Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Berdasarkan Undang-undang ASN no.5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran utama, yaitu: sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam menentukan keberhasilan
pemerintahan. Untuk itu, setiap ASN dituntut harus memiliki integritas yang tinggi,
bertindak sesuai dengan nilai dasar dan kode etik ASN.
Fenomena yang terjadi saat ini, sebagian besar ASN masih kurang profesional.
Faktanya, masyarakat menganggap ASN sebagai pekerja yang paling tidak disiplin bila
dibandingkan profesi lainnya. Citra buruk negatif ASN itu seolah mengakar kuat dan
menjadi turun menurun. Akibatnya, sistem pemerintahan pun terganggu. Masyarakat
banyak yang mengeluhkan berbelitnya birokrasi, buruknya pelayanan publik, ditambah
lagi dengan korupsi yang sudah membudaya.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja pemerintahan, khususnya ASN, maka
dipandang perlu untuk melakukan peningkatan kinerja ASN. Usaha perbaikan tersebut
diawali dengan melakukan reformasi terhadap diklat prajabatan bagi Calon ASN. Diklat
prajabatan pola baru sekarang ini telah memadukan antara tahap internalisasi dan
aktualisasi. Tahap internalisasi merupakan tahap penanaman nilai-nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta anti korupsi. Sedangkan,
tahap aktualisasi merupakan tahap perwujudan dari nilai-nilai dasar tersebut di tempat
tugas/ tempat magang.
Dokter gigi puskesmas yang merupakan salah satu unsur ASN sangat perlu untuk
bersikap profesional dan berintegritas. Sebagai pusat kesehatan gigi masyarakat yang
berada di garda terdepan, puskesmas, khususnya dokter gigi, dituntut untuk memberikan
pelayanan prima. Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Sehat 2020, yaitu pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil, dan merata merupakan unsur pokok dalam pembangunn
nasional.
Untuk itu, melalui diklat prajabatan pola baru, diharapkan dokter gigi puskesmas,
yang menjadi calon ASN, dapat memberikan pelayanan prima, sebagai wujud aktualisasi
dari nilai-nilai dasar: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi. Sehingga, secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

I.2 Tujuan
Diklat prajabatan dokter gigi calon ASN memiliki tujuan:
1. Untuk membentuk dokter gigi yang akuntabel, yaitu bertanggung jawab penuh untuk
melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dengan baik dan
maksimal.
2. Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan jiwa nasionalisme
3. Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan menerapkan etika
publik
4. Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan komitmen mutu,
yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas
5. Untuk membentuk dokter gigi yang memiliki nilai anti korupsi dalam melaksanakan
tugas.

I.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi
dokter gigi puskesmas dalam bidang pelayanan dan promosi kesehatan gigi dan mulut
masyarakat dengan menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi.
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Konsepsi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang berintegritas tinggi, maka setiap ASN
harus mengamalkan lima nilai dasar ASN.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN yang akuntabel adalah ASN
yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak
terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham atau pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
sangat penting dimiliki oleh setiap ASN. Nasionalisme tidak hanya sekedar wawasan,
tetapi mengaktualisasikannya dalam menjalankan tugas dan fungsi. Adanya jiwa
nasionalisme kuat diharapkan dapat membentuk ASN yang senantiasa: menempatkan
persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; dan menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
dan bertenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar norma, yang menentukan baik
buruk, benar salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang mengarahkan kebijakan
publik dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik tergambar
dalam cara memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan yang ramah dan
santun serta sesuai dengan kode etik, baik kode etik ASN maupun kode etik profesi.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang sipersepsikan oleh
individu terhadap nilai suatu produk ataupun jasa. Dalam penyelenggaraan pemerintahan,
mutu sering dikaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat. Adapun Indikator komitmen
mutu:
a. Mampu memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan
kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik;
b. Menunjukan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan sikap yang menolak atau tidak berpihak pada tindakan
korupsi. Menurut KPK, nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain: jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

II.2 Tugas dan Fungsi Organisasi


II.2.1 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
1. Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan otonomi daerah di bidang
kesehatan dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dan tugas pembantuan
2. Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
Dalam menyelenggarakan tugas, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kesehatan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;
d. Pengelolaan administrasi umum meliputi: Ketatalaksanaan, kepegawaian,
perlengkapan, dan peralatan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
II.2.2 Tugas dan Fungsi Organisasi (Puskesmas)
Berdasarkan Permenkes no. 75 tahun 2014, tugas dan fungsi puskesmas
dijabarkan sebagaimana berikut:
1. Tugas Puskesmas (Pasal 4)
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
2. Fungsi Puskesmas (Pasal 5)
Dalam melaksanakan tugas tersebut Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 5, Puskesmas dapat
berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.
II.2.3 Tugas dan Fungsi Dokter Gigi Puskesmas
1. Tugas Dokter Gigi Puskesmas
Tugas pokok dokter gigi puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta membina peran
serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat.
2. Fungsi Dokter Gigi Puskesmas
Fungsi dokter gigi puskesmas adalah membantu kepala puskesmas dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

II.3 Visi dan Misi Organisasi


Visi Puskesmas Malili adalah "Puskesmas Malili menjadi unit pelayanan kesehatan
terbaik menuju kecamatan sehat".
Sedangkan misi Puskesmas Malili adalah:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau
2. Meningkatkan sarana dan prasarana
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. Meningkatkan penyuluhan kesehatan masyarakat dan penyakit
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR
PROFESI ASN DI TEMPAT TUGAS

Nama : drg. Yuni Putriyani, S.KG


NDH : 01/ Angkatan 1
Unit Kerja/Instansi : Puskesmas Malili/ Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur

A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN


Kegiatan/ Waktu
No Nilai Dasar Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan
1. Membuat catatan rekam  Akuntabilitas Catatan medik pasien dibuat dengan
medik pasien rawat jalan cermat, lengkap, dan jelas. Rekam
medik pasien berisi identitas,
6-15 April 2015 riwayat penyakit serta pengobatan
pasien.
 Etika Publik Catatan rekam medik pasien wajib
dirahasiakan, tidak boleh
dipublikasikan ke khalayak ramai.
 Komitmen Rekam medik yang lengkap dan
Mutu jelas dapat memudahkan
pengontrolan penyakit pasien oleh
dokter, sehingga terapi yang
diberikan dapat lebih efektif dan
efisen serta memudahkan pasien
untuk kunjungan selanjutnya.
2. Melakukan pencabutan gigi  Akuntabilitas Pencabutan gigi dilakukan secara
pada pasien profesional sesuai dengan
kompetensi dokter gigi umum.
 Nasionalisme Dalam memberikan pelayanan,
6-15 April 2015
tidak memandang status sosial,
suku, agama, maupun jenis
kelamin pasien.
 Etika Publik Pasien mendapatkan kejelasan
informasi mengenai tahap-tahap
yang akan dilalui dalam perawatan
dengan tutur kata yang santun dan
ramah.
 Komitmen Pencabutan gigi dilakukan sesuai
Mutu dengan standar operasional
prosedur, sehingga dapat
menghindari terjadinya malpraktik.
Tindakan dilakukan secara tepat,
cepat, dan cermat. Setelah selesai,
pasien diberikan instruksi pasca
pencabutan serta diminta untuk
mengisi kotak kepuasan pasien.
 Anti Korupsi Tidak meminta/menerima upah
atas pelayanan yang diberikan
terhadap pasien.
3. Melayani atau menerima  Akuntabilitas Pasien memperoleh konsultasi dan
konsultasi serta melakukan pemeriksaan secara profesional.
 Nasionalisme Konsultasi dan pemeriksaan yang
pemeriksaan pasien di poli
dilakukan tidak membedakan
gigi
status sosial, jenis kelamin, suku,
dan agama pasien.
6-15 April 2015
 Etika Publik Memberikan konsultasi dan
pemeriksaan dengan santun dan
ramah.
 Komitmen Konsultasi dan pemeriksaan pasien
Mutu dilakukan dengan teliti, efektif,
dan efisien serta sesuai dengan
keluhan pasien.
 Anti Korupsi Pasien tidak dikenakan biaya atas
jasa yang diberikan.
4. Melakukan penanganan  Akuntabilitas Pasien mendapatkan penanganan
sementara pada pasien yang profesional.
 Nasionalisme Penanganan dilakukan tanpa
dengan nyeri akut
membedakan status sosial, jenis
kelamin, suku, dan agama pasien.
6-15 April 2015
 Etika Publik Pasien ditangani dengan tutur kata
yang santun dan ramah.
 Komitmen Penanganan dilakukan sesuai
Mutu standar operasional prosedur
dan diberikan penjelasan mengenai
prosedur perawatan yang akan
dilalui.
 Anti Korupsi Penanganan dilakukan tanpa
menerima upah/ biaya dari
pasien.
5. Membuat surat rujukan ke  Akuntabilitas Rujukan tersebut dibuat sebagai
rumah sakit bentuk tanggung jawab agar
pasien dapat memperoleh
6-15 April 2015 penanganan di rumah sakit.
 Etika Publik Memberikan pemahaman dengan
jelas kepada pasien mengenai sebab
pasien dirujuk dengan tutur kata
yang santun dan ramah.
 Komitmen Pasien yang tidak dapat ditangani
Mutu di puskemas, langsung dibuatkan
rujukan ke rumah sakit agar dapat
segera mendapatkan penanganan
yang optimal, efektif, dan efisien.
6. Membuat resep obat  Akuntabilitas Memberikan resep obat kepada
kepada pasien pasien sesuai dengan indikasi dan
kontraindikasinya.
 Etika Publik Menerangkan dengan jelas,
6-15 April 2015
santun, dan ramah aturan pakai
obat tersebut.
 Komitmen Dosis obat yang diberikan sesuai
Mutu dengan aturan dosis obat yang
berlaku.
 Anti korupsi Pemberian obat diarahkan ke
apotek puskesmas, tanpa ada
kerjasama dengan perusahaan
farmasi tertentu.
7. Menuliskan surat  Akuntabilitas Surat sakit diberikan kepada pasien
keterangan sakit kepada yang membutuhkan dan diberikan
pasien yang membutuhkan sesuai dengan kondisi pasien.
 Etika Publik Tidak menerbitkan surat
keterangan sakit palsu. Pasien
6-15 April 2015
diberikan penjelasan dengan
santun dan ramah mengenai
kondisi penyakit pasien yang
menyebabkan pasien tersebut harus
beristirahat.
8. Melakukan penyuluhan  Akuntabilitas Ibu hamil mendapatkan penjelasan
kesehatan gigi dan mulut tentang kondisi kesehatan gigi dan
terhadap ibu hamil mulutnya.
 Etika Publik cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut selama kehamilan
13 April 2015
disampaikan dengan bahasa yang
santun dan ramah serta mudah
dipahami.
 Komitmen Dengan adanya penyuluhan,
Mutu diharapkan dapat mengurangi
masalah kesehatan gigi dan
mulut pada ibu hamil dan
janinnya.
9. Membuat laporan kinerja  Akuntabilitas Membuat laporan harian yang jelas
harian dan mudah dipahami sebagai
salah satu bentuk
6-15 April 2015 pertanggungjawaban kegiatan
yang dilaksanakan.
 Komitmen Laporan kinerja harian, dapat
Mutu menjadi acuan evaluasi untuk
memberikan pelayanan yang lebih
efektif dan efiesien.
 Anti korupsi Laoran dibuat sesuai dengan data
rill, tanpa adanya manipulasi.
10. Membuat informed consent  Akuntabilitas Sebelum melakukan tindakan
terhadap tindakan medik medik, pasien diminta untuk
gigi dan mulut yang menandatangani informed consent
dilakukan sebagai bukti persetujuan pasien
terhadap tindakan yang akan
6-15 April 2015 dilakukan.
 Etika Publik Pasien diberikan penjelasan dengan
ramah dan santun mengenai
tindakan medik yang akan
dilakukan.
B. TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR
Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai
Nilai Dasar dan Teknik
NO Dasar dan Manfaatnya bagi Pihak Lain dan
Akuntabilitas
Perwujudan Visi Organisasi
1. 1.1. AKUNTABILITAS: Pencatatan rekam medik dilakukan dengan
Teknik Kecermatan/Ketelitian, teknik kecermatan, lengkap, dan jelas sesuai
lengkap dan jelas sesuai dengan prosedur yang berlaku serta bersifat
dengan prosedur yang berlaku rahasia. Rekam medik yang jelas dan lengkap
1.2 ETIKA PUBLIK: akan memudahkan untuk melakukan
nilai Kerahasiaan/ menjamin pengontrolan penyakit pasien pada kunjungan
rahasia pasien selanjutnya, sehingga dapat memberikan
1.3 KOMITMEN MUTU: pengobatan atau terapi yang efektif dan efisien.
nilai efektif dan efisien Pengobatan yang efektif dan efisien akan
meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan di puskesmas serta secara tidak
langsung dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2. 2.1 AKUNTABILITAS: Pencabutan gigi yang dilakukan pada pasien
Teknik profesionalisme secara profesional Pasien dilayani tanpa
2.2 NASIONALISME: memandang status sosial, suku, agama,
Teknik nondiskriminatif maupun jenis kelamin pasien. Pasien
2.3 ETIKA PUBLIK: mendapatkan kejelasan informasi mengenai
Nilai keramahan dan tahap-tahap yang akan dilalui dalam perawatan
kesantunan dengan tutur kata yang santun dan bersahabat.
2.4 KOMITMEN MUTU: Pencabutan gigi dilakukan sesuai dengan standar
teknik pelayanan sesuai operasional prosedur. Sebelum pulang, pasien
dengan SOP, teknik pengisian diminta mengisi kotak kepuasan pasien,
kotak kepuasan pasien sebagai indikator kepuasan pasien. Setelah
2.5 ANTI KORUPSI: selesai, tidak meminta/menerima upah atas
nilai kejujuran dengan tidak pelayanan yang diberikan terhadap pasien.
memungut biaya Pelayanan yang bermutu, merata, dan gratis
dapat meningkatkan kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan puskesmas. Sehingga, secara
tidak langsung dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
3. 3.1 AKUNTABILITAS: Pemeriksaan pasien dilakukan dengan cermat
Nilai profesionalisme dan profesional tanpa membedakan status
3.2 NASIONALISME: sosial, jenis kelamin, suku, dan agama pasien,
Teknik nondiskriminatif sehingga dapat ditegakkan diagnosis yang tepat.
3.3 ETIKA PUBLIK: Konsultasi diberikan dengan bahasa yang
Nilai keramahan dan santun dan ramah sehingga pasien merasa
kesantunan nyaman untuk berkonsultasi dan menyampaikan
3.4 KOMITMEN MUTU: keluhannya. Pemeriksaan pasien dilakukan
Teknik pelayanan sesuai secara efektif dan efisien sesuai dengan standar
dengan standar operasional operasional prosedur. Pasien tidak dikenakan
prosedur biaya atas jasa yang diberikan. Dengan
3.5 ANTI KORUPSI: demikian, pasien tidak perlu berpikir keras untuk
nilai kejujuran dengan tidak segera memeriksakan penyakit gigi dan mulut
memungut biaya yang dideritanya dan secara tidak langsung dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4. 4.1 AKUNTABILITAS: Pasien mendapatkan penanganan dengan teknik
Teknik kecermatan dan kecermatan dan profesional tanpa
profesionalisme membedakan status sosial, jenis kelamin,
4.2 NASIONALISME: suku, dan agama pasien. Sebelum dilakukan
Teknik nondiskriminatif penanganan, diberikan penjelasan mengenai
4.3 ETIKA PUBLIK prosedur perawatannya dengan bahasa yang
Nilai kesantunan dan santun, ramah, dan mudah dimengerti
keramahan terhadap nyeri yang dikeluhkan Prosedur
4.4 KOMITMEN MUTU penanganan yang dilakukan sesuai dengan
Pelayanan sesuai dengan standar operasional prosedur, sehingga
standar operasional prosedur terjadinya malpraktik dapat dihindari dan pasien
4.5 ANTI KORUPSI mendapatkan penanganan yang efektif dan
Nilai kejujuran dengan teknik efisien. Selain itu, penanganan dilakukan dengan
tidak menerima upah/ biaya tanpa menerima upah/ biaya dari pasien.
Dengan demikian, secara tidak langsung dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
tercipta pelayanan yang bermutu, merata, dan
terjangkau.
5. 5.1 AKUNTABILITAS: Rujukan dibuat sebagai bentuk tanggung jawab
Nilai tanggung jawab agar pasien mendapatkan penanganan yang
5.2 ETIKA PUBLIK optimal. Sebelum surat rujukan dibuat, pasien
Jelas, Santun, Ramah diberikan pemahaman dengan jelas secara
5.3 KOMITMEN MUTU santun dan ramah mengenai sebab pasien
efektif, dan efisien diberikan rujukan ke rumah sakit. Pasien yang
diberikan surat rujukan ke rumah sakit adalah
pasien yang penyakitnya tidak bisa ditangani di
puskesmas, dengan harapan pasien mendapatkan
penanganan yang efektif, dan efisien di rumah
sakit rujukan. Sehingga, secara tidak langsung
dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
6. 6.1 AKUNTABILITAS Memberikan resep obat kepada pasien secara
Teknik profesionalitas profesional, yaitu sesuai dengan indikasi dan
6.2 ETIKA PUBLIK kontraindikasinya. Sehingga, pasien
Nilai kesantunan dan mendapatkan terapi yang tepat dan terhindar dari
keramahan malpraktik. Setelah itu, kemudian menerangkan
6.3 KOMITMEN MUTU dengan jelas, santun, dan ramah aturan pakai
Sesuai dengan aturan dosis obat tersebut dengan dosis obat yang diberikan
6.4 ANTI KORUPSI sesuai dengan aturan dosis obat yang berlaku.
Nilai kejujuran, tanpa ada Pemberian obat diarahkan ke apotek puskesmas,
keuntungan pribadi tanpa ada kerjasama dengan perusahaan
farmasi tertentu. Hal tersebut dapat
meningkatkan kepuasan masyarakat atas layanan
yang diberikan, serta dapat menciptakan
pelayanan yang bermutu, merata, dan terjangkau.
7. 7.1 AKUNTABILITAS Surat sakit diberikan kepada pasien yang
Nilai profesionalisme membutuhkan secara profesional, yaitu
7.2 ETIKA PUBLIK diberikan sesuai dengan kondisi pasien, dalam
Nilai kesantunan dan hal ini tidak menerbitkan surat keterangan
keramahan, sesuai dengan sakit palsu. Pasien diberikan penjelasan dengan
kode etik dokter gigi santun dan ramah mengenai kondisi penyakit
pasien yang menyebabkan pasien tersebut harus
beristirahat.
8. 8.1 AKUNTABILITAS Ibu hamil mendapatkan penjelasan tentang
Nilai tanggung jawab, yaitu kondisi kesehatan gigi dan mulutnya, serta
menyampaikan informasi informasi terkini bagaimana cara menjaga
keilmuan dengan jelas kesehatan gigi dan mulutnya selama kehamilan
8.2 ETIKA PUBLIK dengan bahasa yang santun dan ramah serta
Nilai kesantunan, keramahan, mudah dipahami. Dengan bertambahnya
mudah dipahami wawasan masyarakat khususnya ibu hamil
8.3 KOMITMEN MUTU mengenai kesehatan gigi, diharapkan dapat
Penyampaian informasi terkini mengurangi masalah kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil dan janinnya, sehingga secara
tidak langsung dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
9. 9.1 AKUNTABILITAS Membuat laporan harian yang jelas dan mudah
Nilai transparansi, yaitu dipahami sebagai salah satu bentuk
laporan yang jelas dan mudah pertanggungjawaban kegiatan yang
dipahami dilaksanakan. Laporan dibuat sesuai dengan data
9.2 KOMITMEN MUTU rill, tanpa adanya manipulasi. Dengan adanya
Nilai efektivitas dan efisiensi laporan kinerja harian, dapat dijadikan acuan
9.3 ANTI KORUPSI evaluasi ke depannya untuk memberikan
Nilai Kejujuran, yaitu tanpa pelayanan yang lebih efektif dan efisien.
manipulasi
10. 10.1 AKUNTABILITAS Sebelum melakukan tindakan medik, pasien
Nilai transparansi diberi informasi yang jelas dengan ramah dan
10.2 ETIKA PUBLIK santun mengenai tindakan yang akan dilakukan
Nilai keramahan dan baik dampak positif maupun negatif tindakan
kesantunan tersebut. Keputusan untuk dilakukannya tindakan
medik, mutlak ada pada pasien. Apabila pasien
menyetujui tindakan yang dilakukan, maka
pasien diminta untuk menandatangani informed
consent sebagai bukti persetujuan pasien
terhadap tindakan yang akan dilakukan.
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN

Nama Peserta : drg. Yuni Putriyani, S.KG


Nomor Daftar Hadir : 01/ Angkatan 1
Unit Kerja/Instansi : Puskesmas Malili/ Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur

KEGIATAN 1 Membuat catatan rekam medik pasien rawat jalan di


poli gigi

TANGGAL 6-15 April 2015


DAFTAR LAMPIRAN Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan
nilai-nilai dasar PNS
 Akuntabilitas Catatan rekam medik pasien rawat jalan dibuat
dengan jelas dan lengkap, yang merupakan bagian
dari instrumen sistem pencatatan dan pelaporan di
puskesmas.
 Etika Publik Rekam medik berisi identitas pribadi pasien, riwayat
penyakit, serta riwayat pengobatan, sehingga bersifat
rahasia, tidak boleh disebarluaskan ke publik.
Catatan rekam medik yang lengkap dan jelas akan
 Komitmen Mutu menjadi pedoman bagi setiap dokter dalam
memberikan pengobatan atau penanganan pada
kunjungan berikutnya. Selain itu, catatan medis
pasien disatukan dalam satu buku Rekam Medis
Keluarga atau Family Folder, yang merupakan
kumpulan rekam medik suatu keluarga atau rumah
tangga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan
identifikasi riwayat suatu penyakit yang dalam
keluarga terutama bila terdapat penyakit keturunan
maupun penyakit yang menular akibat kontak
serumah. Sehingga, dapat memberikan upaya
preventif dan kuratif yang efektif dan efisien.

KEGIATAN 2 Melakukan pencabutan gigi pada pasien poli


gigi
TANGGAL 6-15 April 2015
DAFTAR LAMPIRAN 1. Fotocopy buku register pasien poli gigi
2. Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-
nilai dasar PNS

 Akuntabilitas Pencabutan gigi dilakukan secara profesional,


yaitu sesuai dengan kompetensi saya sebagai
dokter gigi umum.
 Nasionalisme Pelayanan yang diberikan sama terhadap semua
pasien yang datang, tanpa membedakan status
sosial, suku, agama, dan ras pasien.
 Etika Publik Pasien diberikan penjelasan mengenai tahap-
tahap yang akan dilalui dengan bahasa yang
mudah dimengerti, sopan, dan santun.
Pelayanan diberikan sesuai dengan kode etik
profesi dokter gigi.
 Komitmen Mutu Pencabutan gigi dilakukan sesuai dengan
standar operasional pencabutan gigi di
puskesmas sehingga dapat memperkecil
kemungkinan terjadinya malpraktik. Pasien
dilayani berdasarkan nomor antrian pasien, dan
setelah selesai diberikan instruksi post
pencabutan gigi dengan jelas. Untuk
mengetahui kepuasan pasien, pasien diminta
mengisi kotak kepuasan pasien. Hal ini
bertujuan sebagai alat evaluasi kualitas
pelayanan poli gigi, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelayanan.

KEGIATAN 3 Melayani atau menerima konsultasi serta


melakukan pemeriksaan pasien di poli gigi

TANGGAL 6-15 April 2015


DAFTAR LAMPIRAN 1. Fotocopy buku register pasien poli gigi
2. Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-
nilai dasar PNS

 Akuntabilitas Pemeriksaan pasien dilakukan dengan cermat


dan profesional sehingga dapat ditegakkan
diagnosis yang tepat. Konsultasi dan
pemeriksaan dilakukan berdasarkan keluhan
pasien.
 Nasionalisme Pelayanan pasien dilakukan tanpa membedakan
status sosial, suku, agama, dan ras pasien.
Sehingga pelayanan yang diberikan bersifat adil
dan merata
 Etika Publik Konsultasi pasien diberikan dengan bahasa yang
mudah dimengerti, ramah dan santun. Sehingga
pasien merasa nyaman untuk mnyampaikan
keluhannya.
 Komitmen Mutu Pemeriksaan pasien dilakukan secara efektif dan
efisien sesuai dengan standar operasional
prosedur.
 Anri Korupsi Pemeriksaan dan konsultasi dilakukan secara
gratis, tanpa dipungut biaya. Sehingga
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat
dijangkau oleh semua kalangan tanpa terkecuali.

KEGIATAN 4 Melakukan penanganan sementara pada pasien


dengan nyeri akut

TANGGAL 9 April 2015


DAFTAR LAMPIRAN 1. Fotocopy buku register pasien poli gigi
2. Dokumentasi foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-
nilai dasar PNS

 Akuntabilitas Pasien ditangani secara profesional sesuai


dengan kompetensi dokter gigi umum
 Nasionalisme Penanganan dilakukan tanpa membedakan
status sosial, suku, agama, ras, dan jenis
kelamin pasien. Sehingga penanganan yang
diberikan secara adil dan merata.
 Etika publik Pasien ditangani dengan bahasa yang mudah
dimengerti, ramah, dan santun serta ditangani
sesuai dengan kode etik profesi dokter gigi.
 Komitmen Mutu Penanganan pasien dilakukan sesuai dengan
standar operasional prosedur dan diberikan
penjelasan mengenai tahap-tahap perawatan
yang akan dilalui. Setelah selesai, pasien
diminta untuk mengisi kotak kepuasan pasien.
Kotak kepuasan pasien dapat dijadikan sebagai
alat evaluasi kepuasan pasien. Dengan
demikian, kualitas pelayanan dapat senantiasa
dikontrol.
 Anti Korupsi Setelah selesai, pasien tidak dipungut biaya.
Sehingga, pelayanan dapat dijangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.

KEGIATAN 5 Membuat surat rujukan ke rumah sakit

TANGGAL 9 April 2015


DAFTAR LAMPIRAN 1. Fotocopy buku register pasien
2. Dokumentasi foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-
nilai dasar PNS
.
 Akuntabilitas Surat rujukan dibuat sebagai bentuk tanggung
dokter gigi terhadap pasien yang tidak dapat
ditangani di puskesmas.
 Etika Publik Pasien diberikan penjelasan dengan bahasa yang
mudah dimengerti secara santun dan ramah
mengenai sebab pasien dirujuk ke rumah sakit.
 Komitmen mutu Pasien diberikan rujukan dengan tujuan agar
pasien mendapatkan penanganan yang optimal,
efektif, dan efisien di rumah sakit rujukan.

KEGIATAN 6 Membuat resep obat kepada pasien

TANGGAL 9 April 2015


DAFTAR LAMPIRAN Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-
nilai dasar PNS
 Akuntabilitas Pemberian resep obat kepada pasien dilakukan
secara profesional, yaitu sesuai dengan indikasi
dan kontraindikasi.
 Etika publik Setelah resep dibuat, pasien diberikan instruksi
secara santun dan ramah mengenai aturan pakai
obat tersebut.
 Komitmen Mutu Dosis obat yang diberikan sesuai dengan aturan
dosis obat yang berlaku.
 Anti Korupsi Resep yang dibuat berdasarkan obat yang
tersedia di puskesmas, pasien tidak diarahkan
membeli obat di luar atau obat paten untuk
kepentingan pribadi dokter gigi.

KEGIATAN 7 Menuliskan surat keterangan sakit kepada


pasien yang membutuhkan

TANGGAL 13 April 2015


DAFTAR LAMPIRAN Dokumentasi Foto
Deskripsi keterkaitan dengan nilai-
nilai dasar PNS
 Akuntabilitas Surat sakit dibuat kepada pasien yang
membutuhkan, yaitu berdasarkan kondisi
pasien.
 Etika Publik Pasien diberikan penjelasan dengan santun dan
ramah mengenai kondisi penyakit pasien yang
menyebabkan pasien harus beristirahat. Sesuai
dengan kode etik profesi, saya tidak
menerbitkan surat keterangan sakit palsu.

Anda mungkin juga menyukai