontinuitatum :
Bakteri masuk langsung melalui luka yang
terbuka dan kontak langsung dengan tulang
seperti melalui luka terbuka, gigitan binatang,
luka tusuk dll.
OSTEOMYELITIS
OSTEOMYELITIS
Gejala klinik
Umum : demam, nyeri hebat, gangguan
gerak,krn predispasis pd DM gejala ? Lag GD
Lokal : oedem, nyeri tekan, kemerahan,
jaringan nekrotik
Pemerikasaan penunjang :
X-ray, kultur pus dan cairan infeksi, CT-scan,
MRI, USG, PET scan
OSTEOMYELITIS
X-Ray
CT-Scan
OSTEOMYELITIS
Kultur
MRI
OSTEOMYELITIS
Diagnosa banding :
1. Gigitan binatang
2. Keganasan
3. Selulitis
4. Deep Vein
5. Thrombosis
6. Gout dan Pseudogout
7. Artritis
8. Septik, Sinovitis
OSTEOMYELITIS
Penatalaksanaan :
1. Tindakan bedah berupa debridement
2. antibiotika ( AB )
Prognosa :
- Diagnosa dini, cepat, tepat +,pada DM prognosis > buruk
- Penanganan tepat
kesembuhan sangat baik
MARDI SANTOSO
PENDAHULUAN
• OA : penyakit sendi degeneratif yang berkaitan
dengan kerusakan kartilago sendi
• Vertebra, panggul, lutut & pergelangan kaki
tersering
• Kronik progresif sosio-ekonomik
• Prevalensi OA genu di Indonesia : 15,5% pria &
12,7% wanita
ETIOPATOGENESIS OA
Dibedakan menjadi 2 :
1. OA primer / idiopatik kausanya tidak
diketahui & tidak ada hubungannya dengan
penyakit sistemik maupun proses perubahan
lokal pada sendi
2. OA sekunder kelainan endokrin, inflamasi,
metabolik, pertumbuhan, herediter, jejas
mikro dan makro, imobilisasi yang terlalu
lama
Patogenesis OA
Patogenesis OA
To maintain homeostasis
Matrix degradation&synthesis
failure Chondrocyte
↓Matrix synthesis
I
Risk factor( trauma,obese etc)
Partikel rusakinflamasi
• Cytokin
• Enzymes degradation
• TNF alfa IL1,IL6
• Genetic change cartillago
artricular,subchondral bone
synovial deposit Ca
decreased
Chondroitin
Hyaloronic acid
collagen
OA
Kelainan Disekitar Rawan Sendi
• Tanda-tanda inflamasi ringan sendi
• Perubahan fungsi & struktur rawan sendi
• Gangguan fleksibilitas
• Pembesaran tulang
• Gangguan fleksi & ekstensi
• Terjadinya instabilitas sendi
• Timbulnya krepitasi pada gerakan aktif & pasif
Faktor Risiko OA
• Umur faktor ketuaan
• Jenis kelamin < 45 tahun : wanita=pria
> 50 tahun : wanita>pria
• Suku bangsa
• Genetik faktor herediter
• Kegemukan & penyakit metabolik
• Cedera sendi, pekerjaan & olah raga
• Kelainan pertumbuhan OA pada usia muda
• Faktor-faktor lain tingginya kepadatan tulang
• Faktor-faktor angkat beban/kerja beban yang berat
Sendi-Sendi yang Terkena
• Carpometacarpal ,metacarpalphalang
• Tarso metatarsal,Metatarsophalangeal
• Articulatio cubiti
• Sendi Apofiseal tulang belakang
• Genue
• Femur-Caxae
Riwayat Penyakit
• Nyeri sendi
• Hambatan gerakan sendi
• Kaku pagi
• Krepitasi
• Pembesaran sendi (deformitas)
• Perubahan gaya berjalan
Pemeriksaan Fisis
• Hambatan gerak : kosentris atau eksentris
• Krepitasi : OA lutut
• Pembengkakan sendi yang seringkali asimetris
• Tanda-tanda peradangan pada sendi : sinovitis
• Perubahan bentuk (deformitas) sendi yang
permanen
• Perubahan gaya berjalan : OA lutut, pada,
tulang belakang
Pemeriksaan Diagnostik
Gambaran radiografi sendi yang menyokong
diagnosis OA ialah :
• Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris
(lebih berat pada bagian yang menanggung beban)
• Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral
• Kista tulang
• Osteofit pada pinggir sendi
• Perubahan struktur anatomi sendi
A
B A. Tibial fracture
B. Osteoarthritis
C. Rheumatoid arthritis (left
tube) and gout (right
tube).
D. Acute bacterial infectious
arthritis.
C D
Pemantauan Progresivitas & Outcome OA
A
B A. Tibial fracture
B. Osteoarthritis
C. Rheumatoid arthritis (left
tube) and gout (right
tube).
D. Acute bacterial infectious
arthritis.
C D
Pemantauan Progresivitas & Outcome OA
= SLE,RA,Graeve’sdiseases
Mardi Santoso
Gambaran klinik manifestasi lengkap
Pada tahap awal umumnya hanya satu/ beberapa sistem saja yang menunjukan
kelainan. Kelainan2 bentuknya macam2 :
• Sistemik: lemas, demam, BB turun
• Muskuloskeletal : Nyeri sendi2 perifer, deformitas pada tangan &
kaki, myopati whole body
• Kutaneus : ruam malar, lesi discoid, fotosensitifitas ulserasi mulut, rash, alopesia,
vaskulitis.
• Hematologik : Anemia, AIHA, leucopenia, limfopenia, trombositopenia,
splenomegali, limfadenopati, ANA +, dsDNA +.
• Neurologik : gangguan kognitif, gangguan efek, sakit kepala, kejang, neuropati,
penyakit serebrovaskular, meningitis aseptic.
• Kardiopulmoner : Pleuritis, perikarditis, myokarditis, endokarditis, penyakit
jantung koroner, pneumonitis lupus, fibrosis interstitial.
• Renal : Proteinuria > 500mg/24 jam, sediment silinder, sindromanefrotik, gagal
ginjal kronik.
• Gastrointestinal : Anoreksia, mual, diare, asites, enzim liver meninggi.
• Trombosis: vena maupun arteri.
• Fetal loss pada gravida
• Okular: vaskulitis retina, konjungtivitis, episkleritis.
Diagnosis :
Berdasarkan criteria ARA1982, updated 1997
Diagnosis ditegakan bila terdapat 4 atau lebih dari 11
kriteria di bawah ini:
• Ruam malar : eritem, biasanya rata
• Lesi discoid eritem, sisik keratin
• Fotosensitivitas
• Ulserasi mulut
• Artritis, sendi2 perifer
• Serositis
• Kelainan ginjal : Proteinuria +3 atau silinder +
• Kelainan neurologis: kejang, psikosis
• Kelainan hematologis : anemia hemolitik, leucopenia
(<4000/mm3). Trombositopenia (<100.000/mm3)
• Kelainan imunologi: sel LE, anti ds DNA, anti Sm
• Antibodi Antinuklear.
Penatalaksanaan
• Tidak ada pengobatan etiologis. Kira2 sebanyak ± 25% gejala
ringan dan tidak membahayakan jiwa, pasien tetap bertahan
hidup dengan keluhan nyeri dan rasa lemah yang menetap/
hilang timbul.
• Sisanya 75% timbul gejala berat2 dg gejala 2 yg sering yaitu
diatesis hemorragica,vasculitis , bleeding,gejala artritis dll
a. Edukasi
• Perjalanan penyakit
• Hindari kontak dengan sinar matahari
• Istirahat sampai gejala akut hilang
• Hindari kontrasepsi oral, imunisasi, desensitisasi, kehamilan,
transfuse whole blood
b. Simptomatik
• Arthritis : salisilat, 3x55mg/hr asetaminofen 3x500mg/hr,
ibuprofen 2-3x 400mg/hr,OAINS lain
• Ulserasi : terapi lokal :cream AB topical : cream Enkcetin/
Gentamycin
c. Antimalaria: terutama untuk gejala kulit (ruam kulit, alopesia)
dan sendi.Contoh: klorokuin 1 X 250mg
d. Kortikosteroid : hanya diberikan bila ada gejala berat /
membahayakan jiwa, seperti gangguan saraf pusat, serositis,
anemia hemolitik, leucopenia, trombositopenia, nefritis,
demam tinggi. Karena efek sampingnya diberikan dalam jangka
waktu sesingkat mungkin, dan penghentian dengan tapering
off.
• Ringan ,artritis&lesi kulit: Misal dg pemberian Prednisolon 5 –
15 mg/hari (dosis rendah)
• Berat Trombo berat,AIHA,Nepritis berat,paru/cor berat: 1-2
mg/kg/BB hari (dosis tinggi) dibagi dalam 3-4 dosis, setelah
penyakit terkendali, segera diubah menjadi dosis tiap hari 2-3
x/hr, tappering hingga dosis terendah/dosis pemeliharaan
satu/dua X sehari+Cyclofosfamid 0,5-0,75 mg/bln,7dosis +
Retuximab
• Sedang :Nefritis ringan,Trombositopenia 20-
50.000/ml ,serositis mayor Th/
Methylprednisolon 0,5-1gr/hr 3hr diteruskan
Azatioprin 2mg/kgBB/hr + KS 0,5-
0,6mg/kgBB/hr selama 4-6 mingguKmd
maintanance AZA 1-2mg/KgBB/hr & KS dosis
turun s p 0,125mg/kgBB/hr selang sehari
Materi Ujian Integrasi
Blok 14 Musculo Sceletal
ARTHRITIS RHEUMATOID Arthritis Bacterialis
OSTEOPHOROSIS Osteomyelitis
OSTEOARTROSIS Arthritis lupus
BECHET SPONDILOARTHROSIS
PAGET’S DISEASES GOUT DISEASIS
PENY.GANGGUAN METABOLISME TULANG
HYPERPARATHYROIDISME PRIMER PF SKILL LAB MUSCULOSCELETAL