Anda di halaman 1dari 5

Nama Mahasiswa : Varissa

NIM : 113063C116035
Tanggal : 16 Mei 2020
Kasus : GEA
1. Diagnosa medis
Diare
2. Diagnosa keperawatan
Defisit volume cairan berhubungan dengan mual muntah
3. Tindakan keperawatan dan rasional
TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
Pemasangan infus Mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit

4. Prosedur tindakan keperawatan


1) Sebelum pemberian obat:
a) Pastikan bahwa obat sesuai dengan standar medik.
b) Larutkan obat sesuai indikasi. Banyak obat yang dapat mengiritasi vena dan
memerlukan pengeceran yang sesuai.
c) Pastikan kecepatan pemberiannya dengan benar
d) Jika akan memberikan obat melalui selang infus yang sama, akan lebih baik jika
dilakukan pembilasan teriebih dahulu dengan cairan fisiologis (Na Cl 0,9 %).
e) Kaji kondisi pasien dan toleransinya terhadap obat yang diberikan.
f) Kaji kepatenan jalan infus dengan mengetahut keberadaan dari aliran darah.
1) Perlahankan kecepatan infus.
2) Lakukan aspirasi dengan jarum suntik sebelum memasukkan obat.
3) Tekan selang infus secara perlahan.
g) Perhatikan waktu pemasangan infus. Ganti tempat pemasangan infus apabila
terdapat tanda-tanda komplikasi (misalnya: plebitis, ektravasasi, dll)
2) Perhatikan respon pasien terhadap obat.
a)Adakah efek samping mayor yang timbul (anaphilaksis, respiratory distress,
takhikardi, bradikardi, atau kejang)
b)Adakah efek samping minor yang timbul (mual, pucat, kulit kemerahan, atau
bingung)
c)Hentikan pengobatan dan konsultasikan ke dokter apabila terjadi hal-hal tersebut.
3) Pemasangan Infus
1. Alat dan Bahan
a. Infus set
b. Abocath
c. Cairan infus
b. Tornikuet/tensimeter
c. Kapas alkohol
d. Kasa steril
e. Betadin salep
f. plester, gunting,
g. spalk dan pembalut kalau perlu
h. tiang infus
i. perlak kecil dan alasnya
2. Tahap Pre Interaksi
a. Cuci tangan
b. Jelaskan kepada klien/keluarga tentang prosedur dan sensasi yang akan
dirasakan selama pemasangan infus
c. Atur posisi klien/ meminta orangtua berpartisipasi dalam melakukan
pemasangan infus
d. Cek program terapi cairan klien
3. Tahap Orientasi
a. Berikan salam, panggil nama klien dengan namanya
b. Dekatkan alat
4. Tahap Kerja
a. Cuci tangan
b. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan infus dan
gantungkan pada standar infus
c. Menentukan area vena yang akan ditusuk
d. Pasang alas/ perlak
e. Pasang korniket pembendung ± 15cm diatas vena yang akan ditusuk
f. Gunakan sarung tangan
g. Desinfektan area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10cm
h. Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
i. Pastikan jarum IV masuk ke vena
j. Sambungkan jarum IV dengan selang infus
k. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
l. Tutup area insersi dengan kassa kering kemudian plester
m. Atur tetesan infus sesuai program medis
n. Lepaskan sarung tangan
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan
b. Laukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
c. Akhiri kegiatan dan bereskan alat
6. Dokumentasi
a. Waktu, identitas, rekam medis
b. Lihat respon klien terhadap pelaksanaan tindakan

5. Tujuan tindakan
Memberikan atau menggantikan cairan tubuh yang mengandung air,
elektrolit,vitamin, protein, lemak, dan kalori, yang tidak dapat dipertahankan secara
adekuat melalui oral, memperbaiki keseimbangan asam basa, memperbaiki volume
komponen-komponen darah, memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan
kedalam tubuh, memonitor tekanan vena sentral (CVP), memberikan nutrisi pada saat
sistem pencernaan mengalami gangguan (Perry & Potter, 2006)
6. Analisa sistesa tindakan keperawatan b/d diagnosa keperawatan
BAB 3kali/hari, mual muntah 1kali

Kekurangan volume cairan tubuh

Tubuh lemas, mata cekung, mukosa bibir kering

Dapat dibantu pemenuhan cairan dengan pemberian cairan infus

7. Efek yang timbul dari tindakan keperawatan dan pencegahannya


a. Bahaya:
Bila dalam pemasangan IV catheter salah bisa melukai klien, vena menjadi pecah
atau membiru, cairan tidak bisa masuk melalui vena, bisa terjadi infeksi jika IV
chatheter tidak steril. Akan terjadi flebiti/pembengkakan jika terlalu lama di
tancapkan.
b. Pencegahannya:
Berhati-hati dan cermat saat memasang infus sesuai dengan prosedur

8. Patokan normal dan makna intepretasi


klien mengatakan mual muntah sudah tidak ada
9. Daftar pustaka
file:///C:/Users/acer/Downloads/62511-ID-monitoring-dan-identifikasi-gangguan-
inf.pdf
file:///C:/Users/acer/Downloads/1202116032-3-BAB%20II%20BUDI.pdf
file:///C:/Users/acer/Downloads/Zain%20Kharis%20Munandar%20BAB
%20II.pdf
file:///C:/Users/acer/Downloads/Genap%20I%20-%20Pemasangan%20Infus.pdf

Anda mungkin juga menyukai