Latar Belakang
Karbohidrat tersusun dari 3 jenis unsure yaitu Karbon, Oksigen dan Hidrogen
dengan rumus umum Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka senyawa ini
dapat diduga sebagai ”hidrat dari karbon”, sehingga disebut karbohidrat. Rumus
empiris seperti itu tidak hanya dimiliki oleh karbohidrat melainkan juga oleh
hidrokarbon seperti asam asetat. Oleh karena itu suatu senyawa termasuk
karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memahami bagaimanakah senyawa
penyusun sel tumbuhan itu.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Lipida
Lipida dapat di ekstraksi dari jaringan sel hewan maupun tumbuham memalui pelarut
lemak. Lipid mencakup asam lemak, lemak netral, fosfolipid, glikolipid, terpen, dan streroid.
Asam lemak berperan penting sebagai penyusun selaput plasma.
Asam lemak memiliki dua daerah:
a. rantai hidrokarbon; bersifat hidrofobik tidak larut dalam air dan kurang reaktif;
b. gugus asam karboksilat; mengion di dalam larutan. Terlarut dalam air, mudah
bereaksi membentuk ester.
Fosfolipid mempunyai ekor hidrofobik yang terdiri dari dua buah rantai asam lemak
dan gugus kepala yang bersifat hidrofilik. Dua buah lapisan fosfolipid dapat berkaitan ekor
dengan ekor membentuk dwilapisan fosfolipid yang merupakan struktur dasar selaput
plasma.
Macam-macam lipida yang terdapat didalam makhluk hidup :
a. Lipida sederhana ialah ester alcohol atau trigliserida yang asam lemak dan alcohol.
b. Lipida gabungan merupakan ester asam lemak yang dihidrolisa menghasilkan asam lemak,
alcohol dan zat-zat yang lain. Lipida gabungan terdapat dalam protoplasma sel hewan dan sel
tumbuhan yaitu : fosfolipida, spingolipida.
C. Protein
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan
polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Molekul protein berukuran
lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat dan lipida. Satuan penyusun protein adalah
asam amino. senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus. Protein terdiri dari unsur-unsur C, H, O, dan N. Peran
protein:
sebagai katalisator berbagai reaksi kimia,
memberi kekakuan struktural,
memantau permeabilitas selaput sel,
mengatur kadar metabolit yang diperlukan
menyebabkan gerakan, dan
memantau kegiatan gen
Struktur protein ada 4 tingkatan yaitu :
1. Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekul protein
(rentetan asam amino dalam suatu molekul protein)
2. Struktur sekunder menunjukkan banyak sifat suatu protein, ditentukan oleh orientasi molekul
sebagai suatu keseluruhan, bentuk suatu molekul protein (misalnya spiral) dan penataan
ruang kerangkanya (ikatan hidrogen antara gugus N-H, salah satu residu asam amino dengan
gugus karbonil C=O residu asam yang lain)
3. Struktur tersier menunjukkan keadaan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan tali
gabungan (interaksi lebih lanjut seperti terlipatnya kerangka untuk membentuk suatu bulatan)
4. Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.
Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:
1. Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam
amino. Misalnya Albumin dan Gobulin
2. Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein.
Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid atau asam nukleat.
Protein sederhana dan gabungan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Protein primer, struktur molekulnya terdiri atas asam amino yang tersusun secara linier
dengan katan peptide
2. Protein sekunder, struktur molekulnya terdiri dari ratusan asam amino yang tersebar secara
spiral
3. Protein tertier, struktur molekulnya terdiri dari beberapa rantai polipeptida yang dihubungkan
dengan katan sulfur misalnya globulin
4. Protein quarter, struktur molekulnya mengandung dua ikatan atau lebih peptide yang
berkatan dengan katan kovalen yang lemah. Misalnya hemoglobin
Protein sederhana menurut bentuk molekulnya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Protein fiber. Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang
dan dihubungkan satu sama lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat
atau serabut yang stabil. Protein fiber tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan
garam, asam, basa ataupun alkohol. Berat molekulnya yang besar belum dapat ditentukan
dengan pati dan sukar dimurnikan. Kegunaan protein ini hanya untuk membentuk struktur
jaringan dan bahan, contohnya adalah keratin pada rambut.
2. Protein globular. Protein globular pada umumnya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas
rantai polipeptida yang terlibat. Protein globular/speroprotein berbentuk bola, protein ini larut
dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah pengaruh suhu,
konsentrasi asam dan asam encer. Protein ini mudah terdenaturasi.
Protein sangat penting artinya bagi mahkluk hidup, karena semua enzim yang terlibat
dalam reaksi-reaksi metabolism adalah protein, tetapi tidak semua protein adalah enzim
D. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat
penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam
nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul
nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus
fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N). Ada dua macam asam
nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam
ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua
macam asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula
pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan satu
atom O pada posisi C nomor 2’ sehingga dinamakan gula 2’-deoksiribosa.
Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-nya. Basa N,
baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa cincin aromatik heterosiklik
(mengandung C dan N) dan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan,
yaitu purin dan pirimidin. Basa purin mempunyai dua buah cincin (bisiklik), sedangkan
basa pirimidin hanya mempunyai satu cincin (monosiklik). Pada DNA, dan juga RNA, purin
terdiri atas adenin (A) dan guanin (G). Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara
DNA dan RNA. Kalau pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada
RNA tidak ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil
hanya karena adanya gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan
sebagai 5-metilurasil.
Fungsi asam nukleat adalah :
Mengontrol aktivitas biosintesis pada sel
Membawa informasi genetic.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karbohidrat tersusun dari 3 jenis unsure yaitu Karbon, Oksigen dan Hidrogen
dengan rumus umum Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka senyawa ini
Lipida dapat di ekstraksi dari jaringan sel hewan maupun tumbuham memalui
pelarut lemak. Lipid mencakup asam lemak, lemak netral, fosfolipid, glikolipid,
genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari