B DENGAN DIAGNOSA
MEDIS MENINGIOMA PADA SISTEM PERSYARAFAN
OLEH :
( 2018.C.10a.0923 )
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan laporan tentang
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. B DENGAN KASUS
MENINGIOMA” ini dengan baik. Asuhan keperawatan ini disusun sebagai
penugasan dan pelaporan asuhan keperawatan di ruang Gardenia.
Adapun asuhan keperawatan ini saya susun berdasarkan pengamatan saya
dari buku yang ada kaitannya dengan asuhan keperawatan yang saya buat dan
berdasarakan kasus yang didapat. Dalam penyusunan asuhan keperawatan ini
tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu saya
tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua saya, dosen
pembimbing saya, dan teman-teman satu tim yang saling mendukung dan
membantu hingga selesainya asuhan keperawatan ini.
Dalam penyusunan asuhan keperawatan ini saya menyadari masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan asuhan keperawatan ini.
Semoga asuhan keperawatan ini bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................
1.4 Manfaat.................................................................................................
1.4.1 Untuk Mahasiswa........................................................................
1.4.2 Untuk Klien dan Keluarga...........................................................
1.4.3 Untuk Institusi.............................................................................
1.4.4 Untuk IPTEK...............................................................................
PENUTUP........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1.4 Klasifikasi
Klasifikasi meningioma terbagi berdasarkan lokasi tumor, pola
85-90% daerah supratentorial sepanjang sinus vena dural, antara lain daerah
convexity (34,7%), parasagital (22,3%), daerah sayap sphenoid (17,1%)
(Sherman, 2011). Lokasi yang lebih jarang ditemukan adalah pada selabung
nervus optikus, angulus cerebellopontine, Meningioma juga dapat timbul secara
ekstrakranial walaupun sangat jarang, yaitu pada medula spinalis, orbita , cavum
nasi, glandula parotis, mediastinum dan paru-paru (Al-Mefty, 2005; Chou, 1991).
2.1.7 Komplikasi
Meningioma dan proses pengobatannya yang melibatkan bedah dan
radioterapi, bisa menyebabkan berbagai komplikasi, di antaranya kesulitan
konsentrasi, kejang, hilang ingatan, dan perubahan kepribadian.
2.1.8.5 Radiotherapi Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak
jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping : kerusakan
kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot
pectoralis, radang tenggorokan.
2.1.8.6 Chemotherapy Pemberian obat-obatan anti tumor yang sudah menyebar
dalam aliran darah. Efek samping : lelah, mual, muntah, hilang nafsu
makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.
2.1.8.7 Manipulasi hormonal Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk
tumor yang sudah bermetastase.
atipikal atau jinak baru sedikit sekali diaplikasikan pada pasien, tetapi terapi
menggunakan regimen kemoterapi (baik intravena atau intraarterial cis-
platinum, decarbazine (DTIC) dan adriamycin) menunjukkan hasil yang
kurang memuaskan (Moazzam, 2013)
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian Keperawatan
2.2.1 Pernafasan (B1: Breathing).
2.2.2.1 Inspeksi.
Terlihat adanya peningkatan usaha dan frekuensi pernafasan serta
penggunaan otot bantu nafas. Bentuk dada barrel chest (akibat udara
yang tertangkap) atau bisa juga normo chest, penipisan massa otot, dan
pernapasan dengan bibir dirapatkan. Pernapasan abnormal tidak fektif
dan penggunaan otot- otot bantu nafas (sternocleidomastoideus). Pada
tahap lanjut, dispnea terjadi saat aktivitas bahkan pada aktivitas
kehidupan sehari-hari seperti makan dan mandi. Pengkajian batuk
produktif dengan sputum purulen disertai demam mengindikasikan
adanya tanda pertama infeksi pernafasan.
2.2.2.2 Palpasi.
Pada palpasi, ekspansi meningkat dan taktil fremitus biasanya menurun.
2.2.2.3 Perkusi.
Pada perkusi didapatkan suara normal sampai hiper sonor sedangkan
diafrgama menurun.
2.2.2.4 Auskultasi.
Sering didapatkan adanya bunyi nafas ronchi dan wheezing sesuai tingkat
beratnya obstruktif pada bronkiolus. Pada pengkajian lain, didapatkan
kadar oksigen yang rendah (hipoksemia) dan kadar karbondioksida yang
tinggi (hiperkapnea) terjadi pada tahap lanjut penyakit. Pada waktunya,
bahkan gerakan ringan sekalipun seperti membungkuk untuk mengikat
tali sepatu, mengakibatkan dispnea dan keletihan (dispnea eksersorial).
Paru yang mengalami emfisematosa tidak berkontraksi saat ekspirasi dan
bronkiolus tidak dikosongkan secara efektif dari sekresi yang
dihasilkannya. Pasien rentan terhadap reaksi inflamasi dan infeksi akibat
17
Tujuan : Nyeri berkurang sampai hilangnya rasa nyeri setelah dilakukan tindakan
keperawatan
Kriteria hasil :
21
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
NIM :2018.C.10a.0923
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B
Umur : 58 tahun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SD
Pasien mengatakan Nyeri hebat, nyeri pada bagian kepala terasa tekan, berasal
dari kepala, skala nyeri 6 dari (0-10), dan dirasakan hilang timbul dan semakin
meningkat
3.1.3.2 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dirasakan pada 3 hari sebelumnya
dan nyeri semakin sakit mulai dari 3 jam sebelumnya.pasien mengatakan sakit
kepala ,penglihatan berputar. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan apa
GENOGRAM KELUARGA :
KETERANGAN:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Garis Keturunan
= Tinggal serumah
= Klien ( Tn. B)
27
Bentuk Dada simetris, Type Pernafasan Dada, Irama Pernafasan Teratur, Suara
Nafas Vesukuler
Klien tidak merasa Nyeri dada, Kram kaki, Pucat, Pusing/sinkop, Clubing finger,
Sianosis, Sakit Kepala, Palpitasi, Pingsan, Capillary refill < 2 detik, tidak ada
Oedema, tidak ada Asites dengan lingkar perut 80 cm, Ictus Cordis Tidak
melihat, Vena jugularis Tidak meningkat, Suara jantung lub-dub
Pasien mengatakan ingin lekas sembuh, cepat pulang, kembali berkumpul dengan
keluarga dan normal seperti biasanya
2. Nutrisida Metabolisme :
30
Tinggi badan klien 165 cm, BB sekarang 50 Kg, dan BB sebelum sakit 60 Kg,
50 Kg
IMT= =18,5 (18,5 menunjukkan kategori ideal kerena normal
1,65 cmx 1,65 cm
IMT 18-25) , tidak ada kesukaran untuk menelan.
Keluhan lainnya : Pasien juga mengeluhkan bahwa tubuhnya terasa lemah, nafsu
makan menurun, dan badan dirasakan semakin kurus.
Jenis Makanan Bubur Ikan dan Tempe Nasi lauk, sayur dan sambal
Jenis Minuman Air putih dan the Air putih dan the
4. Kognitif :
Pasien mengatakan tidak mengetahui penyakitnya
5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran):
Gambar diri : Pasien dapat menerima kondisi nya sekarang
peran : pedagang
6. Aktivitas Sehari-hari
Mahasiswa
ANALISIS DATA
Suhu : 37,2 0
N : 124 x/mt
RR : 28 x/mt
TD, 150/90 mmHg
PRIORITAS MASALAH
RENCANA KEPERAWATAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meningioma merupakan tumor jinak ekstra-aksial atau tumor yang
terjadi di luar jaringan parenkim otak yaitu berasal dari meninges otak.
Meningioma tumbuh dari sel-sel pembungkus arachnoid atau arachnoid
cap cells dan sering diasosiasikan dengan villi arachnoid yang berada di
sinus vena dural. Sel – sel yang berasal dari lapisan luar arachnoid
mater dan arachnoid villi ini menunjukkan kemiripan sitologis yang
menonjol dengan sel tumor meningioma
3.2 Saran
Setelah membaca dan memahami laporan ini, diharapkan kita
sebagai perawat dapat melakukan asuhan keperawatan kepada Tn. B
dengan medis meningioma
47
DAFTAR PUSTAKA