Anda di halaman 1dari 6

Karya Tulis Ilmiah

“Pergaulan Remaja Menurut Islam”

Oleh : Dian Salma Riyanti


Tugas Praktek Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidahnya saya diberikan
kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah ini. Salawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad saw beserta para keluarga dan sohabatnya.
Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia pada
program Ujian Praktek SMP Dewi Kunti, dimana judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “
Pergaulan Remaja Menurut Ajaran Islam”.
Akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan pada waktu yang diharapkan. Laporan ini
disusun berdasarkan penelitian, namun dalam penyusunan ini dirasa masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang mendukung dari pembaca sangat diperlukan.
Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi siswa-siswi SMP Dewi Kunti – 1.
Amin…
Wabillihi taufik walhidayah,
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan
1.5. Jalan Keluar

BAB II PERGAULAN DALAM AJARAN ISLAM


2.1. Pengertian Pergaulan
2.2. Landasan Perlunya Pergaulan
2.3. Faktor Utama Dalam Pergaulan

BAB III PANDANGAN AJARAN ISLAM TERHADAP PERGAULAN


3.1. Perkebangan Alam Pemikiran Umat Islam
3.2. Pergaulan Secara Islami
3.3. Percintaan Remaja Dalam Pandangan Islam
BAB IV PENUTUP dan KESIMPULAN
4.1. PENUTUP
4.2. KESIMPULAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH


Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik yang
mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,
keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian
khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar.

Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa sekarang
pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang
mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini.
Ini sangat mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah bangsa ini akan dibawa,
baik buruknya bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.

Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bergaul
dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib
bagi setiap manusia yang masih hidup di dunia ini. Akan menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan
sangat langka, jika ada orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang begitulah kodrat
manusia. Manusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Tidak ada mahluk
yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada
persamaan, tapi tetap semuanya berbeda.

Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat
menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang
tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1. Bagaimana etika bergaul dalam agama islam..?
1.2.2. Bagaimana cara bergaul yang baik menurut ajaran islam?
1.2.3. Apa saja hal yang harus dijaga agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1.3.1. Untuk mengetahui etika bergaul yang baik menurut ajaran islam.
1.3.2. Untuk mengetahui cara bergaul yang baik menurut ajaran islam.
1.3.3. Untuk mengetahui hal yang harus dijaga agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.

1.4. MANFAAT PENULISAN


Manfaat penulisan ini yaitu menjelaskan secara mendalam dan terperinci tentang pergaulan
remaja masa kini menurut pandangan islam.
1.5. JALAN KELUAR
1.5.1. Menanamkan Nilai Ketimuran
1.5.2. Mengurangi menonton televisi
1.5.3. Banyak beraktifitas positif
1.5.4. Menanamkan keimanan yang kokoh
1.5.5. Sosialisasi bahaya pergaulan bebas
1.5.6. Menegakkan aturan hukum
1.5.7. Munakahat (Pernikahan)

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Remaja dan Pergaulan


Masa remaja juga biasanya dikaitkan dengan masa “puber” atau pubertas. Istilah “puber”
kependekan dari “pubertas”, berasal dri bahasa Latin. Pubertas berarti kelaki-lakian dan
menunjukan kedewasaan yg dilandasi oleh sifat-sifat kelaki-lakian dan ditandai oleh kematangan
fisik. Istilah “puber” sendiri berasal dari akar kata ”pubes”, yg berarti rambut-rambut kemaluan,
yg menandakan kematangan fisik. Dengan demikian, masa pubertas meliputi masa peralihan dari
masa anak sampai tercapainya kematangan fisik, yakni dari umur 12 tahun sampai 15 tahun.
Pada masa ini terutama terlihat perubahan-perubahan jasmaniah berkaitan dengan proses
kematangn jenis kelamin.

Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah pergaulan
bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari
ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang
mengatur pergaulan. Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini
telah tercantum dalam surat An – Nur ayat 30 – 31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita
menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan
bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan – aturan yang telah Allah
tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin
kesucian seseorang.

2.2. Landasan Perlunya Pergaulan


Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-
beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu halnya dengan manusia. Lima
milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena
perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi
banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan segala
perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan-Nya..

2.3. Faktor Utama Dalam Pergaulan


1. Ta’aruf.
Taaruf yaitu upaya untuk saling mengenal dan mengetahui keadaan secara jelas, baik yang
menyangkut kepribadian maupun keada’an keluarga. Dengan ta’aruf kita dapat membedakan
sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas pada diri seseorang. Contoh
sikap positif ta’aruf dalam pergaulan remaja, antara lain : Saling mengenal satu sama lain, Saling
mengetahui satu sama lain, dan Saling bergaul satu sama lain.

2. Tafahum
Memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita lakukan ketika kita bergaul dengan orang
lain. Setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai dan yang ia
benci. Tafahum yaitu upaya untuk saling memahami dan mengetahui secara mendalam keadaan
secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun keada’an keluarga. Sikap positif
tafahum dalam pergaulan remaja, antara lain : saling memahami satu sama lain; saling
mengetahui satu sama lain, dan saling bergaul satu sama lain.

3. Ta’awun.
Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang jika belum tumbuh sikap
ta’awun.Ta’awun yaitu upaya untuk saling menolong. Karena inilah sesungguhnya yang akan
menumbuhkan rasa cinta pada diri seseorang kepada kita. Bahkan Islam sangat menganjurkan
kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Sikap positif Ta’awun
dalam pergaulan remaja, antara lain : Memberi bantuan seseorang, menjenguk seseorang yang
sakit, meringankan penderitaan seseorang, menutupi aib seseorang.

4. Tasamuh
Tasamuh yaitu upaya untuk sama-sama berbuat baik dan saling berbuat baik. Tasamuh bisa
diwujudkan dengan meningkatkan rasa saling menghargai terhadap sesama manusia. Perbedaan
bukan alasan bagi kita untuk terpecah. Seperti yang telah kita ketahui, manusia adalah makhluk
sosial. Setiap manusia membutuhkan manusia yang lain. Oleh karena itu, kita harus saling
menghargai terhadap sesama. Baik yang berbeda suku, warna kulit, maupun agama.
Sikap positif Tasamuh dalam pergaulan remaja, antara lain : Tidak mengganggu ketenangan
tetangga, Tidak melarang tetangga apabila ingin menanam pohon di batas kebunnya, Menyukai
sesuatu buat tetangganya sebagaimana ia menyukai buat dirinya sendiri.

BAB III
PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERGAULAN

A. Perkembangan Alam Pemikiran Umat Islam


Perkembangn Ilmu Pengetahuan di dunia Islam, pengetahuan akal dan intelektual merupakan
suatu dorongan intristik dan inheren dalam ajaran islam. Pada masa daulah Abbasiah, Ibukota
Baghdad menjadi pusat Intelektual Muslim, dimana terjadi pengembangan Ilmun Pengetahuan
dan kebudayaan Islam. Sekolah-sekolah dan Akademik muncul disetiap pelosok. Perpustakaan-
perpustakaan umum yang besar didirikan dan terbuka untuk siapapun sehingga pemikiran
Filosofis-filosofis besar zaman klasik dipelajari berdampingan dengan Ilmu Islam. Bila dianalisis
lebih lanjut sampai periode-periode ini kaum Intelektual Islam identik dengan Ulama. Apalagi
bila diingat bahwa Ulama dalam Pengertian aslinya orang berilmu. Ilmu yang dikuasainya itu
tidak terbatas pada Ilmu Agama saja. Pendapat ini biasa dipegang karena kegiatan Intelektual itu
tumbuh karena manusia sibuk dengan urusan Agama. Mereka ini disebut intelektual atau Ulama
klasik yang oleh Shill sebagai intelektual lama atau intelektual sacral dari Abad Pertengahan.
Demikianlah sejarah perkembangan Intelektual Muslim pada masa yang disebut Harun Nasution
sebagai periode klasik (650-1250) yang merupkan zaman kemajuan, dimasa inilah
berkembangnya dan munculnya ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun Non
Agama dan Kebudayaan Islam

B. Pergaulan Remaja Secara Islami


Pergaulan remaja secara islami adalah remaja yang sopan terhadap sesama muslim dan remaja
yang sopan dalam berpakaian dan dengan kata-kata yang lembut dan tertutup. Memang remaja
yang seperti ini, kalau menurut zaman sekarang adalah zaman kuno,akan tetapi menurut ajaran
Islam adalah wanita harus menutup auratnya dan dilarang memperlihatkan anggota tubuhnya
yang sexy itu karena aurat wanita itu sangat mahal harganya.
Remaja seperti ini biasanya jarang suka bergabung dengan teman-temannya lain, karena dia
lebih suka mengurung diri dan lebih sering sholat,mengaji, dll.

1. Percintaan Remaja Dalam Pandangan Islam


Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang
kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini
sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang
sifatnya pasti, kalo ngga’ terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan
jasmani (haajatul ‘udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur, bernafas, buang hajat de el
el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo’ kagak terpenuhi manusia ngga’
bakalan mati, cuman bakal gelisah (ngga’ tenang) sampe’ terpenuhinya tuntutan tersebut, yang
disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam yang
penting yaitu :
1. Gharizatul Baqa’
(naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan,
pengen diakui, dll.

2. Gharizatut Tadayyun
(naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk
melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
3. Gharizatun Nau’
(naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) bisa berupa rasa sayang kita kepada
ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Etika bergaul yang baik menurut islam yaitu menyangkut larangan-larangan yang harus dijaga
oleh manusia sesuai dengan apa yang telah di ungkapkan oleh telah ajaran islam.Yaitu
bedasarkan Al-Qur’an dan hadist.
2. Tata cara bergaul yang baik menurut ajaran islam yaitu dimana kita dapat menyesuaikan diri
dengan orang yang kita hadapi yang sesuai dengan kaidah – kaidah agama yang telah
ada.Sehingga kiata dapat mengetahui batasan – batasan terhadap dalam pergaulan sesuai
tingkatan usia.
3. Dari penjelasan – penjelasan yang sudah saya simpulkan di atas kita dapat mengetahui bahwa
akibat pergaulan bebas dapat merusak diri – sendiri dan menghancurkan masa depan kita.
Dengan akibat pergaulan bebas dapat menjerumuskan kita pada tindakan – tindakan negatif
lainnya. Di samping itu, dengan akibat pergaulan bebas berarti telah mendaftarkan diri kita pada
pergaulan yang merusak moral.

SARAN
1. Agar kita harus senantiasa membaca dan mempelajari Al-Q ur’an dan hadist tentang etika
pergaulan yang baik.Sehingga kita dapat mengetahui dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Saran saya sebagai penulis adalah kita harus memiliki suatu batasan – batasan tentang hidup
khususnya dalam pergaulan.Supaya kita dapat bergaul sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
agama.
3. Saran saya pada pembaca yaitu agar mengetahui informasi tentang akibat pergaulan bebas
sedini mungkin agar kita tidak terjerumus pada pergaulan bebas yang dapat merusak moral kita
sebagai umat muslim.Hendaklah kita selalu menjaga diri kita dari ligkungan yang tidak benar,
karena sudah dijelaskan bahwa pergaulan itu dapat merusak moral kita.

Anda mungkin juga menyukai