PENDAHULUAN
Hotel adalah suatu perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk akomodasi
(penginapan) serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum,
yang memenuhi syarat kenyamanan dan bertujuan komersial (Damardjati, 2002).
Sedangkan menurut Menparpostel dalam Surat Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi No. 37/PW.304/MPPT-86 (7 Juni 1986), hotel adalah suatu jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan
jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola
secara komersial.
Pada saat ini, kebutuhan jasa perhotelan sangat banyak peminatnya sehingga pihak
pengusaha perhotelan memandang hotel bukan saja sebagai suatu tempat untuk menginap
tetapi lebih dari itu, hotel juga dapat digunakan sebagai tempat transaksi bisnis, tempat
jamuan makan untuk tamu dan relasi relasi bisnis, atau juga sebagai tempat
diadakannya acara-acara khusus. Pada intinya hotel bertujuan menyediakan tempat untuk
sementara waktu dengan memberikan pelayanan kepada konsumennya dengan harapan
para tamu merasa puas.
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hotel adalah suatu bentuk
bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan
pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman, serta fasilitas jasa lainnya
yang semua pelayanannya diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang
bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu
yang dimiliki hotel itu.
Hotel merupakan usaha jasa pelayanan yang cukup rumit pengelolaannya, yang
menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh tamu-tamunya selama 24
jam (untuk klasifikasi hotel berbintang 4 dan 5). Di samping itu, usaha perhotelan juga
dapat menunjang kegiatan para usahawan yang sedang melakukan perjalanan usaha
ataupun para wisatawan pada waktu melakukan perjalanan untuk mengunjungi daerahdaerah tujuan wisata, dan membutuhkan tempat untuk menginap, makan dan minum serta
hiburan.
Guna menyiapkan tempat menginap yang bersih dan nyaman bagi para tamu, hotel
dibantu oleh sebuah departemen yang memang bertugas dan bertanggung jawab untuk
mengatur, menjaga dan merawat kebersihan kamar tamu yang menginap yaitu,
housekeeping department
Housekeeping Department, khususnya room section, bertanggungjawab terhadap
pemeliharaan kamar tamu hotel yang meliputi kebersihan, kerapian, keindahan, dan
kenyamanan tamu di hotel. Selain unsur-unsur penting itu, pihak tata graha, khususnya
seksi kamar, dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya sehingga tamu merasa
puas selama tinggal di hotel dan menjadi pelanggan yang tetap (repeat guest).
Hotel menyediakan banyak fasilitas untuk memanjakan pelanggannya dengan memberi
rasa nyaman dan aman agar pelanggan merasa betah. Room Section mempunyai
kontribusi yang sangat besar untuk meningkatkan image hotel secara keseluruhan. Oleh
sebab itu, kamar yang dijual kepada tamu harus dijaga dan dirawat kebersihannya.
Biasanya, tamu hotel menghabiskan paling tidak sepertiga dari waktu mereka untuk
tinggal di kamar mereka. Kebersihan, fasilitas kamar yang berfungsi dengan baik, dan
linen yang digunakan menjadi fokus utama dari Housekeeping Department, khususnya
room section (S. Medlik, 2000).
Dalam menjaga dan merawat kebersihan dari kamar tidur tamu, Housekeeping
Department, khususnya room section, banyak menemui kendala atau hambatan dalam
menjalankan tugasnya. Salah satu kendala yang banyak ditemui adalah muncul
kembalinya bedbugs (http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/01/08/kembalinya-sibangsat-331624.html ).
Gambar 1 Bedbug dewasa
Sejauh ini kutu busuk tidak dikenal sebagai serangga yang dapat membawa penyakit
yang membahayakan, kecuali reaksi alergi sebagai akibat gigitan kutu busuk. Secara
ekonomi, kutu busuk akan amat merugikan, terutama bagi industri perhotelan karena
hotel akan kehilangan tamu karena publisitas negatif, termasuk biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan kebersihan kamar dan kemungkinan tuntutan hukum (lawsuits) dan
klaim asuransi dari pihak yang merasa dirugikan (http://registry.bedbugs.net/UnitedStates/Franklin/1011-bed-bug-report-for-Americas-Best-Value-Inn )
HOUSEKEEPING DEPARTMENT
Housekeeping atau tata graha adalah salah satu bagian yang ada di dalam hotel yang
menangani hal-hal yang berkaitan dengan keindahan, kerapihan, kebersihan,
kelengkapan, dan kesehatan seluruh kamar, juga area-area umum lainnya agar seluruh
tamu maupun karyawan dapat merasa nyaman dan aman di dalam hotel.
Adapun tanggung jawab Housekeeping Department terhadap tamu adalah menciptakan
ruangan yang comfortable (nyaman) serta mengusahakan ruangan yang terjamin
kebersihan dan keamanannya (hygiene & safety) (Perwani, 2004).
Dalam bahasa Inggris, housekeeping mempunyai arti house berarti rumah, wisma,
tempat menginap atau hotel, sedangkan keeping adalah menjaga, merawat, mengatur, dan
memelihara.Housekeeping dalam Bahasa Indonesia disebut dengan tata graha, yang
berasal dari kata tataberarti menjaga, merawat, mengatur, memelihara, sedangkan graha
adalah bangunan, rumah, wisma, dan hotel.
Definisi tata graha (housekeeping) adalah bagian dari departemen yang
bertanggungjawab mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan dan
kenyamanan, memperbaiki kerusakan dan dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut
tampak rapi, bersih, menarik dan menyenangkan bagi penghuninya. Fungsi housekeeping
dalam hotel sangat penting. Kelancaran penyiapan dan pemeliharaan kebersihan kamar
ditentukan oleh housekeeping oleh karena itu makahousekeeping harus diperhatikan
dengan baik agar para tamu betah tinggal di hotel.
1. Cleanliness
Bersih dan terbebas dari kuman-kuman penggangu kesehatan
2. Comfortable
Melegakan, menyenangkan, di mana fasilitas-fasilitas yang ada dalam ruangan serasi
dengan keadaan kamar
3. Attractive
Menarik dari segi desain dan dekorasinya
4. Safety
Dimana tamu merasa terjamin bahwa tidak akan terjadi kecelakaan dalam kamar yang
dapat mengakibatkan cedera kepada tamu yang berada di dalamnya
Selain keindahan dan kebersihan hotel secara menyeluruh, salah satu daya tarik pada
akomodasi adalah keindahan dan kebersihan kamar tidur. Keindahan dan kebersihan
kamar tidur sangat perlu diperhatikan dan dijaga saat kita melakukan penataan kamar
hotel sesuai dengan standar hotel.
Keindahan dan kebersihan kamar akan membuat hotel mempunyai keunggulan, antara
lain :
1 Suasana kamar hotel yang aman dan nyaman
2 Tamu akan merasa senang tinggal di kamar yang bersih dan rapi, sesuai dengan
standar kebersihan hotel
3 Dalam kamar yang bersih, tamu akan betah tinggal lebih lama atau kembali lagi
pada hotel yang sama
4 Pendapatan utama hotel adalah kamar tidur, sehingga pelayanan dalam menata
kamar hotel perlu tetap dijaga dan ditingkatkan.
GUEST ROOM
Guest room adalah elemen yang paling penting dalam usaha penginapan, apartment,
hotel, atau sejenisnya. Kebersihan, penataan, dan penggunaan jenis furnitur harus
disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat memberikan kenyamanan kepada para tamu
yang menginap dan menikmati segala fasilitas yang terdapat dalam kamar khususnya
ataupun fasilitas-fasilitas lain diluar kamar sebagai faktor pendukung untuk memberikan
kepuasan kepada tamu demi memberikan kesan bahwa hotel tempat dia menginap dapat
housekeeping. Salah satu masalah yang harus dihadapi oleh pihak hotel, khususnya
housekeeping department yang berkaitan dengan masalah kebersihan kamar adalah
munculnya kembali gangguan serangga yang berada di dalam kamar tidur tamu, yaitu
bedbug.
Di Indonesia, sampai akhir tahun 1970an, permasalahan kutu busuk banyak ditemukan di
rumah, gedung pertunjukan, hotel atau tempat lainnya dimana manusia tidur atau duduk.
Tetapi karena keberhasilan pengendalian dengan insektisida berbasis organoklorin (al.
DDT), kutu busuk praktis hampir dapat dikendalikan secara penuh, dan hampir tidak ada
informasi tentang seranganbedbug dalam kurun waktu 1980-2000. Tetapi akhir-akhir ini,
terutama dalam 3-5 tahun terakhir, kutu busuk mulai menjadi masalah, banyak ditemukan
di hotel berbintang, losmen asrama, dan sedikit di rumah tinggal. (Intan Ahmad, 2011)
Sebenarnya permasalahan yang (mulai) terjadi di Indonesia tidak separah permasalahan
yang sudah terjadi di banyak negara di Eropa, Amerika Serikat, Canada, dan Australia;
bahkan Malaysia dan Singapura mulai melaporkan adanya permasalahan dengan bedbug.
Di AS, misalnya pada tahun 2007, dilaporkan telah terjadi peledakan populasi (out
breaks) bedbug di 50 negara bagian (http://registry.bedbugs.net/hotels/hotel_chain.php?
name=America ). Bahkan di beberapa chain hotel internasional di Amerika Serikat,
gangguan bedbug ini telah menyebar hingga menjadi problem yang sangat besar bagi
pihak pengusaha hotel disana (http://registry.bedbugs.net/hotels/).
Gambar 2 Tempat
tidur yang dipenuhi
bedbug
Munculnya kembali
bedbug, merupakan
salah satu misteri dalam
Entomologi mengingat
serangga penghisap
darah ini hampir tidak
muncul untuk jangka
waktu puluhan tahun.
Walaupun demikian, adalah fakta bahwa dengan adanya globalisasi, orang dan barang
dapat dengan mudah berpindah dari satu tempat/negara ke tempat/negara lainnya.
Mobilitas ini turut memberikan kontribusi terhadap penyebaran bedbug ini ke seluruh
dunia. Indikasi ini dapat dilihat antara lain bahwa bedbug banyak ditemukan di tempat
orang datang dan pergi seperti hotel, losmen, apartemen dan asrama. Bedbug (termasuk
telurnya) dapat terbawa secara tidak sengaja beserta pakaian, dalam koper/ransel,
suitcase, dsb.
Bedbug tidak hanya menyerang hotel-hotel di Amerika Serikat, tetapi juga menyerang
hotel di Indonesia, contohnya yang terjadi pada tahun 2008, dimana di Bali disinyalir dua
hotel besar juga terkena penyebaran serangga bedbug. Pada waktu itu Australia sudah
terserang seranggabedbug dan di khawatirkan serangga ini masuk ke Bali melalui
lalulintas wisatawan yang bepergian dari negara tertular ke Bali, yang bisa saja serangga
ini tanpa sengaja berada di dalam tas wisatawan yang dibawa masuk ke Bali
(http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=3&id=9095 ).
Memang, tidak seperti nyamuk dan beberapa serangga lainnya, bedbug tidak
menyebarkan penyakit menular. Namun, gigitan mereka bisa terasa gatal dan akhirnya
membengkak, dan banyak orang tertekan secara emosi. Korban gigitan bedbug bisa
mengalami insomnia, rasa malu, dan bahkan terus merasakan sensasi tidak nyaman
seolah digigit, padahal kutu itu sudah lama tidak ada.
Gigitan bedbug menimbulkan reaksi gatal dan diikuti peradangan lokal, sehingga
biasanya akan digaruk berulang-ulang. Pada keadaan ini aktifitas tidur dan lainnya
menjadi terganggu. Gigitanbedbug biasanya ditandai dengan benjolan kecil keputihan
dikulit yang apabila digaruk berulang-ulang akan berdarah, dan berakibat timbulnya
infeksi sekunder. Gigitan bedbug menimbulkan kegatalan dan iritasi yang berakhir
dengan perlukaan kulit akibat garukan. Luka dapat diperparah dengan adanya infeksi
sekunder baik dari mikroba maupun jamur dan akhirnya membentuk kerak berwarna
gelap (hiperkeratinasi) dan penebalan dipermukaan kulit (Graham, 2005).
Ada beberapa dampak atau akibat yang ditimbulkan dari gigitan bedbug bagi kesehatan
masyarakat, yaitu :
19 Sebagian orang, terutama yang tak telindung dalam waktu yang lama, tidak
menunjukkan sedikit reaksi pada gigitan, yang mana biasanya nampak seperti noda
merah kecil yang tidak menyebabkan gatal
20 Orang yang tidak pernah digigit sebelumnya mengalami radang lokal, timbul
rasa gatal yang hebat dan tidak enak tidur malam. Hasil gigitan menimbulkan
bengkak yang keputih-putihan yang sering berlanjut pada pendarahan akibat
digaruk, serta dapat menyebabkan infeksi sekunder
21 Di dalam rumah yang dipenuhi bedbug, bila seorang menerima seratus atau
lebih gigitan setiap malam, mungkin dapat menyebabkan kekurangan darah atau
anemia pada anak-anak
mana dinding bertemu lantai. Infestasi yang jelas adalah apabila ditemukan noda gelap
atau hitam di kasur dari kotoran kutu busuk. Juga tanda yang jelas adalah adanya bau
yang tidak nyaman yang dihasilkan oleh
bedbug(http://www.rajarayap.com/templates/blog/).
Karena semua tahapan bedbug (telur, nimfa, dan dewasa) mudah terbawa dalam tas,
pakaian, koper, dan barang bawaan lainnya, hal ini membuat bedbug menjadi masalah
besar bagi banyak hotel (yang tentu saja tidak akan secara terbuka menyampaikan
permasalahannya), karena tamu datang dan pergi dengan berbagai barang bawaannya.
Bila sudah menetap, bedbug ini hidup di celah-celah kayu, tempat tidur (lipatan), karpet,
laci, kursi/sofa, lemari, gorden, dan hampir semua bagian ruangan dapat merupakan
tempat persembunyian bedbug (dan sulit sekali ditemukan, karena cara hidupnya yang
amat tersembunyi). Mereka akan keluar pada malam hari atau siang hari dalam keadaan
ruang agak gelap untuk menghisap darah manusia. Bedbug dapat berpindah dengan
mudah dari satu tempat ke tempat lainnya (~6-30 meter). Selain itu, bedbug ini dapat
bertahan hidup walau tanpa makanan (darah, mereka hanya memerlukan darah untuk
kehidupannya) untuk jangka waktu sampai 5 bulan.
Pemencaran kutu busuk dari satu tempat ke tempat lainnya adalah melalui baju yang
dipakai orang, tas, atau peralatan kandang yang mengandung kutu busuk. Biasanya yang
potensial sebagai sumber pemencaran dan yang bertanggung jawab dalam proses ini ialah
kutu busuk betina yang sudah mengandung telur (gravid). Penyebaran yang meluas dari
satu tempat ke tempat lainnya berkaitan dengan mobilitas orang dan sanitasi lingkungan
yang buruk (Kesumawati, 2011).
yang berpotensial untuk menjadi tempat persembunyian bedbug. Itulah sebabnya dengan
membawa senter akan sangat berguna ketika melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Setelah memeriksa mattress, kemudian dapat dilanjutkan ke setiap furniture yang ada di
kamar.Bedbug senang bersembunyi di furniture yang memiliki jok seperti sofa atau kursi.
Jika Anda melihat jejak bedbug ini, pastikan untuk mengasumsikan yang terburuk, karena
jika sudah terlihat, ada kemungkinan bedbug ini telah menyebar ke semua ruangan.
Apabila ditemukan adanya bedbug di suatu kamar atau tempat tidur dan furniture lainnya,
maka barang-barang tersebut harus di isolasi atau dikeluarkan. Jangan sekali-kali
memindahkannya ke gudang sebelum dibersihkan dan dikendalikan. Pahami betul sifatsifat, biologi dan darimana kemungkinan datangnya kutu busuk agar hasil
pengendaliannya dapat maksimal.
Tempat terakhir adalah tepi karpet. Hal ini cukup umum untuk bedbug untuk merayap di
sepanjang sudut karpet di kamar. Periksa dengan teliti tepi karpet dan ingat bahwa
bedbug senang untuk bersembunyi di sudut-sudut gelap dan celah-celah kecil
(http://bedbugs.net/how-to-inspect-your-hotel-room-for-bed-bugs/)
Dalam mengatasi penyebaran bedbug akibat pengaruh mobilitas penduduk yaitu dengan
cara malakukan pengawasan terhadap barang yang dibawa oleh wisatawan dari daerah
asal saat masuk ke hotel atau tempat-tempat sejenisnya. Hal tersebut dapat terjadi
tentunya harus dengan adanya kerja sama antara wisatawan dengan pihak hotel atau
instansi yang terkait lainnya. Deteksi di mana bedbug berada harus dilakukan secara
mendetail (bongkar semua) dan memerlukan waktu beberapa jam untuk serta hal tersebut
tidak bisa hanya bergantung kepada satu pihak saja.
Pengendalian tidak harus menggunakan insektisida. Pengunaan insektisida ketika
seranganbedbug sangat luar biasa dan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas dan
cepat. Bedbugsangat rentan terhadap kelembaban yang tinggi dan suhu 44-45 C. Oleh
karena itu banyak orang memberantas bedbug ini dengan menyiram air panas tempat
persembunyian bedbug atau menjemur kasur, tempat tidur atau perabotan rumah lain
yang terinfestasi bedbug di bawah terik matahari selama beberapa jam (sekitar 4 jam).
Ketika harus menggunakan insektisida, gunakan insektisida yang banyak dijual di pasar
dengan hati-hati, ikuti aturan yang tertera pada label, dan ulang penggunaanya sampai
semua telur yang menetas ikut mati. Biasanya insektisida hanya membunuh bedbug
stadium nimfa dan dewasa, sedangkan telurnya cukup tahan, oleh karena itu tunggu
sampai menetas, lakukan penyemprotan ulang (Intan Ahmad, 2011)
SIMPULAN
Salah satu fasilitas penunjang untuk majunya dunia pariwisata adalah hotel, yaitu sarana
akomodasi bagi para wisatawan. Agar para wisatawan yang mempergunakan sarana
akomodasi ini merasa senang, nyaman serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima
service selama tinggal di hotel, maka hotel harus dikelola secara profesional.
Housekeeping Department merupakan bagian yang sangat penting kedudukannya di
dalam suatu hotel, sebab housekeeping department adalah bagian yang bertugas dan
bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan, dan kenyamanan di
seluruh area hotel. Salah satu bagian dari housekeeping department yang bertugas untuk
menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan dan kelengkapan kamar-kamar tamu adalah
Room Section (Floor Section).
Penyediaan kamar yang bersih, sehat dan bebas dari penyakit dan juga serangga
pengganggu menjadi salah satu tugas pokok dari housekeeping floor section, agar tamu
merasa betah menginap di hotel tersebut. Salah satu masalah yang timbul kembali dan
harus dihadapi oleh pihak hotel, khususnya housekeeping department adalah munculnya
kembali gangguan serangga pengganggu yang berada di dalam kamar tidur tamu yaitu
bedbug.
Bedbug atau dikenal dengan kutu busuk (Cimex hemipterus) adalah serangga yang amat
mengganggu manusia karena menghisap darah (umumnya di tempat tidur, kursi atau
sofa). Darah diperlukan untuk kehidupan bedbug sejak menetas, menjadi nimfa, berganti
kulit beberapa kali (setiap berganti kulit harus menghisap darah) dan menjadi dewasa.
Setiap ekorbedbug betina akan bertelur sekitar 200 butir (3-4 butir telur setiap harinya).
Dalam 5 bulanbedbug mencapai dewasa (dengan ukuran 6-10 mm) dan dapat hidup
sampai 10 bulan.
Munculnya kembali bedbug menjadi masalah serius pihak hotel, khususnya housekeeping
department karena bagian ini adalah yang bertugas untuk menyediakan kamar yang
bersih dan aman bagi tamu yang menginap. Penyebaran bedbug ini tidak hanya terjadi di
negara Eropa, Canada, Amerika Serikat dan Australia, bahkan pada tahun 2008, bedbug
ini pernah di indikasikan menyerang hotel di Bali.
Tempat persembunyian paling umum untuk bedbug berada di lapisan kasur, di celahcelah dalam kerangka tempat tidur, atau di mana dinding bertemu lantai. Infestasi yang
jelas adalah apabila ditemukan noda gelap atau hitam di kasur dari kotoran bedbug. Juga
tanda yang jelas adalah adanya bau yang tidak nyaman yang dihasilkan oleh bedbug
Gigitan bedbug tidak mungkin bisa membangunkan korbannya. Gigitan ini dapat terjadi
di mana saja pada tubuh, tetapi sering terjadi dekat dengan pembuluh darah di kulit.
Seekor bedbugbiasanya menggigit lebih dari sekali di wilayah yang sama namun apabila
ditemukan gigitan pada beberapa area yang berbeda pada tubuh menunjukan telah digigit
oleh beberapa bedbug.
Bedbug biasanya memasuki properti dengan terbawa pada pakaian atau didalam
furniture. Sumber bedbug yang paling umum adalah dari tinggal di sebuah hotel yang
sudah terinfestasi bedbug. Bedbug atau telur mereka terbawa ke dalam pakaian atau
koper dan kemudian terbawa pulang.
Pengendalian dan pemberantasan bedbug dapat dilakukan dengan cara mengadakan
inspeksi atau pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kamar tidur tamu yang terkena
serangan serangga bedbug. Mattress, spring box, interior jahitan maupun lekukan yang
terdapat pada permukaan mattress dapat menjadi tempat potensial untuk berkembang
biak dan bersembunyinya bedbug. Selain itu juga di setiap retakan dan celah tersembunyi
yang terdapat di dalam kamar tidur tamu dapat menjadikan tempat ideal untuk bedbug.
Adanya kerjasama antara pihak-pihak hotel, wisatawan, dan juga instansi terkait dapat
mengatasi penyebaran bedbug dengan cara melakukan pengawasan terhadap barang yang
dibawa oleh wisatawan yang dicurigai telah terjangkit bedbug di negara asalnya.
Ketika serangan bedbug dirasakan sudah sangat menyebar, maka penggunaan insektisida
dapat menjadi alternatif akhir untuk memberantas serangan bedbug ini.
DAFTAR PUSTAKA
Damardjati, R. (2002). Istilah-Istilah Dunia Pariwisata. Pradnya Paramita
Graham, R. (2005). Lecture Notes on Dermatology. Penerbit Erlangga
Intan Ahmad, P. (2011). Fakta Tentang Kutu Busuk (Bedbugs), Cimex hemipterus
(Hemiptera:Cimicidae), dan Cara Pengendaliannya. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati
(SITH-ITB)
Kesumawati, U. (2011). Berbagai Jenis Serangga Pengganggu Pada Hewan Ternak di
Indonesia dan Pengendaliannya. Bogor : Bagian Parasitologi dan Entimologi Kesehatan.
Dept. Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet. Fakultas Kedokteran Hewan. IPB.
Perwani, Y.S. (2004). Teori dan Petunjuk Praktek Housekeeping. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Rumekso. (2004). Housekeeping Hotel. Yogyakarta : Penerbit ANDI
S. Medlik, H.I. (2000). The Business Of Hotel. USA : Elsevier Linacre House, Jordan
Hill, Oxford
http://registry.bedbugs.net/United-States/Franklin/1011-bed-bug-report-for-AmericasBest-Value-Inn
http://registry.bedbugs.net/hotels/hotel_chain.php?name=America
http://registry.bedbugs.net/hotels/
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberita&kid=3&id=9095
http://www.rajarayap.com/templates/blog/
http://www.rentokil.co.id/kostumer-perumahan/serangga-merayap/kutu-busuk/
http://bedbugs.net/how-to-inspect-your-hotel-room-for-bed-bugs/
RIWAYAT PENULIS
Aditya Pratomo lahir di kota Jakarta pada 6 Januari 1970. Penulis menamatkan
pendidikan S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen LABORA, Jakarta dalam bidang
Manajemen Sumber Daya Manusia pada tahun 2010. Saat ini bekerja sebagai Subject
Content Specialist Room Division Management, Hotel Operation Services di Universitas
Bina Nusantara.
Dani Rahadian lahir di kota Bandung pada 14 Januari 1976. Penulis menamatkan
pendidikan S2 di Universitas Winaya Mukti, Bandung dalam bidang Manajemen. Saat ini
bekerja sebagai Subject Content Specialist Event di Universitas Bina Nusantara