Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tempat – tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak
berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun secara
terus menerus. Mengingat banyaknya orang-orang yang akan berkumpul
dan melakukan suatu kegiatan berarti akan meningkatkan juga
hubungan/kontak antara orang yag satu dengan yang lain, sehingga
memungkinkan terjadinya penularan penyakit baik secara langsung atau
tidak langsung.
Menurut WHO, sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi
beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia,
terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan
fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup.
Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tempattempat umum terutama yang
erat hubungannya dengan timbulnya/menularnya suatu penyakit.
Restoran adalah suatu tempat dimana orang/masyarakat dapat
membeli makanan dan minuman yang dapat dimakan/diminum di tempat
tersebut. Restoran penting sekali dipandang dari sudut kesehatan karena
dari restoran tersebut dapat ditimbulkan berbagai macam masalah
diantaranya : keracunan-keracunan makanna dan penyakit infeksi yang ada
pada hakekatnya membahayakan kesehatan umum.
Sebagai konsekuensi dari perkembangan restoran diperlukan upaya
penyehatan makanan dan minuman dengan tujuan agar kemampuan
masyarakat dalam mengelola dapat meningkat sehingga masyarakat
terhindar dari gangguan kesehatan atau penyakit bawaan
makanan/keracunan makanan. Salah satu upaya penyehatan makanan dan
minuman yang dilakukan adalah pengawasan restoran/rumah makan.
Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang menyediakan
jasa penginapan kepada wisatawan, baik wisatawan domestik maupun

1
mancanegara. Sebuah Hotel hendaknya memiliki standar tersendiri yang
ditekankan kepada setiap karyawan dalam memberikan layanan kepada
pelanggan. Selain itu sanitasi pada hotel juga sangat diutamakan dalam
memenuhi persyaratan sanitasi hotel agar pelanggan yang berkunjung
terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak
menyebabkan gangguan terhadap kesehatan pelanggan saat berkunjung.
Sebagai salah satu objek sanitasi, hotel juga memuat masalah yang
berkaitan dengan; air (Water supply), perumahan hotel dan karyawan
(Housing), makanan dan minuman (Food sanitation), sampah (Refuse
disposal), kotoran dan air kotor (Excreta and sewage disposal), dan kolam
renang. Mengingat objek-objek sanitasi tersebut ada didalam hotel, maka
Sanitasi hotel sebenarnya menyangkut 2 aspek pembahasan, yaitu yang
berhubungan dengan perumahan dan sekelilingnya, dan berhubungan
dengan makanan dan minuman; maka Sanitasi Hotel terdiri atas 2 pokok
usaha, yaitu Sanitasi Lodging dan Sanitasi Catering. Kedua aspek tersebut
merupakan rentannya terjadi penularan penyakit sehingga perlu
pengawasan lebih lanjut agar mencegah timbulnya berbagai macam
penyakit menular dan penyakit akibat kerja, sehingga baik pengunjung
maupun karyawan terhindar dari penyakit.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui keadaan gambaran Hygiene Sanitasi dan konstruksi
bangunan Hotel Montana Syariah Banjarbaru dan Restoran Medina.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan Hotel
Montana Syariah Banjarbaru dan Restoran Medina.
b. Mengetahui persyaratan kesehatan kamar dan ruang Hotel Montana
Syariah Banjarbaru.
c. Mengetahui persyaratan kesehatan fasilitas sanitasi Hotel Montana
Syariah Banjarbaru dan Restoran Medina.
d. Mengetahui spesifikasi karyawan pada Hotel Montana Syariah
Banjarbaru dan Restoran Medina.
e. Memberikan penilaian pemeriksaan kesehatan hotel berbintang
pada Hotel Montana Syariah Banjarbaru dan Restoran Medina.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hotel

3
Hotel adalah suatu tempat penginapan bagi umum, yang terdiri dari
beberapa banyak kamar yang disewakan kepada umum untuk waktu
tertentu dan menyediakan makanan.
Titik berat dari sanitasi hotel adalah harus dapat menjamin
“physical and mental relax” dan juga “comfort” bagi penghuninya, dalam
arti lain hotel sebagai tempat tinggal baik sementara atau dalam waktu
yang lama harus memberi :
1. Perlindungan terhadap terik matahari, hujan, angin, dan gangguan hewan.
2. Tempat istirahat yang baik.
3. Kesenangan dan ketentraman hidup bagi penghuninya.
4. Jaminan tidak akan terjadi penularan penyakit yang disebabkan oleh alat-
alat dan fasilitas, over crowding (melebihi kapasitas), makanan dan
minuman yang kurang memenuhi syarat-syarat food sanitation.

B. Pentingnya Sanitasi Hotel


1. Tidak ada yang lebih penting untuk memelihara kesehatan orang yang
tinggal di hotel.
2. Pada umumnya yang perlu diperhatikan ialah :
2.1 pengawasan terhadap kebersihan gedung dan halaman.
2.2 Pengawasan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada dan tentang
kebersihannya.
2.3 Pengawasan terhadap makanan terutama kebersihan dapur dan
kebersihan alat-alat yang dipakai
2.4 Pengawasan cara-cara menyimpan bahan-bahan mentah.
2.5 Pengawasan cara mengolah makanan, dalam hal ini yang penting
adalah tempat pembuatan, tenaga, dan cara pengolahannya.

C. Sasaran Sanitasi Hotel


1. Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel
Adapun tempat-tempat diluar bangunan hotel yang perlu diperhatikan
dalam penerapan higiene dan sanitasi hotel, antara lain:
1.1 Tempat parkir
- Cukup luas untuk menampung kendaraan tamu hotel sebagai
patokan untuk setiap 5 kamar perlu disediakan 1 tempat parkir.
- Lantai parkir harus keras, sebaiknya diaspal atau dibeton,
sehingga tidak becek pada waktu hujan dan tidak berdebu pada
waktu musim kemarau.

4
- Diberikan lampu penerangan sesuai luas tempat parkir.
- Perlu dipasang rambu – rambu lalu lintas untuk mencegah
terjadinya ketidak teraturan kendaraan.
- Perlu disediakan gardu parkir lengkap dengan WC dan urinoir.
1.2 Pertamanan dan pertanaman
Yang dimaksud disini ialah sebidang tanah yang ditanami oleh
berbagai macam tanaman dengan maksud untuk memperindah
pemandangan, mencegah terjadinya erosi, menjaga kesegaran
udara.
1.3 Penyediaan Air
Penyediaan air untuk hotel perlu mendapat perhatian dan harus
memenuhi persyaratan standart sesuai peraturan yang berlaku
(Permenkes No. 416/Menkes/PU/IX/1990).Penyediaan air untuk
hotel dapat diperoleh dari :
- Air ledeng ( PAM)
- Air tanah (Sumur bor)
1.4 Pembuangan Sampah
Secara umum cara – cara penanganan sampah meliputi 3 kegiatan,
yaitu :
- Penampungan.
- Pengumpulan.
- Pengangkutan.

2. Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel


Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel meliputi sanitasi
umum, sanitasi kamar dan lain-lain.
2.1 Sanitasi umum
2.1.1 Bangunan/gedung hotel.
- Harus kuat/kokoh, tidak memungkinkan sebagai tempat
berkembang biaknya serangga dan tikus.
- Penggunaan ruangan dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
- Konstruksi lantai bersih dan tidak licin.
- Bagian yang selalu kontak dengan air dibuat miring ke arah
saluran pembuangan air agar tidak membentuk genangan air.
- Dinding bersih permukaan yang selalu berkontak dengan air
harus kedap air.

5
- Atap harus kuat dan tidak bocor serta tidak memungkinkan
terjadinya genangan air.
- Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 meter.
- Pintu dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan baik serta
dapat mencegah masuknya binatang pengganggu.
2.1.2 Pencahayaan
Adapun pembagian-pembagiannya sebagai berikut :
- Ruang untuk kegiatan dengan resiko kecelakaan tinggi > 300
lux
- Lampu tamu > 60 lux.
- Lampu tidur > 5 lux.
- Lampu baca > 100 lux.
- Lampu relax > 30 lux.
2.1.3 Fasilitas hotel meliputi kebersihan tirai, karpet, furniture,
elevator dan lain-lain.

2.2 Sanitasi kamar


Kamar merupakan suatu bagian dari hotel yang sangat penting agar
para tamu bebas dapat beristirahat dan melakukan apa saja tanpa
terganggu. Syarat sanitasi kamar hotel meliputi :
2.2.1 Kebersihan umum
- Kamar harus selalu dibersihkan setiap hari karena kamar dapat
dikotori oleh debu, zat kimia bahkan lumut, jamur atau kuman.
Pengotoran oleh debu dapat dihilangkan dengan jalan menyapu
dan membersihkan ruangan termasuk perabotan kamar yang
ada secara rutin. Pengotoran oleh zat kimia misalnya noda-
noda pada lantai, dinding, taplak meja dan lain-lain dibersihkan
dengan memakai zat kimia tertentu yang dapat dipakai untuk
menghilangkan noda-noda tersebut. Sedangkan pengotoran
oleh lumut atau cendawan dapat terjadi apabila dalam keadaan
lembab, ini dapat dicegah dengan mencari sumber terjadinya
kelembaban tersebut kemudian diperbaiki.
2.2.2 Kebersihan dan persyaratan fasilitas dan peralatan kamar
 WC/Urinoir

6
- pada umumnya, disuatu hotel terutama yang bertaraf
internasional WC biasanya tidak berdiri sendiri tetapi bersama-
sama dengan urinoir dan kamar mandi berada dalam satu unit
ruangan tersendiri yang disebut toilet room dan biasanya
berada dalam kamar. Persyaratan untuk WC/urinoir.
- Bersih dan tidak berbau.
- Tipenya harus water seal (closet) dan dilengkapi tempat cuci
tangan.
- Pada hotel yang bertaraf internasional perlu dilengkapi kertas
toilet.
- Harus di disinfeksi baik di lantai maupun bagian luar dari howl
toiletnya tiap kali tamu check out.

 Kamar Mandi
Persyaratan untuk kamar mandi :
- Bersih dan tidak berbau.
- Lantai tidak boleh licin.
- Dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak
merembeskan air.
- Dinding kamar mandi harus dari bahan kedap air.
- Bila memakai bath tub perlu di lengkapi dengan shower, kran
air dingin dan panas, tirai penutup dan keset kaki serta di
lengkapi kaca toilet.
 Tempat Tidur
Secara umum, persyaratan untuk kamar tidur sebagai
berikut:
- Kondisi ruangan tidak pengap dan berbau.
- Bebas dari kuman-kuman patogen.
- Bersih dan tertata rapi.
- Suhunya sekitar 18-28ºC.
- Kelembaban sekitar 40-70 %.
- Dinding, pintu, jendela yang tembus pandang atau cahaya
dilengkapi dengan tirai.
 Penerangan
Persyaratan untuk penerangan kamar :
- Harus dapat memberikan suasana tenang.
- Tidak menyilaukan.

7
- Untuk beberapa jenis lampu tetentu perlu dipasang kop lampu
agar sinarnya tidak langsung menyinari tempat tidur. Intensitas
cahaya yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Lampu untuk pintu masuk : 25-40 watt.
Lampu langit-langit kamar : 100 watt.
Lampu untuk tirai : 40 watt.
Lampu meja kamar : 40-60 watt.
Lampu baca : 40 watt.
Lampu tidur pojok : 25 watt.

D. Pengertian Restoran dan Persyaratan Hygiene Sanitasi Restoran


Restoran adalah suatu tempat di mana / masyarakat dapat membeli
makanan dan minuman yang dapat dimakan / diminum di tempat tersebut.
Keterangan : bila orang hanya dapat memberi makanan dan minuman dan
tidak diberi kesempatan untuk menikmati di tempat tersebut, maka hal
semacam ini tidak kita masukkan dalam golongan “Restoran”.
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan Dan Restoran Menteri Kesehatan Republik Indonesia disebutkan
dalam Bab IV pasal91 bahwa rumah makan dan restoran dalam
menjalankan usahanya harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi.
Restoran penting sekali dipandang dari sudut kesehatan karena
dari restoran tersebut dapat ditimbulkan berbagai macam masalah
diantaranya : keracunan – keracunan makanan dan penyakit infeksi yang
ada pada hakekatnya membahayakan kesehatan umum. Banyak sekali
terjadi wabah - wabah penyakit justru karena kelalaian dari pengusaha
restoran tersebut karena soal kurang bersihnya cara menyelenggarakan
makanan dan minuman.
Umumnya pengusaha restoran itu menyelenggarakan usahanya
hanya dipandang dari komersil ( sudut keuangan ). Oleh karena itu tentang
syarat – syarat termasuk dalam peraturan restoran seperti yang telah
ditetapkan oleh pihak kesehatan itu dipandang merupakan suatu beban dari
pengusaha.

8
Pengawasan yang diteliti secara periodik dengan sanksi – sanksi
hukum adalah satu – satunya cara yang baik agar para pengusaha restoran
dapat mematuhi peraturan – peraturan kesehatan.

Persyaratan hygiene sanitasi yang harus dipenuhi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Persyaratan lokasi dan bangunan; b.
Persyaratan fasilitas sanitasi; c. Persyaratan dapur, ruang makan dan
gudang makanan; d. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi; e.
Persyaratan pengolahan makanan; f. Persyaratan penyimpanan bahan
makanan dan makanan jadi; g. Persyaratan peralatan yang digunakan. (3)
Pedoman persyaratan hygiene sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) sebagaimana tercantum dalam lampiran IV.

E. Faktor-Faktor Persyaratan Hygiene Sanitasi Restoran


1. Lokasi dan Bangunan
Restoran tidak berada pada arah angin dan pada jarak kurang dari 100
meter dari sumber pencemaran debu, asap, bau dan cemaran
lain. Bangunan harus terpisah dengan tempat tinggal termasuk tempat
tidur, kokoh/kuat/permanen, rapat serangga dan tikus.
1.1 Pembagian ruang terdiri dari dapur dan ruang makan, ada toilet,
ada gudang bahan makanan, ada ruang karyawan, ada ruang
administrasi, dan ada gudang peralatan.
1.2 Lantai harus bersih, kedap air, tidak licin, rata, kering, konus
( tidak membentuk sudut mati).
1.3 Dinding harus kedap air, rata, dan bersih.
1.4 Ventilasi tersedia dan berfungsi baik, menghilangkan bau tak enak,
cukup menjamin rasa nyaman.
1.5 Pencahayaan / Penerangan tersebar merata disetiap ruangan,
intensitas cahaya 10 fc, dan tidak menyilaukan.
1.6 Atap tidak menjadi sarang tikus dan serangga, tidak bocor, cukup
landai.
1.7 Langit-langit tinggi minimal 2,4 meter, rata dan bersih, tidak
terdapat lubang-lubang

9
1.8 Pintu rapat dari serangga dan tikus, menutup dengan baik dan
membuka ke arah luar, terbuat dari bahan yang kuat dan mudah
dibersihkan.

2. Fasilitas Sanitasi
2.1 Air bersih jumlah mencukupi, tidak berbau, tidak berasa dan tidak
berwarna, angka kuman tidak melebihi nilai ambang batas, kadar
bahan kimia tidak melebihi nilai ambang batas.
2.2 Pembuangan air limbah mengalir dengan lancar, terdapat grease
trap, saluran kedap air dan saluran tertutup.
2.3 Toilet bersih, letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur
atau ruang makan, tersedia air bersih yang cukup tersedia sabun
dan lap pengering, toilet untuk pria terpisah dengan wanita.
2.4 Tempat sampah berisi sampah diangkut tiap 24 jam, disetiap ruang
penghasil sampah tersedia tempat sampah, dibuat dari bahan kedap
air dan mempunyai tutup, kapasitas tempat sampah terangkat oleh
seorang petugas sampah
2.5 Tempat cuci tangan tersedia air cuci tangan yang mencukupi,
tersedia sabun dan alat pengering/lap, jumlah cukup untuk
pengunjung dan karyawan
2.6 Tempat mencuci peralatan tersedia air dingin dan panas yang
cukup, terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus, terdiri dari
tiga bilik/bak pencuci.
2.7 Tempat pencuci bahan makanan tersedia air pencuci yang cukup,
terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus, air pencuci yang
dipakai mengandung larutan cuci hama
2.8 Locker karyawan tersedia locker karyawan dari bahan yang kuat,
mudah dibersihkan, dan mempunyai tutup rapat, jumlahnya cukup,
letak locker dalam ruang tersendiri, locker untuk karyawan pria
dan wanita terpisah.
2.9 Peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus, setiap lubang
ventilasi dipasang kawat kassa serangga, dipasang terali tikus,
persilangan pipa dan dinding ditutup rapat, tempat tandon air
mempunyai tutup dan bebas jentik nyamuk.

10
3. Dapur, Ruang makan, dan Gudang Makanan
3.1 Dapur bersih, ada fasilitas penyimpanan makanan, tersedia
penyimpanan makanan panas, ukuran dapur cukup memadai, ada
cukup dan cerobong asap, terpasang tulisan pesan-pesan hygiene
bagi penjamah/karyawan.
3.2 Ruang makan, perlengkapan ruang makan selalu bersih,ukuran
ruang makan minimal 0,85 m2 perkursi tamu, pintu masuk buka
tutup otomatis, tersedia fasilitas cuci tangan yang memenuhi
estetika, tempat peragaan makanan jadi tertutup.
3.3 Gudang makanan tidak terdapat bahan lain selain bahan makanan,
tersedia rak-rak penempatan bahan makanan sesuai dengan
ketentuan, kapasitas gudang cukup memadai, rapat serangga dan
tikus.
4. Bahan makanan dan Makanan Jadi
4.1 Bahan makanan kondisi fisiknya baik, angka kuman dan bahan
kimia makanan memenuhi persyaratan yang ditentukan, bahan
makanan berasal dari sumber resmi, bahan makanan kemasan
terdaftar pada Depkes. RI
4.2 Makanan jadi, kondisi fisik makanan jadi baik, angka kuman dan
bahan kimia makanan memenuhi persyaratan yang ditentukan,
makanan jadi kemasan tidak ada tanda-tanda kerusakan dan
terdaftar pada Depkes RI.
5. Pengolahan Makanan
5.1 Proses pengolahan, tenaga pengolah memakai pakaian kerja
dengan benara dan cara kerja yang bersih, pengambialan makanan jadi
menggunakan alat yang khusus, mengguanakan peralatan dengan
benar.
6. Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dan Makanan Jadi
6.1 Penyimpanan bahan makanan, suhu dan kelembaban penyimpanan
sesuai dengan persyaratan jenis makanan, ketebalan penyimpanan
sesuai dengan persyaratan jenis makanan, penempatan terpisah
dengan makanan jadi, tempat bersih dan terpelihara, disimpan
dalam aturan sejenis dan disusun dalam rak-rak.
6.2 Penyimpanan makanan jadi, suhu dan waktu penyimpanan dengan
persyaratan jenis makanan jadi, cara penyimpanan tertutup.

11
7. Penyajian Makanan
Cara Penyajian, suhu penyajian makanan hangat tidak kurang dari
600C, pewadahan dan penjamah makanan jadi menggunakan alat yang
bersih, cara membawa dan penyajian makanan dengan tertutup,
penyajian makanan harus pada tempat yang bersih.
8. Ketentuan Peralatan
Cara pencucian, pengeringan dan penyimpanan memenuhi persyaratan
agar selalu dalam keadaan bersih sebelum digunakan, peralatan dalam
keadaan baik dan utuh, peralatan makan dan minum tidak boleh
mengandung angka kuman yang melebihi nilai ambang batas yang
ditentukan, permukaan alat yang kontak langsung dengan makanan
tidak ada sudut mati dan halus, peralatan yang kontak langsung dengan
makanan tidak mengandung zat beracun.
9. Tenaga kerja
9.1 Pengetahuan/sertifikat hygiene sanitasi makanan,
pemilik/pengusaha pernah kursus temu karya, supervisor pernah
mengikuti kursus, semua penjamah makanan pernah mengikuti
kursus, salah seorang penjamah pernah mengikuti kursus.
9.2 Pakaian kerja bersih, tersedia pakaian kerja seragam 2 stel atau
lebih, penggunaan khusus waktu kerja saja, lengkap dan rapi
9.3 Pemeriksaan kesehatan, karyawan/penjamah 6 bulan sekali check
up kesehatan, pernah divaksinasi chotypha/thypoid, bila sakit tidak
bekerja dan berobat ke dokter, memiliki buku kesehatan karyawan.
9.4 Personal hygiene, setiap karyawan/penjamah makanan berperilaku
bersih dan berpakaian rapi, setiap mau kerja cuci tangan, menutup
mulut dengan sapu tangan bila batuk-batuk atau bersin,
menggunakan alat yang sesuai dan bersih bila mengambil
makanan.

12
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat


1. Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2017
2. Waktu : 10.00-12.00 WITA
3. Tempat: Hotel Montana Syariah Banjarbaru dan Medina Restoran
Montana Banjarbaru
B. Alat Dan Bahan
1. Alat tulis.
2. Handphone (untuk mengambil gambar & merekam suara).
3. Formulir penilaian kesehatan hotel dan restoran
4. Lux Meter

13
5. Sound Level Meter
6. Hygrometer.
7. Termometer Makanan
C. Prosedur Kerja
1. Mewawancarai penanggung jawab Hotel Montana Syariah Banjarbaru.
2. Menilai kesehatan lingkungan dan bangunan pada Hotel Montana Syariah
Banjarbaru dan Medina Restoran Montana Banjarbaru.
3. Menilai kesehatan kamar khusus atau umum pada Hotel Montana Syariah
Banjarbaru.
4. Menilai kesehatan fasilitas sanitasi pada Hotel Montana Syariah
Banjarbaru dan Medina Restoran Montana Banjarbaru.
5. Menilai tempat penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan,
dapur, ruang makan, dan gudang bahan makanan pada Medina Restoran
Montana Banjarbaru.
6. Menilai pencahayaan, kebisingan, suhu dan kelembaban pada Hotel
Montana Syariah Banjarbaru dan Medina Restoran Montana Banjarbaru.
7. Dan menilai kesehatan karyawan pada Hotel Montana Syariah Banjarbaru
dan Medina Restoran Montana Banjarbaru.

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan
1. Keadaan Umum
Sebagai kota yang memiliki banyak tempat wisata, tentunya
Banjarbaru mempunyai banyak pilihan Hotel yang siap menjadi tempat
istirahat bagi para wisatawan baik dalam negeri maupun dari luar
negeri. Salah satunya adalah Montana Syariah Hotel yang berkonsep
Islamic, mewah dan pelayanan akomodasi yang nyaman.
Hotel berbintang 3 dan berlantai 5 ini beralamat di Jl. Nangka
No.3 Banjarbaru, dipimpin oleh Hj. Dewi Damayanti Said.
Karyawan yang bekerja di Hotel ini berjumlah 55 Orang yang
terdiri dari 45 Orang karyawan tetap dan 10 Orang karyawan magang.
Selain Hotel, Montana Syariah juga memiliki Restoran
didalamnya, Namanya adalah Madina Restoran yang mempunyai 9
orang karyawan dan 8 orang penjamah makanan, Restoran yang cukup
mewah dan berkonsep Islamic ini menyediakan berbagai jenis menu
makanan. Tentunya dengan adanya Restoran ini semakin menambah
kenyamanan para penghuni Hotel karena tidak perlu keluar jauh-jauh
untuk mencari makanan maupun minuman.

2. Data Khusus
Tabel Hasil Penilaian Inspeksi Kesehatan Hotel Montana Syariah

No Variabel Upaya Skore Skore Persentase Standar Ket.


Penilaian
Nilai Maks
1. Persyaratan 97 127 76,37% ≥ 75% MS

15
Kesehatan
Lingkungan dan
Bangunan
2. Persyaratan
Kesehatan 123 176 69,88% ≥ 75% TMS
Kamar/Ruang
3. Persyaratan
Kesehatan 490 645 75,97% ≥ 75% MS
Fasilitas Sanitasi
4. Karyawan 22 22 100% ≥ 75% MS
Pelayanan
5. Makanan dan 118 118 100% ≥ 75% MS
Minuman
Total 850 1120 75,90% ≥ 75% MS

Keterangan :
MS = Memenuhi Syarat
TMS = Tidak Memenuhi Syarat

Tabel Hasil Penilaian Inspeksi Kesehatan Restoran Madina

No Variabel Upaya Skore Skore Persentase Standar Ket.


Penilaian
Nilai Maks
1. Lokasi dan
83 100 83% ≥ 75% MS
Bangunan
2. Fasilitas Sanitasi 119 141 84,40% ≥ 75% MS
3. Dapur, Ruang
Makan dan
129 150 86% ≥ 75% MS
Gudang Bahan
Makanan
Bahan Makanan
4. 77 77 100% ≥ 75% MS
dan Makanan Jadi

16
Pengolahan
5. 35 50 70% ≥ 75% TMS
Makanan
Tempat
Penyimpanan
6. 48 90 53,33% ≥ 75% TMS
Bahan Makanan
dan Makanan Jadi
Penyajian
7. 35 50 70% ≥ 75% TMS
Makanan
8. Peralatan 105 105 100% ≥ 75% MS
9. Tenaga Kerja 150 150 100% ≥ 75% MS
Total 781 913 85,54% ≥ 75% MS

Keterangan :
MS = Memenuhi Syarat
TMS = Tidak Memenuhi Syarat

B. Pembahasan
Dari keseluruhan penilaian yang di lakukan di Hotel Montana Syariah telah
memenuhi Persyaratan Kesehatan Hotel Berbintang yaitu dengan persentase
75,90%. Restorannyapun yang bernama Medina Restoran juga telah memenuhi
persyaratan Kelaikan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran yaitu dengan
presentase 85,54%.
Persyaratan Kesehatan Hotel Berbintang
I. Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan Bangunan
A. Umum
1. Lokasi
Hasil pemeriksaan bangunan hotel tidak terletak didaerah
banjir,terhindar dari pencemaran fisik dan kimia. Menurut
persyaratan lokasi hotel seharusnya tidak terletak pada daerah banjir
terhindar dari pencemaran fisika dan kimia. Lokasi bangunan hotel
terletak berdekatan dengan jalan raya sehingga memungkinkan
terkontaminasi oleh pencemaran fisika berupa debu,pencemaran
kimia berupa polusi asap kendaraan bermotor. Dihalaman hotel
montana syariah terdapat tanaman dan pepohonan untuk mencegah
terkontaminasi dengan pencemaran fisika dan kimia. Halaman hotel
terlihat bersih tidak ada sampah yang berserakan dihalaman dan
sekitar bangunan hotel sehingga terhindar dari pencemaran bakteri.

17
2. Lingkungan
Dihalaman hotel montana syariah terdapat tanaman dan pepohonan
untuk mencegah terkontaminasi dengan pencemaran fisika dan
kimia. Halaman hotel terlihat bersih tidak ada sampah yang
berserakan dihalaman dan sekitar bangunan hotel sehingga terhindar
dari pencemaran bakteri. Hasil pemeriksaan lingkungan hotel
terutama halaman hotel keadaan bersih sehingga tidak
memungkinkan sebagai tempat berkembang biak serangga dan tikus
atau binatang pengganggu,namun pagar hanya terbuat dari tanaman.
Menurut teori lingkungan dan bangunan hotel selalu dalam keadaan
bersih,tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang dan
berkembang biak serangga dan binatang penggangu,bangunan hotel
harus kuat,utuh dan dapat mencegah penularan penyakit serta
kecelakaan.
3. Bangunan
Hotel montana syariah memiliki bangunan yang kokoh dan juga
tidak memungkin kan sebagai tempat berkembangbiak nya serangga
dan tikus.

B. Penggunaan Ruang
1. Pembagian Ruang
Pembagian ruang di Hotel Montana Syariah dipergunakan sesuai
fungsinya, seperti restoran, kasturi lounge, ballroom meeting room,
dan lain-lain. Pada setiap ruangan juga tertata dengan rapi dan
bersih.

C. Konstruksi
1. Lantai
Kontruksi pada Hotel Montana Syariah baik, lantai di hotel tersebut
bersih, lantai terbuat dari bahan kuat dan kedap air dan tidak licin.
2. Dinding
Dinding yang ada di Hotel Montana Syariah terlihat bersih, kedap
air, mudah dibersihkan dan berwarna terang. Dinding terbuat dari
beton yang kuat.
3. Atap
Atap terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah bocor dan tidak
memungkinkan terjadinya banjir.
4. Langit-Langit
Langit-langit Hotel Montana Syariah memiliki tinggi dari lantai 2,8
meter dan terlihat bersih.

18
5. Pintu
Pintu yang ada di hotel dapat dibuka, ditutup dan di kunci dengan
baik, terdapat pula pintu yang dapat dibuka keluar dan kedalam yang
dapat mencegah masuknya binatang pengganggu.
6. Pencahayaan
Pengukuran intensitas cahaya di kamar tidur yaitu sebesar 68 lux dan
lampu baca 182 lux.

II. Persyaratan Kesehatan Kamar/Ruang


1. Kondisi Ruang
Kondisi ruang yang ada di Hotel Montana Syariah ruangan tidak pengap
dan tidak tercium bau H2S ataupun amoniak.
2. Kamar Tidur
Kamar tidur yang di nilai ialah termasuk kedalam bersih. Luas lantai
pada kamar adalah 17 m 2, peralatan-peralatan yang ada di kamar tertata
rapi dengan suhu 28ºC dan kelembapan sebesar 43%. Terdapat jendela
yang dilengakpi dengan tirai.
3. Ruang Istirahat Karyawan
Ruang istirahat karyawan cukup bersih, terdapat jamban, kamar mandi
dan peturasan yang terpisah antara pria dan wanita. Ruang istirahat
karyawan juga terpisah anatar pria dan wanita dengan tersedianya locker
atau lemari.
4. Kamar Mandi, Jamban dan Peturasan
Kamar Mandi, Jamban dan Peturasan terlihat bersih dengan pembuangan
air kedap air dan tertutup. Jumlah karyawan yaitu 45 tetap dan 10
magang.

III. Persyaratan Kesehatan Fasilitas Sanitasi


1. Kualitas Air
Kualitas air yang ada di Hotel Montana Syariah sudah memenuhi
persyaratan fisik yaitu, jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
berasa.
2. Kualitas Air
Hotel Montana Syariah adalah hotel berbintang 3, dihotel ini
memiliki persediaan air sebanyak 5000 liter/hr. Air yang tersedia pada
setiap tempat kegiatan secara berkesinambungan dengan distribusi air

19
tersebut menggunakan sistem perpipaan dan terhindar dari cemaran
silang. Sumber air di hotel tersebut air sumur.
3. Pembuangan Air Limbah
Hotel Montana Syariah tidak memiliki sarana pengolahan air
limbah karena masih dalam proses pembuatan.
4. Toilet Untuk Umum
Toilet untuk umum di Hotel Montana Syariah bersih dan tidak
berbau, dan letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar
tidur dan ruang tamu, ada penyekat untuk pemisahnya. Lantai yang ada
di toilet umum tersebut kedap air, tidak licin dengan kemiringan lantai
kearah saluran pembuangan. Toilet untuk pria terpisah dengan toilet
untuk wanita.
5. Kamar Mandi dan Jamban Untuk Penghuni/Tamu Yang Menginap
Kamar mandi dan jamban bersih dan tidak berbau, letaknya tidak
berhubungan langsung dengan dapur, kamar tidur dan ruang tamu.
Didalam kamar tidur dilengkapi dengan kamar mandi dan jamban
dengan konstruksi lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan.
6. Pengolahan Sampah
Tempat sampah yang di Hotel Montana Syariah baik yang di dalam
kamar tidur maupun yang di luar kamar tidur terbuat dari bahan yang
kuat, ringan, tahan karat dan kedap air, mempunyai tutup yang mudah
dibuka/ditutup tanpa mengotori tangan dengan jumlah dan volume
sampah sesuai dengan produksi sampah pada setiap harinya. Tempat
sampah tersebut juga mudah diisi dan dikosongkan dan sampah dai tiap
ruang diangkut/dikosongkan setiap hari.
7. Peralatan Pencegahan Masuknya Serangga dan Tikus
Di hotel Hotel Montana Syariah telah dilengkapi sarana
penyimpanan air bebas dari jantik nyamuk karena sarana tersebut
tertutup rapat.

IV. Karyawan
1. Pakaian Kerja

20
Karyawan yang bekerja di Hotel Montana Syariah sudah dilengkapai
dengan pakaian kerja yang dipakai saat bekerja di Hotel Montana
Syariah. Pakaian kerja yang dikenakan oleh karyawan di bersih, rapi dan
tidak sobek.
2. Surat Keterangan sehat dari dokter yang masih berlaku
Karyawan yang bekerja di Hotel Montana Syariah sebanyak 47,05%
yang memiliki surat keterangan sehat dari dokter yang masih berlaku

V. Pelayanan Makanan dan Minuman


1. Dapur
Dapur di Hotel Montana syariah tersedia pencucian peralatan, tempat
penyimpanan bahan makanan, tempat pengolahan, tempat persiapan dan
tempat administrasi. Luas dapur memenuhi syarat sekurang-kurangnya
40% dari ruangan makan atau 27% luas bangunan, dilengkapi alat
pengeluaran udara panas/bau-bauan, dilengkapi sungkup asap dan
tersedia fasilitas penyimpan makanan panas dan dingin.
2. Ruang Makan
Ruang makan di Hotel Montana syariah perlengkapan ruang makan
selalu bersih, ukuran ruang cukup memadai, tempat peragaan makanan
jadi dapat menjamin tidak tercemarnya makanan dan tersedia fasilitas
cuci tangan.
3. Bahan makanan dan makanan jadi
Bahan makanan dan makanan jadi di Hotel Montana Syariah kondisi
bahan makanan baik, kondisi makanan jadi baik, suhu penyimpanan
dalam penyajian
4. Peralatan dan perlengkapan
Peralatan dan perlengkapan di Hotel Montana Syariah sebelum di
pergunakan dalam keadaan bersih, tahan karat dan tidak mengandung
racun, dan peralatan masih utuh tidak retak/gompel dan tidak
memungkinkan sebagai tempat bersarang/berkembang biak kuman.

Dari praktik yang di lakukan di Hotel Montana Syariah dengan menggunakan


kuesioner penilaian pemeriksaan kesehatan hotel berbintang memiliki tiga
variabel yang perlu dinilai yaitu, persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan,

21
persyaratan kesehatan kamar/ruang, persyaratan kesehatan fasilitas sanitasi,
karyawan, dan pelayanan makanan dan minuman.
Pada variabel persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan Hotel Montana
Syariah memiliki skor nilai yang sangat baik, semua komponen penilaian
memiliki nilai maksimal. Pada variabel persyaratan kesehatan kamar/ruang dan
persyaratan kesehatan fasilitas sanitasi juga memiliki nilai yang baik, namun pada
variabel karyawan, dan pelayanan makanan dan minuman hampir semua variabel
tidak bisa kami nilai dikarenakan terdapatnya kendala pada saat melaksanakan
praktik sehingga tidak dapat memenuhi penilaian pada variabel karyawan, dan
pelayanan makanan dan minuman.
Hasil survey yang dilakukan memperoleh dari kuesioner penilaian
pemeriksaan kesehatan hotel berbintang Hotel Montana Syariah memiliki skor
maksimal sebesar 1120 dan skore nilai sebesar 850.

A. Permasalahan
1. Pada variabel khusus yaitu kamar lena, ruang cuci dan gudang tidak dapat
dilakukan survey dan penilaian.
2. Pada variabel karyawan yaitu surat keterangan sehat dari dokter yang masih
berlaku, srtifikat kursus penyehatan makanan bagi petugas pengolahan
makanan, dan pemeriksaan rectalswab bagi penjamah makanan tidak dapat
dilakukan survey.
3. Dan pada variabel pelayanan makanan dan minuman juga tidak bisa dilakukan
survey ataupun penilaian.

B. Alternativ Pemecahan Masalah


Untuk variabel-variabel yang tidak bisa dilaksanakan survey atau penilaian
dikarenakan ada sedikit kendala pada saat pelaksanaan praktik, sehingga pihak
kampus dan pihak hotel bersepakat bahwa akan dilaksanakan praktik lanjutan
menyangkut dengan variabel-variabel yang tidak bisa dilakukan survey atau
penilaian pada saat praktik sebelumnya.

Persyaratan Kelaikan Hygiene Sanitasi Rumah Makan Dan Restoran


A. Lokasi dan Bangunan
1. Lokasi

22
Lokasi Restoran Medina terletak di Jalan Nangka No.3 Banjarbaru,
Kalimantan Selatan. Restoran ini terhindar dari pencemaran kimia
dikarenakan terbedapada arah angin dari sumber pencemaran debu, asap, bau
dan cemaran lainnya. Letak restoran ini juga tidal berada ada jarak <100 meter
dari sumber pencemaran debu, asap, bau dan cemaran lainnya.
2. Bangunan
Restoran Medina terpisah dengan tempat tinggal maupun tempat tidur,
memiliki bangunan yang kokoh/kuat/permanen dan tidak memungkinkan
sebagai tempat berkembangbiaknya serangga maupun tikus.
3. Pembagian Ruang
Pembagian ruang di restoran medina dipergunakan sesuai fungsinya, seperti
dapur, ruang makan, gudang bahan makanan, ruang karyawan, ruang
administrasi dan gudang peralatan. Namun di restoran tidak terdapat toilet
khusus untuk tamu restoran tersebut, bila ingin ketoilet memakai toilet hotel.
4. Lantai
Lantai yang ada di restoran cukup bersih, kedap air, tidak licin, rata, kering
dan konus. Lantai direstoran dinilai cukup bersih dikarenakan pada saat
praktik lapangan restoran tersebut terdapat kotoran debu dan di dekat tempat
mencuci peralatan terdapat air dilantai.
5. Dinding
Dinding di restoran medina sudah memenuhi persyaratan hygiene sanitasi
rumah makan dan restoran karena dinding kedap air, bersih dan rata.
6. Ventilasi
Ventilasi di restoran medina tersedia dan berfungsi dengan baik,
menghilangkan bau tak sedap dan menjamin rasa nyaman tamu yang datang.
7. Pencahayaan/Penerangan
Pencahayaan di restoran medina tersebar merata disetiap ruangan walau ada
beberapa titik ditempat ruang makan yang langsung terkena cahaya matahari
namun tidak membuat tamu dan karyawan terganggu karena silau.
8. Atap
Atap di restoran medina terbuat dari bahan yyang kuat sehingga tidak
menyebabkan bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang tikus maupun
serangga.
9. Langit-langit
Langit-langit direstoran berjarak 2,4 meter dengan lantai, tidak terdapat
lubang-lubang, rata dan bersih.
10. Pintu

23
Restoran medina tidak memiliki pintu khusus, karena jarak restoran dengan
pintu masuk hotel dekat.
B. Fasilitas Sanitasi
11. Air Bersih
Air untuk keperluan restoran mencukupi, tidak berbau, tidak berasa dan tidak
berasa. Sumber air yang digunakan air sumur.
12. Pembuangan Air Limbah
Pembuangan air limbah melalui pipa, air limbah mengalir dengan lancar,
terdapat grease trap, saluran kedap air dan saluran tertutup.
13. Toilet
Toilet yang di survei adalah toilet karyawan karena toilet untuk tamu
berada diluar restoran atau toilet umum hotel. Toilet karyawan bersih,
letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur atau ruang makan,
tersedia air yang cukup, tersedia sabun, dan toilet untuk pria terpisah
dengan wanita.
14. Tempat Sampah
Sampah yang berada direstoran diangkut setiap hari, di setiap ruang
penghasil sampah tersedia tempat sampah, kapasitas tempat sampah
terangkat oleh seorang petugas sampah, dibuat dari bahan kedap air dan
mempunyai tutup namun tidak ditutup saat melakukan kegiatan dapur.
15. Tempat Cuci Tangan
Tempat cuci tangan sudah tersedia air cuci tangan yang mencukupi,
tersedia sabun dan alat pengering, jumlah cukup untuk pengujung dan
karyawan.
16. Tempat Mencuci Peralatan
Tempat untuk mencuci peralatan sudah tersedia air dingin yang memadai,
terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus. Namun belum tersedia air
panas dan bak yang tersedia hanya 2 bak pencuci.
17. Tempat Pencuci Bahan Makanan
Tempat untuk mencuci bahan makanan sudah tersedia air yng cukup, air
pencuci yang dipakai mengandung larutan cuci hama dan terbuat dari
bahan yang kuat, aman dan halus.
18. Locker Karyawan
Direstoran tersedia locker karyawan, locker tersebut dari bahan yang kuat,
mudah dibersihkan dan mempunyai tutup rapat. Locker karyawan yang
disediakan mempunyai jumlah yang cukup, letak locker dalam ruang

24
tersendiri, dan locker untuk karyawan pria terpisah dengan locker untuk
wanita.
19. Peralatan Pencegah Masuknya Serangga Dan Tikus
Direstoran medina tandon air mempunyai tutup dan bebas jentik nyamuk.
C. Dapur, Ruang Makan dan Gudang Bahan Makanan
20. Dapur
Dapur di restoran medina bersih, mempunyai fasilitas penyimpanan
makanan ( Kulkas, freezer), tersedia penyimpanan makanan panas
(thermos panas, kompor panas, heater), ukuran dapur cukup memadai, ada
cerobong asap, dan terpasang tulisan pesan-pesan hygiene bagi
penjamah/karyawan, penerangan dapur masih kurang.
21. Ruang Makan
Ruang makan di restoran medina cukup bersih, ukuran ruang makan untuk
tamu telah memenuhi syarat yang ditentukan, tersedia fasilitas cuci tangan
yang memenuhi estetika. Pada saat penyajian makanan tutup wadah
dibuka dan tidak mempunyai pintu, karena jarak restoran dan pintu hotel
tidak terlalu jauh.
22. Gudang Bahan Makanan
Gudang restoran medina mempunyai satu ruangan, sehingga penyimpanan
bahan makanan dan bahan deterjen atau bahan pembersih keperluan
restoran mïenjadi satu hanya dibatasi oleh sekat kaca. Penataan barang
yang disimpan digudang sudah rapi karena tersedia rak-rak sesuai
ketentuan, kapasitas gudang cukup memadai, rapat dari serangga dan
tikus.
D. Bahan Makanan dan Makanan Jadi
23. Bahan Makanan
Bahan makanan yang disimpan dalam kondisi fisik bahan makanan dalam
keadaan baik, barang makanan berasal dari sumber resmi dan baham
makanan kemasan terdaftar pada Depkes.RI
24. Makanan Jadi
Makanan jadi yang disediakan restoran medina kondisi fisik dalam
keadaan baik dan makanan jadi kemasan tidak ada tanda-tanda kerusalam
dan terdaftar pada Depkes.RI
E. Pengolahan Makanan
25. Proses Pengolahan
pada proses pengolahan tenaga yang melakukan pengolahan makanan
memakai pakaian kerja dengan benar, cara kerja yang bersih, pengambilan

25
makanan jadi menggunakan alat yang khusus, dan menggunakan peralatan
dengan benar
F. Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dan Makanan Jadi
26. Penyimpanan Bahan Makanan
Pada penyimpanan bahan makanan ketebalan penyimpanan sesuai dengan
jenis makanan, penempatannya terpisah dengan makanan jadi, disimpan
dalam aturan sejenis dan disusun dalam rak-rak, tempatnya bersih dan
terpelihara.
27. Penyimpanan Makanan Jadi
penyimpanan makanan jadi sebelum disediakan pada tamu dengan
menyimpan pada wadah yang tertutup.
G. Penyajian Makanan
28. Cara Penyajian
Cara Penyajian makanan direstoran medina menggunakan wadah dan
penjamah makanan menggunakan alat yang bersih, cara membawa dan
menyajikan makanan menggunakan wadah yang tetutup namun tutup
hanya digunakan untuk khiasan. Penyajian makanan juga ditempat yang
bersih.
H. Peralatan
29. Ketentuan Peralatan
Peralatan yang ada di restoran medina cara pencucian, pengeringan dan
penyimpanan peralatan memenuhi persyaratan agar selalu dalam keadaan
bersih sebelum digunakan. Peralatan yang digunakan dalam keadaan baik,
utuh dan alat yang kontak langsung dengn makanan tidak ada sudut mati
dan halus.
I. Tenaga Kerja
30. Pengetahuan/Sertifikat Hygiene Sanitasi Makanan
Pengetahuan pemilik, supervisor, semua penjamah makanan restoran
pernah mengikuti temu karya/kursus.
31. Pakaian Kerja
Pakaian kerja yang dipakai oleh karyawan maupun penjamah makanan
bersih, tersedia pakaian kerja seragam lebih 2 stel, penggunaan khusus
waktu kerja, lengkap dan rapi.
32. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan karyawan/penjamah sudah baik karena 6 bulan
sekali check up kesehatan, pernah divaksinasi chotypha/thypoid, check up

26
penyakit khusus, bila sakit tidak bekerja(berobat kedokter) dan memiliki
buku kesehatan karyawan.
33. Personal Hygiene
Personal hygiene restoran sudah baik karena setiap laryawan/penjamah
makanan berperilaku bersih, berpakaian rapi, setiap mau bekerja cuci
tangan, memutup mulut dengan sapu tangan bila batuk-batuk/bersin,
menggunakan alat yang sesuai dan bersih bila mengambil makanan.

Dari praktik yang di lakukan di Restoran Medina dengan menggunakan


kuesioner penilaian pemeriksaan kelaikan hygiene rumah makan dan restoran
variabel yang perlu dinilai yaitu, lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi,dapur
ruang makan dan gudang bahan makanan, bahan makanan dan makanan jadi,
pengolahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi,
penyajian makan, peralatan dan tenaga kerja.
Hasil survey yang di peroleh dari kuesioner penilaian pemeriksaan kelaiakan
hygiene sanitasi rumah makan dan restoran memiliki skor maximal sebesar 913
dan nilai sebesar 781.

Permasalahan
4. Pada variabel lokasi dan bangunan yaitu pencahayaan, secara keseluruhan
pencahyaan sudah baik namun didapur pencahayaan kurang, karena tidak
terdapat lampu dan celaha atau ventilasi untuh cahaya alami masuk. Suhu
udara dapur tinggi memungkinkan penjamah makanan atau karyawan
kurang nyaman.
5. Pada variabel lokasi dan bangunan yaitu lantai, dititik titik tertentu lantai
ada yang terdapat air dan berdebu.
6. Pada variabel fasilitas sanitasi yaitu tempat mencuci peralatan masih kotor
dan penempatan sabun cuci tidak mempunyai tempat yang tetap sehingga
karyawan sembarang dalam menaruh sabun cuci.
7. Pada variabel penyajian makanan yaitu cara penyajian dengan menyajikan
makanan dengan wadah tertutup namun dalam keadaan terbuka.

Alternativ Pemecahan Masalah


1. Pencahayaan yang kurang akan lebih bagus ditambah dengan cahaya
bantuan seperti lampu dan Suhu yang tinggi bisa diatasi dengan

27
penggunaan AC. Ventilasi dapat mengatasi masalah pencahayaan dan suhu
yang tinggi, namun untuk restoran itu tidak memungkinkan.
2. Penyajian makanan, makanan yang dibiarkan terbuka dalam waktu yang
lama akan menyebabkan pencemaran dari luar akan masuk kemakanan,
seperti debu. Akan lebih baik apabila makanan dibuka tutup wadah saat
adanya tamu, apabila tamu tidak ada sebaiknya makanan ditutup kembali.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari keseluruhan penilaian yang di lakukan di Hotel Montana Syariah telah
memenuhi Persyaratan Kesehatan Hotel Berbintang yaitu dengan persentase
75,90%. Restorannyapun yang bernama Medina Restoran juga telah memenuhi

28
Persyaratan Kelaikan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran yaitu dengan
presentase 85,54%.
Hampir semua Variabel Upaya pada Hotel telah memenuhi persyaratan, hanya
ada satu Variabel Upaya yang tidak memenuhi syarat yaitu Persyaratan Kesehatan
Kamar/Ruang dengan presentase 69,88% yang artinya kurang dari presentase
Standar Penilaian yaitu 75%.
Pada Restoran, ada beberapa Variabel Upaya yang presentasenya memang
tidak memenuhi persyaratan, diantaranya adalah Pengolahan Makanan (70%),
Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dan Makanan Jadi (53,33%), dan
Penyajian Makanan (70%) yang artinya kurang dari prenetase Standar Penilaian
yaitu 75%. Namun Secara keseluruhan, Medina Restoran telah memenuhi
persyaratan dengan presentase 85,54%.

B. Saran
Bagi Pihak Hotel :
1. Pada variabel-variabel yang masih belum bisa dilakukan pemeriksaan karena
adanya kendala pada saat praktik, sebaiknya ada konfirmasi untuk dilakukan
kesepakatan pemeriksaan ulang agar data yang diperoleh lengkap.

Bagi Mahasiswa dan Dosen:


2. Dalam pembagian tugas seharusnya benar-benar diperhatikan agar tidak
terjadi kesalahan pada saat praktek.
3. Sebaiknya dalam melaksanakan praktek dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan pihak hotel agar tidak terjadi mis komunikasi

29

Anda mungkin juga menyukai