Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN TENTANG PEMERIKSAAN SANITASI HOTEL DAN

PEMERIKSAAN SANITASI PASAR TRADISIONAL

DISUSUN OLEH:

FHARA LUFFIANAS TASYA AGATHA

21066

MATA KULIAH:

SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

DOSEN PEMBIMBING:

KHAIRIL ANWAR SKM., M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat

Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang ‘’Pemeriksaan sanitasi

hotel dan pemeriksaan sanitasi pasar tradisional”. Kami akan menyajikan makalah

kami secara sederhana agar dapat mudah di pahami.

Kami menyadari walaupun bagaimana kami berusaha menyajikan makalah ini

dengan maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi kami harapkan kritik dan saran

dari Bapak, teman-teman, dan siapapun yang membaca makalah ini, sehingga dengan

saran dan kritiknya kami dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah

selanjutnya dan dalam kehidupan kami agar tetap terus barusaha untuk lebih baik.

Sekian kata pengantar dari kami apabila ada kata yang salah kami mohon maaf.

Sekali lagi saya mengatakan saya sangat berharap saran dan kritik agar kami dapat

menjadi lebih baik lagi.

Terima Kasih.

Palembang, 23 April 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri pariwisata seperti hotel dan restoran serta usaha boga lainnya, akhir-

akhir ini semakin berkembang yang menuntut adanya suatu penciptaan suasana yang

nyaman dari berbagai aspek untuk diberikan atau ditawarkan sebagai suatu produk

kepada calon pelanggannya.

Sanitasi menurut WHO (World Health Organisation) adalah “suatu usaha

untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada

manusia, terutama pada hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik,

kesehatan, dan kelangsungan hidup. Sedang hygiene adalah suatu ilmu pengetahuan

yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan,

makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan.

Pasar merupakan suatu tempat yang sebagian terdiri atas pelataran terbuka

dan sebagian lagi terdiri atas bangunan yang digunakan untuk menjual dan

memperagakan barang-barang dagangan ke masyarakat umum. Pasar adalah

segenap kelompok pelataran yang sebagian beratap dan sebagian terbuka tanpa atap

yang ditunjuk dengan keputusan pemerintah daerah, dimana pedagang-pedagang

berkumpul untuk memperdagangkan dan menjual barang-barang dagangannya.Pasar

yang kurang diperhatikan akan kebersihannya seperti pembuangan sampah dan air

limbah, akan merupakan tempat perkembanmgbiakan vektor penyakit dan gangguan

estetika.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :

1. Apa pengertian dari Tempat Umum ?

2. Apa pengertian dari Hotel ?

3. Apa Pengertian Dan Peranan Higiene Dan Sanitasi Hotel ?

4. Apa Klasifikasi Hotel ?

5. Apa Persyaratan Hotel ?

6. Apa Pengertian Pasar ?

7. Apa saja Macam–Macam Pasar ?

8. Apa Pengertian sanitasi lingkungan pasar ?

9. Apa saja Ruang lingkup sanitasi lingkungan pasar ?

10. Apa klasifikasi pasar ?

C. Tujuan

1. Bagaimana pengertian dari Tempat Umum ?

2. Apa pengertian dari Hotel ?

3. Apa Pengertian Dan Peranan Higiene Dan Sanitasi Hotel ?

4. Apa Klasifikasi Hotel ?

5. Apa Persyaratan Hotel ?

6. Apa Pengertian Pasar ?

7. Apa saja Macam–Macam Pasar ?

8. Apa Pengertian sanitasi lingkungan pasar ?

9. Apa saja Ruang lingkup sanitasi lingkungan pasar ?

10. Apa klasifikasi pasar ?


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tempat–Tempat Umum

Tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak berkumpul untuk

melakukan kegiatan baik secara isidentil maupun terus menerus, secara membayar

atau tidak membayar (Suparlan, 1988). Kriteria suatu tempat umum adalah

terpenuhinya beberapa syarat sebagai berikut:

a. Diperuntukkan bagi masyarakat umum.

b. Harus ada gedung/tempat yang permanen.

c. Harus ada aktivitas (pengusaha, pegawai, dan pengunjung).

d. Harus ada fasilitas (saluran air bersih, WC, urinoir, tempat sampah, dan lain-

lain).

B. Pengertian Hotel

Hotel merupakan suatu industri atau usaha jasa yang dikelola secara

komersial. Artinya dalam menyediakan jasa yang biasa juga dsebut sebagai

“product” kepada calon konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan

yang sebesar-besarnya. Produk jasa yang disediakan hotel umumnya terdiri dari dua

bentuk yaitu

1. Produk nyata (Tangible Product) yang meliputi fasilitas hotel seperti kamar

tidur, restoran, bar, swimming poll, coffee shop, binatu/loundry dan lain

sebagainya

2. Produk tidak nyata (Intangible Product) yang meliputi pelayanan jasa seperti

layanan makanan dan minuman, layanan kebersihan kamar, layanan kantor


depan dan lain sebagainya. Tangible product lebih menekankan kepada

penyediaan sarana dan prasarana pendukung (fasilitas fisik hotel), sedang

Intangible product lebih menekankan pada penyelenggaraan layanan jasa yang

dilakukan oleh petugas-petugas atau pegawai hotel kepada tamu.

Terkait hal tersebut di atas, Soekadijo (1995:92) mengemukakan bahwa :

a. untuk melaksanakan pemberian jasa yang demikian itu hotel menyediakan

fasilitas-fasilitas dan pelayanan-pelayanan yang pokok-pokoknya berupa :

1) Tempat untuk beristirahat dan kamar tidur, Tempat dan ruangan untuk makan

dan minum; restoran, bar dan coffee shop.

2) Toilet dan kamar mandi pelayanan umum untuk memenuhi segala macam

kebutuhan lain dari para tamu.

Hotel sebagai suatu usaha jasa merupakan sarana pendukung kegiatan

pariwisata, dimana pengelolaannya dilakukan secara profesional dan didukung oleh

tenaga-tenaga yang memiliki kompetensi/keterampilan baik dalam bidang

perhotelan. Dengan keterlibatan hotel sebagai sarana pendukung pariwisata ini

diharapkan dapat membuka dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.

Sejalan dengan uraian tersebut, Spillane (1994:135) mengemukakan bahwa :

Pembinaan produk wisata merupakan usaha terus menerus untuk

meningkatkan mutu maupun pelayanan dari berbagai unsur produk wisata itu,

misalnya jasa penginapan, jasa angkutan wisata, jasa hiburan, makanan, jasa tur dan

sebagainya. Pembinaan tersebut dapat berupa berbagai kombinasi usaha-usaha

seperti pendidikan dan latihan, pengaturan/pengarahan pemerintah, pemberian


rangsangan, ataupun terciptanya kondisi iklim persaingan yang sehat yang

mendorong peningkatan mutu produk dan layanan.

C. Pengertian Dan Peranan Higiene Dan Sanitasi Hotel

1. Pengertian Sanitasi dan Hygiene

Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik

manusia yang mempengaruhi atau mungkin dipengaruhi, sehingga merugikan

perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.

Hygiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang

berguna bagi kesehatan. Secara garis besar perbedaan antara hygiene dan sanitasi

adalah terletak pada hal bahwa hygiene lebih mengarahkan keaktifannya kepada

manusia (perseorangan atau masyarakat umum) sedangkan sanitasi lebih menitik

beratkan pengendalian faktor-faktor lingkungan hidup manusia.

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan

menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada

orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan

jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian

khusus.

Selanjutnya dijelaskan oleh United State Lodging Industri bahwa, yang

utama hotel terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1. Transient Hotel, adalah hotel yang letak / lokasinya ditengah kota dengan jenis

tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
2. Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah

berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya dan disewakan secara bulanan

atau tahunan. Residential Hotel juga menyediakan kemudahan-kemudahan,

seperti : layaknya hotel, seperti : restoran, pelayanan makanan yang diantar ke

kamar, dan pelayanan kebersihan kamar.

3. Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi dan juga ruang serta

fasilitas konfrensi untuk tamu-tamunya.

Hotel yang saniter akan sangat menunjang dalam memberikan kepuasan

kepada para pengunjung. Dalam hal ini sanitasi dapat mempunyai peranan Phisik

dan Psikologi.

a. Peranan Phisik

Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum di luar

atau di dalam bangunan hotel. Pengertian kebersihan disini dalam arti luas yang

meliputi : kebersihan air, makanan-minuman, kuman – kuman dapur, WC, peralatan

serta bebas dari ganguan serangga dan binatang pengerat (Tikus).

b. Peranan Psikologis

Peranan sanitasi hotel disini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari para

tamu/pengunjung hotel tersebut maupun para karyawan/pengelolaan hotel.

Kepuasan tersebut dalam arti memberikan rasa “relax”, comfort, security, safety dan

Privacy.

2. Manfaat Sanitasi Hotel

Sanitasi hotel mempunyai manfaat yaitu :


a) Manfaat dari segi kesehatan.

b) Menjamin lingkungan kerja yang saniter.

c) Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang

merugikan kesehatan fisik maupun mental.

d) Mencegah terjadinya penularan penyakit dan penyakit akibat kerja.

e) Mencegah terjadinya kecelakaan.

f) Manfaat dari segi “Business Operational‟ Hotel.

g) Keadaan hotel yang saniter sangat berguna untuk “Sales Promotion” yang secara

tidak langsung dapat meningkatkan jumlah tamu.

h) Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut.

3. Sasaran Sanitasi Hotel

a. Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel

Adapun tempat-tempat diluar bangunan hotel yang perlu diperhatikan dalam

penerapan higiene dan sanitasi hotel, antara lain :

a) Tempat parkir

 Cukup luas untuk menampung kendaraan tamu hotel sebagai patokan untuk

setiap 5 kamar perlu disediakan 1 tempat parkir.

 Lantai parkir harus keras, sebaiknya diaspal atau dibeton, sehingga tidak becek

pada waktu hujan dan tidak berdebu pada waktu musim kemarau.

 Diberikan lampu penerangan sesuai luas tempat parkir.

 Perlu dipasang rambu – rambu lalu lintas untuk mencegah terjadinya ketidak

teraturan kendaraan.

 Perlu disediakan gardu parkir lengkap dengan WC dan urinoir.


b) Pertamanan dan pertanaman

Yang dimaksud disini ialah sebidang tanah yang ditanami oleh berbagai

macam tanaman dengan maksud untuk memperindah pemandangan, mencegah

terjadinya erosi, menjaga kesegaran udara.

c) Penyediaan air

Penyediaan air untuk hotel perlu mendapat perhatian dan harus memenuhi

persyaratan standart sesuai peraturan yang berlaku (Permenkes No.

416/Menkes/PU/IX/1990).Penyediaan air untuk hotel dapat diperoleh dari :

 Air ledeng ( PAM)

 Air tanah (Sumur bor)

d) Pembuangan Sampah

Secara umum cara – cara penanganan sampah meliputi 4 kegiatan, yaitu :

 Penampungan.

 Pengumpulan.

 Pengangkutan.

b. Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel

Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel meliputi sanitasi umum,

sanitasi kamar dan lain-lain.

a) Sanitasi umum

Sasaran sanitasi umum ini meliputi bangunan/gedung hotel.


 Harus kuat/kokoh, tidak memungkinkan sebagai tempat berkembang biaknya

serangga dan tikus.

 Penggunaan ruangan dipergunakan sesuai dengan fungsinya.

 Konstruksi lantai bersih dan tidak licin.

 Bagian yang selalu kontak dengan air dibuat miring ke arah saluran pembuangan

air agar tidak membentuk genangan air.

 Dinding bersih permukaan yang selalu berkontak dengan air harus kedap air.

 Atap harus kuat dan tidak bocor serta tidak memungkinkan terjadinya genangan

air.

 Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 meter.

 Pintu dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan baik serta dapat mencegah

masuknya binatang pengganggu.

b) Pencahayaan.

Adapun pembagian-pembagiannya sebagai berikut :

 Ruang untuk kegiatan dengan resiko kecelakaan tinggi > 300 lux

 Lampu tamu > 60 lux.

 Lampu tidur > 5 lux.

 Lampu baca > 100 lux .

 Lampu relax > 30 lux.

 Fasilitas hotel meliputi kebersihan tirai, karpet, furniture, elevator dan lain-

lain.

c) Sanitasi kamar
Kamar merupakan suatu bagian dari hotel yang sangat penting agar para

tamu bebas dapat beristirahat dan melakukan apa saja tanpa terganggu. Syarat

sanitasi kamar hotel meliputi :

1) Kebersihan umum

Kamar harus selalu dibersihkan setiap hari karena kamar dapat dikotori oleh

debu, zat kimia bahkan lumut, jamur atau kuman. Pengotoran oleh debu dapat

dihilangkan dengan jalan menyapu dan membersihkan ruangan termasuk perabotan

kamar yang ada secara rutin. Pengotoran oleh zat kimia misalnya noda-noda pada

lantai, dinding, taplak meja dan lain-lain dibersihkan dengan memakai zat kimia

tertentu yang dapat dipakai untuk menghilangkan noda-noda tersebut. Sedangkan

pengotoran oleh lumut atau cendawan dapat terjadi apabila dalam keadaan lembab,

ini dapat dicegah dengan mencari sumber terjadinya kelembaban tersebut kemudian

diperbaiki.

2) Kebersihan dan persyaratan fasilitas dan peralatan kamar

a) WC/Urinoir

Pada umumnya, disuatu hotel terutama yang bertaraf internasional WC

biasanya tidak berdiri sendiri tetapi bersama-sama dengan urinoir dan kamar mandi

berada dalam satu unit ruangan tersendiri yang disebut toilet room dan biasanya

berada dalam kamar. Persyaratan untuk WC/urinoir :

 Bersih dan tidak berbau.

 Tipenya harus water seal (closet) dan dilengkapi tempat cuci tangan.

 Pada hotel yang bertaraf internasional perlu dilengkapi kertas toilet.


 Harus di disinfeksi baik di lantai maupun bagian luar dari howl toiletnya tiap

kali tamu check out.

b) Kamar Mandi

Persyaratan untuk kamar mandi :

 Bersih dan tidak berbau.

 Lantai tidak boleh licin.

 Dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak merembeskan air.

 Dinding kamar mandi harus dari bahan kedap air.

 Bila memakai bath tubo perlu di lengkapi dengan shower, kran air dingin dan

panas, tirai penutup dan keset kaki serta di lengkapi kaca toilet.

c) Tempat Tidur

Secara umum, persyaratan untuk kamar tidur sebagai berikut :

 Kondisi ruangan tidak pengap dan berbau.

 Bebas dari kuman-kuman patogen.

 Bersih dan tertata rapi.

 Suhunya sekitar 18-28 0 c.

 Kelembaban sekitar 40-70 %.

 Dinding, pintu, jendela yang tembus pandang atau cahaya dilengkapi dengan

tirai.

d) Penerangan

Persyaratan untuk penerangan kamar :

 Harus dapat memberikan suasana tenang.


 Tidak menyilaukan.

 Untuk beberapa jenis lampu tetentu perlu dipasang kop lampu agar sinarnya

tidak langsung menyinari tempat tidur. Intensitas cahaya yang diperlukan

adalah sebagai berikut :

1) Lampu untuk pintu masuk : 25-40 watt.

2) Lampu langit-langit kamar : 100 watt.

3) Lampu untuk tirai : 40 watt.

4) Lampu meja kamar : 40-60 watt.

5) Lampu baca : 40 watt.

6) Lampu tidur pojok : 25 watt.

D. Klasifikasi Hotel

Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel

berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut :

 Luas Bangunan.

 Bentuk Bangunan.

 Perlengkapan (fasilitas)

 Mutu Pelayanan.

Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan

tersebutdianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat Keputusan Menteri

Perhubungan No.PM.10/PW. 301/Pdb – 77tentang usaha dan klasifikasi hotel,

ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :

 Jumlah Kamar yang tersedia.

 Fasilitas yang tersedia.


 Peralatan yang digunakan.

 Mutu Pelayanan ( yang dimiliki ).

Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian

digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :

• Hotel Bintang 1 (*)

• Hotel Bintang 2 (**)

• Hotel Bintang 3 (***)

• Hotel Bintang 4 (****)

• Hotel Bintang 5 (*****)

Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut, ataupun

yangberada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan

disebut Hotel Non Bintang.

Pengelompokan hotel menurut standard hotel yaitu :

• Hotel international standard.

• Hotel semi international standard.

• Hotel national standard.

• Hotel non national standard ( non claccipied ).

Penentuan standard hotel tersebut didasarkan atas beberapa system yaitu :

• Management system ( sistem pengelolaan ).

• Room capacity system ( sistem kapasitas kamar ).

• Facilities system ( sistem fasilitas yang dimiliki ).

• Employment system ( sistem penempatan pegawai ).


• Administration system ( sistem administrasi ).

Pengelompokan jenis hotel menurut ukuran besar / kecilnya hotel yaitu :

• Hotel kecil ( small hotel ) : jumlah kamarnya kurang dari 26 kamar tamu.

• Hotel rata – rata kecil sedang ( small average size hotel ): jumlah kamar 26 – 99

kamar tamu.

• Hotel rata – rata sedang menengah ( medium average size hotel ) : jumlah kamar

100– 299 kamar tamu.

• Hotel besar ( large hotel ) : jumlah kamar 300 – 3000 kamar tamu.

• Pengelompokan hotel menurut sistem perencanaan / penentuan tarifnya yaitu :

• European Plan ( EP ) : sistem penentuan tarif yang dicantumkan hanya

harga sewa kamarnya tidak termasuk makan – minum dan lainnya.

• American Plan ( AP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar ala Amerika

dimana hargayang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan.

• Full American Plan ( FAP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana

harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan + 3 extras.

• Modified American Plan ( MAP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar

dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 2 meals.

• Bermuda Plan atau Dual Plan ( BP / DP ) : sistem penentuan tarif/sewa

kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast.

• Continental Plan ( CP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga

yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast ala continental.

Pengelompokan hotel menurut lokasi yaitu :

• City Hotel atau Business Hotel.


• Highway hotel atau motor hotel.

• Mountain hotel.

• Resort hotel atau beach hotel.

Pengelompokan hotel menurut ukuran mayoritas tamunya yang menginap yaitu :

• Hotel yang mayoritas tamunya “ businessman “ disebut business hotel.

• Hotel yang mayoritas tamunya remaja disebut youth hotel ( hostel ).

• Hotel yang mayoritas tamunya adalah wanita disebut woman hotel.

• Hotel yang mayoritas tamunya adalah orang tua yang ingin istirahat ( cure hotel ).

Pengelompokan hotel yang ditinjau dari segi hari – hari operasinya yaitu :

• Seasonal hotel , hotel yang hanya beroperasi secara musiman.

• Year around operating days hotel , hotel yang beroperasi sepanjang tahun.

E. Persyaratan Hotel

Menurut Keputusan Direktrur Jenderal Pariwisata No. 14/U//88 Tentang

Pelaksanaan Ketentuan Usaha dn Penggolongan Hotel Persyaratan Kelas Hotel

Berbintang 4 yaitu sebagai berikut :

a) Lokasi dan Lingkungan

• Mudah dicapai kendaraan umum/pribadi roda empat langsung ke area hotel.

• Bebas polusi.

b) Taman

Di dalam atau di luar ruangan.

c) Tempat Parkir
Kapasitas 1 : 6 dengan jumlah kamar hotel.

d) Olahraga Dan Rekreasi

• Tersedia sarana kolam renang untuk dewasa dan untuk anak-anak dengan

fasilitasnya.

• Tersedia 2 sarana olahraga dan rekreasi lainnya yang merupakan pilihan :

1. Fitness centre

2. Sauna

3. Squash

4. Game Room

5. Bowling

6. Tennis

e) Bangunan

• Unsur dekorasi Indonesia harus tercermin dalam :

1. Lobby

2. Kamar tidur

3. Restaurant

4. Function room

• Peralatan teknis bangunan :

Transportasi mekanis/elevator : kapasitas minimal 6 orang, elevator tamu

dengan pelayanan terpisah.

• Utilitas

a. Air : tersedia instalasi air dingin dan panas.

b. Listrik : tersedia genset dengan kapasitas minimal 50% kapasitas PLN.


c. Tata Udara : pendinginan dengan AC, untuk ruang yang tidak

mempergunakan AC, ventilasi harus baik.

d. Tersedia ruang mekanik dan workshop.

e. Komunikasi :

• tersedia telepon 4 saluran untuk sambungan lokal, interlokal dan

interlokal,

• tersedia house phone dan PABX,

• tersedia Telex, sentral TV, Radio dan Paging Sistem.

• Pencegahan bahaya kebakaran :

a. Alat deteksi dini (asap/panas)

b. Alat pencegahan/pemadam kebakaran (Fire Extinguisher, Fire

Hydrant, Sprinkler Sistem).

c. Pintu dan Tangga darurat.

d. Pintu kamar tahan api (bangunan diatas 4 lantai).

• Keamanan (pos jaga pada tiap pintu keluar masuk).

• Pembuangan limbah.

f) Kamar Tamu

• Jumlah kamar minimal : dalam 50 kamar standard terdapat 3 kamar suite

semua kamar dilengkapi kamar mandi di dalam.

• Luas minimal kamar standard : 24 m2 dan kamar suite : 48 m2.

• Tinggi kamar minimal : 2,60 m.

• Perlengkapan kamar tidur :

a. Tempat tidur untuk 1 atau 2 orang.


b. Almari pakaian, meja kecil disamping tempat tidur, meja rias dengan kursi,

meja dengan 2 buah kursi sofa, koper dan TV.

• Perlengkapan kamar mandi : Bathtub, tempat cuci tangan dan kaca rias, dan

WC (+ bidet untuk kamar suite).

• Tersedia alat pengatur AC di kamar tidur dan ventilasi/exhaust fan di kamar

mandi.

• Sebagian interior kamar mencerminkan suasana Indonesia.

g) Ruang Makan

• Tersedia minimal 2 restaurant yang berbeda jenisnya.

• Standard luas 1,5 m2/tempat duduk.

• Tinggi restaurant > tinggi kamar tidur (2,60 m).

• Restaurant yang letaknya tidak bersampingan dengan lobby harus dilengkapi

dengan toilet.

• Letak restaurant berhubungan langsung dengan dapur (induk/tambahan).

h) Bar

• Tersedia 1 bar terpisah dari restaurant.

• Standard luas 1,1 m2/tempat duduk.

• Untuk ruang bar yang tertutup harus dilengkapi dengan AC.

i) Function Room

• Tersedia minimal 1 function room dengan pintu masuk terpisah dari lobby.

• Function room yang tidak terletak 1 lantai dengan lobby harus dilengkapi

dengan toilet umum.

j) Area Publik
• Lobby : luas minimal 100 m2 dan tata udara diatur dengan atau tanpa

pengatur suhu.

• Lounge : perlengkapan meja dan kursi sofa.

• Telepon umum : tersedia telepon umum yaitu 2 extern dan 2 intern.

• Toilet umum : toilet pria yaitu 4 urinoir, 2 WC dan wastafel.

k) Area Adminitrasi

• Tersedia tempat penerimaan tamu, information, kasir, ruang penitipan barang

berharga, ruang penitipan barang tamu, ruang pemesanan kamar hotel, ruang

pimpinan front office, ruang operator telepon.

• Tersedia kantor pimpinan hotel, wakil pimpinan, pemasaran, personalia,

pembelian, keuangan.

m) Area Binatu

Luas minimal ruang binatu 60 m2.

n) Area Dan Ruang Operasional

• Tersedia ruang bahan makanan dan minuman, gudang peralatan dan

perlengkapan, gudang engineering, gudang botol kososng, gudang barang

bekas.

• Tersedia ruang locker dan kamar mandi untuk pria minimal 3 WC, 3 Urinoir,

dan 5 shower, 2 WC dilengkapi dengan air panas dan air dingin.

• Tersedia ruang makan karyawan yag berdekatan dengan dapur karyawan.

• Ruang untuk ibadat.

F. Pengertian Pasar
Menurut Suparlan (1988), pasar merupakan sekelompok bangunan yang

sebagian terbuka tanpa atap yang ditunjukkan dengan keputusan DPRD dimana para

pedagang berkumpul untuk memperdagangkan dan menjual barang dagangannya.

Menurut Permendagri nomor 42 tahun 2007 tentang pengelolaan pasar desa,

pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, swasta,

koperasi atau swadaya masyarakat setempat dengan tempat usaha berupa toko, kios,

los dan tenda, atau nama lain sejenisnya, yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil

menengah, dengan skala usaha kecil dan model kecil, dengan proses jual beli melalui

tawar menawar.

G. Macam–Macam Pasar

Macam–macam pasar menurut Purwanto (1988), sebagai berikut:

a. Menurut letaknya:

1. Pasar kota adalah pasar yang letaknya di ibukota propinsi/kabupaten.

Umumnya dibuka tiap hari kerja bahkan kadang-kadang juga pada hari

Minggu/libur.

2. Pasar desa adalah pasar yang letaknya di desa, ibukota kecamatan, umumnya

dibuka pada hari tertentu.

b. Menurut bentuknya:

1. Pasar terbuka, yaitu pasar yang berbentuk pelataran terbuka tanpa penutup,

dimana penjual barang memperagakan barang–barangnya seperti pasar

hewan.

2. Pasar tertutup, yaitu pasar yang terdiri dari loos–loos panjang, toko untuk

menjual barang–barang.
c. Menurut waktu kegiatan pasar:

1. Pasar pagi adalah pasar yang dibuka antara 07.00–12.00.

2. Pasar sore adalah pasar yang dibuka antara 14.00–18.00.

3. Pasar malam adalah pasar yang dibuka setelah jam 18.00, biasanya tempat

hiburan rakyat yang hanya dibuka pada malam hari.

d. Menurut hari buka:

1. Pasar tiap hari buka (pasar kota).

2. Pasar tidak tiap hari buka (pasar desa).

e. Menurut pemiliknya:

1. Pasar pemerintah

2. Pasar swasta/swadaya

f. Menurut jenisnya:

1. Pasar hewan

2. Pasar sayur

3. Pasar buah

g. Menurut fasilitasnya:

1. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan

biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios

atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu

pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan seharihari seperti bahan-

bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian

barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-

kue dan barang-barang lainnya.


2. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis

ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan

pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada

dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau

dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan

makanan seperti buah, sayuran, dan daging, sebagian besar barang lainnya

yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar

modern adalah hypermarket, pasar swalayan (supermarket), dan minimarket.

H. Sanitasi Lingkungan Pasar

Sanitasi lingkungan pasar adalah usaha untuk mengawasi, mencegah,

mengontrol dan mengendalikan segala hal yang ada di lingkungan pasar terutama

yang dapat menularkan terjadinya suatu penyakit. Sanitasi lingkungan pasar ini

terkait semua hal yang ada di dalam pasar meliputi letak pasar, bangunan pasar,

sanitasi pasar, dan fasilitas penunjang lainnya.

I. Ruang Lingkup Sanitasi Lingkungan Pasar

Yang harus diperhatikan dalam sanitasi pasar (Suparlan, 1988) sebagai berikut:

a) Letak pasar didirikan.

b) Kondisi gedung (konstruksi), baik bangunan induk, toko, kios dan loos.

c) Fasilitas–fasilitas umum maupun fasilitas sanitasi di dalam pasar.

d) Tempat penjualan khususnya bagi barang dagangan yang mudah membusuk

seperti daging, ikan dan sayur.

J. Klasifikasi Pasar
Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjualbelikan disebut juga

pasar konkrit. Pasar konkrit (pasar nyata) adalah tempat di mana pembeli dan penjual

bertemu secara langsung untuk memperjualbelikan barang dan jasa (Deliarnov

2007). Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar konkrit terdiri atas berbagai

jenis barang yang ada di tempat tersebut. Contoh pasar konkrit yaitu pasar

tradisional, supermarket, dan swalayan. Namun ada juga pasar konkrit yang menjual

satu jenis barang. Misalnya pasar buah hanya menjual buah- buahan, pasar hewan

hanya melayani jual beli hewan, pasar sayur hanya menjual sayur-mayur (Maryanti

2007).

1) Berdasarkan manajemen pengelolaan

a. Pasar tradisional.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta

ditandai dengan adanya transaksi secara langsung dan biasanya ada proses tawar

menawar. Bangunan pasar biasanya terdiri atas kios-kios atau gerai, los dan dasaran

terbuka yang disediakan oleh penjual maupun suatu pengelola pasar (Malano 2011:

62).

b. Pasar modern.

Pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta,

dan koperasi yang dikelola secara modern dengan fasilitas yang lebih baik dari pasar

tradisional. Pasar modern memiliki fasilitas parkir yang luas, ruang ber-AC, kasir

yang berjajar, bersih, dan luas.. Modal usaha yang dikelola oleh pedagang

jumlahnya besar dan biasanya penjual memasang label harga pada setiap barang.
Contoh pasar modern yaitu plaza, supermarket, hipermart, dan Shopping Centre

(Alamsyah 2009).

2) Berdasarkan manajemen pelayanan pasar terbagi :

a. Pasar swalayan (supermarket).

Pasar swalayan adalah pasar yang menyediakan barang-barang kebutuhan

masyarakat, pembeli bisa memilih barang secara langsung dan melayani diri sendiri

barang yang diinginkan. Biasanya barang-barang yang dijual barang kebutuhan

sehari-hari sampai elektronik. Seperti sayuran, beras, daging, perlengkapan mandi

sampai radio dan televisi.

b. Pertokoan (Shopping Centre).

Shopping Centre (pertokoan) adalah bangunan pertokoan yang berderet-

deret di tepi jalan. Biasanya atas peran pemerintah ditetapkan sebagai wilayah

khusus pertokoan. Shopping Centre berbentuk ruko yaitu perumahan dan pertokoan,

sehingga dapat dijadikan tempat tinggal pemiliknya atau penyewa.

c. Mall/plaza/supermall.

Mall/plaza/supermall adalah tempat atau bangunan untuk usaha yang lebih

besar yang dimiliki/disewakan baik pada perorangan, kelompok tertentu masyarakat,

atau koperasi. Pasar ini biasanya dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang

pameran, gedung bioskop, dan seterusnya.

3) Berdasarkan jumlah barang yang dijual

a. Pasar eceran
Pasar eceran adalah tempat kegiatan atau usaha perdagangan yang menjual

barang dalam partai kecil. Contoh toko-toko kelontong, pedagang kaki lima,

pedagang asongan, dan sebagainya.

b. Pasar grosir.

Pasar grosir adalah tempat kegiatan/usaha perdagangan yang menjual barang

dalam partai besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos, satu karton, dan lain-lain.

Pasar grosir dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya pedagang eceran. Contoh:

pusat-pusat grosir, makro, dan sebagainya.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pemeriksaan Hotel

1. Data Umum

1) Nama Tempat Hotel :Transela Hotel

2) Alamat : Jalan Hijas

3) Nama Pengurus/Penanggung Jawab : Budiawan

4) Nama pengambilan Data : Fhara Luffianas Tasya A.

5) Tanggal Pengambilan Data : 20 April 2020

Transera Hotel merupakan sarana penginapan yang dilengkapi dengan

beberapa fasilitas seperti tempat parker, restoran/ruang makan, bar, ruang santai,

toilet umum, ruang ibadah, ruang istirahat karyawan dan fasilitas lainnya

2. Data Khusus

Penilaian komponen pada pemeriksaan sanitasi Transera Hotel adalah

sebagai berikut:

No VARIABEL KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR JUML


PENILAIAN AH
1 2 3 4 5 6
A UMUM
1 Lokasi Bangunan 1. Terhindar dari 3 3 9 30
pencemaran
kimia 3 9

2. Terhindar dari
pencemaran
fisik
9
3. Terhindar dari 3
pencemaran
bakteriologi 3
4. Terhindar dari 1
banjir
2 Lingkungan 1. Kebersihan 4 3 12 40
2. Tidak sebagai 3 12
sarang vektor
3. Terbebas dari 3 12

binatang
pengganggu
4. Berpagar luas 1
3 Bangunan Ruang 1.Kekokohan/Kuat 1 5 5 10
Tunggu 2. Tidak sebagai 5 5
sarang vektor
penyakit
B PENGGUNAAN
RUANGAN
1 Pembagian Dipergunakan 1 10 10 10
Ruangan sesuai fungsinya
2 Dapur 1. Ruang tidak 3 2 6 30
pengap
2. Penerangan 2 6
3. Adanya tanda- 2 6

tanda peringatan
4. Lantai 2 6

5. Saluran air 2 6
buangan
3 Dinding 1. Kebersihan 1 4 4 10
2. Permukaan yang 3 3
kontak dengan
air
3. Bagian dalam / 2 2
Ruangan
4. Warna 1 1
4 Atap 1. Kekuatan 1 5 5 10
2. Genangan air 5 5
5 Langit-Langit 1. Tinggi dari lantai 1 6 6 10
min 2,5 meter
2. Kebersihan 4 4
6 Pintu 1. Mudah buka 1 5 5 10
tutup dan
berkunci
2. Dapat mencegah 5 5
binatang
pengganggu
C KESEHATAN
KAMAR
1 Kondisi Ruang 1. Tidak pengap 1 2 2 10
2. Bebas jamur 2 2
3. Bebas kuman 2 2
pathogen
4. Bebas dari gas 2 2
beracun
5. Bebas 2 2
kebisingan

2 Kamar Tidur 1. Kebersihan 2 5 10 20


2. Kesesuaian luas 5 10
kamar
3 Ruang Istirahat 1. Kebersihan 1 4 4 10
Karyawan 2. Fasilitas sanitasi 3 3
3. Ruang untuk pria 2 2
dan wanita
4. Lemari locker 1 1
4 Kamar Mandi/ WC 1. Kebersihan 1 4 4 10
2. Ketersediaan air 3 3
3. Pembuangan 2 2
limbah
4. Kesesuaian 1 1
jumlahnya
5 Kamar Linen 1. Kebersihan 1 4 4 9
2. Sirkulasi udara 3 3
3. Ketersediaan 3 3
lemari tertutup
6 Ruang Cuci 1. Kebersihan 3 4 4 9
2. Lantai tidak licin 3 3
3. Ada pembagian
lena bersih/kotor 3 3
7 Gudang 1. Kebersihan 1 3 3 10
2. Pembagian 3 3
tempat
penyimpanan
bahan
3. Penataan barang 2 2
4. Ketersediaan rak 1 1
5. Penataan rak 1 1
barang
D FASILITAS
SANITASI
1. Kualitas air 5 2 10 50
2. Kuantitas air 2 10
3. Pembuangan 1 5
limbah
4. Toilet umum 2 10
5. Kamar 2 10
mandi/WC
6. Tempat sampah 1 5
E PERKANTORAN
1. Pembagian 1 2 2 10
2. Kelembaban 2 2
3. Pencahayaan 2 2
4. Fasilitas kerja 2 2
5. Suasana kerja 2 2
JUMLAH 32 298

B. Penilaian Pemeriksaan Hotel

Penilaian terbagi menjadi 3 bagian sebagai berikut :

BAIK : 80 % - 100 %

CUKUP : 60 % - 79 %

KURANG : < 60 %

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Penilaian = jumlah Skor x 10


Jumlah bobot
Penilaian Higiene sanitasi
Penilaian = jumlah Skor x 10
Jumlah bobot
= 298 x 10
32
= 93,125 %
= 93 %

Jadi penilaian hygiene sanitasi pada Tresera Hotel adalah bernilai „‟BAIK‟‟
C. Hasil Pemeriksaan Pasar
Penilaian Pemeriksaan Kesling (Inspeksi Sanitasi) Pasar

a. Data Umum
1) Nama Pasar :
2) Alamat :
3) Unit Pengelola :
4) Tanggal Pemeriksaan :
5) Petunjuk Pengisian Formulir :
a) Lingkari nilai (kolom 5) untuk kompon penilaian yang sesuai.
b) Skore (kolom 6) adalah bobot (kolom 3) dikalikan dengan nilai (kolom 5)
pada komponen penilaian yang sesuai (kolom 4).
c) Setiap variable memiliki nilai maximum 10 dan nilai minimum 0.
b. Data Khusus
NO. VARIABEL BOBOT KOMPONENYANG NILAI SCORE
UPAYA DINILAI
1 2 3 4 5 6
I Persyaratan
kesehatanlingkunga
n dan
bangunanUmum
A 1. Lokasi 4 [v]Tidak terletak Di 5 20
daerah banjir
[v] Sesuai dengan 5 20
perencanatata kota

2. Lingkungan 4 [-]Bersih dan tertata 4 0


rapi
[-] Sistim drainase 3 0
berfungsi baik
[-] Tidak terdapat 3 0
genangan air
B Konstruksi Umum
1. Bangunan 2 [v] Susunan / tata 4 8
ruang diatur
sedemikian rupa
sehingga lalu lintas
sehingga lalu lintas
orang lancar
[v] Terdapat 3 6
pengelompokan
untuk jenis barang
(seperti daging,
sayuran, dll)
[v] Permukaan 3 6
bangunan tempat
penjualan rata, miring
dan lebih tinggi dan
lantai
2. Lantai 2 [v] Bersih 3 6
[v] Bahan kuat, kedap 3 6
air, permukaan rata
[v] Miring kearah 2 4
saluran
pembuangan
[v] Tidak licin 2 4
II FASILITAS
SANITASI
1. Air bersih 20 [v] Tersedia dengan 6 120
jumlah yang cukup
[v] Memenuhi 4 80
persyaratan fisik
2. Jamban dan 16 [-] bersih dan 0
Urinoir terpelihara
Jumlah jamban sbb: 2
untuk setiap 40
pedagang wanita min.
1 buah. Jamban
untuk setiap 60
pedagang pria min 1
buah jamban
Setiap 60 pengunjung 2 0
pria tersedia 1 buah
urinoir
[v] Jamban dan 2 32
urinoir di
hubungkan dengan
saluran air kotor.
Kota atau septic tank.
[v] Jamban pria dan 2 32
wanita terpisah
3. Pembuangan air 16 [-] Dilakukan 5 0
limbah pengolahan sendiri
atau pengolahan
perkotaan
[-] Disalurkan melalui 5 0
saluran tertutup kedap
air dan air limbah
mengalir lancar
4. Tempat Sampah 12 [v] Kuat, tahan karat, 4 48
kedap air
[v] Permukaan dalam 2 24
halus dan rata
[v] Tersedia dengan 2 24
jumlah cukup
[v] Tersedia TPS 2 24
yang memenuhi
syarat
III LAIN – LAIN
1. Alat – alat 8 [v] Tersedia alat 6 48
pembersihan pembersih dengan
jumlah yang cukup
[-] Alat pembersih 4 0
masih berfungsi
dengan baik
2. Kotak P3K 6 [v] Tersedia min. 1 6 36
kotak P3K yang berisi
obat –obatan
sederhana
[v] Obat – obatan 4 24
masih baik
3.Pemadam 6 [-] Tersedia alat 6 0
kebakaran pemadam kebakaran
yang berfungsi baik
dan mudah dijangkau
[-] Terdapat 4 0
penjelasan tentang
cara penggunaanya
4. Pengeras suara 4 [v] Tersedia alat 6 24
pengeras suara untuk
memberikan
penerangan
[v] Alat pengeras 4 16
suara masih berfungsi
dengan baik
100 612
JUMLAH
D. Hasil Pemeriksaan Pasar

Jadi, sesuai penilaian pemeriksaan inspeksi pasar Pabaeng-Baeng Makaassar

didapatkan hasil pada variabel upaya 1 67% yang berarti dinyatakan layak sehat, untuk

variabel 2 sebesar 60% yang berarti variabel tersebut tidak layak serta variabel 3

diperoleh 62% yang berarti tidak layak.

Keterangan :

Variabel 1 : 60%

Variabel 2 : 80%

Variabel 3 : 90%

E. Pembahasan Tentang Pemeriksaan Hotel

1. Gambaran Umum Hotel

Lokasi praktikum berada di Hotel Transera, secara gambaran umum higiene

sanitasi di lingkungan hotel sudah baik. Secara garis besar komponen komponen yang

ada di lingkungan hotel telah memenuhi syarat sehat. Berdasarkan pengamatan yang

telah dilakukan dan pengisian cheklist yang ada ada beberapa hal yang masih kurang

optimal dan ada komponen yang tidak di miliki oleh hotel yaitu ruang cuci yang

berfungsi untuk mencuci peralatan dapur maupun alat yang digunakan untuk

menyajikan masakan kepada konsumen. Untuk mengoktimalkan pelayanan terhadap

konsumen ini perlu perbaikan sehingga konsumen merasa nyaman dan merasa aman.

2. Komponen Penilaian

a. Komponen Umum
Bangunan hotel didirikan sesuai dengan persyaratan yaitu jauh dari pencemaran

kimia, pencemaran fisik, pencemaran bakteriologi, dan terhindar dari banjir. Lokasi

berada jauh dari pabrik-pabrik penghasil zat kimia maupun bakteriologi, dan bangunan

berada jauh dari jalan raya sehingga terhindar dari kebisingan kendaraan. Bangunan

didirikan berada jauh dari sungai dan pada tanah yang tinggi sehingga terhindar dari

banjir.

Lingkungan lokasi hotel sangat bersih sehingga vektor pengganggu seperti

kecoa, tikus dan nyamuk tidak dapat bersarang. Keberadaan binatang penggangu seperti

kucing maupun anjing tidak ditemukan karena ditangani dengan baik. Bangunan pun

memiliki pagar yang kuat untuk membatasi lokasi hotel. Bangunan hotel memiliki ruang

tunggu yang kokok/kuat dan bersih sehingga tidak rawan kecelakaan dan tidak menjadi

sarang serangga seperti nyamuk.

b. Penggunaan Bangunan

Pembagian ruang pada bangunan hotel sesuai dengan fungsinya masing-masing

seperi ruang perkantoran, dapur, kamar tidur, dan gudang. Keseluruhan ruang memiliki

dinding yang bersih baik didalam maupun di luar ruangan. Di dinding memiliki warna

yang cerah sehingga dapat menciptakan suasana yang nyaman. Langit-langit dan atap

bangunan sangat kokoh, bersih dan tidak menciptakan genangan air yang dapat

menggangu kenyaman konsumen dan aktifitas karyawan hotel. Langit-langit pada setiap

lantai memiliki ketinggian yang cukup dengan tinggi lebih dari 2,5 meter. Pintu pada

setiap ruangan pad bangunan hotel mudah dibuka maupun ditutup dan memiliki kunci

sehingga tidak menngangu aktifitas yang ada di hotel. Pintu memiliki desain yang
cukup rapat sehingga binatang penggangu tidak dapat masuk ke dalam bangunan

terutama binatang tikus.

Ruang dapur pada bangunan hotel tidak pengap dan lembab karena memiliki

saluran udara yang baik dan terjaganya kebersihan pada ruangan. Ruangan dapur

memiliki penerangan yang cukup baik malam maupun siang hari yang dapat

melancarkan aktifitas di dapur. Pada ruangan dapur terdapat tanda peringatan berupa

larangan tidak merokok yang merupakan peraturan dari hotel, akan tetapi pada dapur

perlu diberi penambahan tanda peringatan lain seperti larangan masuk yang tidak

berkepentingan untuk menghindari kontaminasi bibit penyakit ke makanan yang akan

diberikan ke konsumen. Saluran pembuangan pada ruangan dapur sangat lancar, untuk

mempermudah aktifitas perlu penenpatan yang baik dan terpisah agar mempercepat dan

memperlancar aktifitas di dapur seperti pencucian alat memasak dan bahan makanan.

c. Kesehatan Kamar

Kondisi ruangan pada setiap bangunan secara keseluruhan tidak pengap, lembab,

dan bersih sehingga bebas jamur dan kuman phatogen, terutama kamar tidur yang

digunakan untuk konsumen. Ruangan secara keseluruhan jauh bebas dari gas beracun

maupun kebisingan karena lokasi bangunan yang jauh dari pabrik dan jalan raya,

terutama kamar tidur dan perkantoran yang ada di dalam hotel. Ruangan kamar tidur

terjaga kebersihannya dan memiliki luas ruangan yang cukup yang disesuaikan denagn

jumlah kamar tidur yang ada didalam ruangan kamar tidur.

Karyawan hotel memiliki ruangan tersendiri yang terpisah dengan ruangan

lainnya, antara ruangan pria dan wanita terpisah untuk menjaga privasi para karyawan

dan kebersihan yang terjaga serta terdapat lemari loker untuk penyimpanan barang
karyawan. Rungan karyawan memiliki fasilitas sanitasi yang cukup terutama untuk

membasuh tangan dan sabun pencuci tangan dan kamar kecil yang bersih.

Kamar mandi dan kamar kecil yang ada pada hotel secara keseluruhan memiliki

ketersediaan air yang cukup, dan saluran pembuangan yang baik. Kebersihan ruang

kamar mandi dan kamar kecilpun terjaga dengan baik dan memiliki jumlah yang cukup

baik karyawan maupun konsumen yang berkunjung. Kamar mandi dan kamar kecil

untuk karyawan terpisah sehingga tidak menggangu kenyaman para konsumen.

Kamar linen yang berfungsi sebagai penyimpanan linen yang digunakan untuk

pelayanan konsumen baik digunakan di kamar tidur maupun di rungan lainnya. Kamar

linen di hotel cukup bersih dan memiliki sirkulasi udara yang cukup untuk menghindari

Ruangan yang digunalan untuk gudang yang diperuntukkan sebagai tempat

penyimpanan peralatan dan bahan makanan terjaga kebersihannya dan terdapat

pemisahan antara gudang bahan makanan dan peralatan yang digunakan di hotel.

Penataan pun cukup baik hanya saja peletakan bahan makanan perlu diperhatikan antara

bahan makanan yang cair, bahan makanan yang padat, makanan yang mudah rusak,

makanan tahan lama, dan makanan kalengan serta bahan yang tidak berkaleng.

Penggunaan rak yang ada di gudang sesuai dengan yang disimpan didalam gudang baik

bahan makanan maupun peralatan dan jumlahnya cukup sehingga penempatan bahan

makanan dapat tersimpan keseluruhannya di dalam gudang makanan. Dan penataan rak

sudah cukup baik sehingga mempermudah mengambil atau memasukkan bahan

makanan.

Hotel Transera tidak memiliki ruang cuci linen yang akan digunakan pada untuk

mencuci linen pada bangunan hotel tetapi di luar hotel. begitupun ruang mencuci
peralatan penyajian makanan dilakukan diluar lokasi hotel. sebagai saran untuk

mengoktimalkan pelayanan. hotel perlu memiliki tempat cuci peralatan agar

memperlancar pelayanan ke konsumen jika konsumen meminta makanan dan

menciptakan rasa aman bagi konsumen karena pihak hotel sendirilah yang melakukan

pencucian tersebut.

d. Fasilitas Sanitasi

Air yang digunakan di Transera hotel menggunakan sumber air dari PDAM

sehingga kualitas air cukup baik. Air tersebut di tampung pada penampungan air yang

terletak di atas bangunan hotel dan pada bagian bawah hotel sehingga ketersediaan air

mencukupi. Begitupun pembuangan air limbah yang ada dari aktifitas dihotel,

tersalurkan dengan baik dan diolah dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan

sekitar hotel. Kamar mandi, kamar kecil dan toilet umum tersedia dengan cukup dan

memiliki kondisi yang baik seperti ketersedian air yang cukup, bersih dan memiliki

sabun pencuci. Sarana pembuangan sampah pun mencukupi di dalam hotel baik di

dalam ruangan kamar tidur, perkantoran, dapur, di dekat kamar mandi atau toilet dan

ruang tunggu.

e. Perkantoran

Perkantoran yang ada di Transera Hotel berada pada setiap lantai berdasarkan

departemen yang ada di hotel. Pembagian ruang sudah sangat baik, antara ruang kerja

setiap departemennya dan antara pekerjaan dan tugas karyawan yang ada. Ruang

perkantoran secara keseluruhan memiliki kondisi yang baik, tidak lembab, dan memliki

pencahayaan yang cukup untuk melakukan aktifitas terutama membaca dan menulis.

Ruang kantor memiliki fasilitas kerja yang memperlancar pekerjaan. ATK, kursi dan
meja kerja jumlahnya mencukupi sesuai jumlah pegawai dan tugas yang ditanggung

para karyawan. Ruangan kerja dan kantor memiliki suasana yang tenang sehingga para

karyawan dapat berkonsentrasi dalam mengerjakan tugasnya. Dan terlihat komunikasi

yang baik antara para karyawan.

F. Hasil Observasi

1) Lokasi

Pasar tradisional pabaeng-baeng berlokasi di jl. S. Alauddin Makassar dengan

pintu masuk tepat mengarah pada jalan utama S. Alauddin Makassar. Pasar pabaeng-

baeng memiliki 2 bagian yang dipisahkan oleh kanal.

2) Kondisi lingkungan

Pasar tradisonal pabaeng-baeng memiliki jumlah 400 los yang ditempati oleh

pedagang. Pedagang yang tidak memiliki los mendirikan lapak-lapak di area kosong di

dalam pasar. Dan keadaan halaman tidak bersih serta tidak tertata rapi karena sebagian

penjual masih mendirikan lapak jualan yang semestinya tempat tersebut sebagai tempat

parkir. Dan diberbagai titik masih terdapat genangan air disebabkan karena selokan

disekitar halaman tidak berfungsi dengan baik.

3) Kondisi bangunan kios/lapak

Pada bangunan kios/lapak sudah diatur sedemikian rupa sehingga tempat lalu

lintas padra pembeli lancar dan tidak saling berdesakan. Kios-kios yang terdapat pada

pasar tersebut, sudah dikelompokkan berdasarkan jenisnya seperti penjual daging,

sayuran, pakaian dll). Kontruksi bangunan kios/lapak permukaan bangunan tempat

penjualan rata sedangkan lantainya miring kearah selokan. Selanjutnya, permukaan


bangunan tempat penjualan lebih tinggi dari lantai. Adapun kontruksi lantainya terbuat

dari bahan kuat, kedap air, dan permukaannya rata serta miring kearah saluran

pembuangan dan nampak diatas permukaan lantai bersih, tidak terdapat sampah dan

genangan air.

4) Kondisi sarana sanitasi

a) Sumber air bersih

Sumber air bersih Pasar Pabaeng-Baeng menggunakan air bersih yang

didistribusikan oleh PDAM Kota Makassar. Namun sebelum didistribusikan air tersebut

ditampung terlebih dahulu ke profil tanke. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bila

sewaktu-waktu air tidak mengalir, maka penyediaan air bersih untuk pasar tersebut

masih mengalir. Selanjutnya, kuantitas air bersih untuk kebutuhan pedagang maupun

pengunjung dan pengelola pasar masih tercukupi. Dan hasil pengamatan kami, untuk

kualitas dari segi fisik masih memenuhi syarat karena tidak berbau, tidak berwarna,

tidak keruh serta tidak berasa.

b) Jamban dan Urinoir

Pada pengamatan yang kami lakukan pada kondisi sarana sanitasi khususnya

jamban dan urinoir keadaannya tidak bersi. Ini dilihat dari permukaan lantainya

berlumut dan kotor. Sedangkan untuk jumlah jamban pada pasar tersebut tidak sesuai

dengan persyaratan yang dimana 60 pedagang wanita maupun laki-laki minimal 1 buah

jamban sedangkan pada pasar pabaeng-baeng hanya tersedia 2 buah jamban, 1 untuk

pria dan 1 untuk wanita dimana jumlah pedagangnya kurang lebih 400 pedagang.

Sedangkan untuk urinoirnya, tidak tersedia pada pasar tersebut. Akan tetapi, jamban

pria dan wanita sudah dipisahkan walaupun jumlahnya masih kurang.


c) SPAL

Untuk air buangan/limbah pasar pabaeng-baeng pihak pengelola tidak memiliki

pengolahan air limbah tersendiri tetapi air limbah tersebut disalurkan ke kanal yang

terletak disamping pasar.

d) Tempat sampah

Jumlah tempat sampah, berupa truk besar ada 2, yang masing-masing letaknya

di dekat pintu masuk utama. Sementara itu, di dalam lingkungan pasar, terdapat tempat

sampah berupa tong berukuran sedang, gerobak sampah, dan tempat sampah berbahan

plastik. Selanjutnya, mekanisme pengolahan sampahnya, petugas kebersihan memungut

sampah-sampah dari tiap pedagang lalu dimasukkan kedalam kantongan plastik dan

diangkut ke TPS dengan menggunakan gerobak sampah dan selanjutnya dibuang ke

TPA.

e) Drainase

Lingkungana pasar tradisional Pabaeng-Baeng memiliki drainase berupa selokan

kecil disekeliling los dan lapak pedagang. Sayangnya banyak sampah yang berserakan

di selokan yang mestinya digunakan sebagai drainase.

f) Fasilitas Lainnya

Pihak pengelola telah menyiapkan alat pembersih yang disesuaikan dengan

jumlah tenaga kebersihan yang dimiliki. Alat-alat tersebut berupa sapu lidi, skop

sampah,gerobak sampah, tempat sampah, namun alat pembersih untuk toilet kurang

memadai. Namun pada pengamatan kami, alat-alat pembersih yang disiapkan oleh

pengelola pasar banyak yang tidak berfungsi/tidak layak pakai. Selanjutnya, untuk
perlengkapan kotak P3K di Pasar Pabaeng-Baeng sudah memiliki kotak P3K namun

jumlahnya hanya 1 dan kotak P3K tersebut, sudah berisi obat-obatan yang sederhana

yang dalam kondisi masih baik atau layak dipakai. Untuk perlengkapan pemadam

kebakaran, pihak pengelola tidak menyiapkan alat Apar atau alat pemadam api ringan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan kesehatan hotel yang mengacu pada persyaratatan

kesehatan lingkungan dan bangunan, konstruksi bangunan, persyaratan kesehatan

fasilitas sanitasi serta faktor-faktor lainnya maka dapat disimpulkan bahwa :

· Transera Hotel mendapatkan kriteria penilaian yaitu “BAIK” dari hasil yang sudah

diperhitungkan dengan nilai 86 %.

· Konstruksi bangunana secara keseluruhan memiliki konstruksi yang kokoh,kuat

dan aman dari kecelakaan.

· Pelaksanaan sanitasi hotel telah dilakukan dengn baik dilihat dari komponen-

komponen penilaian yang memenuhi syarat.

Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi pasar pabaeng yang kami lakukan tidak layak

sehat hal ini didasarkan pada variabel upaya yang dimana hanya variabel 1 yang layak

sedangkan variabel 2 dan 3 tidak memenuhi syarat. Hal ini disebakan masih banyaknya

sarana sanitasi yang kurang memadai.

B. Saran

• Bagi pihak hotel pada ruangan dapur perlu penambahan tanda peringatan seperti

larangan masuk jika tidak berkepentingan dan tanda lainnya yang diperlukan untuk

menghindari tersebarnya bibit penyakit. Dan peletakan tempat mencuci bahan

makanan dan alat memasak.


• Bagi pihak hotel diharapkan memiliki sarana pencucian peralatan penyajian

makanan agar mengoktimalkan pelayanan kepada konsumen dan mencegah

timbulnya bibit penyakit yang berkembang pada sisa makanan.

• Ruang gudang bahan makanan diharapkan lebih luas agar penataan bahan makanan

lebih baik sesuai jenis bahan makanan

• Untuk meningkatkan kualitas kembali fasilitas yang belum memenuhi persyaratan

kesheatan maka pengelola/penanggung jawab di Tresera Hotel agar menjadi hotel

yang sanitasi dan sehat maka Tresera Hotel perlu untuk menciptakan kerjasama

yang baik antara pengelola dan karyawan.

Sebaiknya pihak pengelola pasar yang terkait diharapkan lebih meningkatkan

sanitasi pasar pabaeng – baeng tersebut misalny aperlu dilakukan pembersihan secara

rutin agar sampah-sampah tidak berserakan dan tidak menyumbat selokan dan

menambah lagi jumlah fasilitas jamban, urinoir agar memenuhi syarat serta menyiapkan

alat pemadam kebakaran tabung APAR untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran serta

mencantumkan cara penggunaannya.


DAFTAR PUSTAKA

http://kalana-jaya.blogspot.com/2013/06/laporan-pemeriksaan-hotel.html?m=1

http://rahmakesling.blogspot.com/2014/03/sanitasi-pasar-tradisional.html?m=1

http://sumarnianni.blogspot.com/2016/07/sttup-pasar.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai