Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

SANITASI HOTEL

DOSEN PEMBIMBING
Wahyuni Mulyawati, S.Pd

DISUSUN OLEH

Putri Dewi Chandra

AKADEMI PARIWISATA JAKARTA

2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Nya yang telah memberikan kesehatan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
dengan tepat waktu. Saya harap dengan pembuatan resume ini dapat menambah pengetahuan
tentang Sanitasi dan Higiene.

Saya menyadari bahwa resume ini bentuknya masih sangat sederhana, masih banyak sekali
kekurangan yang ada serta masih jauh dari kata sempurna. Karena pengetahuan dan pengalaman
saya yang terbatas dalam membuat resume ini, maka dari itu sebelumnya saya memohon maaf
sekaligus saya meminta permakluman, jika masih banyak kekurangan dalam resume ini karena
saya juga masih dalam tahap pembelajaran. Sehingga saya sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan resume ini. Semoga dengan resume ini bisa menambah
wawasan dan pengetahuan kita semua, walaupun hanya sedikit tetapi mungkin akan bermanfaat
bagi kita semua. Dan kami harap teman-teman bisa mengambil pelajaran dari makalah ini.

Jakarta, 15 Oktober 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Industri pariwisata seperti hotel dan restoran serta usaha boga lainnya, akhir-akhir ini semakin
berkembang yang menuntut adanya suatu penciptaan suasana yang nyaman dari berbagai aspek
untuk diberikan atau ditawarkan sebagai suatu produk kepada calon pelanggannya. Secara
umum, produk yang dijual oleh pihak manajemen hotel terdiri dari dua produk utama yaitu
produk nyata (Tangible Product) seperti kamar hotel, restoran, spa, dan berbagai fasilitas hotel
lainnya dan produk tidak nyata (Intangible Product) seperti kenyamanan, layanan, suasana dan
lain sebagainya.

Sebuah Hotel hendaknya memiliki standar tersendiri. yang ditekankan kepada setiap karyawan
dalam memberikan layanan kepada pelanggan khususnya aspek instangible produk sebagai salah
satu jasa yang siap dinikmati, utamanya pada bagian dapur (kitchen) restoran hotel perihal
kesehatan dan kebersihan (sanitasi, hygiene) dalam pengelolaan makanan. Sanitasi menurut
WHO (World Health Organisation) adalah “suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor
lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama pada hal-hal yang mempunyai efek
merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Sedang hygiene adalah suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan,
makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan.

Menurut SK Dirjen Pariwisata, sanitasi hygiene adalah meliputi perorangan, makanan


dan minuman serta lingkungan, dan tujuan diadakannya usaha sanitasi dan hygiene adalah untuk
mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lain sebagai akibat dari
adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
1.2Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari sanitasi dan hygiene?
2. Apa saja sasaran sanitasi hotel?
3. Bagaimana penerapan hygiene bagi karyawan hotel?

1.3Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat menambah ilmu tentang hygienedan sanitasi
di wilayah hotel. Mengingat bahwa Industri pariwisata seperti hotel, akhir-akhir ini semakin
berkembang yang menuntut adanya suatu penciptaan suasana yang nyaman dari berbagai aspek
untuk diberikan atau ditawarkan sebagai suatu produk kepada calon pelanggannya maka dasar
pengetahuan mengenai sanitasi dan hygiene mutlak diperlukan, khususnya bagi mereka yang
berkecimpung langsung di dunia perhotelan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sanitasi dan Hygiene

Sanitasi berarti usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada


usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan Higiene merupakan usaha kesehatan
preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha
kesehatan pribadi manusia.

 Manfaat Sanitasi Hotel


Sanitasi hotel mempunyai manfaat yaitu :
 Manfaat dari segi kesehatan
 Menjamin lingkungan kerja yang saniter.
 Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang
merugikan kesehatan fisik maupun mental
 Mencegah terjadinya penularan penyakit dan penyakit akibat kerja
 Mencegah terjadinya kecelakaan.
 Manfaat dari segi “Business Operational” Hotel
 Keadaan hotel yang saniter sangat berguna untuk “Sales Promotion” yang secara
tidak langsung dapat meningkatkan jumlah tamu.

2.2 Sasaran Sanitasi Hotel


Pada umumnya sasaran sanitasi hotel menyangkut dua hal yaitu sanitasi “Lodging” dan
sanitasi “Catering”.
 Sanitasi Lodging adalah pengawasan sanitasi yang menyangkut urusan
kerumahtanggaan (HouseKeeping) hotel, yang meliputi bangunan dan
fasilitasnya seperti halaman, sampah, pembuangan air kotor, dll. Ruang
lingkup sanitasi “Lodging” meliputi :
- Wilayah luar bangunan hotel (external hotel area) yang terdiri dari :
halaman, tempat parkir, pertamanan, pembuangan sampah, pembuangan
air kotor.
- Wilayah di dalam hotel (internal hotel area) yang terdiri dari : sanitasi
umum, sanitasi kamar, sanitasi toilet, sanitasi ornament.

 Sanitasi Catering
Catering dalam kegiatan hotel adalah segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan makanan yang diolah dan dihidangkan dalam sebuah hotel. Kegiatan
catering ini bisa berupa penyediaan makanan dan minuman untuk keperluan hotel
sendiri dan penyediaan makanan untuk diluar hotel (outside catering).

 Sasaran Sanitasi di Wilayah Luar Bangunan Hotel


Adapun tempat-tempat diluar bangunan hotel yang perlu diperhatikandalam penerapan
higiene dan sanitasi hotel, antara lain :
1. Tempat parkir
 Cukup luas untuk menampung kendaraan tamu hotel sebagai patokan untuk
setiap 5 kamar perlu disediakan 1 tempat parkir.
 Pantai parkir harus keras, sebaiknya diaspal atau dibeton, sehingga tidak
becek pada waktu hujan dan tidak berdebu pada waktu musim kemarau.
 Diberikan lampu penerangan sesuai luas tempat parkir.
 Perlu dipasang rambu - rambu lalu lintas untuk mencegah terjadinya
kesemrawutan.
 Perlu disediakan gardu parkir lengkap dengan WC dan urinoir.

2. Pertamanan dan Pertanaman


Yang dimaksud disini ialah sebidang tanah yang ditanami oleh berbagai macam
tanaman dengan maksud untuk memperindah pemandangan, mencegah
terjadinya erosi, menjaga kesegaran udara.
 Sasaran Sanitasi di Wilayah Dalam Bangunan Hotel
Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel meliputi sanitasi umum, sanitasi
kamar dan lain-lain.
1. Sanitasi umum
Sasaran sanitasi umum ini meliputi bangunan/gedung hotel. Harus kuat/kokoh,
tidak memungkinkan sebagai tempat berkembangbiaknya serangga dan tikus,
penggunaan ruangan dipergunakan sesuai dengan fungsinya, konstruksi lantai
bersih dan tidak licin, bagian yang selalu kontak dengan air dibuat miring ke
arah saluran pembuangan air agar tidak membentuk genangan air, dinding
bersih permukaan yang selalu berkontak dengan air harus kedap air.
 Atap harus kuat dan tidak bocor serta tidak memungkinkan terjadinya
genangan air.
 Langit-langit tinggi yang dimana tinggi dari lantai minimal 2,5 meter.
 Pintu dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan baik serta dapat
mencegah masuknya binatang pengganggu.
 Pencahayaan
adapun pembagian-pembagiannya sebagai berikut :
- Ruang untuk kegiatan dengan resiko kecelakaan tinggi >300 lux
- Lampu tamu >60 lux
- Lampu tidur >5 lux
- Lampu baca >100 lux
- Lampu relax >30 lux
Fasilitas hotel meliputi kebrsihan tirai, karpet furniture, elevator
dan lain-lain.
2. Sanitasi Kamar
Kamar merupakan suatu bagian dari hotel yang sangat penting agar para tamu
bebas dapat beristirahat dan melakukan apa saja tanpa terganggu.Syarat sanitasi
kamar hotel meliputi :
a. Kebersihan umum
Kebersihan dan persyaratan fasilitas yang tersedia dalam kamar.
 Kebersihan umum
Kamar harus selalu dibersihkan oleh karena kamar dapat dikotori oleh
debu, zat kimia bahkan lumut, jamur atau kuman. Pengotoran oleh debu
dapat dihilangkan dengan jalan menyapu dan membersihkan ruangan
termasuk perabotan kamar yang ada secara rutin. Pengotoran oleh zat
kimia misalnya noda-noda pada lantai,dinding, taplak meja dan lain-lain
dibersihkan dengan memakai zat kimia tertentu yang dapat dipakai untuk
menghilangkan noda-noda tersebut. Sedangkan pengotoran oleh lumut
atau cendawan dapat terjadi apabila dalam keadaan lembab, ini dapat
dicegah dengan mencari sumber terjadinya kelembaban tersebut
kemudian diperbaiki.
 Kebersihan dan persyaratan fasilitas dan peralatan kamar
Fasilitas-fasilitas yang perlu diperhatikan dalam kamar antara lain :
a. WC/Urinoir
Pada umumnya, disuatu hotel terutama yang bertaraf internasional WC
biasanyatidak berdiri sendiri tetapi bersama-sama dengan urinoir dan
kamar mandi berada dalam satu unit ruangan tersendiri yang disebut
toilet room dan biasanya berada dalam kamar.
Persyaratan untuk WC/urinoir :
1. Bersih dan tidak berbau
2. Tipenya harus water seal (closet) dan dilengkapi tempat cuci tangan..
3. Pada hotel yang bertaraf internasional perlu dilengkapi kertas toilet.
4. Harus di disinfeksi baik di lantai maupun bagian luar dari howl
toiletnya tiap kali tamu check out.
b. Kamar mandi
Persyaratan untuk kamar mandi :
1. Bersih dan tidak berbau
2. Lantai tidak boleh licin
3. Dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak
merembeskan air
4. Dinding kamar mandi harus dari bahan kedap air
5. Bila memakai bath tub perlu dilengkapi dengan shower, krain air
dingin dan panas, tirai ppenutup dan keset kaki serta dilengkapi
kaca toilet.
c. Tempat tidur penerangan
 Tempat tidur
Secara umum, persyaratan untuk kamar tidur sebagai berikut :
1. Kondisi ruangan tidak pengap dan berbau
2. Bebas dari kuman-kuman pathogen
3. Bersih dan tertata rapi
4. Suhunya sekitar 18-28 derajat celcius
5. Kelembaban sekitar 40-70%
6. Dinding, pintu, jendela yang tembus pandang atau cahaya
dilengkapi tirai.
 Penerangan
Persyarata untuk penerangan kamar :
1. Harus dapat memberikan suasana terang
2. Tidak menyilaukan
3. Untuk beberapa jenis lampu tertentu perlu dipasang kop lampu
agar sinarnya tidak langsung menyinari tempat tidur.
Intensitas cahaya yang diperlukan adalah sebagai berikut :
- Lampu untuk pintu masuk : 25-40 watt
- Lampu langit-langit kamar : 100 watt
- Lampu untuk tirai : 40 watt
- Lampu untuk meja kamar : 40-60 watt
- Lampu baca : 40 watt
- Lampu tidur pojok : 25 watt

2.3 Hygiene Karyawan Hotel


Pada hakikatnya “Hygiene” dan “Sanitasi” mempunyai pengertian dan tujuan yang
hampir sama yaitu mencapai kesehatan yang prima.
Perbedaan dari sanitasi dan hygiene adalah hygiene lebih mengarahkan aktivitasnya pada
manusia, sedangkan sanitasi lebih menitik beratkan pada faktor-faktor lingkungan hidup
manusia. Tujuan diadakannya usaha senitasi dan hygiene adalah untuk mencegah
timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lain sebagai akibat dari
adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
a. Ruang lingkup hygiene di tempat kerja meliputi
- Hygiene perorangan
Hygiene perorangan mencakup semua segi kebersihan dari pribadi karyawan
hotel tersebut. Menjaga hygiene perorangan berarti menjaga kebiasaan hidup
bersih dan menjaga kebersihan seluruh anggota tubuh yang meliputi :
1. Mandi dengan teratur, bersih dan sehat sebelum memasuki ruangan
dapur
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menjamah makanan
3. Kuku dipotong pendek dan tidak di cat (kutex)
4. ,Wajah tidak menggunakan kosmetik secara berlebihan
5. Hidung tidak meraba-raba hidung sambil bekerja dan tidak menyeka
wajah dengan menggunakan tangan tetapi menggunakan sapu tangan,
6. Mulut menjaga kebersihan mulut dan gigi, tidak merokok saat mengolah
makanan, jangan batuk menghadap makanan, tidak mencicipi makanan
langsung dari alat memasak
7. Kaki mempergunakan sepatu dengan ukuran yang sesuai, kaos kaki
diganti setiap hari,kuku jari harus dipotong pendek.

- Hygiene Perlengkapan Karyawan


1. Pakaian Karyawan
yang digunakan di dapur harus pakaian khusus. Pegawai hotel biasanya
berganti pakaian di loker. Seragam karyawan ini harus diganti setiap
hari karena pakaian yang kotor merupakan tempat bersarangnya bakteri.
Pakaian di dapur selayaknya dipilih model yangdapat melindungi tubuh
pada waktu memasak, mudah dicuci, berwarna terang/putih, terbuat dari
bahan yang kuat, dapat menyerap keringat, tidak panas dan ukurannya
tidak begitu ketat sehingga dapat mengganggu pada waktu bekerja.
2. Sepatu
yang digunakan adalah sepatu kerja, artinya haknya pendek, tidak licn,
ringan danenak dipakai, karena selama bekerja di dapur karyawan tidak
boleh duduk. Apabila sepatu yang digunakan karyawan kurang enak
maka karyawan akan lekas lelahatau sakit pada jari-jari kakinya. Hal
inilah yang dapat menyebabkan nilai standar hygiene menurun.

Dengan standar hygiene personal yang tinggi seorang karyawan dapat menyadari bahwa
yang dilakukannya adalah menyangkut kesehatan orang banyak dan dalam hal ini ia telah
dapat mencegah/mengurangi salah satu sebab terjadinya keracunan makanan.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Sanitasi merupakan usaha kesehatan preventif yang menitik beratkan pada kesehatan
lingkungan hidup, sedangkan hygiene merupakan usaha kesehatan preventif yang
menitikberatkan pada kesehatan individu atau diri manusia. Di dalam dunia perhotelan,
sanitasi hygiene sangat penting perannya, beberapa manfaat yang bisa didapatkan antara
lain :
 Mencegah timbulnya penyakit
 Mencegah kecelakaan kerja
 Menghindari pencemaran
 Meningkatkan omset perusahaan

1.2 Saran
Dengan laporan ini pembaca menjadi lebih tahu mengenai hygiene sanitasi dalam lingkup
pariwisata atau di hotel. Sebaiknya hygiene dan sanitasi dapat diterpakan ketika
melakukan berbagai pekerjaan di lingkungan hotel, mengingat di dalam dunia perhotelan
yang dijual adalah jasa dan yang menjadi prioritas utama adalah kenyamanan dari tamu.

Anda mungkin juga menyukai