Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari
pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya
(hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-
kerugian lainnya yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan
dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam
mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin
terjadi (Rijanto, 2010).
Sejak awal tahun 1980-an pemerintah telah mengeluarkan suatu peraturan
tentang keselamatan kerja khusus untuk sektor konstruksi, yaitu Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per-01/Men/1980. Hal yang sangat
disayangkan adalah pada penerapan peraturan tersebut di lapangan. Rendahnya
kesadaran masyarakat akan masalah keselamatan kerja, dan rendahnya tingkat
penegakan hukum oleh pemerintah, mengakibatkan penerapan peraturan
keselamatan kerja yang masih jauh dari optimal, yang pada akhirnya
menyebabkan masih tingginya angka kecelakaan kerja (Universitas Sumatera
Utara, 2013).
Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan.
Dalam melaksanakan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang
tidak diinginkan antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan
lingkungan. Untuk itu Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan
standar dan ketentuan K3 yang berlaku.
Pekerjaan yang dilakukan di bidang konstruksi pada dasarnya merupakan
pekerjaan yang berbahaya dan sangat mungkin menyebabkan kecelakaan.
Penyebab mengapa kecelakaan konstruksi sangat berbahaya adalah karena sifat
pekerjaan di bidang konstruksi yang dinamis dan selalu mengalami perubahan.
Pekerjaan berubah ketika suatu tahapan pekerjaan telah selesai, begitu juga
dengan komposisi pekerja yang selalu berubah untuk menyesuaikan dengan
tahapan pekerjaan, kemudian yang tak kalah penting adalah perubahan cuaca,
karena pada umumnya pekerjaan pada konstruksi dilakukan diluar ruangan
sehingga perubahan cuaca secara otomatis akan merubah kondisi lingkungan
kerja (Hinze,1997).
Bahaya yang paling sering terjadi di proyek konstruksi adalah : jatuh dari
ketinggian, kecelakaan kendaraan bermotor, dan tertimpa benda yang jatuh. Jatuh
dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan kerja dalam industri
konstruksi. Menurut buku OSHA (29 CFR), tindakan perlindungan agar tidak
jatuh meliputi : pembuatan landasan untuk berpijak yang kuat, jalan setapak yang
cukup lebar, dibuatkan pagar di sisi pinggiran . Perlindungan juga diperlukan
ketika karyawan yang berisiko untuk jatuh ke peralatan berbahaya. Tertimpa
benda yang jatuh adalah kejadian kecelakaan kerja yang ke tiga. Tidak
seorangpun diperbolehkan untuk menyeberang di bawah atau berdiri di bawah
peralatan loading, semua pekerja seharusnya berada pada jarak yang aman,
disamping itu ada ketidak disiplinan dalam pemakaian pelindung kepala
(Dr.Ir.Erizal, n.d.).
Pihak perusahaan telah memberikan APD kepada pekerja, tetapi
mayoritas pekerja sering tidak menggunakan APD saat bekerja. Alasan dari
mereka adalah karena pemakaian APD saat bekerja adalah hal yang merepotkan
bagi mereka, dimana mereka menjadi tidak leluasa saat bekerja. Disamping itu
pihak perusahaan juga kurang memperhatikan aspek K3 seperti tidak adanya
rambu-rambu K3 di tempat kerja, penambahan jam kerja di malam hari, serta
kurang adanya pengawasan terhadap pekerja yang tidak menggunakan APD di
lapangan. Mereka juga tidak menerapkan sanksi yang tegas kepada pekerja yang
tidak menerapkan aturan-aturan K3.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui potensi bahaya pada pekerjaan kosntruksi
bangunan di gedung baru Jurusan Kesehatan Lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mengetahui potensi bahaya pada pekerjaan pasca
konstruksi bangunan di gedung baru Jurusan Kesehatan Lingkungan

C. Manfaat
Agar Mahasiswa mengetahui potensi bahaya pada pekerjaan pasca
konstruksi bangunan di gedung baru Jurusan Kesehatan Lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Dr.Ir.Erizal, M. (n.d.). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3).
Universitas Sumatera Utara. (2013). potensi bahaya K3 pada bagian struktur dan
arsitektur proyek pembangunan Hotel The Regale tahun 2013. 1–7.

Anda mungkin juga menyukai