LANDASAN TEORI
A. Pelayanan Hotel
pelayanan itu berbentuk pelayanan barang dan jasa yang pada umunya
minum serta jasa penunjang lainnya bagi umum, yang dikelola secara
Ewout Th. Cassee dan Ruud Reuland, dijelaskan bahwa jasa pelayanan
1
Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, (Bandung: Alfabeta, 1999), 30
2
Riyanto Sofyan, Bisnis Syariah : Mengapa Tidak?, (Jakarta: Gramedia, 2011), 57.
10
11
kamar lebih dahulu dilakukan oleh tamu yang akan menginap untuk
kedatangan tamu.
3
Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, 39
12
tamu meliputi:
tamu.
terdapat di kantor depan hotel (front office) yang mana peran dan
fungsi utama dari bagian kantor depan hotel adalah menjual (dalam
arti menyewakan) kamar kepada para tamu. Oleh karena fungsinya itu,
maka lokasi atau letak kantor depan hotel seharusnya berada di tempat
4
Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, 121
14
restoran tersebut.
tanggap dan ramah, serta harga sesuai dengan jenis dan kualitas
di restoran hotel.
banquette.
(dishwashing).
15
berikut:
syarat harga.
bahan/barang.
3. Fasilitas-fasilitas hotel
1) Single Room: Kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu
dua kamar tamu, dan dengan tempat tidur berukuran Double (untuk
dua orang).
4) Telepon
dari satu hotel dengan hotel lain, hal tersebut dikarenakan harga kamar
door).
hotel .5 Sebuah hotel yang baik adalah hotel yang mampu memberikan
kunjungan.6
4. Klasifikasi Hotel
5
Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, 64-65
6
Ni Wayan Suwithi, Pengelolaan Hotel Training, (Bandung: Alfabeta, 2010), 101
18
bintang, yang disusun mulai dari bintang 1 sampai dengan yang tertinggi
bintang (*). Kriteria atau ukuran kelas umumnya didasarkan atas jumlah,
luas, dan fasilitas kamar. Berikut ini tipe hotel berdasarkan ukuran atau
kelas8:
Bintang Persyaratan
7
Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, 11
8
Ni Wayan Suwithi, Pengelolaan Hotel Training, 7
19
a. Phisik
tamu:
kamar.
karyawan.
terhadap suara yang datang dari luar ataupun dari dalam hotel.
dalam organisasi.
c. Pelayanan
hotel.
prinsip adalah dasar, asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir. 10
Sementara itu, syari’ah berasal dari akar kata syara’a yang secara bahasa
berarti jalan menuju sumber air, ini dapat pula diartikan sebagai jalan ke arah
9
Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, 12
10
Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia: Edisi Revisi, Cetakan
Ketiga, (Semarang: Difa Publisher, 2008), 671
22
Hotel Syariah adalah bagian dari bisnis yang berprinsip syariah, oleh
Ekonomi Islam.11
‘alaihi wa sallam dan ditetapkan oleh syariat Islam. Seorang muslim yang
11
Neni Sri Imaniyati, Hukum Ekonomi Islam dan Ekonomi Islam, (Bandung: Mandar Maju,
2002), 168.
12
Ruswandi,Hotel Dengan Kaidah Syari’ah, http://mentoringku.wordpress.com/2008/10/27/hotel-
dengan-kaidah-syariah/ di akses pada 30 April 2015
13
Ahmad Muhammad Yusuf, Ensiklopedia Tematis ayat al-Qur’a dan Hadits, (Jakarta: Widya
Cahaya, 2009), 432
14
Abu Sa’id Satria Buana, “Adab Bertamu dan Memuliakan Tamu”,
Muslim.or.id,http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-bertamu-dan-memuliakan-tamu.html,
29 oktober 2009, diakses tanggal 07 Juli 2015.
23
2. Seleksi tamu
bukan mahram. Cara yang paling tepat atau pasti untuk mengetahui suatu
pasangan suami istri atau bukan adalah dengan merujuk pada surat nikah.
(KTP).16
diduga kuat bukan suami istri, mereka harus ditolak secara halus dan
pasangan bahwa mereka bukan suami istri, bisa dibuat sebuah kriteria
a. Gelagat
15
Ahmad Muhammad Yusuf, Ensiklopedia Tematis ayat al-Qur’a da Hadits, 432
16
Riyanto Sofyan, Bisnis Syariah : Mengapa Tidak?, 68-70
24
b. Penampilan
muda/belia
Mahram yang memiliki arti sesuatu yang dilarang. Dalam fiqih istilah
mahram digunakan untuk menyebut wanita yang haram dinikahi oleh pria.
a. Ibu dan ibunya (nenek), ibu dari bapak, dan seterusnya sampai ke atas.
17
Moh. Koirul Anam, et.al, makalah : fiqh Munakahah,http://fiqh-munakahah-mahram.html, 07
November 2013, di akses pada 12 Juli 2015
18
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Hukum Fiqh Lengkap), (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994),
389-390
25
Firman Allah
Swt:
26
22. Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah
dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah
27
30
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. 91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi
kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah, Ayat
90-91)
terperkirakan.20
dari keimanan.
kulithitam dan kulit putih. Oleh karena itu, hotel syariah tidak hanya
20
Sayyid Sabiq alih bahasa oleh Moh. Nabhan Husein, Fikih Sunnah-Cet.6,(Bandung: Alma’arif,
1993), 39
31
diperuntukkan bagi kalangan muslim, namun bagi non muslim juga. Siapa
pun sejatinya akan merasa aman dalam hotel itu sebab tidak ada
berfirman22:
…
…dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (Q.S Al Maa-
idah: 2)
21
Riyanto Sofyan, Bisnis Syariah : Mengapa Tidak?, 75
22
Ahmad Syakur, Dasar-dasar pemikiran Ekonomi Islam, (Kediri: STAIN KEDIRI PRESS,
2011),168-169
32
kriteria teknis operasional hotel, mulai dari hal kecil seperti informasi apa
sehingga akan membawa kemaslahatan bagi semua pihak. Hal lain yang
23
Riyanto Sofyan,Bisnis Syariah : Mengapa Tidak?, 74